KOMPAS.com - Pemerintah disebut membuat program medical check-up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan gratis yang berlaku mulai Februari 2025.
Di media sosial, beredar link atau tautan yang diklaim sebagai akses untuk pendaftaran MCU dari pemerintah.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang beredar merupakan phishing. Waspada penipuan!
Tautan pendaftaran MCU gratis dari pemerintah disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (10/2025):
Program Medical Check Up Gratis dari PemerintahSeluruh Indonesia...
JANGAN LEWATKAN!!!
(GFD-2025-25669) [HOAKS] Link Pendaftaran Medical Check Up Gratis dari Pemerintah
Sumber:Tanggal publish: 17/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tautan yang disebarkan tidak mengarah ke situs resmi pemerintah.
Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa tautan yang beredar menggunakan tools URL Scan, yang dapat membantu melacak ke mana suatu tautan berlabuh.
Kedua tautan mengarah ke laman pendaftaran yang meminta pengunjung situsnya mengisi nama lengkap sesuai KTP dan nomor Telegram.
Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini dan di sini.
Tautan yang disebarkan merupakan phishing. Pasalnya, layanan MCU gratis hanya dilakukan di situs web resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dilansir Kompas.com, pendaftaran MCU dapat dilakukan melalui SatuSehat Mobile, WhatsApp Kemenkes, atau datang ke puskesmas.
MCU gratis dapat dilakukan mulai tanggal ulang tahun sampai 30 hari setelahnya.
Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa tautan yang beredar menggunakan tools URL Scan, yang dapat membantu melacak ke mana suatu tautan berlabuh.
Kedua tautan mengarah ke laman pendaftaran yang meminta pengunjung situsnya mengisi nama lengkap sesuai KTP dan nomor Telegram.
Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini dan di sini.
Tautan yang disebarkan merupakan phishing. Pasalnya, layanan MCU gratis hanya dilakukan di situs web resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dilansir Kompas.com, pendaftaran MCU dapat dilakukan melalui SatuSehat Mobile, WhatsApp Kemenkes, atau datang ke puskesmas.
MCU gratis dapat dilakukan mulai tanggal ulang tahun sampai 30 hari setelahnya.
Kesimpulan
Tautan pendaftaran MCU gratis dari pemerintah yang beredar di media sosial merupakan hoaks.
Pendaftaran MCU dapat dilakukan melalui SatuSehat Mobile, WhatsApp Kemenkes, atau datang langsung ke puskesmas.
Tautan yang disebarkan merupakan upaya phishing karena tidak mengarah ke situs resmi pemerintah.
Pendaftaran MCU dapat dilakukan melalui SatuSehat Mobile, WhatsApp Kemenkes, atau datang langsung ke puskesmas.
Tautan yang disebarkan merupakan upaya phishing karena tidak mengarah ke situs resmi pemerintah.
Rujukan
- https://www.facebook.com/master.loker.id/posts/pfbid0dEc4bM7TWyHzPsWybAMLYxMLDVaXDTzo9YhuyDo3a3t3VwCsPRLkf2adWegxsrhvl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid029My3U2sVS6vKjXtFyN2pbkZ4vQkZFSj2Etne8Sdo4VxQstn4Wy4VQdxrJgdffJLWl&id=61570933709212
- https://urlscan.io/result/593d83a6-1435-4486-b589-a887539e5d9d/
- https://urlscan.io/result/f209ccd5-b7cb-45d5-a6a5-3837adc01364/
- https://www.kompas.com/tren/read/2025/02/10/063000065/cek-kesehatan-gratis-mulai-hari-ini-berikut-cara-daftarnya
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25668) [HOAKS] China Ganti Nama Jalan di Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 14/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan penggantian nama sebuah jalan menjadi Hoo Eng Djie.
Narasi yang beredar menyebutkan, penggantian nama itu dilakukan oleh pihak China.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar disebarkan dengan konteks keliru.
Narasi mengenai China yang mengganti nama jalan di Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Video berdurasi kurang dari semenit itu mengaitkan peresmian nama jalan Hoo Eng Djie, dengan upaya penggantian nama di Jakarta saat Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (11/2/2025):
Lihatlah China Semakin Ngelunjak Aja..... Berani Ganti2 Nama Jalan...di Negri Ini. Waktu pak Anies, ribut bukan main macam tong kosong ... tapi dengan China kok MLEMPEM
Narasi yang beredar menyebutkan, penggantian nama itu dilakukan oleh pihak China.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar disebarkan dengan konteks keliru.
Narasi mengenai China yang mengganti nama jalan di Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Video berdurasi kurang dari semenit itu mengaitkan peresmian nama jalan Hoo Eng Djie, dengan upaya penggantian nama di Jakarta saat Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (11/2/2025):
Lihatlah China Semakin Ngelunjak Aja..... Berani Ganti2 Nama Jalan...di Negri Ini. Waktu pak Anies, ribut bukan main macam tong kosong ... tapi dengan China kok MLEMPEM
Hasil Cek Fakta
Peresmian nama jalan Hoo Eng Djie berlokasi di Kota Makassar, yang sebelumnya bernama Jalan Jampea.
Video serupa ditemukan di akun Instagram @makassar_iinfo yang diunggah pada Senin (10/2/2025).
Peristiwa dalam video merupakan peresmian nama Jalan Hoo Eng Djie oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto pada Sabtu (8/2/2025).
Dilansir Antara, Hoo Eng Djie alias Baba Tjoi adalah seniman Tionghoa yang lahir di Kassi Kebo, sebuah daerah peranakan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
"Baba Tjoi begitu beliau saya panggil merupakan tokoh seniman besar Tionghoa yang pada saat zaman kemerdekaan beliau tampil menjadi bagian di dalam semangat kebudayaan Kota Makassar," kata Ramdhan.
Dikutip dari buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia, Hoo Eng Djie menciptakan sekitar 3.000 lagu dan mengadopsi beberapa lagu Tionghoa dalam bahasa Makassar.
Lagu ciptaannya yakni Ati Raja, Sai Long, Pusang Teng, dan Sio Sayang.
Pada 1945 dan 1950, ia membentuk kelompok orkes Canary dan Singara Kulla Kullawa.
Orkesnya mendapat penghargaan dari radio nasional, hingga diundang oleh Soekarno yang kala itu menjabat sebagai presiden.
Hoo Eng Djie merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Indonesia.
Sebagai informasi, Anies Baswedan pernah meresmikan penggantian 22 nama jalan di Jakarta dengan nama tokoh Betawi.
Dilansir Kompas.com, keputusan itu memicu pro-kontra. Meski sempat menimbulkan kebingungan jangka pendek bagi masyarakat, tetapi penggantian nama dinilai baik untuk menghormati tokoh kedaerahan.
Narasi yang beredar di media sosial berpotensi menimbulkan perpecahan dan ujaran kebencian bernada SARA.
Video serupa ditemukan di akun Instagram @makassar_iinfo yang diunggah pada Senin (10/2/2025).
Peristiwa dalam video merupakan peresmian nama Jalan Hoo Eng Djie oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto pada Sabtu (8/2/2025).
Dilansir Antara, Hoo Eng Djie alias Baba Tjoi adalah seniman Tionghoa yang lahir di Kassi Kebo, sebuah daerah peranakan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
"Baba Tjoi begitu beliau saya panggil merupakan tokoh seniman besar Tionghoa yang pada saat zaman kemerdekaan beliau tampil menjadi bagian di dalam semangat kebudayaan Kota Makassar," kata Ramdhan.
Dikutip dari buku Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia, Hoo Eng Djie menciptakan sekitar 3.000 lagu dan mengadopsi beberapa lagu Tionghoa dalam bahasa Makassar.
Lagu ciptaannya yakni Ati Raja, Sai Long, Pusang Teng, dan Sio Sayang.
Pada 1945 dan 1950, ia membentuk kelompok orkes Canary dan Singara Kulla Kullawa.
Orkesnya mendapat penghargaan dari radio nasional, hingga diundang oleh Soekarno yang kala itu menjabat sebagai presiden.
Hoo Eng Djie merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Indonesia.
Sebagai informasi, Anies Baswedan pernah meresmikan penggantian 22 nama jalan di Jakarta dengan nama tokoh Betawi.
Dilansir Kompas.com, keputusan itu memicu pro-kontra. Meski sempat menimbulkan kebingungan jangka pendek bagi masyarakat, tetapi penggantian nama dinilai baik untuk menghormati tokoh kedaerahan.
Narasi yang beredar di media sosial berpotensi menimbulkan perpecahan dan ujaran kebencian bernada SARA.
Kesimpulan
Klaim mengenai China yang mengganti nama jalan di Indonesia merupakan narasi keliru.
Video yang beredar merupakan peresmian diubahnya nama Jalan Jampae menjadi Jalan Hoo Eng Djie, untuk menghormati tokoh seniman asal Sulawesi Selatan.
Narasi yang beredar perlu diluruskan karena berpotensi memicu perpecahan.
Video yang beredar merupakan peresmian diubahnya nama Jalan Jampae menjadi Jalan Hoo Eng Djie, untuk menghormati tokoh seniman asal Sulawesi Selatan.
Narasi yang beredar perlu diluruskan karena berpotensi memicu perpecahan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/nanang.fathur.315/videos/599573376315770/
- https://www.facebook.com/100078541225334/videos/1268785290845827/
- https://www.facebook.com/100069781668318/videos/1084835170347524/
- https://www.facebook.com/maya.live.56211/videos/640995035269838/
- https://www.facebook.com/reel/1127526002250798
- https://www.facebook.com/reel/3658285484461480
- https://www.instagram.com/makassar_iinfo/reel/DF4q7mXT7Q6/
- https://makassar.antaranews.com/berita/583109/jalan-jampea-di-makassar-berubah-jadi-hoo-eng-djie
- https://www.google.co.id/books/edition/Tokoh_tokoh_etnis_Tionghoa_di_Indonesia/lEGrOWWEvswC?hl=en&gbpv=1&dq=Hoo+Eng+Djie&pg=PA84&printsec=frontcover
- https://www.kompas.com/tren/read/2022/06/23/113000665/anies-ganti-22-nama-jalan-di-dki-jakarta-apa-saja-dampaknya?page=all
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25667) Cek Fakta: Hoaks Video Penampakan Clownfish Berukuran Jumbo
Sumber:Tanggal publish: 17/02/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim sebagai penampakan ikan badut alias clownfish berukuran jumbo beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 1 Oktober 2024.
Dalam video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan sejumlah nelayan sedang mengangkat ikan berukuran jumbo di atas sebuah kapal. Ikan tersebut berwarna putih dan oranye.
Pada klip selanjutnya, para nelayan itu tampak sedang membelah bagian tubuh ikan tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan penampakan ikan badut alias clownfish berukuran jumbo.
"Ikan Nemo
Wow‼️Begini penampakan ikan #nemo dialam bebas.
Kalo dipotong bisa sekampung tuh
Makannya🤭," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 15 ribu kali ditonton dan mendapat 37 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut merupakan penampakan ikan badut alias clownfish berukuran jumbo? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim sebagai penampakan ikan badut alias clownfish berukuran jumbo. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut situs pendeteksi artificial intelligence (AI), aidetectcontent.com.
Hasilnya, gambar tersebut memiliki probabilitas 63 persen dibuat dengan perangkat AI. Berikut gambar tangkapan layarnya.
Dikutip dari laman britannica.com, ikan badut atau clownfish merupakan ikan yang hidup di lautan tropis. Ikan ini juga disebut ikan anemon karena hidup di antara anemon laut. Habitatnya yang tidak biasa dan warnanya yang cerah membuat ikan ini populer sebagai ikan akuarium.
Ikan badut populer saat diangkat dalam film animasi berjudul "Finding Nemo" pada 2003. Ikan badut dapat tumbuh hingga panjang sekitar 4 inci atau 10 sentimeter.
Ikan badut betina lebih besar daripada ikan badut jantan. Sebagian besar jenis ikan badut memiliki garis-garis putih cerah pada tubuh yang berwarna-warni.
Kesimpulan
Video yang diklaim sebagai penampakan ikan badut alias clownfish berukuran jumbo ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, video tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.
Rujukan
(GFD-2025-25666) [SALAH] Prabowo Potong Gaji DPR Sebesar 90 Persen
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 17/02/2025
Berita
Kanal YouTube “Lingkarnews” pada Rabu (29/1/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
Wakil Rakyat Menangis! Prabowo Pangkas Gaji Mereka 90%! Begini Kalau Tak Becus Bekerja!?
Per Senin (17/2/2025) video ini sudah ditonton 3 ribu kali dan mendapatkan 70 tanda suka.
Prabowo potong gaji DPR 90 PERSEN
Wakil Rakyat Menangis! Prabowo Pangkas Gaji Mereka 90%! Begini Kalau Tak Becus Bekerja!?
Per Senin (17/2/2025) video ini sudah ditonton 3 ribu kali dan mendapatkan 70 tanda suka.
Prabowo potong gaji DPR 90 PERSEN
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menonton video tersebut dari awal hingga akhir. Faktanya, narator dalam video hanya membaca ulang pemberitaan bisnis.com “KPK Dukung Inpres Prabowo, Bakal Pangkas Perdin dan Operasional Kantor” yang tayang Selasa (28/1/2025). Berita tersebut ditampilkan dalam video.
Diketahui, Prabowo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 pada Rabu (22/1/2025). Inpres itu tidak menyebut pemerintah memotong gaji anggota DPR sebesar 90 persen, tetapi menekankan pemotongan anggaran dinas serta operasional pemerintah daerah dan negara.
Dari penelusuran dengan Google Lens, diketahui foto sampul (thumbnail) video unggahan kanal YouTube “Lingkarnews” itu merupakan momen Prabowo—saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI—menghadiri rapat kerja di DPR pada November 2019. Potret itu mirip dengan unggahan liputan6.com dalam pemberitaan “Prabowo Ingin Komponen Cadangan Pertahanan Negara Berasal dari Mahasiswa”.
Diketahui, Prabowo mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 pada Rabu (22/1/2025). Inpres itu tidak menyebut pemerintah memotong gaji anggota DPR sebesar 90 persen, tetapi menekankan pemotongan anggaran dinas serta operasional pemerintah daerah dan negara.
Dari penelusuran dengan Google Lens, diketahui foto sampul (thumbnail) video unggahan kanal YouTube “Lingkarnews” itu merupakan momen Prabowo—saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI—menghadiri rapat kerja di DPR pada November 2019. Potret itu mirip dengan unggahan liputan6.com dalam pemberitaan “Prabowo Ingin Komponen Cadangan Pertahanan Negara Berasal dari Mahasiswa”.
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “Prabowo potong gaji DPR sebesar 90 persen ” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
Halaman: 108/5886