Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan bahwa sidang DPR dengan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia ricuh. Judul dalam video tersebut juga menarasikan bahwa DPR mengungkap temuan uang 600 triliun di "Istana Jokowi".
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“SIDANG RICUH DPR BUNGK4M BAHLIL, DPR TEMUKAN UANG 600 TRILIUN DI ISTANA JKW”
Namun, benarkah DPR temukan 600 triliun di Istana Jokowi?
(GFD-2024-20602) Hoaks! DPR temukan Rp600 triliun di "Istana Jokowi"
Sumber:Tanggal publish: 19/06/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, video berdurasi 10 menit tersebut serupa dengan artikel di laman TVOne yang berjudul “Telak! Anggota PDIP Bungkam Bahlil yang Protes soal Anggaran Tahun 2025: Salah Tempat, Ini Ide Jokowi atau Prabowo?”. Dalam artikel tersebut, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mengeluhkan soal anggaran tahun 2025.
Diketahui, anggaran yang didapat Kementerian Investasi/BKPM diturunkan nyaris setengahnya menjadi Rp681 miliar pada tahun 2025 dari yang sebelumnya Rp1,22 triliun di tahun 2024. Selain itu, realisasi investasi tahun 2025 juga dipatok sebesar Rp1.850 atau naik dari tahun ini yang hanya Rp1.650 triliun.
Sidang tersebut juga ditayangkan di YouTube DPR RI berjudul “BREAKING NEWS - KOMISI VI DPR RI RAKER DENGAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BKPM RI”. Dengan deskripsi acara: RKP dan RKA-K/L Tahun Anggaran 2025; Evaluasi pelaksanaan anggaran TA 2023 dan realisasi anggaran Semester I Tahun 2024; dan lain-lain pada Selasa, 11 Juni 2024.
Anggota Fraksi PDIP tersebut juga menyarankan agar Bahlil menanyakan apakah pemangkasan anggaran sekaligus kenaikan target tersebut adalah ide Presiden Jokowi atau Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Ide untuk mengurangi anggaran dari Rp1,2 triliun menjadi hanya Rp681 miliar, apakah ini ide presiden sekarang atau ide presiden terpilih?” cecar Harris.
Harris mengatakan bahwa pasti ada alasan mengapa anggaran Kementerian Investasi dikurangi sedemikian besar.
Dengan demikian, klaim DPR temukan Rp600 triliun di "Istana Jokowi" merupakan keliru. Dalam video tidak ada narasi penjelasan DPR temukan uang Rp600 triliun di "Istana Jokowi".
Klaim: DPR temukan Rp600 triliun di "Istana Jokowi"
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Diketahui, anggaran yang didapat Kementerian Investasi/BKPM diturunkan nyaris setengahnya menjadi Rp681 miliar pada tahun 2025 dari yang sebelumnya Rp1,22 triliun di tahun 2024. Selain itu, realisasi investasi tahun 2025 juga dipatok sebesar Rp1.850 atau naik dari tahun ini yang hanya Rp1.650 triliun.
Sidang tersebut juga ditayangkan di YouTube DPR RI berjudul “BREAKING NEWS - KOMISI VI DPR RI RAKER DENGAN MENTERI INVESTASI/KEPALA BKPM RI”. Dengan deskripsi acara: RKP dan RKA-K/L Tahun Anggaran 2025; Evaluasi pelaksanaan anggaran TA 2023 dan realisasi anggaran Semester I Tahun 2024; dan lain-lain pada Selasa, 11 Juni 2024.
Anggota Fraksi PDIP tersebut juga menyarankan agar Bahlil menanyakan apakah pemangkasan anggaran sekaligus kenaikan target tersebut adalah ide Presiden Jokowi atau Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Ide untuk mengurangi anggaran dari Rp1,2 triliun menjadi hanya Rp681 miliar, apakah ini ide presiden sekarang atau ide presiden terpilih?” cecar Harris.
Harris mengatakan bahwa pasti ada alasan mengapa anggaran Kementerian Investasi dikurangi sedemikian besar.
Dengan demikian, klaim DPR temukan Rp600 triliun di "Istana Jokowi" merupakan keliru. Dalam video tidak ada narasi penjelasan DPR temukan uang Rp600 triliun di "Istana Jokowi".
Klaim: DPR temukan Rp600 triliun di "Istana Jokowi"
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-20601) Keliru, Link Pendaftaran Undian Festival BRI untuk Dapatkan 5 BMW dan Umroh Gratis
Sumber:Tanggal publish: 19/06/2024
Berita
Sebuah tautan dan gambar poster diedarkan di Facebook oleh akun ini, ini, ini, ini, dan ini, yang diklaim sebagai jalur pendaftaran untuk mengikuti undian Festival BRI yang berhadiah lima unit mobil BMW, umroh gratis, dan hadiah-hadiah lainnya.
Gambar salah satu unggahan itu berjudul “Panen Hadiah Simpedes” dan dikatakan sebagai promo festival Idul Adha. Terdapat juga logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BRI dalam poster tersebut.
Berikut bunyi narasi selengkapnya: Hai Sobat BRI, Khusus pengguna aplikasi Brimo Selamat kamu telah beruntung Jangan lewatkan kesempatan memenangkan Hadiah Utama & Berbagai hadiah menarik lainnya. Hadiah yang disertakan antara lain mobil BMW, honda HR-V, umroh gratis, Toyota Kijang, hingga tiket wisata ke Jepang.
Namun, benarkah unggahan itu berisi tautan pendaftaran undian Festival BRI?
Hasil Cek Fakta
Tempo mencoba mengakses tautan atau link dalam unggahan itu, yang kemudian mengarahkan pada laman website yang menampilkan gambar poster yang sama. Namun, tidak ada formulir yang bisa diisi ataupun tautan lain yang bisa diklik.
Selain itu, sesungguhnya akun yang menyebarkan narasi dan poster tersebut bukan akun Facebook asli milik BRI. Demikian juga situs yang disertakan, bukan website asli BRI.
Dilansir siaran di website BRI, website resmi mereka adalah www.bri.co.id. Selain itu, berikut akun resmi media sosial BRI:
Channel Contact BRI:
Mereka juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan dugaan akun palsu mengatasnamakan BRI melalui saluran komunikasi resmi di atas. Selain itu, BRI berkampanye agar nasabahnya mengatakan "tidak" pada tindak kejahatan social engineering.
Dilansir website perusahaan keamanan digital, Kaspersky, social engineering adalah jenis penipuan yang memanfaatkan kelemahan manusia, misalnya kepanikan, ketergesaan, serta perasaan atau emosi lainnya, untuk mendapatkan informasi pribadi, akses ke akun penting, dan barang berharga.
Secara daring, pelaku social engineering juga memanfaatkan kurangnya pengetahuan masyarakat. Dengan kelemahan itu, korban dimotivasi untuk menyerahkan data pribadi, akses pada akun penting, atau barang berharganya.
Ciri-ciri aktivitas social engineering yang pertama adalah memantik rasa takut, kegembiraan, keingintahuan, amarah, kesalahan, dan kesedihan. Kedua mendorong korbannya untuk mengambil tindakan secara tergesa-gesa.
Yang ketiga, mereka berusaha mendapatkan kepercayaan korbannya dengan mengaku sebagai saudara, atau mengenal keluarga mereka, menjalin hubungan asmara, atau mengaku dari instansi atau lembaga resmi. Dengan demikian, mereka berharap korban mau memberikan data pribadi, akses pada akun penting, dan benda berharga kepada mereka.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan unggahan di Facebook tersebut berisi tautan pendaftaran undian Festival BRI adalah keliru. Unggahan tersebut termasuk penipuan.
Akun-akun Facebook yang menyebarkan unggahan itu, dan website yang disertakan, bukan akun dan website resmi BRI. Akun media sosial resmi BRI telah mereka publikasikan melalui siaran resmi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0381XZ2rqLrU24x32GdwvG6dZeLqSV8Tc4FMx3cnukhyP7dmLzf38uSaCNdry3nQ9nl&id=61560817180194
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02M4MVuLQa3ijo2Mz7NTuC9vqp36rFVfGdB3trJxCETcpheoTUuQYFU8WWhtHw4w2nl&id=61560660673028
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02nFawGGQBUHef89RqA7VitoHa5yNstRtsK7xMJ7EqhVDoBQntV3zSJ7FtSQcFYxtql&id=61560660673028
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02r9m33zTS8DF3XRiKeVNRJN2CtwTt2Eu7Nr2TiatdCmbWsMBhhHJoPrJtz6qLoA9Ql&id=61560958402161
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02yN9JaQr2i6DcU4Q7qahiymCeTqLhQAc7sjSr5GN9CQhfquByvKEU9ukyPrWGSP4ul&id=61560302406578
- https://www.bri.co.id/en/web/guest/waspada-modus-detail?title=waspada-penipuan-akun-palsu-bri
- https://usa.kaspersky.com/resource-center/definitions/what-is-social-engineering
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-20600) Keliru, Foto Para Pekerja Mesir Membangun Piramida Tahun 2549 SM
Sumber:Tanggal publish: 19/06/2024
Berita
Sebuah gambar yang diklaim sebagai pekerja Mesir tengah membangun piramida, beredar di media sosial. Akun Facebook ini mengunggahnya dengan keterangan “foto para pekerja piramida di Mesir, foto diambil selama konstruksi pada 2549 SM. Ini bukti bahwa itu bukan alien”.
Sejak diunggah pada 16 Juni 2024, unggahan itu mendapat 23 ribu reaksi, 13,2 ribu komentar, dan dibagikan 547 kali oleh warganet. Sejumlah klaim di berbagai media sosial lainnya menyebutkan foto itu kondisi pekerja pada tahun 2549 SM, 3765 SM, 2496 SM, bahkan ada yang menyebutkan 1750 M.
Benarkah foto tersebut adalah gambaran nyata para pekerja konstruksi piramida di Mesir?
Hasil Cek Fakta
Unggahan yang viral itu menampilkan gambar dengan detail visual yang janggal. Setelah Tim Cek Fakta Tempo menggunakan sejumlah tools pendeteksi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), gambar para pekerja yang ditampilkan teridentifikasi sebagai gambar yang tidak asli alias hasil olahan AI.
Tempo menggunakan alat pendeteksi AI, AI or Not dan Fake Image Detector. Keduanya mengidentifikasi gambar tersebut sebagai gambar buatan komputer atau telah dimodifikasi.
Alat pendeteksi AI-generated image, "AI or Not"
Alat pendeteksi AI-generated image, "Fake Image Detector"
Dilansir Nationalgeographic.com, tiga piramida Giza dibangun antara tahun 2550 dan 2490 SM. Firaun Khufu adalah raja Mesir pertama yang membangun piramida di Giza. Piramida Agung Giza menjadi yang terbesar di Giza dan diperkirakan terdapat 2,3 juta balok batu yang masing-masing memiliki berat rata-rata 2,5 hingga 15 ton.
Selain beredar di Indonesia, konten yang sama menyebar ke sejumlah negara. Di India, vishvasnews.com telah membantah bahwa foto tersebut asli. Sama dengan Tempo, Vishanews mengidentifikasi foto tersebut hasil kreasi menggunakan alat kecerdasan buatan. Foto tersebut menyebar juga ke media sosial di Amerika Serikat.
Selain itu, klaim bahwa foto-foto yang viral tersebut berasal dari tahun 2600 SM bertentangan dengan fakta sejarah. Organisasi cek fakta Amerika Serikat, Politifact, menjelaskan klaim konten tersebut tidak masuk akal karena 2549 SM adalah 4.573 tahun yang lalu dan teknologi fotografi baru berkembang sekitar 200 tahun yang lalu.
Teknik fotografi sendiri baru diciptakan pada abad ke-19. Penemu Perancis Joseph Nicephore Niepce mulai bereksperimen dengan pembuatan foto pada tahun 1816, dan foto paling awal yang diketahui diambil pada tahun 1827 (196 tahun yang lalu). Foto itu dipajang di museum di Universitas Texas di Austin.
Kesimpulan
Foto dengan klaim para pekerja piramida di Mesir selama masa pembangunan pada tahun 2549 SM adalah keliru.
Menggunakan alat pendeteksi keaslian gambar, foto tersebut teridentifikasi bukanlah foto asli. Namun AI generated atau hasil olahan kecerdasan buatan.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0HNxWW5GumJpFKRLD8gYiJVZGpkASvFLybPj6y4Np9CLdGHWbJyU76L5idr2Hnj27l&id=100081757926853
- https://www.aiornot.com/dashboard/home
- https://www.fakeimagedetector.com/
- https://www.nationalgeographic.com/history/article/giza-pyramids
- https://www.vishvasnews.com/english/viral/fact-check-viral-pictures-of-construction-of-egyptian-pyramids-are-not-real-but-created-with-ai/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTAAAR02L-mcTidMw_2pjOoUa2Fi0QcWVaiQ0S5jyR-52rLSQMTebRsvz9eGr9s_aem_nOYfrZ0xhhJ6XzqLj789AA
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
(GFD-2024-20599) Keliru, Video yang Diklaim Cina Kirim Bantuan ke Palestina Lewat Udara
Sumber:Tanggal publish: 19/06/2024
Berita
Video pendek berisi klaim bahwa Cina menerjunkan bantuan lewat udara ke warga Palestina di Rafah beredar di Instagram, 14 Juni 2024. Video reels di Instagram itu memuat potongan video berbeda yang menggambarkan sejumlah parasut membawa bantuan dijatuhkan dari pesawat militer lalu disambut oleh warga.
Video itu memuat teks: Negara yang dicap anti-Tuhan ternyata lebih memanusiakan manusia. Tampak pesawat militer Cina terjunkan parasut berisi ribuan makanan untuk warga Palestina.
Benarkah Cina menerjunkan bantuan ke Palestina lewat udara?
Hasil Cek Fakta
Sampai artikel ini diturunkan, hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Cina bukan salah satu negara yang bergabung untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara.
Hingga 17 Maret 2024, menurut Jordan Time, sebanyak 12 negara telah bekerja sama mengirimkan bantuan ke Gaza melalui udara. Dua belas negara tersebut yakni Amerika Serikat, Mesir, Perancis, Inggris, Belanda, Jerman, UEA, Qatar, Bahrain, Oman, dan Brunei.
Pemerintah Tiongkok mengumumkan melalui Xinhua pada 17 April 2024, bantuan kemanusiaan yang mereka kirim melalui bandara Al-Arish dan Port Said di Mesir, kemudian diangkut ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah.
Bantuan pada April tersebut meliputi termasuk tenda, selimut, pakaian, pasokan medis dan tepung, akan diangkut ke Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah. Sebelumnya Tiongkok juga telah mengirimkan beberapa paket makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan darurat lainnya ke jalur tersebut melalui Mesir.
Tempo memverifikasi potongan video pada konten di Instagram dan mencocokkannya dengan foto-foto pengiriman bantuan dari udara oleh negara-negara yang terlibat. Tempo mengidentifikasi berdasarkan jenis dan warna parasut yang digunakan.
Pertama, parasut berwarna hijau yang mengenai reruntuhan gedung. Parasut tersebut identik dengan bantuan yang dikirimkan oleh Angkatan Udara Yordania bekerja sama dengan satu pesawat dari Mesir, tiga pesawat dari Amerika Serikat, dan satu pesawat dari Jerman. Sesuai foto yang dipublikasikan oleh Jordan Times, pengiriman bantuan tersebut dilakukan pada 28 April 2024.
Pengiriman bantuan dengan parasut warna pink, identik dengan video yang diunggah di akun Instagram almamlakatven. Akun tersebut memberikan keterangan bahwa bantuan tersebut dari Yordania bersama mitra internasional yang melakukan enam kali pengiriman melalui udara menuju wilayah Gaza utara pada 15 Maret 2024. The Guardian pada 31 Maret juga pernah mempublikasikan foto parasut warna pink dari Yordania untuk mengirim bantuan ke Gaza.
Potongan video berikutnya yang memperlihatkan sebuah pesawat meluncurkan paket bantuan dari udara dan diikuti dengan warga yang berlarian, identik dengan video yang ditayangkan The Telegraph pada 8 Maret 2024. The Telegraph menjelaskan bahwa saat itu sebuah pesawat kargo militer AS mengirimkan lebih dari 11.500 makanan ke Gaza dalam operasi gabungan keempat Washington dengan Yordania. Pengiriman bantuan itu menyebabkan lima orang tewas karena parasut gagal terbuka.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil verifikasi di atas, Tempo menyimpulkan bahwa konten yang diklaim Cina mengirimkan bantuan via udara ke Palestina di Rafah adalah keliru.
Hingga artikel ini diturunkan, Cina belum bergabung untuk mengirimkan bantuan lewat udara ke Gaza. Potongan video tersebut adalah pengiriman bantuan gabungan oleh sejumlah negara seperti Yordania, Amerika Serikat, Mesir, dan Jerman.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/C8MimgIyXye/
- https://jordantimes.com/news/local/jordan-other-countries-airdrop-aid-war-torn-gaza-0#:~:text=The%20JAF%20has%20conducted%2046,airdrops%20of%20air%20into%20Gaza.
- https://english.news.cn/20240417/90bb087cf61540f9b457fc15c02f42d7/c.html
- https://jordantimes.com/news/local/jaf-conducts-6-airdrops-aid-north-gaza
- https://www.instagram.com/almamlakatven/reel/C4ihEO8NT-R/
- https://www.theguardian.com/world/2024/mar/31/israel-alone-allies-fears-grow-over-conduct-and-legality-of-war-in-gaza
- https://www.youtube.com/watch?v=iVKnTW3OJS0
- https://wa.me/6281315777057 mailto:cekfakta@tempo.co.id
Halaman: 858/5383