SEBUAH video dengan klaim bahwa Presiden India Draupadi Murmu memeluk agama Islam, beredar di TikTok [arsip]. Konten itu memuat foto Draupadi dalam balutan kain sari putih bermotif geometris dengan warna merah di bagian border dan pallunya. 
Narator dalam konten itu seolah-olah mengungkap pernyataan Draupadi dalam bahasa Indonesia: “Keputusanku ini bukan paksaan, bukan pula strategi politik. Ini adalah perjalanan hati, perjalanan akal, dan cahaya kebenaran yang Allah tunjukkan kepadaku,” katanya.
Video yang diunggah pada 27 September 2025 tersebut sudah disukai 49,8 ribu dan dibagikan 2.421 kali. Namun, benarkah Presiden India tersebut masuk Islam?
                (GFD-2025-29427) Keliru: Presiden India Draupadi Murmu Masuk Islam
Sumber:Tanggal publish: 06/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi gambar dengan pencarian terbalik dan mengecek pemberitaan kredibel. Hasilnya, tidak ditemukan berita dan informasi apapun yang mendukung klaim tersebut.
Draupadi Murmu merupakan presiden pertama Murmu yang berasal dari suku Santal, suku Adivasi yang mendiami India Timur serta Bangladesh dan Nepal. Draupadi Murmu terpilih sebagai presiden pada tahun 2022 sebagai calon dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai anggota legislatif negara bagian dan menteri negara bagian di Odisha, serta gubernur Jharkhand.
Komunitas Adivasi secara historis hidup di luar masyarakat umum, di daerah pedesaan dan hutan, di desa-desa mereka sendiri. Mereka berbicara dalam bahasa yang berbeda dan telah lama mengalami diskriminasi, serupa dengan kasta terendah dalam agama Hindu, yaitu Dalit.
Biasanya, suku Adivasi memiliki mitos kosmologis yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di sisi lain, banyak masyarakat Adivasi yang menganut agama-agama yang didasarkan pada kitab suci, termasuk tidak hanya Hindu, tetapi juga Kristen.
Namun Draupadi berutang karier politiknya pada keanggotaannya di BJP, yang mengklaim bahwa India adalah negara Hindu. BJP tergabung dalam jaringan organisasi nasionalis Hindu yang disebut Sangh Parivar, ideologi bahwa semua orang yang tinggal di India berakar pada agama Hindu. Sangh Parivar mempromosikan gagasan ghar wapsi, yang berarti "pulang ke rumah" dan bertujuan agar setiap orang di India menerima warisan Hindu.
Tidak ada pemberitaan bahwa Draupadi memeluk Islam. Sebaliknya, Ia menunjukkan keyakinan Hindu-nya. Ia mengaku sebagai seorang vegetarian yang taat. Ia adalah anggota Brahma Kumaris, sebuah kelompok spiritual yang didirikan pada tahun 1930-an dan sangat populer di kalangan perempuan.
Pada Februari 2025 misalnya. Dikutip dari situs Time of India, Presiden Draupadi Murmu didampingi para pejabat negara berendam suci di Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati di Sangam. Dia melakukan ritual adat, memanjatkan doa untuk bangsa, dan berpartisipasi dalam upacara Mahakumbh yang melambangkan persatuan dan kerukunan sosial.
Maha Kumb Mela adalah salah satu pertemuan keagamaan umat Hindu terbesar di dunia yang menampilkan pemandian ritual, nyanyian renungan, yoga dan ceramah spiritual.
Belum lama ini, tepatnya Sabtu, 20 September 2025, Presiden Draupadi Murmu juga melakukan ritual Pind Daan di Gaya untuk leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal, termasuk suami dan kedua putranya.
Ritual-ritual tersebut dilaksanakan di dalam sanctum sanctorum Kuil Vishnupad di bawah pengawasan Manu Lal Jhangar, pendeta keluarga presiden.
                                    Draupadi Murmu merupakan presiden pertama Murmu yang berasal dari suku Santal, suku Adivasi yang mendiami India Timur serta Bangladesh dan Nepal. Draupadi Murmu terpilih sebagai presiden pada tahun 2022 sebagai calon dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai anggota legislatif negara bagian dan menteri negara bagian di Odisha, serta gubernur Jharkhand.
Komunitas Adivasi secara historis hidup di luar masyarakat umum, di daerah pedesaan dan hutan, di desa-desa mereka sendiri. Mereka berbicara dalam bahasa yang berbeda dan telah lama mengalami diskriminasi, serupa dengan kasta terendah dalam agama Hindu, yaitu Dalit.
Biasanya, suku Adivasi memiliki mitos kosmologis yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di sisi lain, banyak masyarakat Adivasi yang menganut agama-agama yang didasarkan pada kitab suci, termasuk tidak hanya Hindu, tetapi juga Kristen.
Namun Draupadi berutang karier politiknya pada keanggotaannya di BJP, yang mengklaim bahwa India adalah negara Hindu. BJP tergabung dalam jaringan organisasi nasionalis Hindu yang disebut Sangh Parivar, ideologi bahwa semua orang yang tinggal di India berakar pada agama Hindu. Sangh Parivar mempromosikan gagasan ghar wapsi, yang berarti "pulang ke rumah" dan bertujuan agar setiap orang di India menerima warisan Hindu.
Tidak ada pemberitaan bahwa Draupadi memeluk Islam. Sebaliknya, Ia menunjukkan keyakinan Hindu-nya. Ia mengaku sebagai seorang vegetarian yang taat. Ia adalah anggota Brahma Kumaris, sebuah kelompok spiritual yang didirikan pada tahun 1930-an dan sangat populer di kalangan perempuan.
Pada Februari 2025 misalnya. Dikutip dari situs Time of India, Presiden Draupadi Murmu didampingi para pejabat negara berendam suci di Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati di Sangam. Dia melakukan ritual adat, memanjatkan doa untuk bangsa, dan berpartisipasi dalam upacara Mahakumbh yang melambangkan persatuan dan kerukunan sosial.
Maha Kumb Mela adalah salah satu pertemuan keagamaan umat Hindu terbesar di dunia yang menampilkan pemandian ritual, nyanyian renungan, yoga dan ceramah spiritual.
Belum lama ini, tepatnya Sabtu, 20 September 2025, Presiden Draupadi Murmu juga melakukan ritual Pind Daan di Gaya untuk leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal, termasuk suami dan kedua putranya.
Ritual-ritual tersebut dilaksanakan di dalam sanctum sanctorum Kuil Vishnupad di bawah pengawasan Manu Lal Jhangar, pendeta keluarga presiden.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, klaim presiden India masuk Islam adalah keliru.
                                                Rujukan
- https://www.tiktok.com/@tuluskodrata22/video/7554684447266704652?_r=1&_t=ZS-90B0kU78SqF
 - https://perma.cc/VW8P-2UNH
 - https://www.dw.com/id/perempuan-dari-etnis-minoritas-terpilih-jadi-presiden-india/a-62560361
 - https://www.dandc.eu/en/article/droupadi-murmu-first-adivasi-and-second-woman-serve-indias-head-state-her-rise-office-was
 - https://timesofindia.indiatimes.com/city/allahabad/maha-kumbh-2025-president-draupadi-murmus-spiritual-sojourn-at-triveni-sangam/articleshow/118113783.cms
 - https://timesofindia.indiatimes.com/astrology/others/rituals-during-the-maha-kumbh-mela-a-journey-of-spiritual-enlightenment/articleshow/117283249.cms
 - https://timesofindia.indiatimes.com/city/patna/president-performs-pind-daan-rituals-in-gaya-with-emotional-resonance/articleshow/124014787.cms
 
(GFD-2025-29426) Keliru: Video Jet Tempur Siluman Canggih Buatan Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 06/10/2025
Berita
SEBUAH video dengan klaim jet tempur siluman yang canggih buatan Indonesia, beredar di X [arsip] pada 27 September 2025.
Video itu memperlihatkan berbagai bentuk jet tempur yang sedang terbang dan aktivitas militer di landasan pacu. Jet tempur itu diklaim buatan Indonesia yang memiliki sistem persenjataan canggih karena mustahil dideteksi musuh. Pesawat itu juga disebut dapat menyaingi negara-negara adidaya.
Namun, benarkah jet tempur siluman dalam video merupakan jet tempur buatan Indonesia?
                Video itu memperlihatkan berbagai bentuk jet tempur yang sedang terbang dan aktivitas militer di landasan pacu. Jet tempur itu diklaim buatan Indonesia yang memiliki sistem persenjataan canggih karena mustahil dideteksi musuh. Pesawat itu juga disebut dapat menyaingi negara-negara adidaya.
Namun, benarkah jet tempur siluman dalam video merupakan jet tempur buatan Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video yang beredar menggunakan aplikasi pencarian gambar terbalik, pendeteksi konten hasil akal imitasi (AI), dan membandingkan narasinya dengan informasi dari sumber-sumber kredibel.
Hasil verifikasi menunjukkan, adegan aktivitas jet di landasan pacu pada menit ke-2:20 berasal dari latihan bersama Mission Oriented Training (MOT) di Riau pada 24 April 2018. Latihan itu diikuti tiga skuadron TNI Angkatan Udara, seperti dilaporkan Antara.
Sebanyak 17 pesawat tempur Hawk 100/200 Black Panther buatan BAE Systems, Inggris digunakan dalam latihan tersebut. Sementara pesawat F-16 Fighting Falcon merupakan produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Tidak ada satu pun pesawat tempur dalam video itu yang diproduksi di Indonesia.
PT Pindad (Persero),perusahaan BUMN produsen alat dan sistem persenjataan dalam negeri juga belum pernah mengumumkan produksi jet tempur baik di situs resminya maupun melalui media massa.
Dalam pameran produk pada peringatan HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, 20–21 September 2025 pun tidak ada jet tempur yang ditampilkan. Produk yang dipamerkan mencakup persenjataan dan amunisi, kendaraan tempur darat, serta perlengkapan zeni, kesehatan, dan perbekalan.
Sebagian frame dalam video itu, dibuat menggunakan teknologi AI. Analisis menggunakan alat Hive Moderation, menunjukkan 97,8 persen kemungkinan video dibuat dengan AI, terutama pada bagian audio.
                                    Hasil verifikasi menunjukkan, adegan aktivitas jet di landasan pacu pada menit ke-2:20 berasal dari latihan bersama Mission Oriented Training (MOT) di Riau pada 24 April 2018. Latihan itu diikuti tiga skuadron TNI Angkatan Udara, seperti dilaporkan Antara.
Sebanyak 17 pesawat tempur Hawk 100/200 Black Panther buatan BAE Systems, Inggris digunakan dalam latihan tersebut. Sementara pesawat F-16 Fighting Falcon merupakan produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Tidak ada satu pun pesawat tempur dalam video itu yang diproduksi di Indonesia.
PT Pindad (Persero),perusahaan BUMN produsen alat dan sistem persenjataan dalam negeri juga belum pernah mengumumkan produksi jet tempur baik di situs resminya maupun melalui media massa.
Dalam pameran produk pada peringatan HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, 20–21 September 2025 pun tidak ada jet tempur yang ditampilkan. Produk yang dipamerkan mencakup persenjataan dan amunisi, kendaraan tempur darat, serta perlengkapan zeni, kesehatan, dan perbekalan.
Sebagian frame dalam video itu, dibuat menggunakan teknologi AI. Analisis menggunakan alat Hive Moderation, menunjukkan 97,8 persen kemungkinan video dibuat dengan AI, terutama pada bagian audio.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video jet tempur yang diklaim hasil produksi asli Indonesia adalah keliru.
                                                Rujukan
- https://x.com/ArtaN7707/status/1971764442494128529?t=vrGmgjp1xeMNxyX5dEkXAg&s=08
 - https://perma.cc/P4F6-W78C
 - https://babel.antaranews.com/berita/80486/belasan-pesawat-tempur-latihan-bersama-di-riau?&m=false
 - https://www.baesystems.com/en/product/hawk-ajt
 - https://pindad.com/pindad-tampilkan-produk-pertahanan-unggulan-pada-pameran-alutsista-hut-ke-80-tni
 - http://hivemoderation.com
 
(GFD-2025-29425) [SALAH] Video Warga Menjarah SPBU Pertamina
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 06/10/2025
Berita
Beredar video [arsip] dari akun Tiktok “paparazi937” pada Minggu (28/9/2025) yang diklaim sejumlah orang menjarah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Berikut narasi lengkapnya:
begini akibatnya kalau pertamina tidak adil hancur sudah spbu..
Pertamina sudah mulai di jarah
Sejak diunggah Minggu (28/9/2025), video itu telah ditonton 756 kali, disukai 56 kali, dan menuai 5 komentar per Senin (6/10/2025).
                begini akibatnya kalau pertamina tidak adil hancur sudah spbu..
Pertamina sudah mulai di jarah
Sejak diunggah Minggu (28/9/2025), video itu telah ditonton 756 kali, disukai 56 kali, dan menuai 5 komentar per Senin (6/10/2025).
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Cek Fakta kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan menggunakan metode reverse image search. Hasilnya ditemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda dari akun Tiktok “akdi.supriatno” dan “tunasfakta“.
Dalam keterangannya dijelaskan bahwa video tersebut merupakan momen ketika warga melaksanakan aksi protes di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Selasa (23/9/2025).
Diberitakan kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.
Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.
Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.
Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.
                                    Cek Fakta kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan menggunakan metode reverse image search. Hasilnya ditemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda dari akun Tiktok “akdi.supriatno” dan “tunasfakta“.
Dalam keterangannya dijelaskan bahwa video tersebut merupakan momen ketika warga melaksanakan aksi protes di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Selasa (23/9/2025).
Diberitakan kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.
Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.
Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.
Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.
Kesimpulan
Faktanya, video tersebut merupakan momen unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan, Indramayu untuk memprotes pengalihan bantuan susu pada Selasa (23/9/2025).
                                                Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/30/100100682/-hoaks-video-warga-menjarah-spbu-pertamina
 - https://bandung.kompas.com/read/2025/09/23/162800278/penjelasan-pertamina-soal-pengalihan-bantuan-susu-yang-diprotes-warga
 - https://www.tiktok.com/@akdi.supriatno/video/7553306230157036808
 - https://www.tiktok.com/@tunasfakta/video/7553202054810848523
 
(GFD-2025-29424) Tidak Tepat Menakar RON BBM dengan Alat OKTIS-2
Sumber:Tanggal publish: 06/10/2025
Berita
tirto.id - Sebuah video beredar di media sosial, dengan klaim Pertamax Turbo dengan spesifikasi RON 91.
ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah sejumlah akun di Facebook. Teranyar, Tirto menemukan unggahan akun “Serambi Jumpa” (arsip), “Dhela Afa Rahmawati” (arsip), dan “Syafrie Zaid” (arsip) dari Kamis (2/10/2024) sampai Sabtu (4/10/2025). Dalam unggahan tersebut, terdapat beberapa klip video yang memperlihatkan beberapa gelas ukur diisi oleh berbagai macam Bahan Bakar Minyak (BBM).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di akhir video, sebuah foto memperlihatkan sebuah alat OKTIS-2 sedang digunakan untuk mengecek Research Octane Number (RON) yang menunjukkan RON berada di angka 91.
#inline3 {margin:1.5em auto}
#inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“Tidak ada henti2nya buat Rakyat Kecewa!! Kini ditemukan Pertamax Turbo Ron 91.Netizen : “Bangs4t!!”,” tulis salah satu akun pengunggah.
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa fakta Menakar RON BBM. foto/periksa fakta tirto
Hingga artikel ini ditulis, unggahan telah mendapatkan 31 tanda suka dan dikomentari lebih dari 8.500 kali.
ADVERTISEMENT
Video lain dengan klaim serupa juga ditemukan di TikTok, diunggah oleh akun “BLACK hole” (arsip) pada 9 Oktober 2025. Dalam video tersebut, terlihat sebuah cairan berwarna merah, yang identik dengan BBM Pertamax Turbo, tengah dites menggunakan alat OKTIS-2, hasilnya menunjukkan RON berada di angka 91.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
                ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah sejumlah akun di Facebook. Teranyar, Tirto menemukan unggahan akun “Serambi Jumpa” (arsip), “Dhela Afa Rahmawati” (arsip), dan “Syafrie Zaid” (arsip) dari Kamis (2/10/2024) sampai Sabtu (4/10/2025). Dalam unggahan tersebut, terdapat beberapa klip video yang memperlihatkan beberapa gelas ukur diisi oleh berbagai macam Bahan Bakar Minyak (BBM).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di akhir video, sebuah foto memperlihatkan sebuah alat OKTIS-2 sedang digunakan untuk mengecek Research Octane Number (RON) yang menunjukkan RON berada di angka 91.
#inline3 {margin:1.5em auto}
#inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“Tidak ada henti2nya buat Rakyat Kecewa!! Kini ditemukan Pertamax Turbo Ron 91.Netizen : “Bangs4t!!”,” tulis salah satu akun pengunggah.
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa fakta Menakar RON BBM. foto/periksa fakta tirto
Hingga artikel ini ditulis, unggahan telah mendapatkan 31 tanda suka dan dikomentari lebih dari 8.500 kali.
ADVERTISEMENT
Video lain dengan klaim serupa juga ditemukan di TikTok, diunggah oleh akun “BLACK hole” (arsip) pada 9 Oktober 2025. Dalam video tersebut, terlihat sebuah cairan berwarna merah, yang identik dengan BBM Pertamax Turbo, tengah dites menggunakan alat OKTIS-2, hasilnya menunjukkan RON berada di angka 91.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Sebagai informasi RON alias nilai oktan di BBM adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan atau banyaknya ketukan (knocking) di ruang bakar kendaraan saat pembakaran.
Sederhananya, RON menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan di ruang bakar kendaraan. BBM oktan tinggi (RON tinggi) memiliki kualitas yang lebih baik dibanding oktan yang lebih rendah.
Meski begitu bensin oktan tinggi belum tentu mempengaruhi kinerja mesin secara signifikan. Ini karena performa mesin tidak hanya dipengaruhi penggunaan bahan bakar.
Terkait dengan narasi yang beredar di internet, klaim menyebut kalau Pertamax Turbo, BBM dengan spesifikasi RON 98, mencatatkan angka RON 91, saat dilakukan pengetesan, mengarahkan narasi kecurangan dalam penjualan BBM.
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tirto menghubungi Pakar Bahan Bakar ITB, Dr. Ing Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Ia menjelaskan bahwa alat OKTIS-2, yang digunakan dalam video, tidak tepat jadi alat untuk mengukur angka oktan alias RON.
“Jadi RON itu adalah ketahanan bahan bakar untuk tidak berdetonasi. Jadi harus ada pembakaran. Nah, kalau yang [video pengetesan dengan] OKTIS-2 itu kan enggak ada pembakaran. Dia hanya sensor kapasitif. Jadi tergantung dari cairan yang ada di antara sensornya. Cairan itu bisa mengalirkan listrik atau enggak,” jelas laki-laki yang akrab disapa Yus itu.
Dia menjabarkan cara kerja OKTIS-2. Alat itu akan, menampilkan angka rendah di layar kalau cairan memiliki kemampuan menghantarkan listrik. Sedangkan cairan yang tidak menghantarkan listrik akan menunjukkan angka yang lebih tinggi.
Artinya, nilai yang muncul pada OKTIS-2 tidak menunjukkan angka oktan bahan bakar, melainkan mencerminkan sifat dielektrik cairan yang diuji.
Yus menerangkan, untuk menguji RON, idealnya menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) F1 dengan standar ASTM D2699.
“Jadi kalau yang metode ASTM itu, pertama adalah bahan bakar yang mau diuji RON-nya itu dipakai sebagai bahan bakar untuk mesin namanya CFR Engine,” papar Yus.
Dalam metode ini, bahan bakar yang akan diuji digunakan langsung pada mesin CFR, yang memungkinkan penyesuaian rasio kompresi dengan cara menaikkan atau menurunkan posisi silinder.
Mesin dijalankan pada putaran 600 RPM, kemudian rasio kompresi ditingkatkan hingga muncul tanda-tanda detonasi atau knocking. Setelah itu, bahan bakar tersebut dibandingkan dengan campuran standar n-heptana dan iso-octana.
Perbandingan antara kedua bahan inilah yang menentukan nilai RON. Misalnya, jika campurannya terdiri dari 98 persen iso-octana dan 2 persen n-heptana, maka bahan bakar tersebut memiliki RON 98.
Metode inilah yang digunakan secara ilmiah untuk menentukan angka oktan bahan bakar, bukan dengan alat seperti OKTIS-2.
Yus menekankan bahwa alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tidak dapat mengukur angka oktan (RON) karena alat tersebut bekerja dengan mendeteksi sifat dielektrik cairan, yakni kemampuan cairan dalam menghantarkan listrik, bukan melalui proses pembakaran sebagaimana metode pengukuran RON yang sebenarnya.
Lebih lanjut, Yus menjelaskan bahwa sifat dielektrik atau kapasitif cairan sama sekali tidak memiliki kaitan dengan angka oktan.
Yus juga menyebut bahwa alat OKTIS-2 sebenarnya bisa dikalibrasi agar hasilnya menyesuaikan standar tertentu, sebagaimana dilakukan di Rusia. Namun, hal itu tidak membuat alat tersebut sahih untuk mengukur RON.
Di Indonesia, alat ini berpotensi menghasilkan kesimpulan keliru karena dua alasan: (1) penggunaannya sering dilakukan tanpa pemahaman bahwa alat tersebut hanya memberikan indikasi dan (2) alatnya tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang beredar di Indonesia.
“Jadi OKTIS itu hanya indikasi saja, tapi tidak mengukur RON. Kalau dipakai di kita, satu, yang menggunakan belum tentu tahu bahwa alat itu bisa disetting RON atau AKI (Anti-Knocking Index). Kedua, tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Pada Maret 2025 lalu, bersama dengan kanal OtoHub, Yus, juga sempat melakukan pengujian terhadap sejumlah BBM menggunakan alat OKTIS-2 ini. Selain menerangkan fungsi alat yang lebih untuk menakar kemampuan mengalirkan listrik pada cairan, dia juga memperagakan bagaimana OKTIS-2 punya dua setelan dengan kode "PNY" dan "USA".
Dalam eksperimen dalam video terlihat Yus dan kru OtoHub mengujikan beragam BBM dari berbagai merek dengan berbagai spesifikasi. Menggunakan alat OKTIS-2 yang diset "PNY" yang disebut dapat mengukur RON, alat tersebut menunjukkan angka yang selalu lebih besar dari spesifikasi yang diberikan oleh penyedia BBM.
Misal BBM RON 92 dari merek merah hasil pengujian OKTIS-2 menunjukkan angka 106. Contoh lain BBM RON 95 dari brand hijau menunjukkan angka 102. Dalam eksperimen ini, pencelupan OKTIS-2 ke dalam cairan dilakukan selama tiga kali untuk tiap cairan dan menggunakan dua alat OKTIS-2. Hasilnya pun cenderung konsisten.
Sementara saat melakukan pengujian dengan setelan “USA”, seperti dijelaskan Yus, ini untuk mengukur Anti-Knocking Index (AKI). Angkanya cenderung lebih kecil dibanding angka RON.
Dalam eksperimen yang sama Yus juga menunjukkan hasil pengujian dengan mesin CFR yang sesuai standar ASTM D-2699-23. Hasilnya pengujian terhadap BBM yang dijual di Indonesia, hampir semuanya menunjukkan angka RON yang hanya berbeda 0,1-0,5 dibanding klaim dari masing-masing penyedia SPBU.
Adapun isu soal BBM dengan nilai RON tak sesuai ini bukan hanya beredar pada Oktober 2025. Kami menemukan narasi serupa banyak beredar di internet sebelumnya, misalnya unggahan pada September 2025 ini. Modusnya sama terkait pengujian spesifikasi RON BBM tertentu dengan alat OKTIS-2.
                                    Sederhananya, RON menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan di ruang bakar kendaraan. BBM oktan tinggi (RON tinggi) memiliki kualitas yang lebih baik dibanding oktan yang lebih rendah.
Meski begitu bensin oktan tinggi belum tentu mempengaruhi kinerja mesin secara signifikan. Ini karena performa mesin tidak hanya dipengaruhi penggunaan bahan bakar.
Terkait dengan narasi yang beredar di internet, klaim menyebut kalau Pertamax Turbo, BBM dengan spesifikasi RON 98, mencatatkan angka RON 91, saat dilakukan pengetesan, mengarahkan narasi kecurangan dalam penjualan BBM.
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tirto menghubungi Pakar Bahan Bakar ITB, Dr. Ing Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Ia menjelaskan bahwa alat OKTIS-2, yang digunakan dalam video, tidak tepat jadi alat untuk mengukur angka oktan alias RON.
“Jadi RON itu adalah ketahanan bahan bakar untuk tidak berdetonasi. Jadi harus ada pembakaran. Nah, kalau yang [video pengetesan dengan] OKTIS-2 itu kan enggak ada pembakaran. Dia hanya sensor kapasitif. Jadi tergantung dari cairan yang ada di antara sensornya. Cairan itu bisa mengalirkan listrik atau enggak,” jelas laki-laki yang akrab disapa Yus itu.
Dia menjabarkan cara kerja OKTIS-2. Alat itu akan, menampilkan angka rendah di layar kalau cairan memiliki kemampuan menghantarkan listrik. Sedangkan cairan yang tidak menghantarkan listrik akan menunjukkan angka yang lebih tinggi.
Artinya, nilai yang muncul pada OKTIS-2 tidak menunjukkan angka oktan bahan bakar, melainkan mencerminkan sifat dielektrik cairan yang diuji.
Yus menerangkan, untuk menguji RON, idealnya menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) F1 dengan standar ASTM D2699.
“Jadi kalau yang metode ASTM itu, pertama adalah bahan bakar yang mau diuji RON-nya itu dipakai sebagai bahan bakar untuk mesin namanya CFR Engine,” papar Yus.
Dalam metode ini, bahan bakar yang akan diuji digunakan langsung pada mesin CFR, yang memungkinkan penyesuaian rasio kompresi dengan cara menaikkan atau menurunkan posisi silinder.
Mesin dijalankan pada putaran 600 RPM, kemudian rasio kompresi ditingkatkan hingga muncul tanda-tanda detonasi atau knocking. Setelah itu, bahan bakar tersebut dibandingkan dengan campuran standar n-heptana dan iso-octana.
Perbandingan antara kedua bahan inilah yang menentukan nilai RON. Misalnya, jika campurannya terdiri dari 98 persen iso-octana dan 2 persen n-heptana, maka bahan bakar tersebut memiliki RON 98.
Metode inilah yang digunakan secara ilmiah untuk menentukan angka oktan bahan bakar, bukan dengan alat seperti OKTIS-2.
Yus menekankan bahwa alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tidak dapat mengukur angka oktan (RON) karena alat tersebut bekerja dengan mendeteksi sifat dielektrik cairan, yakni kemampuan cairan dalam menghantarkan listrik, bukan melalui proses pembakaran sebagaimana metode pengukuran RON yang sebenarnya.
Lebih lanjut, Yus menjelaskan bahwa sifat dielektrik atau kapasitif cairan sama sekali tidak memiliki kaitan dengan angka oktan.
Yus juga menyebut bahwa alat OKTIS-2 sebenarnya bisa dikalibrasi agar hasilnya menyesuaikan standar tertentu, sebagaimana dilakukan di Rusia. Namun, hal itu tidak membuat alat tersebut sahih untuk mengukur RON.
Di Indonesia, alat ini berpotensi menghasilkan kesimpulan keliru karena dua alasan: (1) penggunaannya sering dilakukan tanpa pemahaman bahwa alat tersebut hanya memberikan indikasi dan (2) alatnya tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang beredar di Indonesia.
“Jadi OKTIS itu hanya indikasi saja, tapi tidak mengukur RON. Kalau dipakai di kita, satu, yang menggunakan belum tentu tahu bahwa alat itu bisa disetting RON atau AKI (Anti-Knocking Index). Kedua, tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Pada Maret 2025 lalu, bersama dengan kanal OtoHub, Yus, juga sempat melakukan pengujian terhadap sejumlah BBM menggunakan alat OKTIS-2 ini. Selain menerangkan fungsi alat yang lebih untuk menakar kemampuan mengalirkan listrik pada cairan, dia juga memperagakan bagaimana OKTIS-2 punya dua setelan dengan kode "PNY" dan "USA".
Dalam eksperimen dalam video terlihat Yus dan kru OtoHub mengujikan beragam BBM dari berbagai merek dengan berbagai spesifikasi. Menggunakan alat OKTIS-2 yang diset "PNY" yang disebut dapat mengukur RON, alat tersebut menunjukkan angka yang selalu lebih besar dari spesifikasi yang diberikan oleh penyedia BBM.
Misal BBM RON 92 dari merek merah hasil pengujian OKTIS-2 menunjukkan angka 106. Contoh lain BBM RON 95 dari brand hijau menunjukkan angka 102. Dalam eksperimen ini, pencelupan OKTIS-2 ke dalam cairan dilakukan selama tiga kali untuk tiap cairan dan menggunakan dua alat OKTIS-2. Hasilnya pun cenderung konsisten.
Sementara saat melakukan pengujian dengan setelan “USA”, seperti dijelaskan Yus, ini untuk mengukur Anti-Knocking Index (AKI). Angkanya cenderung lebih kecil dibanding angka RON.
Dalam eksperimen yang sama Yus juga menunjukkan hasil pengujian dengan mesin CFR yang sesuai standar ASTM D-2699-23. Hasilnya pengujian terhadap BBM yang dijual di Indonesia, hampir semuanya menunjukkan angka RON yang hanya berbeda 0,1-0,5 dibanding klaim dari masing-masing penyedia SPBU.
Adapun isu soal BBM dengan nilai RON tak sesuai ini bukan hanya beredar pada Oktober 2025. Kami menemukan narasi serupa banyak beredar di internet sebelumnya, misalnya unggahan pada September 2025 ini. Modusnya sama terkait pengujian spesifikasi RON BBM tertentu dengan alat OKTIS-2.
Kesimpulan
Klaim video yang menunjukkan Pertamax Turbo memiliki RON 91 sebagaimana ditunjukkan dalam video yang beredar adalah menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu (missing context).
Alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tersebut tidak dirancang untuk mengukur angka oktan (RON), melainkan hanya mendeteksi sifat dielektrik cairan—yakni kemampuan cairan menghantarkan listrik. Hasil pengukuran dengan alat ini sama sekali tidak mencerminkan angka oktan bahan bakar.
Secara ilmiah, pengukuran RON harus dilakukan menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) dengan standar ASTM D2699 melalui proses pembakaran dan pengujian ketahanan bahan bakar terhadap detonasi. Karena itu, hasil pengukuran menggunakan OKTIS-2 tidak bisa dijadikan dasar untuk menyimpulkan kualitas atau angka oktan Pertamax Turbo.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
                                                Alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tersebut tidak dirancang untuk mengukur angka oktan (RON), melainkan hanya mendeteksi sifat dielektrik cairan—yakni kemampuan cairan menghantarkan listrik. Hasil pengukuran dengan alat ini sama sekali tidak mencerminkan angka oktan bahan bakar.
Secara ilmiah, pengukuran RON harus dilakukan menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) dengan standar ASTM D2699 melalui proses pembakaran dan pengujian ketahanan bahan bakar terhadap detonasi. Karena itu, hasil pengukuran menggunakan OKTIS-2 tidak bisa dijadikan dasar untuk menyimpulkan kualitas atau angka oktan Pertamax Turbo.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/1BBiVhVbPn/
 - https://archive.ph/8fJl3
 - https://www.facebook.com/reel/1465247578100312
 - https://archive.ph/wip/a2lD3
 - https://archive.ph/wip/Z0hop
 - https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2218__znnid=318__cb=8063614237__oadest=
 - https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Flive%2FcKuCnJKjIHQ%3Fsi%3DKXQqrfsWQ15TwFiL
 - https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2218__znnid=319__cb=9f73f15752__oadest=
 - https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Flive%2FcKuCnJKjIHQ%3Fsi%3DKXQqrfsWQ15TwFiL
 - https://vt.tiktok.com/ZSUJESyPk/
 - https://archive.ph/SxVHB
 - https://www.youtube.com/watch?v=NH85lvzKK48
 - https://www.facebook.com/reel/1184185893540590/?s=single_unit&__cft__[0]=AZUzl6LNiNtwmUxctgAsw-eDTHFgjtvUqdJp7PukCeIwVVqo14ZyxrMvh1XNzJ1FbU2nHpwB4mx6vtPqHDbgUi5aQfg7pft7xBE-sWMrY5l1oRx5FBrT7zf_B2wMFrwge5ZmdMAeC1i9vdLW4m34JRAoSfVCxKkdiw4DzenOrTfXpg&__tn__=H-R
 - https://mailto:factcheck@tirto.id
 
Halaman: 103/6814
        




