• (GFD-2025-24851) [HOAKS] DWP Keluarkan Poster Berisi Daftar Polisi yang Lakukan Pemerasan

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar poster berisi daftar nama polisi yang diduga terlibat pemerasan dalam acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

    Dalam unggahan dijelaskan, poster tersebut berasal dari pihak penyelenggara DWP. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, konser DWP 2024 telah berlangsung pada 13, 14, dan 15 Desember 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Festival musik elektronik tersebut diselenggarakan oleh Ismaya Live. 

    Namun seusai acara DWP 2024, sejumlah penonton melaporkan dugaan pemerasan oleh polisi di media sosial. Polisi diduga memeras para warga negara asing (WNA) asal Malaysia.

    Poster berisi daftar nama polisi yang diduga melakukan pemerasan di DWP muncul di media sosial salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini. 

    Poster tersebut mencantumkan teks bertuliskan "Official Statement From DWP" serta sejumlah nama anggota polisi yang diklaim melakukan pemerasan. 

    Berikut tangkapan layarnya:

    Dikutip dari Kompas.id, pihak Ismaya Live sebagai penyelenggara DWP membantah narasi dalam poster tersebut.

    Mereka tidak pernah mengeluarkan poster berisi daftar polisi yang diduga melakukan pemerasan di DWP 2024.  

    "Kalau soal unggahan yang dimaksud itu, saya (memang) sudah melihatnya. Tapi, pastinya bukan official statement karena kami tak mau ikut campur urusan itu. Kami hanya akan fokus ke kegiatan event kami selanjutnya," ujar Brand Manager Ismaya Live, Argi Wibawa. 

    Argi memastikan unggahan tersebut adalah hoaks.

    "Jadi, (unggahan) yang ditanyakan tadi saya pastikan 100 persen tak benar alias hoaks. Saya bisa pastikan itu tidak ada sangkut pautnya dengan kami," kata Argi. 

    Di akun media sosial DWP juga tidak ditemukan unggahan soal daftar polisi yang diduga melakukan pemerasan. 

    Divisi Profesi dan Pengamanan Polri hingga kini terus memeriksa 18 oknum polisi yang diduga terlibat pemerasan di DWP. 

    Para terduga pelaku pemerasan, terdiri atas personel dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Poster berisi daftar nama polisi yang diduga melakukan pemerasan di DWP tidak benar atau hoaks.

    Pihak Ismaya Live sebagai penyelenggara DWP menyatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan poster tersebut. 

    Di akun media sosial DWP juga tidak ditemukan unggahan soal daftar polisi yang diduga melakukan pemerasan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24850) [KLARIFIKASI] Video Ormas Razia Atribut Natal Terjadi 2016, Bukan 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video dengan narasi yang menyebut sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) melakukan razia atribut Natal, yang seolah-olah terjadi pada Desember 2024.

    Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan sebuah ormas melakukan razia atribut Natal salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam video tampak perwakilan ormas sedang berdebat dengan polisi. Salah satu akun menuliskan keterangan: 

    Ormas ini mau Razia atribut Natal namun di cegah polisi malah ngajak perang

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube ini.

    Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Front Pembela Islam (FPI) melakukan razia atribut Natal pada 2016 di Sragen, Jawa Tengah.

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan pemberitaan di Solo Pos soal peristiwa itu.

    Dalam pemberitaan dijelaskan, lokasi kejadian berada di depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati Nomor 156c pada 21 Desember 2016.

    Peristiwa itu bermula ketika Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi dan anggotanya akan melakukan razia atribut perayaan Natal di swalayan Mitra Sragen.

    Tindakan mereka dicegah oleh polisi yang menghalangi masuk ke swalayan tersebut. 

    Sempat terjadi perdebatan antara anggota FPI dengan polisi, namun akhirnya anggota FPI meninggalkan lokasi dan batal melakukan razia. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan sebuah ormas melakukan razia atribut Natal pada Desember 2024 tidak benar dan tidak menampilkan konteks utuh.

    Video tersebut adalah kejadian tahun 2016 di Sragen, Jawa Tengah. Saat itu anggota DPC FPI Sragen hendak melakukan razia atribut Natal di swalayan Mitra Sragen namun dicegah oleh polisi. 

    Konteks video itu keliru dan perlu diluruskan. Narasi yang dibuat juga membahayakan karena berpotensi memecah belah umat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24849) Cek Fakta: Hoaks Presiden Prabowo Berikan Bantuan Puluhan Juta Rupiah dengan Daftar Melalui WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/01/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Presiden Prabowo membagikan bantuan uang hingga puluhan juta rupiah dengan mendaftar melalui Whatsapp. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Desember 2024.Dalam postingannya terdapat video Presiden Prabowo berpidato sebagai berikut:
    "Assalamualaikum, saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia, dalam rangka hari kemerdekaan Republik Indonesia saya akan memberi bantuan untuk seluruh rakyat Indonesia khusus yang sudah follow dan benar-benar membutuhkan bantuan.
    Saya akan berikan hari ini langsung. Silakan tekan tanda love dan panah bantuan akan segera saya berikan. Semoga bisa meringankan perekonomian rakyatku tercinta."
    Video itu disertai narasi:
    "Ini real 100% bukan hoaks. Yang mau kami bantu silakan hubungi Whatsapp kami 0821-8113-93xx.
    Punya anak 1: 10 juta
    Punya anak 2: 15 juta
    Punya anak 3: 30 juta
    Belum berkeluarga: 45 juta
    Pemuda putra: 35 juta
    Remaja putri: 40 juta
    Lansia: 25 juta"
    Lalu benarkah postingan Presiden Prabowo membagikan bantuan uang hingga puluhan juta rupiah dengan mendaftar melalui Whatsapp?
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan website pendeteksi AI, Truemedia.org. Disana ditemukan bahwa video dalam postingan tersebut kemungkinan besar dimodifikasi menggunakan AI.
    Selain itu Cek Fakta Liputan6.com menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun Tribunnews di akun Youtubenya pada 16 Mei 2019 dengan judul "Prabowo Ajak Pendukungnya Salat Gaib untuk Petugas KPPS yang Meninggal"
    Berikut narasi dalam postingan video tersebut:
    "TRIBUN-VIDEO.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengajak para pendukungnya untuk melakukan Salat Gaib pada Jumat esok, (17/5/2019).
    Salat tersebut menurut Prabowo untuk mendoakan para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) yang meninggal.
    "Saya menganjurkan kepada saudara-saudaraku yang beragama Islam, marilah kita pada kesempatan salat Jumat yang akan datang, melakukan salat gaib untuk arwah mereka-mereka yang meninggal kemudian bagi saudara-saudaraku yang beragama lain mendoakan mereka dengan cara agamamu masing-masing," ujar Prabowo dalam Video rekaman yang dikirimkan tim media center Prabowo-Sandi, Kamis, (16/5/2019).
    Prabowo mengatakan para petugas KPPS meninggal saat sedang mengabdi untuk bangsa dan negara. Mereka menurutnya meninggal dalam keadaan syahid.
    "Marilah kita juga mendoakan masih berapa ribu orang yang masih sakit di rumah sakit yang juga dalam keadaan mencurigakan marilah kita berdoa cepat pulih cepat sembuh sehingga mereka bisa kembali ke keluarganya menyelesaikan sisa Ramadhan ini," katanya.
    Dalam video tersebut, Prabowo kembali menyinggung soal perlunya pengungkapan meninggalnya petugas KPPS. Prabowo mengatakan menjadi sejarah bangsa Indonesia bahwa pemilu menyebabkan kurang lebih 570 petugas KPPS meninggal.
    Para ahli medis menurut Prabowo meragukan penyebab meninggalnya petugas KPPS itu karena faktor kelelahan. Apalagi mereka yang meninggal usianya beragam.
    "Kita sebenarnya berharap bahwa pemerintah segera melakukan investigasi Penyelidikan dan melakukan otopsi sehingga jelas kita tahu sebabnya apa," katanya.
    Prabowo heran tidak adanya otopsi kepada petugas KPPS untuk mencari tahu penyebab meninggalnya itu. Sementara, pemerintah melalui kemeterian Kesehatan pernah melakukan otopsi kepada 6 sapi yang meninggal secara mendadak.
    "570 anak bangsa meninggal sangat mengherankan tidak ada upaya mencari tahu mengapa mereka meninggal," pungkasnya."
    Di sisi lain jangan mudah percaya dengan pemberian bantuan dari pemerintah atau siapapun dengan mendaftar melalui Whatsapp atau aplikasi percakapan lain maupun website yang tidak jelas asal-usulnya.
    Ini merupakan modus pencurian data atau penipuan dan bisa mengarahkan kita pada pinjaman online ilegal.

    Kesimpulan


    Postingan Presiden Prabowo membagikan bantuan uang hingga puluhan juta rupiah dengan mendaftar melalui Whatsapp adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-24848) Keliru, Klaim bahwa Dinosaurus Tidak Ada dan Kerangkanya Dibuat dari Tulang Ayam Asal Cina

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/01/2025

    Berita



    Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] memuat klaim bahwa dinosaurus sesungguhnya hanyalah makhluk imajiner buatan Sir Richard Owen anggota Royal Society. Kerangka dinosaurus yang pernah ditemukan juga diklaim sebagai replika dari tulang ayam asal Cina.

    “Tahukah kamu dinosaurus tidak benar-benar ada, mereka tidak pernah ada, mereka diciptakan oleh Royal Society tahun 1841, Class Dinosauria awalnya dicetuskan oleh Sir Richard Owen anggota Royal Society dan pengelola dari British Museum Natural History Natural History Departement tahun 1842. Semua tulang dinosaurus adalah replika terbuat dari tulang ayam dari Cina, kisah nyata, dan tahukah kamu kenapa tidak bisa memakai tulang asli dinosaurus, karena mereka klaim bahwa mereka masih radioactive karena efek asteroid 66 juta tahun yang lalu yang diketahui bersama sebagai great dinosaurus rush atau bone wars."



    Namun, benarkah dinosaurus sebetulnya hanyalah imajiner dan kerangkanya dibuat dari tulang ayam asal Cina?

    Hasil Cek Fakta



    Tempo menemukan bahwa klaim-klaim dalam video tanpa keterangan sumber yang jelas tersebut, tidak selaras dengan temuan-temuan ilmiah dan pernyataan para akademisi.

    American Museum of Natural History menjelaskan naturalis Inggris, Sir Richard Owen, menciptakan istilah Dinosauria yang berasal dari bahasa Yunani deinos, yang berarti “sangat besar”, dan sauros, yang berarti “kadal”. 

    Fosil dinosaurus telah ditemukan di tujuh benua. Semua dinosaurus non-unggas punah sekitar 66 juta tahun yang lalu, sementara ada sekitar 700 spesies dinosaurus yang telah punah. American Museum of Natural History sendiri menyimpan 100 spesimen fosil dinosaurus di lantai empat museum, dimana 85 persen dari spesimen yang ada adalah fosil asli, bukan gips atau reproduksi. Hal ini menjadi bukti-bukti bahwa dinosaurus bukan makhluk imajiner.

    Fosil dinosaurus ditemukan lebih dulu, jauh sebelum spesies pertama berhasil dideskripsikan. Saat itu tidak ada yang tahu apa itu dinosaurus, orang-orang tidak tahu pula bagaimana menafsirkannya. Dikutip dari artikel Delair dan Sarjeant (2002) berjudul "The earliest discoveries of dinosaurs: the records re-examined", temuan pertama tulang dinosaurus (tulang bagian bawah tulang paha) yang telah diautentikasi pada tahun 1677 atau sebelumnya yang diidentifikasi berasal dari zaman Jura Tengah (akhir Bajocian-Bathonian), yang dimulai pada 174.1 juta tahun lalu, hingga 163.5 juta tahun lalu.  

    Temuan berikutnya berupa fosil gigi. Pengganti Plot di Museum Ashmolean, naturalis asal Wales, Edward Lhuyd menggambarkan beberapa gigi fosil dalam karyanya Lithophylacii Britannici Ichnographica pada 1699 yang dipastikan berasal dari masa Jurassic Tengah: Bathonian, suatu masa dari 168,2–165,3 juta tahun yang lalu.  

    Baru sekitar tahun 1818, William Buckland, seorang rohaniwan dari Universitas Oxford, memutuskan untuk mempelajari lebih detail sejumlah fosil yang ditemukan di sekitar Oxfordshire. Dikutip dari Natural History Museum, dengan bantuan ilmuwan lain, Buckland menyimpulkan bahwa fosil tersebut milik sejenis kadal raksasa yang berjalan dengan empat kaki. 

    Fosil tersebut akhirnya diberi nama Megalosaurus bucklandii untuk menghormatinya. Megalosaurus adalah dinosaurus pertama yang dideskripsikan oleh ilmuwan. Namun, butuh 18 tahun lagi sebelum akhirnya Richard Owen menciptakan istilah "dinosaurus".

    Paleontolog Stephen Brusatte mengatakan, pada tahun 1820-an dan 1830-an, orang mulai menyadari bahwa ada kelompok hewan reptil besar yang punah. "Orang-orang telah menemukan tulang dinosaurus di seluruh dunia selama ribuan tahun sebelumnya. Suku-suku Pribumi Amerika dan suku-suku Pribumi lainnya di Asia Tengah dan Amerika Selatan bahkan memiliki cerita tentang makhluk yang didasarkan pada penemuan fosil."

    Setahun setelah Megalosaurus dinamai, reptil prasejarah raksasa kedua, bernama Iguanodon, dideskripsikan. Ini adalah penemuan yang sangat signifikan. Iguanodon adalah reptil prasejarah raksasa pertama yang ditemukan sebagai herbivora. Pada saat itu, kebanyakan reptil dianggap memakan daging atau serangga.

    Pada tahun 1861, fosil Archaeopteryx ditemukan di Jerman. Fosil ini menunjukkan ciri-ciri campuran antara burung dan dinosaurus, dengan sayap dan bulu, tetapi juga gigi dan ekor panjang seperti reptil. Penemuan ini memberikan bukti kuat tentang hubungan evolusioner antara dinosaurus dan burung. Penemuan fosil Sinosauropteryx di China pada tahun 1996 mengungkap bahwa beberapa dinosaurus memiliki bulu.

    Berikut hasil penelusurannya:

    Soal Sir Richard Owen

    Dilansir Usatoday.com, narasi serupa beredar secara daring di Amerika Serikat tahun 2023. Kata dinosaurus memang berasal dari pernyataan ilmuwan biologi asal Inggris, Sir Richard Owen, dalam sebuah pidato di Royal Society, Inggris, tahun 1841. 

    Tepatnya, dia mengatakannya sebagai hewan Dinosauria. Owen juga dikenal sebagai ilmuwan yang memburu popularitas, sehingga sebagian orang mencurigainya. Namun, sesungguhnya bukti-bukti keberadaan dinosaurus telah ditemukan di tahun-tahun sebelumnya.

    Kepala layanan perpustakaan dan informasi di The Royal Society, Keith Moore, mengatakan bahwa gigi dinosaurus telah ditemukan tahun 1699. Namun, saat itu disalahpahami sebagai gigi ikan yang membatu.

    Foto-foto terkonfirmasi yang menunjukkan temuan fosil dinosaurus di dalam tanah, dapat ditemukan di internet. Salah satunya yang ditemukan di Zimbabwe sekitar Mei 2024, sebagaimana diberitakan ABCNews.go.com.

    Pagnac menyatakan, dalam berita media asal Inggris Reuters.com, bahwa selama 20 tahun dia menggeluti pencarian dan pengamatan fosil, dia tidak pernah mengetahui adanya kerangka dinosaurus yang dibuat dari tulang ayam asal Cina.

    Dilansir CNN.com, pemilik perusahaan paleontologi komersial Craig Pfister menemukan kerangka dinosaurus jenis Triceratops yang tingkat keutuhan kerangkanya mencapai hampir 85 persen. Kerangka  itu kini dipajang di Museum Victoria, Australia, dan diberi nama Horridus. Kerangka ditemukan tahun 2014, dan penggaliannya memakan waktu lebih dari satu tahun, yang kemudian diangkut dalam delapan peti untuk dipindah ke Australia.

    Seorang pegiat paleontologi amatir berusia 25 tahun Damien Boschetto juga menemukan kerangka Titanosaurus yang tingkat kelengkapannya mencapai 70 persen saat berjalan di hutan di Montouliers, Prancis, bersama anjingnya, pada Mei 2022, yang juga diberitakan CNN.com.

    Asosiasi Budaya Arkeologi dan Paleontologi di Museum Cruzy, bekerja sama dengan Pusat Riset Ilmiah Nasional Prancis, mengidentifikasi fosil sepanjang hampir 10 meter (32,8 kaki) itu sebagai kerangka Titanosaurus.

    Narasi bahwa Dinosaurus Tidak Nyata

    Tidak hanya di Indonesia, konten berisi klaim bahwa temuan mengenai dinosaurus hanya imajiner juga pernah beredar di luar negeri. Situs media USA Today dan Associated Press pernah membantah klaim tersebut.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan dinosaurus sesungguhnya tidak ada dan kerangka yang dipajang di museum dibuat menggunakan bahan tulang ayam dari Cina, adalah klaimkeliru.

    Rujukan