(GFD-2025-29613) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Bansos PKH 2025 Via Telegram
Sumber:Tanggal publish: 21/10/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan klaim link pendaftaran bansos PKH 2025 via Telegram. Postingan tersebut beredar di salah satu akun Facebook pada 16 Oktober 2025.
Berikut isi unggahannya:
"Assalamualaikum Penyampaian Kepada 👉Penerima Bantuan Sosial (PKH) 2025✅
Bantuan Sosial (BANSOS) BPNT dan PKH Dana Bansos 2025
KELUARGA HARAPAN✅
1. Ibu hamil. Rp..800.000✅
2. Anak usia dini. Rp.1.000.000✅
3. SD. Rp.900.000✅4. SMP. Rp.500.000✅
5. SMA. Rp.500.000✅
6. Disabilitas berat. Rp.700.000✅
7. Lanjut usia. Rp.1.200.000✅
8.Warga Trabilitas Rp.2.500.000✅
Pendaftaran Tidak Dipungut biaya sama sekali ✅
Untuk Klaim DANA BANSOS😇
✓Harus menggunakan No Telegram Yang Akitf✓
✓Kode OTP akan di kirimkan Ke No telegram via SMS atau Via pesan Telegram✓
✓Salah memasukkan Kode OTP,Klaim tidak Dapat Di lakukan✓
Link Resmi Pendaftaran ⏬"
Postingan ini menyertakan poster yang berisi narasi sebagai berikut:
"BANSOS PKH TAHUN 2025
Program Bantuan PKH TAHUN 2025 Via Telegram
Untuk Perorangan Sebesar Rp. 1.500.000,
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) tahun 2025
Kementerian Sosial Republik Indonesia"
Postingan ini menyertakan tautan pendaftaran yang jika diklik muncul link berikut: https://daftarkandirimusekarang.biz.id/web/a/
Link tersebut mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital yang meminta data pribadi, seperti nama dan nomor Telegram.
Lalu benarkah klaim link pendaftaran bansos PKH 2025 Via Telegram? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran bansos PKH 2025 via Telegram. Penelusuran mengarah pada artikel yang tayang di Liputan6.com berjudul "Cek Bansos PKH BPNT, Simak Cara Periksa Status Penerima untuk Hindari Penipuan"
Dalam artikel ini, dijelaskan salah satu cara paling umum untuk cek bansos PKH BPNT adalah melalui situs web resmi Kemensos.
Langkah-langkahnya dimulai dengan mengunjungi laman cekbansos.kemensos.go.id menggunakan peramban di ponsel atau komputer.
Selain situs web, Kemensos juga menyediakan aplikasi resmi "Cek Bansos" yang dapat diunduh melalui Play Store atau App Store.
Bagi masyarakat yang menghadapi kendala akses internet atau tidak memiliki perangkat ponsel, pengecekan status bansos PKH dan BPNT juga dapat dilakukan secara offline.
Anda bisa mendatangi kantor kelurahan, desa, atau kantor dinas sosial setempat untuk meminta bantuan petugas dalam melakukan verifikasi data Anda. Petugas akan membantu mengecek status kepesertaan Anda dalam program bansos.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran bansos PKH 2025 via Telegram, tidak benar.
(GFD-2025-29612) Keliru: Menkeu Purbaya Sebut Harga Asli Pertalite Rp 4 Ribu per Liter
Sumber:Tanggal publish: 21/10/2025
Berita
SEBUAH konten dengan klaim Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut harga asli Pertalite hanya Rp4.000 per liter, beredar di X [arsip] dan Facebook [akun 1, akun 2] pada 17 Oktober 2025.
Konten itu berupa teks yang diklaim pernyataan dari Menkeu Purbaya: “Pertalite hanya 4.000 mereka jual 10.000, padahal dijual 4.000 sudah untung besar, udah gitu dioplos lagi”.
Namun, benarkah Menkeu Purbaya mengeluarkan pernyataan mengenai harga asli Pertalite sebesar Rp 4 ribu per liter?
Konten itu berupa teks yang diklaim pernyataan dari Menkeu Purbaya: “Pertalite hanya 4.000 mereka jual 10.000, padahal dijual 4.000 sudah untung besar, udah gitu dioplos lagi”.
Namun, benarkah Menkeu Purbaya mengeluarkan pernyataan mengenai harga asli Pertalite sebesar Rp 4 ribu per liter?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi konten tersebut dengan menelusuri pemberitaan dari media kredibel. Hasilnya, Menteri Keuangan Purbaya tidak pernah menyatakan harga asli Pertalite hanya Rp4.000 per liter.
Konten itu mengubah pernyataan Purbaya saat rapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 30 September 2025. Rapat tersebut ditayangkan utuh di kanal Kompas TV dan Tribunnews. Salah satu materi rapat tersebut adalah membahas harga bahan bakar minyak.
Pada menit ke-06:15 tayangan YouTube Tribunnews, Purbaya menjelaskan bagaimana harga BBM, LPG, listrik, dan pupuk yang beredar di masyarakat merupakan harga yang telah disubsidi oleh pemerintah. Berikut pernyataan lengkap Purbaya:
Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian, next, dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi baik energi dan nonenergi. Misalnya untuk Pertalite masyarakat hanya membayar Rp10.000 per liter dari harga keekonomian Rp11.700 per liter. Sehingga APBN harus menanggung Rp1.700 per liter atau 15% melalui kompensasi.
Untuk solar masyarakat hanya membayar Rp6.800 per liter dari harga keekonomian sebesar Rp11.950 per liter. Sehingga APBN menanggung Rp5.150 per liter atau sekitar 43%. Untuk LPG 3 kg subsidi mencapai 70% dari harga keekonomian. Pola serupa terjadi pada listrik, solar, dan minyak tanah. Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan.
Menurut artikel Tempo, Purbaya menyatakan realisasi subsidi dan kompensasi dari anggaran negara hingga 31 Agustus 2025, telah mencapai Rp 218 triliun atau 43,7 persen dari target. Sedangkan pagu subsidi dan kompensasi untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 498,8 triliun.
Realisasi subsidi dan kompensasi, kata dia, dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah, depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume barang bersubsidi. Meski harga BBM dan tarif listrik telah disesuaikan sejak 2022, Bekas Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menyatakan bahwa sebagian besar harga jual produk itu belum mencapai tingkat keekonomian.
Melalui situs resmi, PPID Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa konten dengan narasi harga asli Pertalite sebesar Rp4.000 adalah hoaks.
Konten itu mengubah pernyataan Purbaya saat rapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 30 September 2025. Rapat tersebut ditayangkan utuh di kanal Kompas TV dan Tribunnews. Salah satu materi rapat tersebut adalah membahas harga bahan bakar minyak.
Pada menit ke-06:15 tayangan YouTube Tribunnews, Purbaya menjelaskan bagaimana harga BBM, LPG, listrik, dan pupuk yang beredar di masyarakat merupakan harga yang telah disubsidi oleh pemerintah. Berikut pernyataan lengkap Purbaya:
Selama ini pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian, next, dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi baik energi dan nonenergi. Misalnya untuk Pertalite masyarakat hanya membayar Rp10.000 per liter dari harga keekonomian Rp11.700 per liter. Sehingga APBN harus menanggung Rp1.700 per liter atau 15% melalui kompensasi.
Untuk solar masyarakat hanya membayar Rp6.800 per liter dari harga keekonomian sebesar Rp11.950 per liter. Sehingga APBN menanggung Rp5.150 per liter atau sekitar 43%. Untuk LPG 3 kg subsidi mencapai 70% dari harga keekonomian. Pola serupa terjadi pada listrik, solar, dan minyak tanah. Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan.
Menurut artikel Tempo, Purbaya menyatakan realisasi subsidi dan kompensasi dari anggaran negara hingga 31 Agustus 2025, telah mencapai Rp 218 triliun atau 43,7 persen dari target. Sedangkan pagu subsidi dan kompensasi untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 498,8 triliun.
Realisasi subsidi dan kompensasi, kata dia, dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah, depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume barang bersubsidi. Meski harga BBM dan tarif listrik telah disesuaikan sejak 2022, Bekas Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menyatakan bahwa sebagian besar harga jual produk itu belum mencapai tingkat keekonomian.
Melalui situs resmi, PPID Kementerian Keuangan mengumumkan bahwa konten dengan narasi harga asli Pertalite sebesar Rp4.000 adalah hoaks.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, pernyataan Menteri Keuangan Purbaya harga asli Pertalite sebesar Rp4.000 per liter adalah keliru.
Rujukan
- https://x.com/FadliAsman96534/status/1979132107692650641/photo/1
- https://perma.cc/6EEH-2UY6
- https://web.facebook.com/alkhanza.aurelia.9/posts/menkeu-purbaya-pertalite-hanya-4000-mereka-jual-10000-padahal-dijual-4000-sudah-/1399726505077410/?_rdc=1&_rdr
- https://web.facebook.com/ilmunetworking/posts/pfbid02CDT6K6ZxiqY4HN9FJtqqz1f1pZeok2WwFhkBC4f4QrLfSdc3DPDptEHQjxxzEM4ol
- https://www.dailymotion.com/video/x9rfk4m
- https://www.youtube.com/watch?v=glJQJjGqmiM
- https://www.youtube.com/watch?v=glJQJjGqmiM
- https://www.tempo.co/ekonomi/purbaya-ungkap-selisih-harga-yang-ditanggung-pemerintah-dalam-subsidi-energi-2074890
- https://e-ppid.kemenkeu.go.id/in/post/%5Bhoaks%5D-menkeu-menyatakan-harga-pertalite-sebenarnya-rp4.000-
(GFD-2025-29611) Keliru: Pendukung Timnas UEA Lempar Iphone 17 Pro Saat Ricuh Melawan Qatar
Sumber:Tanggal publish: 21/10/2025
Berita
SEJUMLAH konten di Facebook dan TikTok [arsip] pada 16 Oktober 2025 mengklaim Tim Nasional Uni Emirat Arab (UEA) melempar iPhone 17 Pro Max saat pertandingan melawan Qatar berakhir ricuh.
Konten itu menampilkan foto dua unit iPhone, termasuk tipe 17 Pro Max, tergeletak di lapangan bersama barang-barang lain yang disebut hasil lemparan suporter. Foto tersebut viral setelah kericuhan antara pendukung Timnas Qatar dan UEA dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 14 Oktober 2025.
Namun, benarkah pendukung Timnas UEA melempar iPhone dan benda lain ke lapangan dalam insiden itu?
Konten itu menampilkan foto dua unit iPhone, termasuk tipe 17 Pro Max, tergeletak di lapangan bersama barang-barang lain yang disebut hasil lemparan suporter. Foto tersebut viral setelah kericuhan antara pendukung Timnas Qatar dan UEA dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 14 Oktober 2025.
Namun, benarkah pendukung Timnas UEA melempar iPhone dan benda lain ke lapangan dalam insiden itu?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim tersebut melalui aplikasi pencarian gambar terbalik dan penelusuran di sejumlah situs berita kredibel. Hasilnya, foto yang menampilkan iPhone 17 Pro ternyata hasil suntingan.
Foto aslinya lebih dulu dipublikasikan di platform penyedia foto Getty Images, pada 29 Januari 2019. Karya fotografer Zhizhao Wu itu merekam kericuhan penonton saat pertandingan semifinal Piala Asia AFC antara Qatar dan UEA di Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi, pada 29 Januari 2019.
Dalam foto asli, fotografer memotret sepatu, sandal, dan botol minuman yang dilempar penonton. Tidak ada iPhone atau jenis ponsel lain dalam gambar tersebut.
Tempo juga menonton video yang dirilis Doha News, saat terjadi kericuhan antara pendukung Timnas Qatar dan UEA pada 14 Oktober 2025. Hingga kericuhan berakhir, tak ada sepatu maupun iPhone yang dilempar penonton. Penonton hanya melemparkan botol minuman ke dalam lapangan.
Dikutip dari Bisnis.com, kericuhan terjadi setelah Qatar memenangi laga itu dengan skor 2-1. Dengan kemenangan itu, Qatar menuju ke puncak klasemen play-off tiga tim. Padahal UEA telah menanti 35 tahun dapat melaju ke Piala Dunia
Tak berselang lama, para pendukung UEA marah dan mulai melemparkan sandal, botol plastik, dan gelas ke lapangan sebagai ungkapan kekecewaan.
Foto aslinya lebih dulu dipublikasikan di platform penyedia foto Getty Images, pada 29 Januari 2019. Karya fotografer Zhizhao Wu itu merekam kericuhan penonton saat pertandingan semifinal Piala Asia AFC antara Qatar dan UEA di Stadion Mohammed Bin Zayed, Abu Dhabi, pada 29 Januari 2019.
Dalam foto asli, fotografer memotret sepatu, sandal, dan botol minuman yang dilempar penonton. Tidak ada iPhone atau jenis ponsel lain dalam gambar tersebut.
Tempo juga menonton video yang dirilis Doha News, saat terjadi kericuhan antara pendukung Timnas Qatar dan UEA pada 14 Oktober 2025. Hingga kericuhan berakhir, tak ada sepatu maupun iPhone yang dilempar penonton. Penonton hanya melemparkan botol minuman ke dalam lapangan.
Dikutip dari Bisnis.com, kericuhan terjadi setelah Qatar memenangi laga itu dengan skor 2-1. Dengan kemenangan itu, Qatar menuju ke puncak klasemen play-off tiga tim. Padahal UEA telah menanti 35 tahun dapat melaju ke Piala Dunia
Tak berselang lama, para pendukung UEA marah dan mulai melemparkan sandal, botol plastik, dan gelas ke lapangan sebagai ungkapan kekecewaan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang beredar adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/chodiyana.blogspot/photos/akibat-terlalu-tajir-saat-kalah-lawa-qatar-ultras-uea-protes-lempar-apa-aja-ke-l/1388667619516612/
- https://www.tiktok.com/@bolataniofficial/video/7561722880694750465?_r=1&_t=ZS-90cS38h4CdY
- https://perma.cc/M4JS-MSHF
- https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/crowd-throw-the-shoes-into-the-filed-during-the-afc-asian-news-photo/1125912620?adppopup=true
- https://www.facebook.com/watch/?v=777023251828535
- http://bisnis.com
(GFD-2025-29610) [SALAH] Perdana Menteri Israel Netanyahu Ditangkap
Sumber: TiktokTanggal publish: 21/10/2025
Berita
Beredar video [arsip] dari akun tiktok “shabilaipyawani01real0” pada Minggu (19/10/2025) disertai takarir:
“ALHAMDULILLAH Netanyahu di tangkat, puas rasa hati kita semoga Palestine menang sesungguhnya"
“ALHAMDULILLAH Netanyahu di tangkat, puas rasa hati kita semoga Palestine menang sesungguhnya"
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Perdana Menteri Israel Netanyahu ditangkap” ke mesin pencarian Google. Hasilnya tidak ditemukan informasi kredibel terkait klaim.
Selanjutnya Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri aktivitas Perdana Menteri Israel tersebut di Google. Hasilnya ditemukan Netanyahu masih hadir di Pengadilan Distrik Tel Aviv pada Rabu (15/10/2025) untuk bersaksi dalam persidangan kasus korupsinya.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) kemudian menelusuri lebih dalam dengan memasukkan tangkapan layar dalam video klaim ke hivemoderation.com. hasilnya ditemukan bahwa video tersebut merupakan hasil Generate AI dengan Aggregate Score 99,9%. Selain itu, dalam video terdapat watermark Sora yang merupakan tools AI untuk generate video dari OpenAI sehingga dipastikan artikel tersebut buatan AI.
Hingga artikel ini terbit, tidak ditemukan berita penangkapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Selanjutnya Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri aktivitas Perdana Menteri Israel tersebut di Google. Hasilnya ditemukan Netanyahu masih hadir di Pengadilan Distrik Tel Aviv pada Rabu (15/10/2025) untuk bersaksi dalam persidangan kasus korupsinya.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) kemudian menelusuri lebih dalam dengan memasukkan tangkapan layar dalam video klaim ke hivemoderation.com. hasilnya ditemukan bahwa video tersebut merupakan hasil Generate AI dengan Aggregate Score 99,9%. Selain itu, dalam video terdapat watermark Sora yang merupakan tools AI untuk generate video dari OpenAI sehingga dipastikan artikel tersebut buatan AI.
Hingga artikel ini terbit, tidak ditemukan berita penangkapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “Perdana Menteri Israel Netanyahu ditangkap” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[Google] Hasil Pencarian Google dengan kata kunci “Perdana Menteri Israel Netanyahu Ditangkap” [cnnindonesia.com] Netanyahu Hadir Sidang Korupsi usai Sering Absen, Ungkap Alasannya [hivemoderation.com] Alat verifikasi generate AI
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20251016115105-120-1285183/netanyahu-hadir-sidang-korupsi-usai-sering-absen-ungkap-alasannya
- https://vt.tiktok.com/ZSUqmthtD/ (Tautan unggahan akun Tiktok “shabilaipyawani01real0”)
- https://archive.ph/sXP9h (Arsip unggahan unggahan akun Tiktok “shabilaipyawani01real0”)
Halaman: 108/6866



