• (GFD-2025-29842) [SALAH] Video "TNI Kepung Kapal Malaysia di Kepulauan Seribu"

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Nanang Mashuri” pada Sabtu (30/8/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:

    “SUASANA TEGANG MENYELIMUTI PERAIRAN KEPULAUAN 1000 KAPAL TEMPUR MALAYSIA YANG MASUK TANPA IZIN BERHASIL DIKEPUNG TNI ANGKATAN LAUT SEMENTARA DARI UDARA HELIKOPTER TEMPUR SIAGA MEMANTAU SETIAP GERAKAN MUSUH DEMI KEAMANAN NEGARA PARA TNI SIAP MENJAGA TANAH AIR”

    Per Selasa (4/11/2025), konten tersebut telah mendapat 26.200-an tanda suka, 934 komentar, dan dibagikan ulang 422 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menganalisis konten menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen.

    TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “TNI kepung kapal Malaysia di Kepulauan Seribu” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah pemberitaan yang tidak saling berkaitan, antara lain:

    • Berita tribunnews.com “WNA Malaysia Ditemukan Tewas di Atas Kapal Tanker di Kepulauan Seribu, Polisi Lakukan Penyelidikan”. Berita yang tayang Rabu (25/6/2025) ini melaporkan bahwa seorang pria berkewarganegaraan Malaysia ditemukan tewas di atas kapal tanker Orkim Fortitude yang bersandar di perairan Kepulauan Seribu pada Senin (23/6/2025). Diketahui, korban merupakan chief officer atau perwira pertama kapal.

    • Berita cnnindonesia.com “Kapal Nelayan Tenggelam di Kepulauan Seribu, 5 Orang Hilang”. Berita yang tayang Selasa (7/10/2025) ini melaporkan bahwa kapal nelayan Surya Bahari Rawasaban tenggelam di perairan Pulau Bokor, Kepulauan Seribu Selatan pada Selasa (7/10/2025). BPBD DKI Jakarta menyatakan setidaknya ada lima orang hilang dalam peristiwa itu.

    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “video TNI kepung kapal Malaysia di Kepulauan Seribu”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “TNI kepung kapal Malaysia di Kepulauan Seribu” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29841) [PENIPUAN] Penyanyi Lesti Kejora Bagi-Bagi Uang untuk Lansia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Pelunas Hutang Real” pada Jumat (24/10/2025) membagikan video [arsip] yang menampilkan penyanyi Lesti Kejora.

    Berikut narasi lengkapnya:

    “UNTUK YANG BENAR-BENAR MEMBUTUHKAN BANTUAN SILAKAN HUBUNGI DEDE MAU DIGUNAKAN BUAT APA TAPI TETAP HARUS BERUSAHA KARENA TIDAK SEMUA ORANG YANG DEDE BANTU HANYA UNTUK ORANG YANG SANGAT BENAR-BENAR MEMBUTUHKAN SAJA”

    Unggahan disertai takarir:

    “BERBAGI REZEKI LANSIA”

    Per Selasa (4/11/2025), konten tersebut telah mendapat 2.700-an tanda suka dan 1.700-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memeriksa tangkapan layar konten menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video di akun TikTok “lestykejora” milik penyanyi dangdut Lesti Kejora. Konteks asli video yang tayang Jumat (2/8/2024) itu adalah momen perekaman lagu milik Lesti yang digarap bersama Judika (penyanyi dan produser rekaman).

    TurnBackHoax lalu menelusuri audio konten menggunakan alat pendeteksi AI, Eleven Labs. Diketahui, audio merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 65%.

    TurnBackHoax kemudian memeriksa nomor WA (0877-1230-0033) yang tertera dalam konten unggahan akun Facebook “Pelunas Hutang Real” melalui Getcontact. Hasilnya, tidak ada informasi yang berhubungan dengan Lesti Kejora.

    Terakhir, TurnBackHoax menelusuri akun Instagram “lestikejora” dan akun TikTok “lestykejora” milik penyanyi Lesti. Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi kredibel mengenai dirinya bagi-bagi uang untuk lansia.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “penyanyi Lesti Kejora bagi-bagi uang untuk lansia” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29840) Tidak Benar Mahfud MD Umumkan Program Bantuan Modal Usaha

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/11/2025

    Berita

    tirto.id - Setelah sempat dikabarkan membagikan bantuan sosial hasil perampasan aset, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD, kini disebut berbagi bantuan usaha.

    ADVERTISEMENT

    Akun Facebook bernama "prof mohammad mahfud md" (arsip) membagikan narasi ini dalam bentuk klip berdurasi 46 detik. Dalam video, Mahfud mengenakan kemeja berwarna putih dan berdiri dengan latar bendera Tanah Air.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Mahfud bilang, bantuan ini ditujukan bagi masyarakat menengah ke bawah. Bantuan ini berada di bawah program pemerintah bantuan modal, yang dibuat agar masyarakat bisa membuka usaha secara nyata dan amanah.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    "Jadi bagi kalian yang tidak mempunyai penghasilan tetap atau ingin menambah modal, silakan berkomentar di video ini. Nanti akan saya pilih secara random sebanyak 3 orang. Ingat jangan untuk difoya-foyakan, siapa saja boleh ikutan. Langsung menghubungi WhatsApp saya ya, tidak di Messanger karena saya tidak mau ada pihak ketiga," katanya dalam video.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Mahfud MD Umumkan Program Bantuan Modal Usaha. foto/hotline periksa fakta tirto

    Unggahan bertanggal 19 Oktober 2025 ini sudah dibagikan sebanyak 10 kali dan memperoleh 816 tanda suka, serta 217 komentar, per Senin (3/11/2025). Selain ada warganet yang mempertanyakan kebenaran informasi ini, ada pula yang mempertanyakan mekanisme pendaftaran bantuan modal usaha tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Lantas, bagaimana kebenarannya?

    Hasil Cek Fakta

    Usai menyaksikan video dari awal sampai akhir, Tim Riset Tirto mencoba mengecek akun Facebook pengunggah. Rupanya akun mengatasnamakan Mahfud MD dengan foto profil gambar Mahfud tersebut bukanlah akun asli.

    Menurut keterangan profilnya, akun itu baru dibuat pada 19 Oktober 2025 dan hanya diikuti oleh 61 orang, sementara akun resmi “Mahfud MD” mempunyai centang biru dan sudah memiliki pengikut sebanyak 144 ribu.

    Lewat akun aslinya, Mahfud nyatanya sudah memberikan klarifikasi terkait video bagi-bagi bantuan dan uang yang beredar. Ia menyatakan klip tersebut tidak benar.

    “Sedang beredar postingan tidak benar di whatsapp dan medsos yg mencatut nama saya membagikan dana bantuan uang tunai, dan meminta untuk transfer uang administrasi. Saya sampaikan bahwa ini tidak benar alias Hoax,” tulis Mahfud, Jumat (31/10/2025).

    Video ini aslinya merupakan rekaman lawas yang ia unggah pada 2021. Saat itu Mahfud yang menjabat Menko Polhukam berbicara dalam konteks peringatan Sumpah Pemuda. Di video tertera pertanyaan soal tantangan generasi muda kini, lalu Mahfud mengutarakan pendapatnya.

    “Tantangan yang sekarang, kalau secara prinsip, secara kejiwaan sama saja sebenarnya, ego-ego setiap kelompok primodial itu kadang kala masih muncul. Oleh sebab itu hilangkan egoisme kelompok-kelompok primordial, karena perbedaan agama suku daerah dan sebagainya itu, karena ego seperti itu akan menimbulkan perpecahan dan perpecahan itu akan membawa kemunduran bahkan kehancuran,” ujar Mahfud dalam klip aslinya.

    Baca juga:Mahfud MD Sebut Aneh KPK Minta Lapor soal Dugaan Mark-Up Whoosh

    Sementara tantangan lain di luar ego dan di luar kejiwaan, menurutnya adalah kemajuan informasi, teknologi atau teknologi informasi, di mana budaya dan ide-ide luar itu masuk. Mahfud bilang, kadang kala kita tidak mampu atau ada di antara kita yang tidak mampu bertahan sehingga solidaritas dan kebersamaan menjadi kurang dan itu juga akan melemahkan kita.

    Sepanjang video, tak ada pernyataan Mahfud soal bagi-bagi uang maupun bantuan modal usaha. Itu artinya audio ini telah dimanipulasi secara digital.

    Jika video diamati lebih detail, audio Mahfud dalam rekaman beredar memang terlihat tidak sinkron. Saat dicek menggunakan situs Hive Moderation, kemungkinan audio ini dibuat dengan kecerdasan buatan/AI menyentuh 95 persen.

    Periksa Fakta Mahfud MD Umumkan Program Bantuan Modal Usaha. foto/hotline periksa fakta tirto

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, Mahfud MD nyatanya sudah memberikan klarifikasi terkait video bagi-bagi bantuan dan uang yang beredar. Ia menyatakan klip tersebut tidak benar.

    Video ini aslinya merupakan rekaman lawas yang ia unggah pada 2021.

    Sepanjang video, tak ada pernyataan Mahfud soal bagi-bagi uang maupun bantuan modal usaha. Itu artinya audio ini telah dimanipulasi secara digital. Dengan begitu, dapat dikatakan video Mahfud MD berbagi bantuan modal usaha bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-12:23CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0001:27UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan

  • (GFD-2025-29839) Salah, Tautan Pendaftaran Digitalisasi Bansos Kemensos

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/11/2025

    Berita

    tirto.id - Tautan mengenai bantuan sosial atau bagi-bagi uang mudah dijumpai di media sosial, tak terkecuali di Facebook. Namun demikian, beberapa tautan tersebut seringkali tidak berasal dari institusi resmi dan meminta data-data yang tak relevan.

    ADVERTISEMENT

    Pada akhir Oktober lalu misalnya, beredar tautan pencarian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesra 2025. Akan tetapi tautan itu terbukti tidak mengarah pada laman resmi Kemensos, maupun institusi pemerintah lainnya. Di halaman depan tautan, masyarakat justru diminta data-data pribadi, seperti nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor Telegram.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Dengan narasi serupa, baru-baru ini juga berseliweran tautan pendaftaran bansos dalam rangka digitalisasi. Akun Facebook yang mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos), yakni "info bansos kemensos terbaru" (arsip), membagikan klaim ini disertai poster bergambar ilustrasi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Menurut keterangan yang tertulis dalam poster, pendaftaran ini ditujukan pada masyarakat yang belum menerima bansos PKH sama sekali atau bantuan yang diterima belum cair, senilai Rp2,5 juta. Digitalisasi bansos ini isebut menjadi upaya pemerintah untuk mengubah proses penyaluran bansos menjadi sistem yang lebih efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    "KABAR GEMBIRA BUAT YANG BELUM DAPAT BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PKH SAMA SEKALI DAPAT ATAU BELUM CAIR, RP2.500.000 PRIODE TAHUN 2025 INI BISA LANGSUNG DAFTAR, TIDAK DIPUNGUT BIAYA SEDIKITPUN," begitu teks yang tertera di poster disertai tautan.

    Periksa Fakta Salah, Tautan Pendaftaran Digitalisasi Bansos Kemensos.

    ADVERTISEMENT

    Sejak berlalu-lalang pada Senin (27/10/2025) hingga Senin (3/11/2025), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak 37 kali, dan memperoleh 1.600 suka, serta 1 komentar. Sseorang pengguna Facebook di kolom komentar itu mengatakan dirinya belum pernah memperoleh bantuan.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mula-mula mengecek profil akun pengunggah. Akun itu tercatat tak terlalu banyak aktivitas dan baru dibikin pada 15 Oktober 2025. Akun itu bukanlah akun asli Kemensos lantaran akun “Kementerian Sosial RI” resmi bercentang biru dan sudah dibuat sejak 2016.

    Saat dicek menggunakan urlscan.io, Tirto menemukan tautan yang disebarkan akun palsu tidak mengarah pada akun resmi Kemensos. Laman itu justru meminta beberapa data pribadi, seperti nama lengkap sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor Telegram, provinsi, dan jenis kelamin.

    Baca juga:Stiker Label Miskin Tak Etis, Pendataan Bansos Harus Diperbaiki

    Kemensos sendiri memang mendorong transformasi digital dalam program perlindungan sosial. Hal itu disebut bertujuan agar bantuan makin akurat, adil, dan tepat sasaran.

    Lewat unggahan Facebook, Minggu (20/4/2025), Kemensos menyatakan bakal menghadirkan sistem Digital Public Infrastructure (DPI) dengan tiga pilar utama: Identitas Digital, Pembayaran Digital, dan Data Exchange, yang terintegrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    “Digitalisasi ini diharapkan mampu memperluas akses, mempercepat distribusi bantuan, dan memastikan bahwa bantuan benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan,” tulis Kemensos dalam takarirnya.

    Pada September lalu, prototipe Portal Bansos Digital mulai diuji coba terbatas di Banyuwangi, Jawa Timur. Melalui skema digital baru ini, warga penerima manfaat dapat mendaftar langsung melalui portal Perlinsos dengan otentikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan verifikasi biometrik.

    "Kenapa di bansos? Karena ini akan impactful (ke masyarakat). Selama ini memang banyak isu dalam penyelenggaraan bansos. Hipotesanya bahwa dengan kita menjalankan Transformasi digital mengadopsi DPI ini maka penyelenggaraan bansos lebih baik lagi dari sisi penargetan, supaya lebih tepat sasaran," kata Direktur Eksekutif Bidang Sinkronisasi Kebijakan Program Prioritas Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Tubagus Nugraha, dikutip dari lansiran Kementerian Komunikasi dan Digital/Komdigi.

    Uji coba lalu sudah menargetkan 640 ribu keluarga dari kelompok ekonomi terbawah (desil 1–5) Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Dalam satu bulan ke depan, setidaknya 300 ribu kepala keluarga diharapkan sudah teregistrasi. Data tersebut akan menjadi dasar evaluasi sebelum program diperluas secara nasional.

    Kemensos sudah pernah menyatakan kalau pihaknya tidak pernah membuat situs ataupun tautan yang membuka pendaftaran bansos. Adapun penerima bansos Program Kartu Sembako/BPNT dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah masyarakat yang terlah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diusulkan pemerintah daerah atau dapat mengajukan lewat aplikasi Cek Bansos.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa tautan dengan narasi pendaftaran digitalisasi bansos Kemensos bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Akun pengunggah bukanlah akun asli Kemensos, sementara akun “Kementerian Sosial RI” resmi bercentang biru dan sudah dibuat sejak 2016. Tirto juga menemukan tautan yang disebarkan akun palsu tidak mengarah pada akun resmi Kemensos.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-12:23CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0001:27UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan