• (GFD-2025-28590) [HOAKS] Program Ayam Petelur Gratis dari Kementerian Pertanian

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi mengenai adanya pembagian ayam petelur gratis mengatasnamakan Kementerian Pertanian.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi pembagian ayam petelur gratis mengatasnamakan Kementan dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Agustus 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Program ayam gratis dari pemerintah thn 2025. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberikan Ayam Gratis kepada masyarakat tidak mampu

    Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggelar Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang salah satunya dilakukan dengan membagikan Ayam Petelur.

    Program bagi-bagi ayam ini diharapkan mampu meningkatkan penghasilan petani prasejahtera.

    "Kalau sukses produksi 50 telur per hari, pendapatan telur per hari, pendapatan Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta per bulan.

    Masyarakat prasejahtera memiliki pendapatan Rp 1,4 juta. Ditambah Rp 2,5 juta, berarti Rp 3,5 juta per bulan. Silahkan daftarkan melalui link

    Screenshot Hoaks, Kementan bagikan ayam petelur gratis

    Hasil Cek Fakta

    Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah mengeluarkan imbauan terkait penipuan berkedok bantuan hewan ternak.

    Melalui akun Instagram resmi, 24 Juli 2025, membagikan contoh modus penipuan berkedok pembagian bantuan hewan ternak yang beredar di media sosial.

    Oleh karena itu, Ditjen PKH mengingatkan masyarakat untuk selalu memastikan informasi yang diterima berasal dari sumber resmi.

    Adapun, tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mendapatkan ayam petelur gratis tidak mengarah ke situs resmi Kementan.

    Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.

    Awas, jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs tersebut. Ini merupakan modus phishing atau memancing calon korban menyerahkan data pribadinya

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi pembagian ayam petelur gratis mengatasnamakan Kementan adalah hoaks.

    Tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mendapatkan ayam petelur gratis tidak mengarah ke situs resmi Kementan dan terindikasi phishing.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28589) Cek Fakta: Klarifikasi Foto Immanuel Ebenezer Berbaring di Tempat Tidur usai Tertangkap Korupsi

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar klaim foto Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel berbaring di tempat tidur setelah tertangkap korupsi di media sosial. Foto tersebut diunggah di salah satu akun media sosial X pada Jumat, 22 Agustus 2025.
    Unggahan klaim foto Wamenaker Immanuel Ebenezer berbaring di tempat tidur setelah tertangkap korupsi tersebut menampilkan seorang lelaki terbaring di tempat tidur dan terdapat sejumlah kabel yang ditempel di bagian dada yang terhubung pada alat dan monitor di meja.
    Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    Wamenaker Immanuel Ebenezer setelah tertangkap dan terbukti korupsi.
    Lalu benarkah klaim foto Wamenaker Immanuel Ebenezer berbaring di tempat tidur setelah tertangkap korupsi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto Wamenaker Immanuel Ebenezer berbaring di tempat tidur setelah tertangkap korupsi. Penelusuran mengarah pada artikel yang tayang di Liputan6.com berjudul 'Jubir Tegaskan Foto Immanuel Ebenezer Pakai Alat Rekam Jantung Bukan di KPK: Kondisi Saat Ini Sehat'.
    Dalam artikel ini, Juru Bicara (Jubir) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Budi Prasetyo, menyebut foto itu tidak diambil di Gedung KPK.
    Nama Noel terseret dalam kasus dugaan pemerasan perusahaan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dia ditangkap pada Rabu malam 20 Agustus 2025.
    "Foto tersebut kami pastikan bukan di KPK," kata Budi Jumat (22/8/2025), dikutip dari Kanal News Liputan6.com.
    Budi memastikan, kondisi Noel saat ini dalam keadaan sehat dan masih menjalani pemeriksaan. "Kondisi yang bersangkutan saat ini dinyatakan sehat," ujar dia.
    KPK juga menyatakan Immanuel Ebenezer diperiksa intensif hingga Kamis malam, 21 Agustus 2025.
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto Wamenaker Immanuel Ebenezer berbaring di tempat tidur setelah tertangkap korupsi telah diklarifikasi.
    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, menyebut foto itu tidak diambil di Gedung KPK dan Immanuel dalam keadaan sehat.
     

    Rujukan

  • (GFD-2025-28588) Keliru: NASA Rilis Video Benda Misterius Tabrak Bulan pada Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/08/2025

    Berita

    VIDEO dengan klaim NASA merilis rekaman benda misterius menabrak bulan beredar di X [arsip], Facebook dan Instagram. Konten itu menampilkan benda kecil melaju cepat ke arah bulan lalu meledak dan mengeluarkan asap tebal. Akun penyebar menulis, “Breaking: NASA: a mysterious object just crashed into the moon.”



    Namun, benarkah NASA mempublikasikan video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan analisis visual menggunakan alat pendeteksi kecerdasan buatan (AI), informasi dari situs kredibel, dan wawancara pakar.

    Selain itu, Tempo juga melibatkan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance. Mereka terdiri dari  lintas industri, perusahaan media, dan organisasi untuk memerangi disinformasi terbesar di India, 

    Analisis dengan alat deteksi kecerdasan buatan Hive Moderation, menunjukkan kemungkinan video itu dibuat dengan AI sebesar 75,6 persen. 

    Tempo juga menemukan tidak konsistennya tiga video tersebut. Klip pertama memperlihatkan peristiwa itu terjadi di siang hari, namun klip kedua dan ketiga video direkam pada malam hari. Selain itu, tidak ada informasi mengenai peristiwa tersebut yang dipublikasikan resmi oleh NASA.



    Pemeriksaan DAU dengan Hive AI image dan deepfake classifier hanya menemukan satu frame yang terindikasi dibuat dengan alat AI Pika, itu pun dengan tingkat kemungkinan rendah. Hingga kini belum ada kesimpulan pasti apakah visual tersebut benar hasil AI atau sekadar rekayasa komputer.



    Sementara itu, peneliti antariksa BRIN Rhorom Priyatikanto meragukan keaslian video itu karena menemukan sejumlah kejanggalan. Menurut dia, benda berukuran besar yang disebut menabrak bulan seharusnya terdeteksi NASA sejak awal dan informasinya dipublikasikan ke publik. Peristiwa semacam itu pun sangat langka, bisa terjadi sekali dalam ratusan tahun, sehingga mestinya terpantau jauh-jauh hari.

    “Tidak ada pernyataan atau publikasi resmi dari NASA soal tabrakan itu. Saya menduga video tersebut hasil AI-generated,” kata Rhorom kepada Tempo, Rabu, 20 Agustus 2025. Selain itu, ia menilai citra bulan dalam video itu tampak cukup mirip dengan aslinya. Namun, latar belakang langit malam terlihat janggal secara visual—ciri yang kerap muncul pada konten buatan AI.

    Senada, Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin juga meyakini video itu buatan AI. Ia mengaku menemukan sejumlah konten serupa di media sosial yang sama-sama mengklaim ada benda angkasa menabrak bulan dari berbagai arah. “Terlihat seperti hasil simulasi atau buatan AI,” kata Thomas kepada Tempo, 20 Agustus 2025.

    Menurut dia, visual bulan dalam video tampak asli, tapi objek yang disebut menabrak bulan justru menyerupai simulasi karena berbentuk bulat sempurna. Bentuk yang sempurna menurutnya tidak lazim bagi batuan antariksa. Thomas menjelaskan, batuan luar angkasa memang bisa menabrak planet atau bulan, sebagaimana meteorit menghantam bumi. Namun, peristiwa semacam itu belum pernah berhasil terekam langsung oleh astronom.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan rekaman tabrakan asteroid atau benda misterius dengan bulan adalah klaim keliru. NASA tidak mempublikasikan pengumuman seperti itu dan video kemungkinan dibuat menggunakan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28587) Belum Ada Bukti: Getah Daun Jarak Menyembuhkan Sakit Gigi

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/08/2025

    Berita

    SEBUAH akun Facebook [arsip] mengunggah konten tentang obat alami sakit gigi dengan ramuan getah daun jarak. Konten itu mengklaim getah daun jarak mampu meredakan nyeri gigi karena bersifat antibakteri dan anti-inflamasi. Selain itu, dua tetes getah dari selembar daun jarak disebut bisa mengurangi gusi bengkak, membunuh kuman penyebab infeksi, dan membantu mengatasi gigi berlubang sementara.



    Namun benarkah getah daun jarak bisa menyembuhkan sakit gigi?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo menghubungi Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Wilayah Riau, drg. Grifino Dahlihardy. Menurutnya, sampai saat ini belum ada penelitian mengenai manfaat daun jarak dapat menyembuhkan sakit gigi secara permanen.

    “Secara ilmiah belum terbukti daun jarak efektif digunakan untuk semua jenis kasus sakit gigi,” kata Grifino kepada Tempo, Selasa, 19 Agustus 2025.

    Grifino menjelaskan, sakit gigi memiliki banyak jenis. Tak hanya gigi berlubang, tapi juga ada sakit karena jaringan lunak pada gusi gigi seperti peradangan, abses, dan lain-lain. 

    Grifino menjelaskan, langkah paling baik dan aman saat merasa sakit gigi adalah berkonsultasi dengan dokter. Sebab dokter dapat memeriksa penyebabnya dan memberikan penanganan sesuai faktor penyebabnya. Termasuk, saat pasien memiliki penyakit penyerta (komorbid), kondisi ketika seseorang memiliki dua atau lebih penyakit yang terjadi bersamaan.

    “Kalau ada penyakit komorbid, maka akan tertangani dengan baik dan lebih aman bagi pasien,” katanya.

    Dikutip dari laman National Library of Madicine bahwa daun dan lateks kulit batang tanaman jarak (Jatropha curcas) memiliki potensi yang menjanjikan sebagai agen antimikroba oral alami. Ekstrak daun menunjukkan efikasi spesifik terhadap bakteri S. sanguinis, sementara lateks kulit batang efektif terhadap S. mutans.

    Efek antimikroba ini kemungkinan besar disebabkan oleh senyawa fitokimia isovitexin dalam daun dan asam 2-heksil-dekanoat serta asam 2,4,6-trihidroksibenzoat dalam lateks kulit batang. Temuan ini menunjukkan bahwa J. curcas dapat menjadi sumber alami yang berharga untuk pengembangan produk perawatan mulut yang menargetkan bakteri penyebab plak gigi dan kerusakan gigi.

    Penelitian lain yang dipublikasikan di situs Medical Research Journal, menunjukkan bahwa ranting Jatropha curcas menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap strain bakteri penyebab karies gigi. Temuan ini memberikan wawasan ilmiah tentang penggunaan ranting J. Curcas secara tradisional sebagai alat kunyah, praktik yang diyakini dapat mencegah karies gigi.

    Jatropha curcas adalah tanaman tahunan, secara tradisional telah digunakan untuk mengobati bisul gusi, sakit gigi, dan infeksi. Tanaman ini menunjukkan berbagai macam sifat farmakologis. Namun, potensinya sebagai agen antimikroba terhadap mikroorganisme oral belum diselidiki. Penelitian masih sebatas menyelidiki sifat antimikroba ekstrak Jatropha curcas terhadap bakteri dan jamur tertentu yang umum terdapat di rongga mulut.

    Penelitian dan investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan mekanisme bagaimana konstituen-konstituen ini memberikan efek antimikroba terhadap mikroorganisme.

    Dikutip dari situs Gentle Dental, jika sakit gigi tidak disebabkan oleh masalah serius atau sedang menunggu jadwal periksa gigi, Anda bisa meredakannya dengan obat bebas, kompres dingin, dan perawatan rumahan lainnya. Beberapa pengobatan rumahan untuk sakit gigi antara lain kompres air dingin atau panas, minum obat antiperadangan, kumur air garam, bawang putih dan olesan minyak cengkeh.

    Namun terkadang pengobatan rumahan tidak cukup untuk meredakan sakit gigi. Jika cara ini tidak mampu mengatasi sakit gigi, saatnya mengunjungi dokter gigi profesional.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim getah daun jarak menyembuhkan sakit gigi adalah belum ada bukti.

    Rujukan