• (GFD-2024-22798) Keliru, Klaim Video Biopsi Tumor Menyebabkan Kanker Tumbuh Cepat

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita



    Sebuah video pendek beredar di Facebook [ arsip ], berisi klaim bahwa biopsi untuk mengatasi tumor, dianggap malah berbahaya karena dapat mendorong kanker tumbuh sangat cepat. Alasannya, kanker bukan penyakit dan justru menjaga agar manusia tetap hidup. 

    “Kanker adalah tanda-tanda kita memiliki begitu banyak racun dalam tubuh yang bisa membunuh kita,” ujar pria dalam video. “Jadi tubuh membangun sebuah gelembung yang disebut tumor. Tumor mengumpulkan semua racun dalam satu tempat agar tidak mengganggu kerusakan. Akan sangat berbahaya kalau seseorang menusukan jarum (biopsi), racun menyebar ke sistem tubuh. Akibatnya tiba-tiba Anda memiliki kanker yang tumbuh sangat cepat, kanker yang sangat agresif yang tidak Anda miliki sebelumnya.

     

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai 3,3 ribu dan dibagikan 1,3 ribu kali. Benarkah klaim video tentang bahaya biopsi pada tumor tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Menurut dosen dan peneliti genetik kanker dari Universitas Yarsi, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo PhD, tidak benar jika disebut kanker bukan penyakit. Sebaliknya, kanker adalah penyakit akibat akumulasi mutasi genetik. Kombinasi mutasi berbagai gen yang berbeda juga bisa menghasilkan kanker dengan tingkat keganasan berbeda. 

    “Ada kanker yang agresif sekali perkembangannya dan ada juga yang lambat  pertumbuhannya,” kata Ahmad dihubungi Rabu, 18 September 2024.

    Dia juga menjelaskan bahwa klaim biopsi menyebabkan kanker tumbuh agresif, juga keliru. 

    Derajat keganasan tumor atau kanker dipengaruhi oleh mutasi gen tertentu. Sehingga jika tumor tersebut memang agresif, maka tetap akan berkembang, baik ditusuk atau tidak.

    Biopsi adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sebagian kecil jaringan, sel, atau cairan tubuh pasien untuk diperiksa menggunakan mikroskop.

    Ahmad menjelaskan, dengan perkembangan teknik biopsi, para dokter kini bisa membedakan tipe kanker yang dimiliki pasien. Tanpa biopsi, tentu dokter sulit merencanakan terapi. Apalagi tidak semua benjolan adalah kanker. Bisa saja, benjolan adalah tumor jinak seperti fibroadenoma. 

    “Tentu saja pengobatannya berbeda. Maka biopsi akan memudahkan rencana pengobatan sesudahnya,” kata Ahmad.

    Dengan perkembangan teknologi diagnostik molekuler, lanjutnya, dokter juga bisa mendeteksi mutasi gen tertentu, apakah jenis kanker tersebut lebih mudah diobati (sensitif) atau sulit diobati (resisten) ketika diberikan obat terapi target. Tentu saja informasi pilihan obat yang tepat (precision medicine) mustahil dilakukan tanpa biopsi.  

    “Biopsi bisa menghasilkan pengetahuan jenis kankernya, agresivitas kanker dan pilihan obatnya dengan melakukan tes molekuler pada jaringan biopsi,” tutur alumni Molecular Medicine, University of Texas Health Science Center at San Antonio, TX, USA.

    Hanya saja, kata dia, memang bisa dimungkinkan terjadinya risiko ketika sel kanker telah menyebar ke beberapa jaringan tubuh (metastasis), terutama setelah biopsi dengan jarum. Ini terjadi ketika ada jarak waktu yang lama antara waktu ketika dibiopsi dan waktu ketika operasi.

    Pada kanker stadium awal, memang lebih mudah diterapi seperti kanker payudara stadium awal. Namun biasanya, pasien pasca biopsi menunda operasi sehingga dapat meningkatkan risiko metastasis. Padahal jika operasi ditunda lebih dari 53 hari, potensi risiko metastasis dapat terjadi. 

    “Maka sangat dianjurkan agar pasien kanker stadium awal untuk segera dioperasi setelah dibiopsi,” kata Ahmad. 

    Dikutip dari laman Clevelandclinic.org, bahwa biopsi adalah salah satu cara penyedia layanan kesehatan menentukan apa yang terjadi di dalam tubuh seseorang. Dalam biopsi, penyedia layanan kesehatan mengambil sampel jaringan, sel, atau cairan tubuh sehingga ahli patologi medis dapat memeriksanya untuk mencari tanda-tanda penyakit. Penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan biopsi untuk mendiagnosis atau memantau kondisi medis atau untuk merencanakan pengobatan.

    Meski biopsi sering dilakukan pada pasien kanker, namun sebenarnya biopsi bisa dilakukan untuk berbagai penyakit lain seperti radang ginjal atau hati, infeksi seperti tuberkulosis, gangguan kekebalan, tukak lambung dan endometriosis. 

    Kesimpulan



    Hasil verifikasi Tempo, video yang diklaim bahwa kanker bukan penyakit dan biopsi pada tumor dapat menyebabkan kanker tumbuh sangat cepat adalahkeliru. 

    Kanker adalah penyakit akibat akumulasi mutasi genetik. Kombinasi mutasi berbagai gen yang berbeda juga bisa menghasilkan kanker dengan tingkat keganasan berbeda. Sedangkan biopsi adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sebagian kecil jaringan, sel, atau cairan tubuh pasien untuk diperiksa menggunakan mikroskop. Biopsi bisa menghasilkan pengetahuan tentang jenis kanker, agresivitas kanker dan pilihan obatnya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22797) [SALAH] Anak SMP divonis penjara 7 tahun akibat kritik Jokowi

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    Wir…. Anak SMP divonis 7 tahun karena mengkritik Mukidi
    Smntr salah satu terpidana korupsi Timah 300 Trilyun cuma divonis 3 th dan bayar denda 5 rb… GILAAA…. ini negara…!!!!
    Kaesang 300 T DAN LU LIAT ISINYA APAANPAHAM LU

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Twitter/X dengan nama akun “negeri_kocak” pada tanggal 3 September 2024 yang mengunggah video dengan narasi anak SMP yang dipenjara selama 7 tahun akibat mengkritik Jokowi.

    Setelah melakukan penelusuran menggunakan Google Lens ditemukan video yang mirip pada kanal Youtube milik tvOneNews dengan judul video “Ibu Siswi SMP di Mojokerjo Menangis Histeris Usai Dengar Vonis Pembunuh Anaknya”.

    Video yang beredar merupakan sidang vonis kasus pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi, Mojokerto berakhir dengan keributan. Keluarga korban memprotes putusan hakim yang bagi mereka terlalu ringan.

    AB dinyatakan terbukti bersalah membunuh AE (15), siswi kelas 3 SMPN 1 Kemlagi. Pelajar asal Desa/Kecamatan Kemlagi, Mojokerto itu dihukum 7 tahun 4 bulan penjara.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa anak SMP yang dipenjara selama 7 tahun akibat mengkritik Jokowi merupakan klaim yang keliru dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, faktanya video tersebut merupakan video sidang putusan siswi SMPN 1 Kemlagi Mojokerto yang tewas dibunuh teman sekelasnya bukan sidang anak SMP yang dipenjara akibat mengkritik Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22796) [SALAH] Video Khofifah Mempromosikan Obat Radang Sendi

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    Sekarang ada banyak hoax di Internet, tapi yang saya bicarakan adalah satu-satunya obat yang mengembalikan keremajaan dan elastisitas sendi pada tingkat molekuler.Dia menyelamatkan hidupku dan menyembuhkan kakiku. Saya benar-benar ingin Anda mulai hidup tanpa rasa sakit, cobalah pengobatan ini dan selamatkan diri Anda!

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Tempo
    Sebuah akun media sosial Facebook dengan nama pengguna Photoshop Procesa mengunggah video berdurasi 29 detik dengan narasi Khofifah mempromosikan obat radang sendi.

    Melansir dari Tempo.co potongan video Khofifah tersebut mirip dengan video pada kanal Youtube milik Akbar Faizal Uncensored dengan judul video “JAWA TIMUR PENENTU KEMENANGAN. KHOFIFAH JAMIN PRABOWO-GIBRAN MENANG MUTLAK”.

    Selain itu video Khofifah mempromosikan obat radang sendi itu adalah hasil rekayasa menggunakan AI terlihat dari gerakan mulut dan audio yang diedit menggunakan generated-AI audio.

    Dengan demikian klaim tentang Khofifah mempromosikan obat radang sendi adalah keliru dan masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, faktanya video Khofifah mempromosikan obat radang sendi itu hasil rekayasa menggunakan generated-AI audio.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22795) [SALAH] Penggerebekan WNA China terduga jaringan Narkoba Internasional di PIK

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/09/2024

    Berita

    Is this true?
    Penggrebekan Jaringan NARKOBA Internasional di PIK
    Disita Uang Tunai 1,3 T62 Pelaku WNA CINA
    1 TON SABU500 Ribu Butir pil Ekstasi

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Twitter/X dengan nama akun “negeri_kocak” pada tanggal 3 September 2024 yang mengunggah video dengan narasi penggerebekan WNA China terduga jaringan narkoba Internasional di PIK.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut berulang kali muncul pada bulan Maret 2017 , pemeriksa fakta Mafindo telah membuat artikel klarifikasi pada laman Turnbackhoax.id dengan judul artikel “(DISINFORMASI) Penggerebekan WN China/Taiwan”.

    Melansir dari liputan6.com penggrebekan tersebut merupakan penggrebekan cyber crime atau kejahatan siber asal Taiwan. Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan 63 WN Taiwan dan 1 WNI.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penggerebekan pada Kamis siang dilakukan di tujuh lokasi di Jakarta. Target kejahatan sindikat ini adalah warga Taiwan dan China.
    “Para sindikat ini awalnya mendapatkan data-data nasabah bank di China dan Taiwan. Mereka kemudian menghubungi para target dengan menyamar seolah-olah dari instansi penegak hukum di Taiwan,” ujar Argo di Jakarta, Kamis (9/3/2017).

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan bahwa penggerebekan WNA China terduga jaringan narkoba Internasional di PIK adalah keliru dan msuk kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksa fakta Yudho Ardi

    Informasi yang menyesatkan, faktanya informasi tersebut merupakan Hoax Lama Bersemi Kembali (HLBK). Nyatanya, Pada penggerebekan tersebut, polisi mengamankan 63 warga negara Taiwan dan seorang warga negara Indonesia yang terjadi pada 9 Maret 2017.

    Rujukan