Pada Senin (28/10/2024) kanal YouTube “Destinasi Politik” membagikan video [arsip] berisi klaim “Prabowo reshuffle menteri pertama”. Berikut narasi lengkapnya:
“PRABOWO SEGERA RESHUFFLE MENTRINYA?? @DETIK_09”
Unggahan disertai sampul foto (thumbnail) yang menggambarkan Prabowo dan Gibran beserta jajaran menteri. Per Sabtu (2/11/2024) unggahan sudah ditonton lebih dari 30 kali.
Prabowo reshufle menteri pertama
reshufle menteri pertama prabowo
(GFD-2024-23774) [SALAH] Prabowo Reshuffle Menteri
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 03/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Prabowo reshuffle menteri” lewat mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang hal itu.
Video berdurasi 7 menit 56 detik tersebut sama sekali tidak membahas reshuffle menteri yang dilakukan Prabowo. Unggahan hanya berisi potongan video yang tidak berkaitan.
Dilansir dari berita rmol.id yang tayang Senin (28/10/2024), prediksi Prabowo akan reshuffle menteri disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung, disiarkan kanal YouTube Forum News Network (FNN).
Hingga Sabtu (2/11/2024), Prabowo tidak melakukan reshuffle terhadap menteri Kabinet Merah Putih.
Video berdurasi 7 menit 56 detik tersebut sama sekali tidak membahas reshuffle menteri yang dilakukan Prabowo. Unggahan hanya berisi potongan video yang tidak berkaitan.
Dilansir dari berita rmol.id yang tayang Senin (28/10/2024), prediksi Prabowo akan reshuffle menteri disampaikan oleh pengamat politik Rocky Gerung, disiarkan kanal YouTube Forum News Network (FNN).
Hingga Sabtu (2/11/2024), Prabowo tidak melakukan reshuffle terhadap menteri Kabinet Merah Putih.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Prabowo reshuffle menteri” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[rmol.id] Rocky Gerung Prediksi 2-3 Minggu Prabowo Lakukan Reshuffle Kabinet
- https://rmol.id/politik/read/2024/10/28/642604/rocky-gerung-prediksi-2-3-minggu-prabowo-lakukan-reshuffle-kabinet
- https://youtu.be/OjA_bJJiD8E?si=a44HFQ0e-wpGApEt (tautan asli unggahan kanal YouTube “Destinasi Politik”)
- https://arsip.cekfakta.com/archive/1730208557.139557/index.html (arsip unggahan kanal Youtube “Destinasi Politik”)
(GFD-2024-23773) [HOAKS] WHO Akui Mpox adalah Efek Samping Covid-19
Sumber:Tanggal publish: 02/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang mengakui bahwa penyakit cacar monyet atau Mpox adalah efek samping Covid-19.
Pengakuan itu diklaim dapat diakses di situs web VigiAccess milik WHO.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai WHO mengakui mpox adalah efek samping Covid-19 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyertakan tangkapan layar sebuah artikel dengan judul berikut:
WHO Admits Monkeypox Is 'Side Effect' of Covid 'Vaccine'
Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 22 Oktober 2024:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa* (PBB) telah mengakui bahwa "cacar monyet* sebenarnya adalah "efek samping" dari "vaksin mRNA" Covid. Pengakuan tersebut dikubur di situs web VigiAccess milik WHO.
Situs web tersebut berisi basis data yang mencantumkan semua efek samping yang diketahui dari semua obat dan vaksin yang telah disetujui untuk penggunaan publik.
Di bawah "efek samping potensial" untuk vaksin COVID-19 Prizer BioNTech, WHO mencantumkan cacar monyet," *cacar air,* dan "cacar sapi" di antara ratusan gangguan lainnya.
Kalo sama kominfo langsung di buat berita hoax
Pengakuan itu diklaim dapat diakses di situs web VigiAccess milik WHO.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai WHO mengakui mpox adalah efek samping Covid-19 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna Facebook menyertakan tangkapan layar sebuah artikel dengan judul berikut:
WHO Admits Monkeypox Is 'Side Effect' of Covid 'Vaccine'
Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 22 Oktober 2024:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Perserikatan Bangsa-Bangsa* (PBB) telah mengakui bahwa "cacar monyet* sebenarnya adalah "efek samping" dari "vaksin mRNA" Covid. Pengakuan tersebut dikubur di situs web VigiAccess milik WHO.
Situs web tersebut berisi basis data yang mencantumkan semua efek samping yang diketahui dari semua obat dan vaksin yang telah disetujui untuk penggunaan publik.
Di bawah "efek samping potensial" untuk vaksin COVID-19 Prizer BioNTech, WHO mencantumkan cacar monyet," *cacar air,* dan "cacar sapi" di antara ratusan gangguan lainnya.
Kalo sama kominfo langsung di buat berita hoax
Hasil Cek Fakta
Tangkapan layar situs yang beredar bersumber dari Slay News. Situs web tersebut memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs Slay News memiliki bias ekstrem sayap kanan dan kredibilitas rendah.
Secara keseluruhan, Slay News menyebarkan teori konspirasi, pseudosains, propaganda, sumber tidak jelas, kurangnya transparansi, dan plagiarisme.
Situs web VIgiAccess merupakan database WHO, yang memungkinkan individu membuat laporan gejala atau penyakit apa pun yang terjadi setelah mengkonsumsi atau mendapat sebuah produk obat.
Data tersebut lantas diserahkan ke otoritas kesehatan nasional negara terkait.
Kendati demikian, VigiAccess tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan hubungan antara dugaan efek samping dan obat tertentu.
Basis data yang dikelola oleh Uppsala Monitoring Center mencantumkan enam laporan cacar monyet, lima cacar sapi, dan 15 cacar setelah menerima Pfizer-BioNTech Vaksin Covid-19.
Namun sejauh ini, tidak ada kasus cacar yang disebabkan langsung oleh vaksin Covid-19, yang tercatat di dunia selama beberapa dekade.
Sejauh ini, tidak ada pengumuman dari WHO bahwa kasus mpox yang disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Laporan mengenai kemungkinan efek samping bersifat sukarela dan tidak terverifikasi.
Laporan yang dimasukkan pada VigiAccess perlu dikonfirmasi hubungan sebab akibatnya melalui proses kompleks, penilaian menyeluruh, dan evaluasi terperinci terhadap semua data.
Otoritas kesehatan hanya melakukan intervensi jika terdapat kecenderungan antara produk obat dan kejadian yang dilaporkan.
"Informasi di VigiAccess mengenai potensi efek samping tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa produk obat atau zat aktifnya menyebabkan efek yang diamati atau tidak aman untuk digunakan," kata juru bicara WHO dilansir Reuters.
“Informasi di situs web ini tidak mencerminkan hubungan yang dikonfirmasi antara produk obat dan efek samping,” imbuhnya.
Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs Slay News memiliki bias ekstrem sayap kanan dan kredibilitas rendah.
Secara keseluruhan, Slay News menyebarkan teori konspirasi, pseudosains, propaganda, sumber tidak jelas, kurangnya transparansi, dan plagiarisme.
Situs web VIgiAccess merupakan database WHO, yang memungkinkan individu membuat laporan gejala atau penyakit apa pun yang terjadi setelah mengkonsumsi atau mendapat sebuah produk obat.
Data tersebut lantas diserahkan ke otoritas kesehatan nasional negara terkait.
Kendati demikian, VigiAccess tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan hubungan antara dugaan efek samping dan obat tertentu.
Basis data yang dikelola oleh Uppsala Monitoring Center mencantumkan enam laporan cacar monyet, lima cacar sapi, dan 15 cacar setelah menerima Pfizer-BioNTech Vaksin Covid-19.
Namun sejauh ini, tidak ada kasus cacar yang disebabkan langsung oleh vaksin Covid-19, yang tercatat di dunia selama beberapa dekade.
Sejauh ini, tidak ada pengumuman dari WHO bahwa kasus mpox yang disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Laporan mengenai kemungkinan efek samping bersifat sukarela dan tidak terverifikasi.
Laporan yang dimasukkan pada VigiAccess perlu dikonfirmasi hubungan sebab akibatnya melalui proses kompleks, penilaian menyeluruh, dan evaluasi terperinci terhadap semua data.
Otoritas kesehatan hanya melakukan intervensi jika terdapat kecenderungan antara produk obat dan kejadian yang dilaporkan.
"Informasi di VigiAccess mengenai potensi efek samping tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa produk obat atau zat aktifnya menyebabkan efek yang diamati atau tidak aman untuk digunakan," kata juru bicara WHO dilansir Reuters.
“Informasi di situs web ini tidak mencerminkan hubungan yang dikonfirmasi antara produk obat dan efek samping,” imbuhnya.
Kesimpulan
Narasi mengenai WHO mengakui mpox adalah efek samping Covid-19 merupakan hoaks.
Narasi tersebut bersumber dari Slay News, situs web yang memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi, memiliki bias ekstrem sayap kanan dan kredibilitas rendah.
Situs web VigiAccess milik WHO berisi laporan efek samping suatu produk obat yang bersifat sukarela dan belum terverifikasi.
Narasi tersebut bersumber dari Slay News, situs web yang memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi, memiliki bias ekstrem sayap kanan dan kredibilitas rendah.
Situs web VigiAccess milik WHO berisi laporan efek samping suatu produk obat yang bersifat sukarela dan belum terverifikasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=27885141334410652&set=a.413643285320494
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1190739658693195&set=a.107111450389360
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=997897192353706&set=a.471129961697101
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122135550434347408&set=a.122103743948347408
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1073108381009958&set=a.122840662703406
- https://mediabiasfactcheck.com/slay-news-bias-and-credibility/
- https://www.vigiaccess.org/
- https://who-umc.org/
- https://www.reuters.com/fact-check/who-didnt-admit-monkeypox-is-side-effect-pfizers-covid-vaccine-2024-10-30/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23772) [HOAKS] Raffi Ahmad Bagikan Rp 200 Juta Melalui Akun Instagram
Sumber:Tanggal publish: 02/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan selebritas Raffi Ahmad membagikan Rp 200 juta melalui akun Instagram-nya.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi. Waspada, jangan sampai terjerat aksi penipuan.
Video yang mengeklaim Raffi Ahmad membagikan Rp 200 juta melalui akun Instagram dibagikan oleh akun ini.
Dalam video Raffi mengatakan akan memberikan Rp 200 juta untuk dua puluh orang.
Syaratnya, yakni mengikuti akun Instagram @raffi.nagita17_ dan membagikan video tersebut ke sepuluh orang teman.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi. Waspada, jangan sampai terjerat aksi penipuan.
Video yang mengeklaim Raffi Ahmad membagikan Rp 200 juta melalui akun Instagram dibagikan oleh akun ini.
Dalam video Raffi mengatakan akan memberikan Rp 200 juta untuk dua puluh orang.
Syaratnya, yakni mengikuti akun Instagram @raffi.nagita17_ dan membagikan video tersebut ke sepuluh orang teman.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri akun @raffi.nagita17_ bukan Instagram resmi milik Raffi Ahmad. Instagram resmi Raffi yakni @raffinagita1717 yang ditandai dengan centang biru.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri video yang menampilkan Raffi menjanjikan uang Rp 200 juta.
Hasilnya, video tersebut identik dengan unggahan akun Instagram Raffi pada 2 Oktober 2024.
Dalam video aslinya Raffi tidak menjanjikan uang Rp 200 juta. Namun, ia mengucapkan selamat bertugas kepada Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Anindya terpilih menjadi Ketua Umum di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia pada 14 September 2024, melengserkan Arsjad Rasjid.
Tim Cek Fakta Kompas.com lantas mengecek suara Raffi menjanjikan bantuan 200 juta menggunakan Hive Moderation.
Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah suara dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, hasilnya suara Raffi memiliki probabilitas 97.8 persen dihasilkan oleh AI.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri video yang menampilkan Raffi menjanjikan uang Rp 200 juta.
Hasilnya, video tersebut identik dengan unggahan akun Instagram Raffi pada 2 Oktober 2024.
Dalam video aslinya Raffi tidak menjanjikan uang Rp 200 juta. Namun, ia mengucapkan selamat bertugas kepada Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Anindya terpilih menjadi Ketua Umum di Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia pada 14 September 2024, melengserkan Arsjad Rasjid.
Tim Cek Fakta Kompas.com lantas mengecek suara Raffi menjanjikan bantuan 200 juta menggunakan Hive Moderation.
Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah suara dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.
Setelah dicek, hasilnya suara Raffi memiliki probabilitas 97.8 persen dihasilkan oleh AI.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim Raffi Ahmad membagikan Rp 200 juta melalui akun Instagram merupakan hasil manipulasi, Akun tersebut bukan Instagram resmi milik Raffi Ahmad.
Dalam video aslinya Raffi tidak menjanjikan bantuan Rp 200 juta. Namun, ia mengucapkan selamat bertugas kepada Anindya Bakrie yang terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia pada Munaslub 14 September 2024.
Setelah dicek, suara Raffi menjanjikan bantuan Rp 200 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Dalam video aslinya Raffi tidak menjanjikan bantuan Rp 200 juta. Namun, ia mengucapkan selamat bertugas kepada Anindya Bakrie yang terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia pada Munaslub 14 September 2024.
Setelah dicek, suara Raffi menjanjikan bantuan Rp 200 juta terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Rujukan
(GFD-2024-23771) Cek Fakta: Hamas Tembaki Pesawat yang Kirim Bantuan
Sumber:Tanggal publish: 02/11/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi yang mengklaim bahwa Hamas menembaki pesaaawat yang mengirimkan bantuan.
Berikut narasi lengkap yang diunggah oleh akun X “vianratulangu” pada Rabu (23/10/2024):
“Hamas menembaki pesawat pengirim bantuan kemanusiaan dan tempat bantuan itu jatuh. Mereka membenci pengiriman bantuan melalui udara, karena langsung sampai ke warga. Lebih memilih bantuan UNRWA, karena didistribusikan melalui mereka untuk di jual.”
Dilihat Jumat (1/11/2024), unggahan telah ditonton 250 kali.
Berikut narasi lengkap yang diunggah oleh akun X “vianratulangu” pada Rabu (23/10/2024):
“Hamas menembaki pesawat pengirim bantuan kemanusiaan dan tempat bantuan itu jatuh. Mereka membenci pengiriman bantuan melalui udara, karena langsung sampai ke warga. Lebih memilih bantuan UNRWA, karena didistribusikan melalui mereka untuk di jual.”
Dilihat Jumat (1/11/2024), unggahan telah ditonton 250 kali.
Hasil Cek Fakta
Melansir hasil penelusuran fakta oleh Kompas yang menelusuri klaim tersebut menggunakan Google Lens, ditemukan fakta video itu adalah gabungan dari dua klip berbeda.
Potongan video pertama berasal dari unggahan akun TikTok “louvoresadeu” pada Senin (14/10/2024), yang memperlihatkan orang-orang di dalam pangkas rambut berlarian ke luar. Sementara audionya terdengar seperti teriakan seorang wanita. Kemudian dilanjutkan dengan video manipulasi awan berbentuk tangan raksasa, tidak diketahui asal mula video awan tersebut.
Video kedua terdeteksi sebagai insiden kegagalan parasut yang mengakibatkan airdrop terjun bebas dan melukai orang-orang. Dokumentasi tersebut dibagikan oleh Al Jazeera pada Jumat (08/03/2024). Tujuh orang dilaporkan terluka dan lima lainnya tewas akibat insiden barang bantuan terjun bebas di Gaza.
Diketahui pula bahwa video yang dipublikasikan Al Jazeera tersebut mirip dengan unggahan X “vianratulangi”, tetapi tidak terdengar suara tembakan saat pesawat menjatuhkan bantuan.
Potongan video pertama berasal dari unggahan akun TikTok “louvoresadeu” pada Senin (14/10/2024), yang memperlihatkan orang-orang di dalam pangkas rambut berlarian ke luar. Sementara audionya terdengar seperti teriakan seorang wanita. Kemudian dilanjutkan dengan video manipulasi awan berbentuk tangan raksasa, tidak diketahui asal mula video awan tersebut.
Video kedua terdeteksi sebagai insiden kegagalan parasut yang mengakibatkan airdrop terjun bebas dan melukai orang-orang. Dokumentasi tersebut dibagikan oleh Al Jazeera pada Jumat (08/03/2024). Tujuh orang dilaporkan terluka dan lima lainnya tewas akibat insiden barang bantuan terjun bebas di Gaza.
Diketahui pula bahwa video yang dipublikasikan Al Jazeera tersebut mirip dengan unggahan X “vianratulangi”, tetapi tidak terdengar suara tembakan saat pesawat menjatuhkan bantuan.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi informasi ”Hamas menembaki pesawat pengirim bantuan kemanusiaan” merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).
Halaman: 103/5409