• (GFD-2025-26236) [HOAKS] Pemkot Solo Adakan Program Tambal Ban Online Gratis

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diklaim meluncurkan program tambal ban online gratis pada Maret 2025. Program itu diadakan untuk membantu para pemudik yang akan merayakan Idul Fitri.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Informasi yang mengeklaim Pemkot Solo meluncurkan program tambal ban online gratis muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam unggahan disebutkan, bagi pemudik yang berada di Solo dan mengalami masalah pada ban kendaraan bisa menghubungi beberapa nomor WhatsApp relawan.

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari Tribun Jateng, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad menjelaskan, informasi tersebut tidak benar.

    Pemkot Solo tidak mengadakan program tambal ban online gratis. 

    "(Informasi itu) hoaks," kata Taufiq Senin (17/3/2025).

    Hal senada juga disampaikan oleh  Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo. Ia mengimbau masyarakat untuk mengabaikan informasi keliru terkait program tambal ban online gratis dari Pemkot Solo. 

    Menurut dia, informasi tersebut kerap muncul ketika mendekati Idul Fitri maupun tahun baru. 

    "Setiap mau liburan lebaran dan akhir tahun, pasti WA (informasi) itu keluar dan di-share," kata Ari. 

    Sebelumnya pada tahun 2023 juga pernah muncul unggahan serupa ketika mendekati Idul Fitri. Informasi tersebut bisa dilihat pada pemberitaan Kompas.com ini.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Pemkot Solo mengadakan program tambal ban online gratis tidak benar atau hoaks. 

    Dishub Kota Solo memastikan informasi itu bukan berasal dari pihaknya. Unggahan serupa kerap muncul ketika mendekati Idul Fitri maupun tahun baru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26235) [PENIPUAN] Tautan Pendaftaran Voucher Token Listrik Gratis PLN

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “pln indonesia” membagikan unggahan [arsip] pada Senin (10/3/2025) dengan klaim PLN membagikan voucher token listrik gratis. Voucher ini berlaku bagi pengguna listrik dengan daya 450 – 2200 VA.
    Berikut narasi lengkapnya:

    “PLN Peduli hadirkan gratis voucher listrik Rp.250.000, Bagi pengguna dengan Kwh 450 sampai KWh 2200 kebawah.

    Daftar sekarang sebelum batas yang ditentukan melalui website resmi PLN Peduli di bawah 👇👇👇”

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan mesin pencarian Google dengan kata kunci “pendaftaran voucher listrik gratis PLN”. TurnBackHoax menemukan artikel terkait klaim ini yang diunggah oleh Liputan6.

    Melansir artikel tersebut, Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto mengatakan, informasi terkait pembagian voucher listrik yang mengatasnamakan PLN tersebut hoaks.

    Pada unggahan akun Facebook ini juga ditautkan dengan laman yang meminta pengguna mengisi data pribadi yang terhubung dengan akun media sosial Telegram.

    Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap informasi termasuk promosi yang bukan resmi bersumber dari PLN sehingga terhindar dari upaya penipuan. Informasi mengenai promosi dari PLN dapat diakses pada aplikasi PLN Mobile.

    Kesimpulan

    Unggahan Facebook dengan klaim tautan pendaftaran voucher listrik gratis PLN adalah konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-26234) [HOAKS] Budi Arie Kembalikan Dana Haji yang Terpakai untuk IKN dalam Bentuk THR

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar sebuah artikel dengan narasi Menteri Koperasi Budi Arie akan menyalurkan tunjangan hari raya (THR).

    THR tersebut diklaim berasal dari dana haji sebesar Rp 700 triliun yang tidak sengaja dipakai pemerintah untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Menkop Budi Arie akan mengembalikan dana haji yang terpakai untuk pembangunan IKN dalam bentuk THR dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Senin (17/3/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Budie Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR

    Tangkapan layar artikel tersebut diatribusikan kepada CNN Indonesia dengan tanggal publikasi 15 Maret 2025 pukul 12.25 WIB.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek situs CNN Indonesia dan tidak menemukan artikel soal Menkop Budi Arie akan mengembalikan dana haji dalam bentuk THR.

    Artikel terkait Budi Arie yang dipublikasikan CNN Indonesia pada 15 Maret 2025 pukul 12.25 WIB membahas tentang pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih.

    Dikutip dari CNN Indonesia, sebanyak 210 ribu orang bakal mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

    Menkopi Budi Arie Setiadi menegaskan, program ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi petani dan warga desa dari sistem ekonomi yang tidak adil.

    Sementara itu, narasi soal dana haji dipakai untuk pembangunan IKN telah dibantah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Mei 2022.

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Yaqut membantah isu yang mengatakan dana haji digunakan untuk membangun IKN dan berbagai keperluan lain.

    Bantahan tersebut disampaikan Yaqut kepada awak media usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta pada 17 Mei 2022.

    "Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar kalau ada hoaks yang mengatakan bahwa dana haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar," ujar Yaqut.

    Kesimpulan

    Narasi Menkop Budi Arie akan mengembalikan dana haji yang terpakai untuk pembangunan IKN dalam bentuk THR adalah hoaks.

    Narasi itu bersumber dari artikel CNN Indonesia, 15 Maret 2025, yang telah dimanipulasi dengan mengubah judul asli untuk membangun narasi menyesatkan.

    Selain itu, pemerintah pada 2022 telah membantah bahwa dana haji digunakan untuk pembagunan IKN atau untuk keperluan lainnya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26233) Cek Fakta: Tidak Benar Video yang Diklaim Asteroid Menghantam Bulan

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/03/2025

    Berita


     
    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim sebuah asteroid menghantam bulan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook beberapa waktu lalu.
    Dalam video tampak seseorang tengah merekam suasana langit dari parkiran mobil. Terlihat penampakan bulan dari balik awan. Namu tiba-tiba bulan itu ditabrak sebuah asteroid.
    "Moon hit by asteroid CAUGHT ON CAMERA," tulis salah satu akun Instagram.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1.200 kali dibagikan dan mendapat 693 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video tersebut merupakan peristiwa asteroid menghantam bulan? Berikut penelusurannya.
     
     
    Ikuti Aktivasi cover lagu "Ruang Gema" Liputan6.com di Instagram dan campaign Cek Fakta #LawanRuangGema di TikTok dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Klik link terkait untuk ikutan dan informasi selengkapnya:
    1. Aktivasi Cover lagu "Ruang Gema"
    2. Campaign Cek Fakta #LawanRuangGema
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim sebuah asteroid menghantam bulan. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "video asteroid hitting the moon" di kolom pencarian situs Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video yang diklaim asteroid menghantam bulan. Satu di antaranya artikel berjudul "An asteroid crashing into the moon? No, video is fabricated | Fact check" yang dimuat situs usatoday.com pada 27 Agutus 2024.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video yang diklaim sebuah asteroid menghantam bulan viral di TikTok dan dibagikan lebih dari 1.000 kali di TikTok. Namun, dua orang ahli menyimpulkan bahwa video tersebut kemungkinan telah diedit.
    Seorang profesor ilmu komputer dari Northwestern University, V.S. Subrahmanian dan peneliti pascadoktoral, Marco Postiglione menemukan beberapa petunjuk bahwa video tersebut kemungkinan telah diedit secara digital. Petunjuk tersebut meliputi hal-hal berikut:
    Selain itu tidak ada laporan yang dapat dipercaya dari lembaga pemerintah atau media berita tentang asteroid yang menghantam bulan pada hari video tersebut dibagikan.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim sebuah asteroid menghantam bulan ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut diduga merupakan hasil rekayasa digital.

    Rujukan