• (GFD-2025-27366) [HOAKS] Serangan Peretas dengan "Gabung" Panggilan Grup di WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pengguna media sosial menyebarkan imbauan untuk tidak mengeklik tombol "Gabung" atau "Join" pada panggilan grup di aplikasi perpesanan WhatsApp.

    Ketika mengeklik tombol tersebut, peretas dapat memasukkan pengguna dalam sebuah grup WhatsApp secara permanen.

    Lantas, peretas akan berusaha menguras rekening.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Imbauan untuk tidak mengeklik panggilan grup di WhatsApp disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna media sosial menyebarkan tangkapan layar pesan WhatsApp, disertai contoh tombol "Gabung" yang tidak boleh ditekan.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (10/6/2025):

    Bismillaah...Ibu2, bapak2, kakak2, adik2 dan sedulur sadayana mohon perhatiannya:

    Sekarang kalau ada di grup muncul chat audio ngajak Gabung, walaupun dari nomor hp yg ada di grup kita... Jangan di klik tulisan Gabung nya. Ternyata itu hacker... Bisa menguras rekening dan modus pinjam uang, apalagi yg punya e banking.

    Dan sekali kita masuk bergabung maka selamanya kita ga bisa lagi keluar dari grup dia itu.. Hp jadi di Hack terus2an secara permanen..

    Hati2 yah...

    Hasil Cek Fakta

    WhatsApp meluncurkan fitur panggilan grup sejak empat tahun lalu, atau sekitar Juli 2021.

    Dikutip dari GCC Business News, pengguna WhatsApp dapat melakukan panggilan telepon secara berkelompok atau panggilan grup.

    Pada panggilan tersebut, tombol yang ditampilkan yakni nama grup dan bukan nama anggota grup.

    Tampilan tombolnya ada pilihan "Gabung" atau "Join" seperti yang beredar pada gambar yang beredar di media sosial.

    Penjelasan lengkap mengenai fitur panggilan grup dapat dilihat di situs web resmi WhatsApp ini.

    Fitur panggilan grup tidak dapat secara langsung meretas ponsel atau perangkat pengguna.

    Kecuali, ketika panggilan telepon tersambung dengan penipu yang kemudian melakukan berbagai modus untuk meminta data pribadi pengguna atau biasa disebut vishing.

    Penipuan juga dapat dilakukan dengan menyertakan aplikasi, dokumen, atau tautan yang dikemas seolah pengguna mendapat panggilan grup.

    Namun untuk fitur panggilan grup sendiri, tidak dapat meretas ponsel pengguna atau membuat pengguna bergabung dengan sebuah grup secara permanen.

    Sebelumnya, hoaks serupa juga beredar di media sosial mengenai ikon garis tiga di grup yang dapat meretas pengguna WhatsApp.

    Tim Cek Fakta Kompas.com telah melabelinya sebagai konten dengan konteks keliru.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai serangan peretas dengan klik "Gabung" pada panggilan grup di WhatsApp merupakan hoaks.

    Fitur panggilan grup di WhatsApp diluncurkan sejak 2021. Fitur itu tidak dapat secara langsung meretas pengguna atau membuat mereka bergabung dengan grup secara permanen.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27365) [KLARIFIKASI] Warga Temukan Boneka Gantungan Kunci di Botol, Bukan Tuyul

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan penangkapan tuyul oleh warga.

    Dalam video tampak beberapa orang mengeluarkan benda kecil berwarna cokelat dari botol plastik

    Namun, setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar. Informasinya keliru dan perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi. 

    Video yang diklaim menampilkan penangkapan tuyul dibagikan akun Facebook, misalnya ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Narasi dalam video yakni sebagai berikut:

    LAGI VIRAL HATI HATIJAMAN SEKARANGTUYUL KETANGKEP

    penangkapan tuyul.. #videoviral #fyp

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim menampilkan warga menangkap tuyul

    Penelusuran Kompas.com 

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Official iNews pada 29 Maret 2022.

    Keterangan dalam video menyebut benda cokelat yang dikeluarkan dari dalam botol bukan tuyul, melainkan gantungan kunci yang ditemukan oleh warga.

    Lokasi dalam video berada di Desa Buyut, Kecamatan Gunung Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat.

    Peristiwa ini juga pernah ditulis Kompas.com. 

    Kapolsek Gunung Jati saat itu, AKP Abdul Majid menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika warga berinisial AKL menemukan boneka gantungan kunci di pinggir jalan. Kemudian, ia memasukkannya ke dalam botol minuman plastik.

    AKL lantas menunjukkan boneka di dalam botol plastik kepada masyarakat sekitar. Namun, beberapa warga justru menganggap boneka itu adalah tuyul. 

    "Terkait video tersebut yaitu diduga tuyul itu ternyata bukan tuyul. Hanya boneka gantungan kunci yang nemu di pinggir jalan," kata AKP Majid. 

    Untuk mencegah kegaduhan, AKP Majid menyebut masyarakat telah membakar boneka tersebut. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan penangkapan tuyul tidak benar. Informasinya keliru dan perlu diluruskan.

    Benda kecil berwarna cokelat dalam video adalah boneka gantungan kunci yang ditemukan warga Desa Buyut, Kecamatan Gunung Jati, Kota Cirebon, Jawa Barat pada 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27364) [HOAKS] Jokowi Antar Roy Suryo dkk ke Nusakambangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang diklaim menunjukkan mantan presiden Joko Widodo mengantarkan pakar telematika Roy Suryo ke Lapas Nusakambangan.

    Tidak hanya Roy Suryo, dua rekannya yaitu pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma (Dokter Tifa) dan praktisi digital Rismon Sianipar juga terlihat mengenakan baju tahanan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu merupakan hasil manipulasi.

    Foto Jokowi mengantarkan Roy Suryo ke Lapas Nusakambangan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Rabu (11/6/2025).

    Dalam foto itu, tampak Jokowi berdiri di depan bus bersama Roy Suryo, Dokter Tifa, dan Rismon Sianipar. Roy Suryo dan rekannya mengenakan pakaian berwarna oranye.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    SELAMAT BUAT ROY SURYO CS .!!

    Pak jokowi mo antark4n roy suryo cs ke nusakambangan.

    Screenshot Hoaks, foto Jokowi antar Roy Suryo ke Nusakambangan

    Hasil Cek Fakta

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Roy Suryo dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan  oleh Perkumpulan Advokat Indonesia (Peradi) Bersatu pada April 2025.

    Pakar telematika itu dinilai menyebarkan informasi tidak benar melalui media sosial dan menggiring keributan di masyarakat karena menuding ijazah Jokowi palsu.

    Namun, kasus tersebut saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Belum ada keputusan hukum apa pun terhadap Roy Suryo, seperti misalnya vonis penjara di Nusakambangan.

    Sementara itu, foto Jokowi mengantarkan Roy Suryo ke Nusakambangan tersebut terdeteksi dihasilkan oleh perangkat artificial intelligence (AI).

    Hasil pemeriksaan Hive Moderation, pendeteksi konten buatan AI, menunjukkan bahwa foto tersebut memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan perangkat AI generatif.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto Jokowi mengantarkan Roy Suryo, Dokter Tifa, dan Rismon Sianipar ke Lapas Nusakambangan adalah hoaks.

    Foto itu merupakan hasil manipulasi AI. Selain itu, belum ada keputusan hukum terhadap Roy Suryo terkait kasus tudingan ijazah palsu Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27363) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Bantuan Alat Pertanian dari Kementan

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk mendapatkan bantuan alat pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan). Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Mei 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "KABAR GEMBIRA!!!!Pemerintah Pertanian membuka Bantuan Pertanian Tahun Anggaran 2025
    Jenis Bantuan
    •Traktor Roda 4
    •Traktor Roda 2
    •Traktor Panen
    •Traktor Tanam
    •Pompa Air
    Bantuan pemerintah berupa alat pertanian diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
    Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi biaya produksi petaniPendaftaran Dilaksanakan Secara Online Melalui Link Di bawah"
    Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk mendapatkan bantuan alat pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan)?
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan tautan yang disertakan dalam postingan bukan merupakan website resmi Kementerian Pertanian.
    Dalam tautan itu kita justru diminta data pribadi seperti nama lengkap dan juga nomor Telegram. Tentu ini sangat berbahaya karena merupakan indikasi pencurian data dan juga bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.
    Dilansir dari Antara, cara untuk mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian bukan melalui pendaftaran online. Petani atau kelompok tani bisa mengajukan proposal pengajuan bantuan alat dan mesin pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten atau Kota dengan datang langsung ke kantor tersebut.
    Petugas Dinas Pertanian setempat lalu akan memeriksa kelengkapan proposal dan dokumen sebelum menyerahkannya ke Kementerian Pertanian.
    Kementan sendiri menegaskan tidak ada biaya apapun pada kelompok penerima bantuan.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran untuk mendapatkan bantuan alat pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan) adalah hoaks.
     

    Rujukan