• (GFD-2025-27062) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Lowongan Kerja KAI Services

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/05/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran lowongan kerja KAI Services, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 5 April 2025.
    Klaim link pendaftaran lowongan kerja KAI Services berupa tulisan sebagai berikut.
    "Lowongan Kerja BUMN PT Reska Multi Usaha (KAI Services)WALK IN INTERVIEWPRAMUGARA DAN PRAMUGARIKualifikasi UmumWarga Negara IndonesiaBerpenampilan MenarikUsia 18-40 TahunPendidikan Minimal SMA/Sederajatetc.
    》 LINK DI BIOSeluruh proses tahapan seleksi TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN.••
    #lowongan #lowongankerja #lokerindonesia #BersamaBUMN#lokerterbaru #BUMNuntukIndonesia #LokerBUMN #KAIServices"
    Unggahan tersebut disertai dengan link pendaftaran, sebagai berikut.
    "https://daftarsekarang2025.yrole.my.id/9apgyzv7e/?fbclid=IwY2xjawKZRVxleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETF6MHhPM202YWQ4dEQxdEtHAR51la75cwo2pWMBXKyWr75EdpxYI1qYJ0yXRPKWgJoGSAaczeLXE15aFlxORQ_aem_5xoOti4MyvAsBMFqpBYHpA"
    Jika link tersebut diklik mengarah pada halaman situs dengan menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah data pribadi seperti nama lengkap sesuai E-KTP, usia, jenis kelamin dan nomor telegram aktif.
    Benarkah klaim link pendaftaran lowongan kerja KAI Services? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran lowongan kerja KAI Services, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "KAI Services Buka Lowongan Kerja Daily Worker saat Libur Lebaran 2025" yang dimuat situs Liputan6.com.
    Dalam artikel Liputan6.com, KAI Services menghimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan rekrutmen KAI Services.
    Hal ini seiring dengan dibukanya lowongan pekerjaan untuk posisi prama dan prami, KAI Services menghimbau untuk waspada terhadap pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan dan melakukan penipuan.
    "Seluruh informasi rekrutmen resmi hanya dapat diakses melalui situs web resmi karir.reska.id dan akun Instagram resmi @rmu.career. Selain itu, proses rekrutmen KAI Services tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun. KAI Services juga tidak bekerja sama dengan pihak manapun dalam proses penerimaan karyawan," kata Vice President Corporate Secretary KAI Services, Rachman Firhan dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (25/2/2025).
    "Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan KAI Services. Jika ada pihak yang meminta sejumlah uang atau menjanjikan kelulusan dengan imbalan tertentu, itu adalah bentuk penipuan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Kami menghimbau agar calon pelamar selalu memeriksa informasi hanya melalui website resmi perusahaan," jelas Firhan.
    Dia menambahkan, untuk itu, KAI Services meminta masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran yang mencurigakan mengatasnamakan PT Reska Multi Usaha (KAI Services) dan segera melaporkan jika menemukan informasi yang meragukan melalui media sosial resmi KAI Services.
    Untuk informasi lebih lanjut mengenai lowongan pekerjaan di KAI Services, pencari kerja langsung saja mengakses website karir.reska.id atau akun Instagram resmi @rmu.career.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran lowongan kerja KAI Services tidak benar.
    Seluruh informasi rekrutmen resmi hanya dapat diakses melalui situs web resmi karir.reska.id dan akun Instagram resmi @rmu.career. Selain itu, proses rekrutmen KAI Services tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun. KAI Services juga tidak bekerja sama dengan pihak manapun dalam proses penerimaan karyawan
  • (GFD-2025-27061) Sebagian Benar: Video-video Kebakaran Hutan di Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/05/2025

    Berita

    SEJUMLAH akun di Facebook membagikan dua video, satu [arsip] dan dua tentang kebakaran hutan di Israel yang terjadi pada akhir April lalu.

    Video itu memperlihatkan kobaran api di pepohonan dan langit memerah dampak kebakaran hutan, serta upaya pemadaman menggunakan helikopter. “Israel sekarang jadi neraka. Ratusan pemadam tidak bisa memadamkan api,” tulis pengunggah konten.



    Namun, benarkah klip-klip itu memperlihatkan kondisi kebakaran hutan di Israel?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan pendeteksi kecerdasan buatan dan melibatkan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance–aliansi lintas industri, perusahaan media, dan organisasi untuk memerangi disinformasi terbesar di India. Berikut hasil penelusurannya:



    Salah satu klip dalam konten yang beredar memperlihatkan upaya pemadaman kebakaran hutan di Israel dari udara. Tempo menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI, Aiornot.com yang menghasilkan 67 persen video tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan. Pada hasil analisis menunjukkan 65 persen keterlibatan flux.ai, alat generator gambar berbasis kecerdasan buatan dan satu persen melibatkan aplikasi Midjourney. 



    Klip yang menunjukkan sebuah mobil putih di tengah angin dan kebakaran hutan, juga terdeteksi 90 persen dibuat menggunakan kecerdasan buatan. Aplikasi tersebut mengidentifikasi 62 persen penggunaan 4o image generator milik OpenAI, 16 persen, Stable Diffusion (16 persen), GAN (6 persen), Mid Journey (5 persen), dan Flux (1 persen).



    Pada klip berikutnya, yang menampilkan langit merah, juga 86 persen melibatkan kecerdasan buatan. Pembuatan konten diduga menggunakan 40 image generator milik OpenAI (80 persen) dan Flux (4 persen). 

    Sedangkan menurut DAU, hasil uji Hive AI dengan menggunakan potongan-potongan gambar kunci dari video itu, menemukan satu gambar yang diidentifikasi sebagai konten yang dihasilkan oleh AI. Sisanya dinyatakan tidak. 



    Menurut DAU, visual dalam klip tersebut bergerak sangat cepat, jauh lebih cepat daripada video generatif mana pun yang pernah mereka tangani. Mereka pernah menemukan konten serupa sebelumnya,  di mana pelaku jahat secara diam-diam menyisipkan beberapa visual, baik di tengah video dalam bentuk gambar yang berkedip atau di akhir video, untuk memperpanjang durasi video jauh melampaui konten audio-visualnya. Cara seperti itu dilakukan, biasanya untuk menghindari filter moderasi konten. 

    “Berdasarkan hal tersebut, sangat mungkin bahwa pelaku jahat telah menyisipkan satu atau lebih klip yang dihasilkan oleh AI ke dalam klip nyata dan menggabungkannya menjadi satu kolase,” tulis DAU melalui surat elektronik kepada Tempo, Selasa, 20 Mei 2025. 

    Kebakaran di Israel

    Dilansir Tempo, kebakaran hutan memang terjadi di area perbukitan antara Kota Tel Aviv dan Yerusalem pada 30 April 2025. Api dilaporkan berhasil dikendalikan keesokan harinya atau setelah 30 jam upaya pemadaman. Perintah evakuasi dan penutupan jalan antara Tel Aviv dan Yerusalem oleh otoritas Israel pun telah dicabut.

    Hingga 2 Mei 2025, kebakaran telah menghanguskan enam ribu hektare lahan, di mana dua ribu di antaranya termasuk kawasan hutan.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan klip-klip yang beredar memperlihatkan kebakaran hutan di Israel adalah klaim yang sebagian benar. Klip-klip itu sebagian dibuat menggunakan mesin AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27060) Keliru: Video Ustad Abdul Somad Anjurkan Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/05/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] yang memperlihatkan Ustad Abdul Somad (UAS) berceramah tentang situs judi online (judol). 

    Dalam video itu, Abdul Somad berbaju putih dengan peci merah, mempromosikan tentang situs judol Cun99 yang diklaim resmi, berlisensi, dan diawasi oleh badan pengawas slot Indonesia. Cun99 disebut sebagai situs bandarnya tidak mengambil untung dari pemain. 



    Namun, benarkah ceramah UAS ini tentang judi online?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan Google Lens, penelusuran Youtube, serta pemindaian konten berbasis kecerdasan buatan atau AI.

    Video versi asli yang memperlihatkan Abdul Somad dengan baju putih dan berpeci merah, ditemukan di akun YouTube Ustadz Abdul Somad Official berjudul Tips Jaga Ukhuwah pada 29 Juli 2022.



    Dalam video berdurasi 1 jam 3 menit dan 28 detik itu, Abdul Somad berceramah tentang pentingnya menjaga ukhuwah atau persaudaraan antar suku di Indonesia. Tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status, suku bangsa maupun warna kulit.  

    Dalam video aslinya, Abdul Somad tidak menyampaikan apapun tentang situs judi online Cun99 seperti potongan klip di atas.

    Pemindaian menggunakan Hivemoderation.com menghasilkan deteksi bahwa video konten tersebut asli. Namun suara atau audio dari konten tersebut, 99 persen telah diubah dengan audio generated kecerdasan buatan. 



    Penipuan online dengan menggunakan konten deepfake banyak mencatut sosok atau tokoh publik. Tempo acap kali memeriksa konten disinformasi seperti ini. Bahaya konten yang diubah dengan kecerdasan buatan untuk judi online dengan menyalahgunakan video tokoh publik pernah diulas Tempo di sini.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video ceramah UAS tentang judi online adalah klaim keliru. Video merupakan hasil rekayasa menggunakan audio AI generator.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27059) Keliru: Angka Autisme di Vietnam Melonjak Gara-Gara Vaksin Bill Gates

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/05/2025

    Berita

    SEORANG pria dalam sebuah video mengklaim kasus autisme di Vietnam meningkat lebih dari 300 persen sejak Bill Gates memperkenalkan vaksinasi di negara itu. Akun media sosial X [arsip] dan Facebook mengunggah potongan videonya pada 15 Mei 2025. 

    Padahal, lanjut dia, sebelum vaksinasi tersebut, Vietnam tidak memiliki penderita autism sejak tahun 1975, tahun 2000, tahun 2001. Konten ini beredar setelah pendiri grup Microsoft itu melawat ke Indonesia untuk menjajaki potensi Indonesia sebagai uji vaksin untuk tuberkulosis (TBC).



    Namun, benarkah angka autisme di Vietnam melonjak gara-gara vaksinasi dari Bill Gates?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut melalui situs-situs kredibel dan wawancara ahli. Hasilnya, tidak ada bukti bahwa autisme di Vietnam meningkat karena vaksinasi. Vaksin memiliki lebih banyak manfaat bagi kesehatan.

    Asal usul video

    Klip yang menampilkan Anthony Phan itu beserta klaim vaksinasi menyebabkan autisme, telah menyebar luas sejak 2023. Sejumlah organisasi pemeriksa fakta internasional telah memverifikasi klaim tersebut.

    Organisasi pemeriksa fakta yang berpusat di Perancis, AFP, menjelaskan, video itu dicuplik dari film dokumenter kontroversial Vaxxed: From Cover-Up to Catastrophe yang disutradarai oleh Andrew Wakefield. Ia seorang dokter Inggris yang lisensi medisnya dicabut karena memalsukan data dalam sebuah makalah pada tahun 1998. 

    Saat itu, Andrew mengaitkan Autism spectrum disorder (ASD) disebabkan oleh vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR). The Lancet kemudian mencabut penelitian tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada 2 Februari 2010, jurnal medis Inggris tersebut mengatakan, beberapa elemen dari makalah yang diterbitkan oleh Dr. Andrew Wakefield dan rekan-rekannya pada 1998 tersebut, terbukti tidak benar dan  bertentangan dengan temuan investigasi sebelumnya.

    Akan tetapi, publikasi Wakefield di The Lancet itu terus dipercaya dan memicu informasi yang salah.

    Peningkatan autisme tidak terkait dengan vaksin

    Tidak ada hasil penelitian maupun pernyataan dari otoritas Vietnam kenaikan angka autisme di negara mereka karena vaksinasi. Pada tahun 2021, para peneliti dari Hanoi University Public Health menerbitkan survei nasional pertama tentang prevalensi ASD di Vietnam. Mereka menemukan bahwa sekitar 1 dari 132 anak memiliki kondisi tersebut. ASD pada anak berusia 18 dan 30 bulan di Vietnam cenderung meningkat. Namun tren ini dapat ditemui di sejumlah negara-negara berpenghasilan menengah lainnya. Survei tersebut sama sekali tidak menyimpulkan peningkatan autisme karena vaksinasi. 

    Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menjelaskan, angka autisme meningkat karena kapasitas banyak negara telah lebih baik dalam mengenali dan melaporkan kasus autisme dibandingkan sebelumnya. 

    Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 secara resmi memberikan sertifikat kepada Vietnam karena memiliki sistem regulasi nasional yang lengkap. Sistem ini dapat memastikan keamanan dan kemanjuran vaksin yang diproduksi dan digunakan di dalam negeri.

    Perluasan program Imunisasi Vietnam dinilai berhasil membantu mengendalikan campak, memberantas polio dan tetanus neonatal, menurut The United Nations International Children's Emergency Fund.

    Tidak hubungan antara vaksinasi dan autisme

    Banyak studi yang telah menyimpulkan, tidak ada kaitan antara vaksinasi dengan peningkatan autisme. Studi yang diterbitkan oleh Journal of the American Medical Association pada 2015, telah meneliti lebih dari 90.000 anak. Hasilnya mengonfirmasi bahwa vaksin MMR tidak meningkatkan risiko ASD.

    Studi lain pada 2002 terhadap 537.303 anak di Denmark dengan 82 persen di antaranya telah menerima vaksin MMR. Peneliti menunjukkan adanya risiko autisme yang antara kelompok yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.

    Spesialis psikiatri anak dan remaja di Montenegro, Dr. Ivan Krgovi?, mengatakan, banyak penelitian besar telah dilakukan terhadap sejumlah besar anak selama beberapa tahun. “Tidak ditemukan adanya hubungan antara vaksin MMR dan autisme pada anak,” kata dia dikutip dari Badan Kesehatan Anak Dunia, UNICEF.

    Kesimpulan

    Hasil verifikasi Tempo tentang klaim angka autisme di Vietnam melonjak gara-gara vaksin adalah keliru.

    Rujukan