(GFD-2025-28602) Cek Fakta: Hoaks Artikel Immanuel Ebenezer Sebut Uang Suap Dibagi Dua dengan Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 25/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) menyebut uang suap dibagi dua dengan mantan Presiden Jokowi. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 Agustus 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari CNBC Indonesia berjudul:
"Immanuel Ebenezer Wamenaker Uang Suap Berupa Delapan Mobil Mewah Tiga Motor Ducati dan Uang Lima Ratus Miliyar Bagi Dua Sama Pak Jokowi Disolo Kaesang Ada Beliau Saksinya"
Akun itu menambahkan narasi:
"DALAM PEMERINTAHAN JOKOWI TIDAK ADA VISI MISI MENTRI...?!JADI WAJAR KLO SEKARANG MEREKA NYATEK JOKOWI...?!"
Lalu benarkah postingan artikel mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) menyebut uang suap dibagi dua dengan mantan Presiden Jokowi?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan tanggal artikel diunggah.
Namun dalam artikel asli yang diunggah di laman CNBCIndonesia.com berjudul "Breaking News: KPK OTT Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer."
Namun dalam artikel tersebut sama sekali tidak membahas pernyataan Noel terkait uang suapnya. Artikel itu hanya membahas KPK menangkap Noel dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Rabu (20/8/2025).
Kesimpulan
Postingan artikel mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) menyebut uang suap dibagi dua dengan mantan Presiden Jokowi adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2025-28601) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Situs untuk Periksa Aktivasi Bantuan Guru Non ASN
Sumber:Tanggal publish: 25/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim situs untuk memeriksa aktivasi bantuan guru non ASN, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 Agustus 2025.
Klaim situs untuk memeriksa aktivasi bantuan guru non ASN berupa tulisan sebagai berikut.
"Kabar gembira untuk bapak/ibu guru non ASN, pemerintah melalui puslapdik atau pusat pelayanan pembiayaan pendidikan mengeluarkan bantuan insentif khusus untuk guru non ASN sebesar Rp 2,1 juta
Untuk cek aktivasi bisa melalui website.
#KadoPresidenuntukGuru#InsentifNonASN#BSUPendidik#AfirmasiKualifikasiS1D4#PHTC#PendidikanBermutuuntukSemua#KemendikdasmenRamah#Sobatbelajar"
Unggahan tersebut mengarahka penerima informasi untuk mengakses menu daftar.
Jika menu tersebut diklik, muncul link berikut.
"https://intensif1.kemendik-dasmen.com/home"
Link tersebut mengarah pada halaman situs dengan tampilan formulir digital yang meminta sejumlah data pribadi seperti nama lengkap dan nomor telegram.
Benarkah klaim situs untuk memeriksa aktivasi bantuan guru non ASN? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim situs untuk memeriksa aktivasi bantuan guru non ASN, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Waspada Hoaks, Simak Cara Resmi Mendaftar BSU Guru PAUD Non-Formal" yang dimuat Liputan6.com, pada 24 Agustus 2025.
Ketua Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikdasmen Adhika Ganendra mengatakan, pengumuman penerima BSU bisa dilihat di Info Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada tautan info.gtk.dikdasmen.go.id.
Adhika meminta masyarakat agar waspada informasi palsu yang disertai link pada sosial media maupun grup Whatsapp terkait klaim BSU dengan meminta rekening pencairan.
“Maka kami beritahukan bahwa informasi selain dari laman resmi Puslapdik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah Hoaks. Bapak/ibu guru harus berhati-hati ya. Informasi resmi bantuan insentif dan BSU hanya ada pada akun Info GTK masing-masing guru,” kata Adhika, dikutip dari Antara, Minggu (28/8/2025).
Adapun langkah-langkahnya ialah sebagai berikut, pertama para guru harus membuka laman Info GTK di tautan info.gtk.dikdasmen.go.id kemudian mengisi username, password, serta huruf pada gambar sesuai akun masing-masing guru.
Setelah klik tombol “Masuk”, guru akan menerima pesan pop up yang berbunyi “Selamat! Anda Terdaftar Sebagai Penerima BSU Tahun 2025" apabila yang bersangkutan masuk dalam daftar penerima BSU.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim situs untuk memeriksa aktivasi bantuan guru non ASN tidak benar.
Ketua Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikdasmen Adhika Ganendra mengatakan, pengumuman penerima BSU bisa dilihat di Info Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) pada tautan info.gtk.dikdasmen.go.id.
(GFD-2025-28600) [PENIPUAN] Tautan Rekrutmen Calon ASN SPPI 2025
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 25/08/2025
Berita
Pada Minggu (17/8/2025) akun Facebook “Sepatu TNI polri” membagikan tautan [arsip] berisi narasi:
“Badan Gizi Nasional Buka Rekrutmen ASN Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia SPPI Tahun 2025 Ingin jadi bagian dari perubahan besar untuk Indonesia Sebagai Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia SPPI kamu akan berkontribusi langsung dalam membangun masa depan lebih sehat dan berkualitas dan menjadi ASN di lingkungan Badan Gizi Nasional Jangan lewatkan kesempatan ini Klik link di bio sekarang juga untuk mendaftar Rekrutmen2025 BadanGiziNasional BGN SarjanaPenggerak LowonganKerjaASN makanbergizi makansianggratis lowongankerja2025 lokerasn Pekerjaan LokerIndonesia SPPI2025FreshGraduate LokerBlog Indonesia
BADAN GIZI NASIONAL
Daftarkan diri anda 👇👇”
Hingga Senin (25/8/2025) unggahan mendapatkan 412 tanda suka, 5 komentar dan telah dibagikan ulang 11 kali.
“Badan Gizi Nasional Buka Rekrutmen ASN Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia SPPI Tahun 2025 Ingin jadi bagian dari perubahan besar untuk Indonesia Sebagai Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia SPPI kamu akan berkontribusi langsung dalam membangun masa depan lebih sehat dan berkualitas dan menjadi ASN di lingkungan Badan Gizi Nasional Jangan lewatkan kesempatan ini Klik link di bio sekarang juga untuk mendaftar Rekrutmen2025 BadanGiziNasional BGN SarjanaPenggerak LowonganKerjaASN makanbergizi makansianggratis lowongankerja2025 lokerasn Pekerjaan LokerIndonesia SPPI2025FreshGraduate LokerBlog Indonesia
BADAN GIZI NASIONAL
Daftarkan diri anda 👇👇”
Hingga Senin (25/8/2025) unggahan mendapatkan 412 tanda suka, 5 komentar dan telah dibagikan ulang 11 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan dalam unggahan akun Facebook tersebut. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi Badan Gizi Nasional (BGN) bgn.go.id atau idu.ac.id. Warganet justru diminta menuliskan nama lengkap sesuai KTP dan nomor handphone yang terhubung dengan akun Telegram.
Dilansir dari laman bgn.go.id, pendaftaran SPPI batch 3 dibuka pada 27 Desember 2024 dan telah ditutup pada 15 Maret 2025. Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran SPPI batch berikutnya.
Melalui laman resminya, BGN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penyebaran informasi palsu yang mencatut nama institusi. Seluruh informasi hanya disampaikan melalui kanal resmi :
Laman www.bgn.go.id
Facebook “bgn ri”
Instagram “badangizinasional.ri”
Dilansir dari laman bgn.go.id, pendaftaran SPPI batch 3 dibuka pada 27 Desember 2024 dan telah ditutup pada 15 Maret 2025. Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran SPPI batch berikutnya.
Melalui laman resminya, BGN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penyebaran informasi palsu yang mencatut nama institusi. Seluruh informasi hanya disampaikan melalui kanal resmi :
Laman www.bgn.go.id
Facebook “bgn ri”
Instagram “badangizinasional.ri”
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “rekrutmen SPPI BGN 2025” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).
Rujukan
- http[idu.ac.id/category/sppi] laman resmi pendaftaran SPPI
- https://www.idu.ac.id/category/sppi [bgn.go.id] Pendaftaran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 Resmi Dibuka!
- https://www.bgn.go.id/news/pengumuman/pendaftaran-sarjana-penggerak-pembangunan-indonesia-sppi-batch-3-resmi-dibuka [www.bgn.go.id] PENGUMUMAN RESMI : WASPADA TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG MENGATASNAMAKAN PERWAKILAN DARI BADAN GIZI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- https://www.bgn.go.id/news/pengumuman/pengumuman-resmi-waspada-terhadap-penipuan-oknum-yang-mengatasnamakan-perwakilan-dari-badan-gizi-nasional-republik-indonesia
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=763454312737186&id=100072178714523 (unggahan akun Facebook “Sepatu TNI polri”)
- https://archive.ph/c4ICo (arsip unggahan akun Facebook “Sepatu TNI polri”)
(GFD-2025-28599) [SALAH] ASI Bisa Gantikan Fungsi Imunisasi Campak dan Polio
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 25/08/2025
Berita
ada Rabu (4/6/2025) akun TikTok “habib_muhammad_assegaf” membagikan video [arsip] berisi narasi:
“Imunisasi, apa yang bermacam-macam, tidak perlu ikut-ikutan. Kenapa? Banyak dampak negatifnya daripada manfaatnya. Imunisasi yang terbaik untuk anak kita adalah air susu ibu. Anak kamu itu disusui sendiri sehat, Bu. Dahulu itu tidak ada imunisasi-imunisasi. Sehat-sehat saja manusianya. Saat ini justru ada yang imunisasi, yang bermacam-macam, ada imunisasi campak, ada imunisasi polio, yang ada makin banyak anak-anak bayi yang sakit bahkan tidak sedikit yang mati. Ayo, Bu, mumpung jangan sampai menyesal”
Hingga Senin (25/8/2025) unggahan mendapatkan lebih dari 52.600 tanda suka, 2.542 komentar dan telah dibagikan ulang 23.700 kali.
“Imunisasi, apa yang bermacam-macam, tidak perlu ikut-ikutan. Kenapa? Banyak dampak negatifnya daripada manfaatnya. Imunisasi yang terbaik untuk anak kita adalah air susu ibu. Anak kamu itu disusui sendiri sehat, Bu. Dahulu itu tidak ada imunisasi-imunisasi. Sehat-sehat saja manusianya. Saat ini justru ada yang imunisasi, yang bermacam-macam, ada imunisasi campak, ada imunisasi polio, yang ada makin banyak anak-anak bayi yang sakit bahkan tidak sedikit yang mati. Ayo, Bu, mumpung jangan sampai menyesal”
Hingga Senin (25/8/2025) unggahan mendapatkan lebih dari 52.600 tanda suka, 2.542 komentar dan telah dibagikan ulang 23.700 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Periksa Fakta tirto.id.
Berdasarkan data dari WHO, vaksin campak (MR/MMR) memang bisa menimbulkan efek samping ringan seperti demam atau ruang yang muncul 7 hingga 12 hari setelah imunisasi dan hanya berlangsung 1 hingga 2 hari. Efek samping yang lebih serius seperti anafilaksis–reaksi alergi berat–sangat jarang terjadi, dengan angka kejadian sekitar 3,5 hingga 10 kasus per satu juta dosis vaksin.
Vaksin polio jenis suntik (IPV) juga dapat menimbulkan efek samping ringan seperti kemerahan, kebengkakan kecil atau rasa nyeri di area suntikan, yang umumnya hilang dalam 2–3 hari. Hingga saat ini, belum ditemukan laporan mengenai efek samping berat akibat vaksin polio jenis ini.
WHO juga mencatat bahwa wilayah dengan tingkat vaksinasi campak yang rendah cenderung mengalami wabah setiap dua hingga tiga tahun. Salah satu wabah besar terjadi di Jawa Timur pada tahun 2016 dengan 3.765 kasus. Pada tahun 2022, dilaporkan sebanyak 4.845 kasus campak dan enam kematian terjadi di 32 provinsi di Indonesia. Data ini menunjukkan pentingnya cakupan imunisasi yang merata untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti campak.
Sementara itu, klaim ASI dapat menggantikan vaksin telah dibantah oleh berbagai penelitian dan organisasi kesehatan dunia. Penelitian yang dilakukan oleh Silverdale, Ehlin, dan Montgomery (2009) menegaskan bahwa vaksinasi tetap menjadi metode perlindungan paling efektif terhadap penyakit campak, sedangkan ASI hanya memberikan perlindungan tambahan yang bersifat umum.
UNICEF juga menekankan bahwa ASI tidak bisa menggantikan vaksin. ASI memang berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap berbagai infeksi, namun hanya imunisasi yang mampu memberikan perlindungan spesifik terhadap penyakit-penyakit tertentu seperti campak dan polio.
Pernyataan ini turut diperkuat oleh dr. Andreas Wilson Setiawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Dian Nuswantoro. Ia menjelaskan bahwa ASI memang mengandung berbagai zat yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak namun fungsinya berbeda dengan vaksin.
“ASI eksklusif tidak dapat menggantikan fungsi imunisasi. Justru dengan adanya imunisasi itu menunjang agar Pemberian ASI eksklusif lebih baik dalam meningkatkan kekebalan tubuh pada anak karena mengandung antibodi IgA sekretori, laktoferin, lisozim, dan faktor bioaktif,” terangnya kepada Tirto, Sabtu (16/7/2025).
Ia menegaskan bahwa manfaat ASI berbeda dengan imunisasi. Vaksin polio misalnya, merangsang pembentukan IgA sekretori di saluran cerna untuk mencegah berkembangnya virus polio. Sementara itu, vaksin campak bekerja dengan memicu produksi antibodi netralisasi seperti IgM dan IgG dalam tubuh yang dapat melawan virus campak jika sewaktu-waktu terjadi paparan.
“Maka dari itu ASI eksklusif dan imunisasi campak serta imunisasi polio merupakan 3 hal berbeda namun penting untuk tubuh bayi dan fungsinya saling menunjang,” tegasnya.
Berdasarkan data dari WHO, vaksin campak (MR/MMR) memang bisa menimbulkan efek samping ringan seperti demam atau ruang yang muncul 7 hingga 12 hari setelah imunisasi dan hanya berlangsung 1 hingga 2 hari. Efek samping yang lebih serius seperti anafilaksis–reaksi alergi berat–sangat jarang terjadi, dengan angka kejadian sekitar 3,5 hingga 10 kasus per satu juta dosis vaksin.
Vaksin polio jenis suntik (IPV) juga dapat menimbulkan efek samping ringan seperti kemerahan, kebengkakan kecil atau rasa nyeri di area suntikan, yang umumnya hilang dalam 2–3 hari. Hingga saat ini, belum ditemukan laporan mengenai efek samping berat akibat vaksin polio jenis ini.
WHO juga mencatat bahwa wilayah dengan tingkat vaksinasi campak yang rendah cenderung mengalami wabah setiap dua hingga tiga tahun. Salah satu wabah besar terjadi di Jawa Timur pada tahun 2016 dengan 3.765 kasus. Pada tahun 2022, dilaporkan sebanyak 4.845 kasus campak dan enam kematian terjadi di 32 provinsi di Indonesia. Data ini menunjukkan pentingnya cakupan imunisasi yang merata untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti campak.
Sementara itu, klaim ASI dapat menggantikan vaksin telah dibantah oleh berbagai penelitian dan organisasi kesehatan dunia. Penelitian yang dilakukan oleh Silverdale, Ehlin, dan Montgomery (2009) menegaskan bahwa vaksinasi tetap menjadi metode perlindungan paling efektif terhadap penyakit campak, sedangkan ASI hanya memberikan perlindungan tambahan yang bersifat umum.
UNICEF juga menekankan bahwa ASI tidak bisa menggantikan vaksin. ASI memang berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap berbagai infeksi, namun hanya imunisasi yang mampu memberikan perlindungan spesifik terhadap penyakit-penyakit tertentu seperti campak dan polio.
Pernyataan ini turut diperkuat oleh dr. Andreas Wilson Setiawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Dian Nuswantoro. Ia menjelaskan bahwa ASI memang mengandung berbagai zat yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak namun fungsinya berbeda dengan vaksin.
“ASI eksklusif tidak dapat menggantikan fungsi imunisasi. Justru dengan adanya imunisasi itu menunjang agar Pemberian ASI eksklusif lebih baik dalam meningkatkan kekebalan tubuh pada anak karena mengandung antibodi IgA sekretori, laktoferin, lisozim, dan faktor bioaktif,” terangnya kepada Tirto, Sabtu (16/7/2025).
Ia menegaskan bahwa manfaat ASI berbeda dengan imunisasi. Vaksin polio misalnya, merangsang pembentukan IgA sekretori di saluran cerna untuk mencegah berkembangnya virus polio. Sementara itu, vaksin campak bekerja dengan memicu produksi antibodi netralisasi seperti IgM dan IgG dalam tubuh yang dapat melawan virus campak jika sewaktu-waktu terjadi paparan.
“Maka dari itu ASI eksklusif dan imunisasi campak serta imunisasi polio merupakan 3 hal berbeda namun penting untuk tubuh bayi dan fungsinya saling menunjang,” tegasnya.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “ASI dapat gantikan fungsi imunisasi campak dan polio” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[tirto.id] Tidak Benar Narasi ASI Bisa Ganti Imunisasi untuk Campak & Polio
- https://tirto.id/tidak-benar-narasi-asi-bisa-ganti-imunisasi-untuk-campak-polio-hfXh
- https://www.tiktok.com/@habib_muhammad_assegaf/video/7511917930926312709 (unggahan akun TikTok “habib_muhammad_assegaf””)
- https://archive.ph/c4ICo (arsip unggahan akun TikTok “habib_muhammad_assegaf”)
Halaman: 109/6617