KOMPAS.com - Aplikasi pesan Telegram disebut membagikan kuota internet gratis satu bulan yang berlaku untuk semua operator telekomunikasi.
Informasi tersebut dibagikan di media sosial dan disertai tautan yang diklaim untuk mendapatkan kuota internet gratis.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks. Tautan yang dibagikan terindikasi phishing atau pencurian data.
Informasi dan tautan kuota internet gratis mengatasnamakan Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini pada Juli 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
TELEGRAM Bagi-bagi Bonus Tahun 2025. Dapatkan Kouta Internet GRATIS 1 bulan. BONUS BERLAKU UNTUK SEMUA OPERATOR. Silahkan Daftar nomor anda
(GFD-2025-29399) [HOAKS] Tautan Kuota Internet Gratis dari Aplikasi Pesan Telegram
Sumber:Tanggal publish: 02/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tidak Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi kredibel soal pembagian kuota internet gratis di akun X dan situs resmi Telegram.
Sementara itu, tautan yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut mengarah ke situs dengan tampilan menyerupai aplikasi MyTelkomsel.
Namun alamat situs berbeda dengan situs resmi Telkomsel, yaitu www.telkomsel.com. Selain itu, aplikasi MyTelkomsel diunduh melalui Play Store atau App Store.
Ketika pengunjung mengeklik Situs palsu itu meminta pengunjung memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan nomor akun Telegram aktif.
Hati-hati, ini merupakan modus pencurian data pribadi. Jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs semacam ini untuk mencegah peretasan.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.
Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.
Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, akses ke akun Telegram dapat diambil alih.
Sementara itu, tautan yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut mengarah ke situs dengan tampilan menyerupai aplikasi MyTelkomsel.
Namun alamat situs berbeda dengan situs resmi Telkomsel, yaitu www.telkomsel.com. Selain itu, aplikasi MyTelkomsel diunduh melalui Play Store atau App Store.
Ketika pengunjung mengeklik Situs palsu itu meminta pengunjung memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan nomor akun Telegram aktif.
Hati-hati, ini merupakan modus pencurian data pribadi. Jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs semacam ini untuk mencegah peretasan.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.
Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.
Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, akses ke akun Telegram dapat diambil alih.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi dan tautan kuota internet gratis mengatasnamakan Telegram yang beredar di media sosial adalah hoaks.
Tidak ditemukan informasi pembagian kuota internet gratis di akun X dan situs resmi Telegram. Sementara, tautan yang dicantumkan terindikasi phishing.
Tidak ditemukan informasi pembagian kuota internet gratis di akun X dan situs resmi Telegram. Sementara, tautan yang dicantumkan terindikasi phishing.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid04h9TbnJyL7g73eZWPTpcgLoKTyC8gg57cvPbGFYwSyBMiNSGMRwJihaauQssbaRql&id=61577967431097
- https://x.com/telegram
- https://telegram.org/
- http://www.telkomsel.com
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/12/14/101000082/waspada-kenali-link-phishing-berkedok-telegram-premium-gratis?page=all
- https://t.me/premium
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-29398) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Seleksi PPPK 2025
Sumber:Tanggal publish: 03/10/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 September 2025.
Klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025 berupa tulisan sebagai berikut.
"PENDAFTARAN PPPK
2025 RESMI TELAH DIBUKA
Kesempatan terbuka untuk anda bagi anda yang ingin kembali mendaftar dan ikut seleksi PPPK 2025. Pendaftaran ini tidak di pungut biaya apapun!!!
SILAHKAN DAFTAR KAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA"
Unggahan klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025 juga menyediakan menu daftar pada sudut kanan, jika diklik akan muncul link berikut.
"http://daftarkandirimusekarang.biz.id/web/a/?fbclid=IwY2xjawNMAn1leHRuA2FlbQIxMQABHgZ3wQgZg9Bt4HIDRJNhoPy622zQA9XnVfJtq9cmAQxm374FUjo4PxL1Pc5B_aem_8R8nNPtWWXdLEDbserBdcA"
Link tersebut mengarah pada halaman situs dengan tampilan formulir digital dan nomor Telegram.
Benarkah klaim link pendaftaran PPPK 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pendaftaran PPPK Tahap 2 Ditutup 15 Januari 2025: Cek Posisi, Syarat, Link dan Cara Daftar" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 13 Januari 2025.
Artikel Liputan6.com menyebutkan, calon peserta yang ingin mendaftar, dapat mengunjungi situs SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id/ untuk melakukan pendaftaran.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat akun dengan menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) dan alamat email yang aktif. Setelah akun berhasil dibuat, Anda harus melakukan login kembali dengan NIK dan kata sandi yang telah Anda buat sebelumnya.
Setelah itu, lengkapi biodata pribadi Anda, yang mencakup informasi mengenai ijazah serta gelar pendidikan terakhir, dan data tambahan seperti alamat, agama, serta nomor telepon. Kemudian, pilih jenis seleksi "PPPK", dan tentukan instansi serta formasi yang ingin Anda lamar. Jangan lupa untuk mengisi rincian terkait ijazah pendidikan terakhir dan pengalaman kerja yang Anda miliki.
Sebelum menyelesaikan pendaftaran, pastikan untuk memeriksa kembali semua informasi yang telah Anda masukkan. Setelah yakin bahwa semua data sudah benar, Anda dapat mencetak kartu pendaftaran. Dengan mengikuti semua langkah ini, proses pendaftaran Anda akan berjalan dengan lancar.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025 tidak benar.Pendaftaran resmi seleksi PPPK 2025 dengan mengunjungi situs SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id/.
(GFD-2025-29397) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Rekrutmen PPPK BGN 2025
Sumber:Tanggal publish: 02/10/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali postingan klaim link pendaftaran rekrutmen PPPK Badan Gizi Nasional (BGN) 2025. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 28 September 2025.
Dalam postingan terdapat tulisan:
"REKRUTMEN PPPK 2025
( Badan Gizi Nasional )
Persyaratan:
- Pria/wanita
- Usia 22-45 thn
- Sehat jasmani dan rohani
- Penempatan daerah masing"
- Berkelakuan baik
Info pendaftaran 👇
https://lokerterbaru.rcjapk.com/"
Sedangkan narasi dalam postingan yang menyertakan BADAN GIZI NASIONAL dan BKN adalah:
"REKRUTMEN PPPK BADAN GIZI NASIONAL
UNTUK SMA/SMK D3 & 1-S3
DIBUKA LEBIH-33RIBU FORMASI
BADAN GISI NASIONAL 2025
PENDAFTARAN GRATIS TIDAK DIPUUNUT BIAYA"
Ketika link daftar dalam unggahan tersebut diklik, mengarah pada halaman situs berupa formulir digital yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram aktif.
Benarkah klaim link pendaftaran rekrutmen PPPK Badan Gizi Nasional (BGN) 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran rekrutmen PPPK BGN 2025. Penelusuran mengarah pada artikel Liputan6.com, berjudul "Awas Lowongan Kerja Palsu BGN, Data Pribadi Jadi Incaran".
Dalam artikel ini, Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional Khairul Hidayati mengatakan, sehubungan dengan maraknya informasi yang beredar mengenai seleksi pendaftaran pegawai BGN, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap segala bentuk informasi yang tidak bersumber dari kanal resmi BGN.
"Segala bentuk informasi resmi terkait seleksi pegawai BGN disebarluaskan melalui platform resmi BGN," kata Khairul, dikutip dari situs resmi BGN, Kamis (7/8/2025).
Khairul menegaskan, seluruh masyarakat lebih waspada terkait informasi yang mengatasnamakan BGN disertai pungutan biaya dan pengumpulan data pribadi.
Khairul pun meminta masyarakat untuk menjaga keamanan data pribadi dan menghindari potensi penipuan.
"Pastikan Anda selalu memverifikasi informasi melalui situs resmi atau media sosial resmi BGN," ujarnya.
Sumber:
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/6126718/awas-lowongan-kerja-palsu-bgn-data-pribadi-jadi-incaran
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran rekrutmen PPPK BGN 2025, tidak benar.
(GFD-2025-29396) Keliru: Oregano dapat Menyembuhkan Penyakit Mata
Sumber:Tanggal publish: 03/10/2025
Berita
SEJUMLAH konten beredar di Facebook [akun satu [arsip], akun dua] dengan klaim daun oregano dapat menyembuhkan berbagai penyakit mata, salah satunya katarak. Konten itu menampilkan ilustrasi obat herbal dengan keterangan “jutaan orang yang dulunya memakai kacamata dan menderita katarak kini mulai membaik penglihatannya dengan obat alami ini”.
Pada kolom komentar, pengunggah menautkan alamat situs blog laman lain yang menjelaskan manfaat daun oregano. Artikel dalam blog itu menjelaskan cara menyembuhkan penyakit mata dengan meminum air rebusan oregano setiap hari dan mengoleskan air rebusan oregano dengan kapas ke kelopak mata yang tertutup. Olahan oregano ini diklaim dapat menyembuhkan katarak dan pasien tidak lagi memerlukan kacamata
Namun, benarkah air rebusan daun oregano dapat menyembuhkan berbagai penyakit mata?
Pada kolom komentar, pengunggah menautkan alamat situs blog laman lain yang menjelaskan manfaat daun oregano. Artikel dalam blog itu menjelaskan cara menyembuhkan penyakit mata dengan meminum air rebusan oregano setiap hari dan mengoleskan air rebusan oregano dengan kapas ke kelopak mata yang tertutup. Olahan oregano ini diklaim dapat menyembuhkan katarak dan pasien tidak lagi memerlukan kacamata
Namun, benarkah air rebusan daun oregano dapat menyembuhkan berbagai penyakit mata?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi konten tersebut dengan menelusuri jurnal-jurnal kredibel dan mewawancarai dokter. Hasilnya, tidak ada riset yang menyebutkan kaitan antara oregano dan khasiatnya menyembuhkan penyakit mata. Pengobatan mata dengan ramuan tetes mata yang tidak steril, bisa berisiko pada kebutaan.
Dokter spesialis mata RSUD Eka Candrarini Surabaya Paramita Putri, mengingatkan bahwa mata adalah organ steril. Artinya, segala sesuatu yang menyentuh mata (termasuk obat) harus terjamin kebersihan dan sterilitasnya.
Jika benda yang masuk tidak steril, justru dapat berisiko bagi kesehatan mata. “Berisiko mengancam penglihatan hingga terjadi kebutaan,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 30 September 2025.
Menurut Paramita, Akademi Oftalmologi Amerika (AAO) menganjurkan untuk menghindari penggunaan obat tetes mata buatan sendiri karena berisiko infeksi. Dia menyarankan penggunaan obat tetes mata pelumas yang dijual bebas untuk mata kering atau iritasi.
“Harus atas indikasi yang tepat setelah berkonsultasi dan periksakan ke tenaga medis ahli,” kata dia.
Dilansir Medical News Today, penggunaan obat tetes mata buatan sendiri tidak aman karena mungkin tidak steril, tidak mengandung pengawet yang memadai, atau menggunakan bahan-bahan yang aman. Sebuah studi tahun 2022 meninjau 275 resep produk mata buatan rumahan yang menggunakan berbagai bahan, seperti minyak jarak, minyak kelapa, minyak almond, teh kamomil, hingga bahan makanan.
Hasilnya menunjukkan bahwa produk ini tidak dibuat dengan standar sterilitas yang ketat seperti obat tetes mata medis sehingga dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikroorganisme berbahaya.
Selain itu, produk tetes mata medis umumnya harus memenuhi standar tertentu, termasuk tingkat keasaman yang sesuai dengan air mata, konsentrasi bahan, serta ukuran partikel yang aman. Sedangkan ramuan tetes mata buatan sendiri sering kali tidak memenuhi kriteria ini dan dapat menggunakan bahan yang tidak cocok untuk mata.
Mengenai klaim sifat antioksidan dan antiinflamasi dalam oregano, Paramita menegaskan bahwa zat antioksidan bisa terkandung dalam berbagai macam makanan maupun suplemen memang berperan sebagai anti radikal bebas.
Namun apabila dilihat dari segi penelitian klinis, peran itu masih terbatas hanya pada beberapa penyakit mata tertentu menurut Studi Penyakit Mata Terkait Usia atau Age-Related Eye Disease Study (AREDS). Tepatnya hanya terbatas pada regimen penyakit degenerasi makula terkait usia (AMD) tipe kering. AMD adalah suatu kondisi mata yang menyebabkan hilangnya penglihatan sentral seiring bertambahnya usia.
“Perlu diingat juga bahwa terdapat penyakit mata yang memiliki lebih dari satu faktor risiko, sehingga pencegahan maupun pengobatannya tidak cukup dilakukan dari hanya satu sisi,” ujarnya.
Dokter spesialis mata RSUD Eka Candrarini Surabaya Paramita Putri, mengingatkan bahwa mata adalah organ steril. Artinya, segala sesuatu yang menyentuh mata (termasuk obat) harus terjamin kebersihan dan sterilitasnya.
Jika benda yang masuk tidak steril, justru dapat berisiko bagi kesehatan mata. “Berisiko mengancam penglihatan hingga terjadi kebutaan,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 30 September 2025.
Menurut Paramita, Akademi Oftalmologi Amerika (AAO) menganjurkan untuk menghindari penggunaan obat tetes mata buatan sendiri karena berisiko infeksi. Dia menyarankan penggunaan obat tetes mata pelumas yang dijual bebas untuk mata kering atau iritasi.
“Harus atas indikasi yang tepat setelah berkonsultasi dan periksakan ke tenaga medis ahli,” kata dia.
Dilansir Medical News Today, penggunaan obat tetes mata buatan sendiri tidak aman karena mungkin tidak steril, tidak mengandung pengawet yang memadai, atau menggunakan bahan-bahan yang aman. Sebuah studi tahun 2022 meninjau 275 resep produk mata buatan rumahan yang menggunakan berbagai bahan, seperti minyak jarak, minyak kelapa, minyak almond, teh kamomil, hingga bahan makanan.
Hasilnya menunjukkan bahwa produk ini tidak dibuat dengan standar sterilitas yang ketat seperti obat tetes mata medis sehingga dapat meningkatkan risiko kontaminasi mikroorganisme berbahaya.
Selain itu, produk tetes mata medis umumnya harus memenuhi standar tertentu, termasuk tingkat keasaman yang sesuai dengan air mata, konsentrasi bahan, serta ukuran partikel yang aman. Sedangkan ramuan tetes mata buatan sendiri sering kali tidak memenuhi kriteria ini dan dapat menggunakan bahan yang tidak cocok untuk mata.
Mengenai klaim sifat antioksidan dan antiinflamasi dalam oregano, Paramita menegaskan bahwa zat antioksidan bisa terkandung dalam berbagai macam makanan maupun suplemen memang berperan sebagai anti radikal bebas.
Namun apabila dilihat dari segi penelitian klinis, peran itu masih terbatas hanya pada beberapa penyakit mata tertentu menurut Studi Penyakit Mata Terkait Usia atau Age-Related Eye Disease Study (AREDS). Tepatnya hanya terbatas pada regimen penyakit degenerasi makula terkait usia (AMD) tipe kering. AMD adalah suatu kondisi mata yang menyebabkan hilangnya penglihatan sentral seiring bertambahnya usia.
“Perlu diingat juga bahwa terdapat penyakit mata yang memiliki lebih dari satu faktor risiko, sehingga pencegahan maupun pengobatannya tidak cukup dilakukan dari hanya satu sisi,” ujarnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa air rebusan daun oregano dapat menyembuhkan berbagai penyakit mata adalah keliru.
Tidak ada riset yang menyebutkan kaitan antara oregano dan khasiatnya menyembuhkan penyakit mata. Pengobatan mata dengan ramuan tetes mata yang tidak steril, bisa berisiko pada kebutaan.
Tidak ada riset yang menyebutkan kaitan antara oregano dan khasiatnya menyembuhkan penyakit mata. Pengobatan mata dengan ramuan tetes mata yang tidak steril, bisa berisiko pada kebutaan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02hUzwaJyk7VdRmtScPEbmn857rZmmyGaWEeG2dgDrnFSycw1TX7TyhT4WJecMpwf1l&id=100067847388560
- https://perma.cc/NWS6-SXVV
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0sDHv3N57JtFM29HgjcpfJFHJ5uoXTER7rc4Rbk74BfuseP5TxjPtyyukgzeDR5JUl&id=100067847388560&__cft__[0]=AZXrExPPZF_Qk3RD2bPqciCxnlbQ-IepYxbFro9f3GOSVP1nzpXBBUbSPpsC8wbKeHqlozZ9VYYRIPQSLUSYJOmQxhNNW073NDeYIp_ZQ_S4OupTs4_V-qFm8TYKB4teyM7W0bdoO6TTdzbwSe78Xq6AotFJvbd_INM8-eYf4uHXsw&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/homemade-eye-drops-for-dry-eyes#alternative-methods
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/ics.12776
- https://www-nei-nih-gov.translate.goog/research/clinical-trials/age-related-eye-disease-studies-aredsareds2?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=sge#:~:text=(AREDS/AREDS2)-,Age%2DRelated%20Eye%20Disease%20Studies%20(AREDS/AREDS2),Related%20Macular%20Degeneration%20and%20more. /cdn-cgi/l/email-protection#6e0d0b05080f051a0f2e1a0b031e01400d0140070a
Halaman: 110/6814
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5368788/original/046346900_1759391112-BGN_1.jpg)
