• (GFD-2025-26936) Cek fakta, Netanyahu tolak rencana Trump akui kemerdekaan Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menarasikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang rencana Presdien Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    Seperti diketahui, konflik Israel dan Palestina belum juga mereda pascaserangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan yang dilakukan Israel pada Palestina kian brutal, terbaru serangan Israel menyasar rumah sakit dan sekolah di Gaza. Hingga kini, belum ada tanda-tanda Israel menghentikan serangannya.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Perang psikologis antara kedua sekutu. Trump berencana mengakui Palestina sbg negara merdeka.

    Netanyahu menentang rencana Trump: pengakuan sepihak terhadap Palestina akan memaksa tindakan sepihak sbg tanggapan.

    Israel juga tidak akan minta izin ke Amerika utk menyerang Iran...”Namun, benarkah Trump berencana mengakui Palestina sebagai negara Merdeka?

    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Menurut hasil penelusuran ANTARA dengan memasukan kata kunci “Trump berencana akui Palestina sebagai negara Merdeka” ataupun pencarian serupa dalam bahasa Inggris, tidak ditemukan berita resmi terkait pernyataan tersebut. Namun Presiden AS Donald Trump akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Selasa (13/5/2025). Dalam lawatan itu, Trump tidak memasukkan Israel sebagai salah satu lokasi yang akan dikunjungi.

    Sebelumnya, Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memicu kemarahan global. Ia mengatakan bahwa warga Palestina tidak punya hak untuk pulang ke Gaza. Hal itu ia ungkapkan pada saat wawancara dengan Fox News pada Senin (10/2/2025).

    "Apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali?" tanya Bret Baier dari Fox News, yang mewawancarai Trump terkait rencananya untuk Gaza.

    "Tidak, mereka tidak akan memilikinya," jawab Trump, ia juga mengungkapkan rencananya untuk membangun tempat permanen bagi warga Palestina.

    Rencana Trump itu dengan tegas ditolak oleh warga Palestina. Mereka menyatakan bahwa tidak akan pernah meninggalkan tanah kelahiran mereka. Baca selengkapnya di sini.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Mengutip dari NBC News, seorang mantan utusan AS, menilai Trump memiliki kebijakan yang berbeda dengan Netanyahu mengenai Timur Tengah, antara lain perbedaan pandangan dalam isu Iran dan serangan brutal Israel di Gaza.

    “Saya kira yang kita lihat adalah pengakuan dari pihak Israel bahwa meskipun mereka menyambut baik terpilihnya Trump dan mengira akan mendapat cek kosong untuk menjalankan agenda apa pun, ternyata Trump punya agendanya sendiri,” ungkap Frank Lowenstein, mantan utusan Timur Tengah era pemerintahan Obama.

    Trump, yang dulunya mendukung penuh Israel termasuk pencabutan pembatasan senjata dan agresi di Gaza, kini tampak berseberangan dengan Netanyahu. Netanyahu melihat tekanan terhadap Iran sebagai peluang strategis untuk menyerang fasilitas nuklirnya, Trump justru memilih mendorong jalur diplomasi. Baca selengkapnya di sini.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-26935) [HOAKS] Poster Informasikan Lowongan Kerja Pertamina pada Mei 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan poster berisi informasi lowongan kerja di PT Pertamina pada periode Mei 2025.

    Unggahan itu menawarkan sejumlah posisi seperti operator SPBU serta staf administrasi keuangan dengan gaji Rp 4,5 juta sampai Rp 9 juta per bulan.

    Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Unggahan yang mengeklaim Pertamina membuka lowongan kerja pada Mei 2025 salah dibagikan akun Facebook ini.

    Dalam unggahan pelamar diminta mengirim CV. Selain itu, disebutkan bahwa lokasi kerja nantinya akan disesuaikan dengan alamat domisili.

    Hasil Cek Fakta

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyebut poster tersebut bukan berasal dari pihaknya.

    Ia memastikan poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina itu adalah hoaks.

    "Hoaks, informasi lowongan resmi hanya melalui website dan media sosial resmi Pertamina," kata Fadjar kepada Kompas.com, Jumat (9/5/2025). 

    "Kalau lowongan kerja tersebut tidak ada di recruitment@pertamina.com itu hoaks," ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari.

    Ia menyebut informasi soal lowongan kerja Pertamina pada bulan Mei 2025 mengarah pada penipuan. Heppy pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.

    "Masyarakat agar waspada dan tidak mudah tertipu. Untuk memastikan informasi yang beredar masyarakat bisa menghubungi call center 135," ujar Heppy. 

    Kesimpulan

    Poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada Mei 2025 tidak benar atau hoaks.

    Pertamina memastikan poster tersebut bukan berasal dari pihaknya. Informasi itu mengarah pada penipuan. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-26934) [KLARIFIKASI] Video Ini dari Gim Arma 3, Bukan Serangan Udara Pakistan

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan serangan udara bertubi-tubi hingga menjatuhkan jet yang terbang di angkasa.

    Video yang beredar pada awal Mei 2025 itu, diklaim sebagai serangan angkatan udara Pakistan yang berhasil menjatuhkan 5 jet India.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Video serangan udara Pakistan ke jet India disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Angkatan udara Pakistan menjatuhkan 5 jet angkatan udara India

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai serangan udara Pakistan ke jet India pada Mei 2025.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukan bersumber dari peristiwa nyata. Itu adalah gim simulasi militer bernama Arma 3.

    Arma 3 merupakan gim simulasi yang dibuat pengembang gim independen asal Ceko, Bohemia Interactive.

    Ada banyak pengguna mengunggah klip Arma 3 di media sosial.

    Terdapat tiga klip yang paling mirip dari video yang beredar. Misalnya, seperti yang diunggah oleh akun YouTube ini, ini, dan ini.

    Sebagai informasi, konflik yang terjadi antara India dan Pakistan sedang memanas.

    Dilansir Al Jazeera, India dan Pakistan saling tuduh atas gelombang serangan pesawat tak berawak

    Puncaknya, India melancarkan serangan ke Pakistan melalui operasi militer yang dinamai "Operasi Sindoor" pada Rabu (7/5/2025).

    India mengeklaim telah menyerang sembilang lokasi di Pakistan.

    Operasi itu merupakan balasan atas serangan teror ke Pahalgam, Jammu Kashmir, pada 22 April 2025.

    Pihak India mengatakan Pakistan telah menargetkan India dan wilayah Kashmir yang dikelola oleh India, dengan pesawat nirawak dan rudal yang ditembak jatuh.

    Militer Pakistan membenarkan telah menjatuhkan 25 pesawat nirawak di atas kota-kota di India, termasuk Karachi dan Lahore.

    Kesimpulan

    Video dari gim simulasi militer Arma 3 disebarkan dengan konteks keliru.

    Adapun video tersebut tidak terkait konflik yang terjadi antara India dan Pakistan awal Mei 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26933) Keliru: Tempo Beritakan tentang Pernyataan Try Sutrisno Agar Gibran Diganti Anies Baswedan

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita

    SEBUAH tangkapan layar berita berlogo Tempo, memuat judul berita Try Sutrisno: Gibran Lebih Baik Digantikan Anies Rasyid Baswedan yang Lebih Berpengalaman.

    Tangkapan layar itu awalnya dibagikan oleh akun media sosial X, @xquitavee, pada  8 Mei 2025. Akun dengan 14,7 ribu pengikut itu,  mengklaim bahwa Try Sutrisno adalah pendukung Anies Baswedan. Tangkapan layar itu beredar di tengah munculnya tuntutan sejumlah purnawirawan agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming dicopot. 

    Narasi tersebut kemudian diamplifikasi sejumlah akun-akun di TikTok seperti akun 1 dan akun 2, yang menilai ada Anies Baswedan di balik tuntutan para purnawirawan.



    Namun, benarkah Tempo mempublikasikan berita Try Sutrisno sebut Gibran sebaiknya diganti dengan Anies Baswedan?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan menelusuri berita Tempo dan mewawancarai pemimpin redaksi Tempo. Faktanya, tangkapan layar yang mencantumkan logo Tempo tersebut merupakan hasil suntingan. Tempo tidak pernah mempublikasikan berita tersebut.  

    Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra menegaskan bahwa Tempo tidak pernah menayangkan berita itu. Berita bohong tersebut telah mencatut brand Tempo untuk kepentingan menyebar hoaks.

    “Perbuatan mereka melanggar hak cipta, mendiskreditkan Tempo dan mengganggu kerja Tempo untuk mengupayakan jurnalisme berkualitas di semua produknya,” kata Setri, Selasa 13 Mei 2025.

    Berita Try Sutrisno yang terkait dengan desakan pencopotan Gibran, pernah diterbitkan Tempo pada 4 Mei 2025 berjudul Alasan Try Sutrisno Setuju Desakan Gibran Dicopot sebagai Wapres. Dalam berita itu, Try Sutrisno mengaku dirinya menyetujui deklarasi Forum Purnawirawan Prajurit TNI menuntut pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Try mengatakan ikut menandatangani deklarasi tersebut. 

    Dalam berita itu, Try tidak menyebut mengganti Gibran dengan Anies Baswedan. Ia menilai tindakan purnawirawan merupakan upaya penyelamatan bangsa.

    Akun @xquitavee telah menghapus unggahannya. Pada 9 Mei 2025, ia mengumumkan permintaan maaf secara terbuka lewat X. “Dgn ini saya memohon maaf pd @tempodotco dan bpak Try Soetrisno krn pernah posting tangkapan berita yg dpt dr tiktok. Krn ketidak tahuan saya dan kalo berita tsb adalah hoax dan tidak benar. Untuk itu saya sdh hapus postingan dr kmaren n memohon maaf.”



    Pernyataan Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan Gibran Rakabuming Raka dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Presiden RI terjadi pada 17 April 2025. Dokumen pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Beberapa yang ikut menandatangani antara lain  Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan. 

    Mereka menilai Gibran layak dicopot karena Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Pasal 169 huruf q Undang-Undang (UU) Pemilu yang meloloskan Gibran, telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim Try Sutrisno sebut Gibran sebaiknya digantikan Anies Baswedan adalah keliru.

    Rujukan