• (GFD-2024-20669) [PENIPUAN] Program Berhadiah Bank SulutGo 2024

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/06/2024

    Berita

    โ€๐˜—๐˜™๐˜–๐˜Ž๐˜™๐˜ˆ๐˜” BSG Touch 2024โ€ณ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ด๐˜ข๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ Bank Sulutgo ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ

    ๐˜”๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ๐˜ฆ ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ / ๐˜š๐˜ฎ๐˜ด ๐˜‰๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ

    ๐˜Ž๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜บ๐˜ข๐˜ณ ๐˜œ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‰๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฉ BSG Touch ๐˜๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช,

    ๐˜ˆ๐˜บ๐˜ฐ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ง๐˜ต๐˜ข๐˜ณ ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜จ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ช๐˜ป๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช :

    โ€“ 10 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ˆ๐˜ญ๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฅ

    โ€“ 20 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜Š๐˜™-๐˜ ๐˜›๐˜ถ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ฐ

    โ€“ 25 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜๐˜™-๐˜ ๐˜Š๐˜๐˜›

    โ€“ 30 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜Ÿ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ณ

    โ€“ 15 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ณ

    โ€“ 30 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜”๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜š๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฑ๐˜บ

    โ€“ 20 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜”๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜Ÿ๐˜ฎ๐˜ข๐˜น

    โ€“ 30 ๐˜œ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜›๐˜ ๐˜“๐˜ฆ๐˜ฅ 50 ๐˜ช๐˜ฏ.

    โ€“ 40 ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ต ๐˜š๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ๐˜ต๐˜ฑ๐˜ฉ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ข๐˜น14

    โ€“ 100 ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ & ๐˜“๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข

    โ€“ 25 ๐˜—๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜ž๐˜ช๐˜ด๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฆ

    โ€“ 50 ๐˜—๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ต ๐˜œ๐˜ฎ๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ฉ ๐˜Ž๐˜ณ๐˜ข๐˜ต๐˜ช๐˜ด

    ๐˜”๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ขโ€ฆ

    ๐˜๐˜ฏ๐˜ง๐˜ฐ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ง๐˜ต๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ

    (GEBYAR UNDIAN BANK SULUTGO)

    ๐˜ด๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ (๐˜‹๐˜ข๐˜ง๐˜ต๐˜ข๐˜ณ) ๐˜ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜š๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ

    Buruan Daftar Sekarang ( GRATIS ).โ€

    Hasil Cek Fakta

    Ditemukan sebuah unggahan di Facebook berisi konten mengenai undian berhadiah bagi nasabah Bank SulutGo yang mengaktifkan akun mobile banking dan sms banking. Unggahan tersebut juga menyertakan sebuah link yang diklaim untuk mendaftarkan diri.

    Namun setelah di cek link tersebut maka kita akan diarahkan menuju website yang mana website ini bukan merupakan website resmi milik Bank SulutGo. Jika kita cari website Bank SulutGo. di Google maka kita akan dapat langsung menemukan website resmi milik Bank SulutGo https://www.banksulutgo.co.id/.

    Di website resmi tersebut juga tidak ditemukan informasi mengenai undian bagi para pengguna layanan mobile banking dan sms banking Bank SulutGo. Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Bank SulutGo tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online.

    Kesimpulan

    Akun Facebook yang asli milik Bank SulutGo adalah yang sudah diverifikasi, pada akun asli Bank SulutGo tersebut juga tidak mengunggah informasi mengenai adanya gebyar undian apapun.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20668) Menyesatkan, Video dengan Klaim Jejak Awan Putih dari Pesawat di Atmosfer adalah Senjata Kimia

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/06/2024

    Berita



    Sebuah video berisi klaim bahwa jejak awan putih yang ditinggalkan oleh pesawat di atmosfer adalah senjata kimia, beredar di Facebook dan YouTube

    Video itu memperlihat seorang pria menyatakan bahwa pesawat seharusnya tidak meninggalkan awan putih saat terbang di ketinggian 10 ribu meter. Awan putih itu menyebabkan sejumlah gejala di antaranya  mata panas, mata perih, kuping berbunyi, batuk, pilek, gangguan paru-paru, perut anak, dan demam. Diklaim bahwa ada 100 negara lebih yang terdampak karena senjata itu.



    Benarkah bahwa jejak awan putih yang ditinggalkan pesawat di atmosfer adalah senjata kimia?

    Hasil Cek Fakta



    Sejak pandemi Covid-19, narasi mengenai bahaya asap putih yang dikeluarkan oleh pesawat terhadap manusia, terus beredar di media sosial. Pada Februari 2022 misalnya, asap putih dikaitkan sebagai cara untuk menyebarkan virus varian Omicron

    Masih di bulan yang sama, sebuah foto pesawat dengan asap putih yang diklaim menyebabkan warga sakit flu, demam hingga mengaitkannya sebagai senjata biologi, juga beredar di media sosial. 

    Padahal, jejak asap putih kita lihat di langit disebut contrails, yakni jejak uap air terkondensasi yang dihasilkan oleh mesin pesawat terbang atau jet. Contrails adalah gabungan dari Con yang artinya "kondensasi" dan trail yang artinya "jejak". 

    Menurut situs Layanan Cuaca Amerika Serikat, contrails dibentuk oleh dua proses dasar. Metode pembentukan yang pertama mengandalkan pencampuran knalpot mesin yang panas dan lembab dengan udara bertekanan uap rendah pada suhu rendah. Saat kelembaban tambahan dan partikel dari knalpot bercampur dengan udara dingin, terjadi kondensasi dan lahirlah streamer. Jenis jejak ini kadang-kadang disebut jalur pembuangan. (Lihat gambar 1)



    Metode pembentukan kedua terjadi ketika pesawat terbang melalui udara yang jernih namun memiliki kelembapan relatif mendekati 100 persen. Perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aliran udara di atas ujung sayap menyebabkan penurunan suhu dan menghasilkan saturasi udara secara sempurna. Pusaran turbulen yang dihasilkan oleh ujung sayap melengkapi proses tersebut dan sebuah contrails dihasilkan di belakang ujung sayap (Gambar 2). Contrails ini tidak begitu menonjol seperti yang terbentuk dari knalpot mesin dan relatif jarang terjadi. Jejak yang dibentuk oleh proses ini kadang-kadang disebut jejak aerodinamis.



    Dalam kondisi yang tepat, contrails dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dan terkadang berkembang menjadi lapisan cirrus yang lengkap.

    Contrails paling sering terbentuk pada ketinggian jelajah pesawat, antara sekitar 32.000 dan 42.000 kaki (10.000 hingga 13.000 meter) di troposfer atas, menurut Rocky Mountain Institute (RMI ), karena di sanalah kondisi tersebut ditemukan. Karena atmosfer selalu berubah, kondisi mungkin tidak tepat untuk pembentukan contrails pada ketinggian ini, itulah sebabnya tidak semua pesawat membuat contrails pada setiap penerbangan, menurut situs Space.

    Asal Mula Narasi bahwa Contrails adalah Senjata Biologi

    Menurut laporan BBC, asal mula jejak asap putih disebut mengandung bahaya kimia berbahaya atau chemtrail mulai muncul pada tahun 1950-an dan 1960-an, beberapa dekade sebelum teori konspirasi tersebut lahir, sebagian besar wilayah Inggris disemprot dengan bahan kimia di udara dalam serangkaian uji rahasia perang bakteri. Dan pada tahun 1950, San Francisco disemprot dengan bahan kimia dari sebuah kapal untuk mengukur dampak serangan senjata biologis terhadap daerah berpenduduk .

    Para ahli teori konspirasi Chemtrails kemudian menunjuk pada eksperimen rahasia semacam itu untuk mendukung tujuan mereka hingga saat ini. Mereka menyebarkan narasi bahwa contrail sama dengan chemtrail di masa 1950-an dan 1960-an. Termasuk narasi di dalam konten video yang menyebut contrails menyebabkan mata panas, mata perih, kuping berbunyi, batuk, pilek, gangguan paru-paru, perut anak, dan demam.

    Menurut BBC, pendengung chemtrail sangat aktif di platform seperti Facebook dan Telegram, di mana mereka mendiskusikan dugaan "penyemprotan" dan pelacakan pesawat. Grup media sosial chemtrail juga sering memuat postingan anti-vaksin dan mempromosikan penolakan perubahan iklim, memicu peningkatan pemikiran konspirasi selama pandemi Covid-19, dan munculnya teori konspirasi QAnon selama masa kepresidenan Trump.

    Fenomena ini bersifat internasional, dengan pengikut di seluruh Inggris, Eropa, Australia, dan Amerika–bahkan di mana pun pesawat komersial atau militer terbang. Dan hal ini didukung oleh beberapa selebritas dan influencer media sosial populer.

    Contrails dan bahaya bagi lingkungan

    Menurut Rocky Mountain Institute, meski contrails hanyalah jejak uap air dari pesawat yang terkondensasi di atmosfer, namun sejumlah ilmuwan saat ini memiliki konsensus tentang dampak contrails yang terus-menerus terhadap iklim mungkin sebanding dengan emisi CO2 dari penerbangan.

    Industri penerbangan menyumbang sekitar 2,4 persen emisi CO2 global. Namun, faktor non-CO2–termasuk contrails–juga berkontribusi terhadap pemanasan atmosfer. Meskipun dampak pastinya masih belum pasti, perkiraan median yang dirata-ratakan pada seluruh penerbangan menemukan bahwa contrails dapat menyebabkan efek pemanasan yang sebanding dengan tambahan 61 persen total emisi CO2 penerbangan.

    Tergantung pada kondisi atmosfer, contrails dapat menghilang atau menjadi persisten dan berevolusi menjadi awan contrail-cirrus. Formasi ini bisa bertahan berjam-jam. Pada siang hari, awan contrail-cirrus yang persisten membantu memantulkan sebagian radiasi matahari yang masuk, sehingga berpotensi mengakibatkan sedikit pendinginan. Namun, jika jejak yang terus-menerus terbentuk selama atau meluas hingga malam hari, jejak tersebut dapat memerangkap radiasi panas yang keluar dari permukaan bumi, sehingga berpotensi menimbulkan pemanasan yang signifikan.

    Kesimpulan



    Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa jejak asap putih yang ditinggalkan oleh pesawat adalah senjata biologi (chemtrail) yang membahayakan manusia adalah menyesatkan.

    Jejak asap putih kita lihat di langit disebut contrails yakni jejak uap air terkondensasi yang dihasilkan oleh mesin pesawat terbang atau jet. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-20667) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Pemain Liverpool Virgil Van Dijk Siap Membela Timnas Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim pemain klub Liverpool Virgil Van Dijk siap membla Timnas Indonesia beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Juni 2024.
    Video berdurasi 2 menit 38 detik itu terlihat Virgil Van Dijk tengah berbicara dalam sesi wawancara. Berikut narasi dalam video tersebut.
    "Halo Indonesia, nama saya Virgil Van Dijk. Ibu saya berasal dari Indonesia dan dibesarkan disana dan itu merupakan negara yang sangat besar banyak sekali pulau-pulau kecil di sekitarnya dan keluarga saya masih banyak di pulau kecil di Indonesia. Saya belum pernah berkunjung ke rumah keluarga saya disana tetapi saya akan merencanakan untuk melakukan perjalanan kesana," demikian narasi dalam video tersebut.
    Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kabar pemain Liverpool, Virgil Van Dijk bersiap membela Timnas Indonesia.
    "Pemain Liverpool,Siap Membela Timnas Garuda๐Ÿ’ช," tulis salah satu akun Facebook.
    Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 139 kali ditonton dan mendapat beberapa respons dari warganet.
    Benarkah dalam video itu pemain Liverpool Virgil Van Dijk siap membela Timnas Indonesia? Berikut penerulusrannya.
    ย 

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim pemain Liverpool Virgil Van Dijk siap membela Timnas Indonesia. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Yandex.
    Hasilnya terdapat beberapa gambar identik. Misalnya dalam konten video berjudul "Giroud is Van Dijkโ€™s worst nightmare?" yang dimuat kanal YouTube SamCFC pada 25 Desember 2022.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Video tersebut merupakan potongan klip dari video wawancara Van Dijk bersama Gary Neville. Video tersebut diunggah kanal YouTube The Overlap dengan judul "Virgil Van Dijk on Klopp & Being The World's Best CB With Gary Neville". Video itu tayang pada 3 November 2022.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Dalam video itu, Van Dijk berbagi kisah perjalannya menjadi pemain sepak bola profesional. Selain itu, Van Dijk juga berbicara tentang kepindahannya ke Liverpool, kehidupan di Anfield, dan bagaimana rasanya bekerja dengan pelatih Liverpol ketika itu, Jurgen Klopp.
    ย 

    Kesimpulan


    Video yang diklaim pemain Liverpool Virgil Van Dijk siap membela Timnas Indonesia ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan potongan klip dari video wawancara yang ditayangkan kanal YouTube Overlap. Dalam video, tidak ada pembicaraan mengenai kesiapan Van Dijk membela Timnas Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20666) Cek Fakta: Hoaks Foto Gurita Raksasa Terdampar di Pantai Bali

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/06/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim seekor gurita raksasa terdampar di pantai Bali beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 9 Juni 2024.
    Akun Facebook tersebut mengunggah tiga buah foto yang diklaim gurita raksasa terdampar di sebuah pantai. Ukuran gurita itu tampak besardan berwarna gelap. Sejumlah orang terlihat berada di sekitar gurita.
    Foto itu kemudian dikaitkan dengan kabar seekor gurita raksasa yang terdampar di sebuah pantai di Bali.
    "Laut Memuntakan Gurita ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™ Raksasa' Di Pesisir Pantai Bali Di Sore Hari ini," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 20 kali dibagikan dan mendapat 9 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam foto itu seekor gurita raksasa terdampar di sebuah pantai di Bali? Berikut penelusurannya.
    ย 

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim seekor gurita raksasa terdampar di sebuah pantai di Bali. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs Google Images. Namun, tidak ada gambar identik yang ditemukan.
    Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs fakeimagesdetector.com. Situs tersebut bisa mengidentifikasi sebuah gambar apakah hasil rekayasa atau asli. Hasilnya gambar tersebut merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan perangkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Penelusuran juga dilakukan dengan memasukkan kata kunci "giant octopus bali" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto gurita raksasa tersebut.
    Satu di antaranya artikel berjudul "This Giant Octopus Was Photographed on the Coast of Indonesia?" yang dimuat situs snopes.com pada 5 Juni 2024.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa foto gurita raksasa yang disebut-sebut terdampar di sebuah pantai di Bali sempat viral pada awal Juni 2024. Sejumlah akun di X dan di Facebook mengunggah foto serupa dengan narasi gurita raksasa terdampar di pantai di Bali.
    Foto tersebut ternyata palsu dan dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Snopes.com menemukan foto tersebut juga diunggah oleh akun Instagram @best_of_ai_. Akun tersebut kerap memproduksi konten dengan menggunakan AI.
    ย 

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim seekor gurita raksasa terdampar di sebuah pantai di Bali ternyata hoaks. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan kecerdasan buatan (AI).

    Rujukan