• (GFD-2025-27466) [HOAKS] Lowongan Kerja Pertamina Juni 2025, Gaji hingga Rp 8 Juta per Bulan

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi mengenai lowongan kerja di Pertamina dengan gaji Rp 4,5 juta hingga Rp 8 juta per bulan.

    Informasi itu menyebutkan, rekrutmen dibuka pada 25-30 Juni 2025. Tautan pendaftaran turut dicantumkan dalam unggahan tersebut.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi lowongan kerja Pertamina dengan gaji Rp 4,5 juta - Rp 8 juta tiap bulan dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (16/6/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Ayo segera daftarkan diri anda bagi yag blm Adah pekerjaang mumpung lagi cara tenagah kerja berlaku di seluruh wilayah Indonesia bagi yag minat silahkan klik daftar di bawah

    Narasi itu disertai poster yang berisi informasi sebagai berikut:

    RESMI DIBUKA LOWONGAN PERTAMINA DI TAHUN 2025

    Dibutuhkan Segera Mulai tanggal 25 sampai 30 Juni 2025

    Benefit

    Gaji Rp 4.500.000-Rp 8.000.000Lingkungan Kerja Modern & DinamisPeluang Karier Jelas

    Screenshot Hoaks, informasi lowongan kerja Pertamina Juni 2025

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengonfirmasi informasi lowongan kerja tersebut dengan menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

    Heppy mengatakan bahwa informasi lowongan kerja tersebut hoaks.

    Menurut Heppy, informasi rekrutmen selalu disampaikan melalui akun media sosial dan website resmi Pertamina.

    "Untuk rekrutmen selalu melalui akun resmi Pertamina, baik di website maupun di media sosial," kata Heppy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/6/2025).

    Heppy mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi menyesatkan yang beredar di internet.

    "Untuk memastikan informasi terkait Pertamina, masyarakat bisa akses Call Centre 135," tuturnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi lowongan kerja Pertamina dengan gaji Rp 4,5 juta hingga Rp 8 juta tiap bulan yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, informasi rekrutmen selalu disampaikan melalui akun media sosial dan website resmi perusahaan.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27465) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Iran Tembak Jatuh F-35 Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan sistem pertahanan udara Iran menembak jatuh jet tempur F-35 milik Israel.

    Dalam video yang beredar, tampak sistem pertahanan udara melepaskan rudal yang menghantam dan meledakkan sebuah jet tempur.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menunjukkan Iran menembak jatuh F-35 Israel dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (17/6/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Iran kembali menembak jatuh jet tempur siluman F-35 milik Israel di wilayah udara Tabriz pada Selasa.

    Kejadian ini menjadi insiden keempat kalinya pesawat generasi kelima tersebut dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Iran.

    Jet F-35 tersebut ditembak jatuh menggunakan sistem rudal permukaan-ke-udara Bavar 373. Menurut laporan Mehr News Agency, “Iran berhasil menghancurkan jet tempur F-35 Israel lainnya.

    Pertahanan udara Iran di Tabriz menembak jatuh jet tempur F-35 Israel lainnya.” Pernyataan resmi agensi itu juga menyebut, “Ini adalah jet tempur F-35 Israel keempat yang ditembak jatuh oleh Iran.”

    Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait kondisi pilot jet tersebut.

    Screenshot Klarifikasi, video ini bukan perlihatkan Iran tembak jatuh F-35 Israel

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, ditemukan fakta bahwa video yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut tidak terkait perang Iran-Israel yang sedang berlangsung.

    Video serupa diunggah di kanal YouTube ini pada 6 Juni 2025, atau sebelum Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel. 

    Pada bagian deskripsi, tercantum label dari YouTube yang menunjukkan bahwa video itu merupakan rekaman dari video game simulasi perang, War Thunder.

    Berikut deskripsi video tersebut:

    Saksikan momen dramatis ketika sistem rudal pertahanan udara 9K33 Osa Rusia mengunci dan menghancurkan jet tempur F/A-18C Amerika.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan Iran menembak jatuh F-35 Israel perlu diluruskan.

    Video tersebut merupakan rekaman dari video game War Thunder. Video serupa diunggah di kanal YouTube pada 6 Juni 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27464) Cek Fakta: Hoaks Artikel MUI Dukung Serangan Israel ke Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung serangan Israel ke Iran. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 19 Juni 2025.
    Dalam postingan tersebut terdapat cuplikan layar artikel dari Kumparan.com berjudul "MUI Dukung Serangan Israel ke Iran: Syiah Bukan Islam, Syiah Adalah Kafir Yang Halal Dimusnahkan"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Hahahaha. Ada ada saja..mui"
    Lalu benarkah postingan artikel yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung serangan Israel ke Iran?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah Kumparan.com pada 17 Juni 2024 pukul 19:23 WIB.
    Namun dalam artikel asli berjudul "MUI Kutuk Israel Serang Warga Palestina yang Hendak Salat Id di Masjid Al Aqsa".
    Dalam artikel itu Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengutuk serangan Israel ke warga Palestina yang hendak salat Idul Adha ke Masjidil Aqsa.
    Di sisi lain, MUI sendiri sudah mengeluarkan pernyataan terkait aksi serangan Israel ke Iran. Pernyataan itu diunggah di website resmi MUI pada 14 Juni 2025.
    "Majelis Ulama Indonesia (MU) mengutuk secara keras serangan yang dilontarkan Israel kepada Iran. Serangan Israel kepada Iran dapat memperburuk krisis kemanusiaan, politik, dan keamanan global," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim dilansir laman MUI.
    "Terlaknatlah Israel atas dosa kemanusiaan dan pembangkangan secara kasat mata terhadap hukum internasional. Israel dengan sengaja memporak porandakan tatanan dunia karena telah memancing eskalasi pertempuran tingkat global," ujarnya menambahkan.

    Kesimpulan


    Postingan artikel yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung serangan Israel ke Iran adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27463) Cek Fakta: Hoaks Artikel Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri Tangkap Jokowi Jika Tidak Bisa Berikan Ijazah Asli

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Presiden Prabowo memerintah Kapolri untuk menangkap mantan Presiden Jokowi jika tidak bisa memberikan ijazah asli. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Juni 2025.
    Dalam postingan itu terdapat artikel dari Antara News dengan judul:
    "Prabowo tiba di Singapura Beri Pernyataan jika Jokowi tidak berikan ijasah aslinya perintahkan Kapolri tangkap dia!!"
    Akun itu juga menambahkan narasi:
    "Mantap pak Prabowo perintahkan kapolri tangkap Jokowi,klu TDK menyerahkan ijazah palsu, yg ngaku asli..."
    Lalu benarkah postingan artikel Presiden Prabowo memerintah Kapolri untuk menangkap mantan Presiden Jokowi jika tidak bisa memberikan ijazah asli?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah di Antaranews.com pada Senin 16 Juni 2025.
    Namun dalam artikel asli berjudul "Prabowo tiba di Singapura disambut langsung PM Lawrence Wong". Dalam artikel asli membahas terkait kedatangan Presiden Prabowo yang disambut PM Singapura, Lawrence Wong, Minggu (15/6/2025) malam.
    Dalam artikel tersebut Presiden Prabowo juga sama sekali tidak membahas terkait perintah penangkapan Jokowi terkait ijazah palsu.
    Di sisi lain, Direktur Pemberitaan Kantor Berita Antara Irfan Junaidi memastikan artikel yang beredar di media sosial itu adalah hoaks dan merupakan produk Antara yang telah direkayasa.
    "Jangan salah gunakan nama baik Antara untuk menyebarkan berita bohong," ujar Irfan.

    Kesimpulan


    Postingan artikel Presiden Prabowo memerintah Kapolri untuk menangkap mantan Presiden Jokowi jika tidak bisa memberikan ijazah asli adalah hoaks.

    Rujukan