• (GFD-2025-26186) Keliru: Video Pria dengan Klaim Mengalami Penyakit Kulit

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/03/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook menampilkan seorang pria yang diklaim mengalami penyakit kulit, sehingga kulit di sekujur tubuhnya berkerut dan kotor.

    Dalam video tersebut, tampak seorang pria dengan masalah kulit tersebut dipijat bagian tengkuknya oleh orang lain. Narasi yang disertakan menggambarkan rasa prihatin terhadap pria yang mengalami penyakit tersebut.



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan seorang pria yang mengalami penyakit kulit?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah memverifikasi konten tersebut dengan sejumlah metode, tim cek fakta Tempo menemukan bahwa konten tersebut hasil buatan dengan kecerdasan buatan (AI) atau konten deepfake.

    Salah satu ciri konten yang dibuat dengan AI adalah adanya kejanggalan atau hal yang tidak normal. Pertama, kejanggalan tersebut terlihat dari jari tangan orang yang memijat di bagian belakang, beberapa kali tampak menyatu dengan kulit pria tersebut. 



    Keanehan tersebut tampak pada detik ke-4.

    Tempo juga melakukan pemindaian tangkapan layar video yang beredar menggunakan beberapa aplikasi pendeteksi konten AI, hingga didapati kesimpulan bahwa video itu dibuat menggunakan AI.

    Aplikasi Aiornot.com dan Wasitai.com menyatakan bahwa tampilan video itu mengandung campur tangan AI. Sementara aplikasi Decopay.ai menyatakan bahwa kemungkinan video itu dibuat menggunakan AI sebesar 94,07 persen.



    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa video yang beredar tidak nyata dan hanya rekayasa menggunakan AI belaka. Namun, dalam unggahan di Facebook yang menyebarkan, tidak diterangkan bahwa video itu dibuat menggunakan AI.

    Sejumlah komentar pada konten tersebut, menyatakan bahwa konten itu dibuat dengan AI.

    Gunakan Etika AI

    Dilansir website perusahaan multinasional produsen komputer IBM, etika AI adalah studi multidisiplin yang mempelajari cara mengoptimalkan manfaat AI sekaligus mengurangi risiko yang merugikan.

    Etika AI meliputi tanggung jawab kondisi data dan privasi masyarakat, keadilan, kejelasan, ketahanan, transparansi, keberlanjutan lingkungan, inklusi, agensi moral, keselarasan nilai, akuntabilitas, kepercayaan, dan penyalahgunaan teknologi.

    Di Indonesia, Kementerian Kominfo (sekarang Kementerian Komdigi) menerbitkan Surat Edaran Etika Penggunaan Kecerdasan Buatan, yang ditujukan menjadi pedoman etika dalam pengembangan dan penggunaan AI di Indonesia, sebagaimana diberitakan Detik.com.

    Poin-poin etika tersebut adalah inklusivitas, kemanusiaan, keamanan, aksesibilitas, kredibilitas dan akuntansi, transparansi, perlindungan data pribadi, pembangunan dan lingkungan berkelanjutan, serta kekayaan intelektual.

    Dengan demikian perusahaan harus membuka data yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi AI yang mereka kembangkan. Demikian juga pembuat konten AI harus memberikan keterangan bila karya yang mereka hasilkan, dibuat menggunakan AI, untuk menghadirkan transparansi AI.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan seorang pria yang mengalami penyakit kulit adalah klaim keliru. Video itu dibuat menggunakan AI sehingga sesungguhnya bukan kejadian nyata.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26185) Keliru: Kompas TV Menyiarkan Acara Dokter Tirta soal Pengobatan Berbagai Penyakit Akibat Parasit

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/03/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] yang memperlihatkan seorang penyiar Kompas TV memberitakan penemuan terbaru resep pengobatan sederhana dari dokter Tirta. Resep ini diklaim bisa menyingkirkan semua parasit dari dalam tubuh dan ditemukan oleh seorang dokter terkenal dengan nama lengkap Tirta Madirahudi.

    Video itu juga menampilkan sosok dr. Tirta yang seakan menjelaskan bahwa selama 13 tahun terakhir ia sudah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk meneliti penyebab penyakit-penyakit yang mematikan. Secara statistiK 100% orang yang meninggal setelah usia 30 tahun, memiliki parasit dalam tubuhnya. Dia menyarankan pengobatan dengan biji labu untuk menghilangkan semua parasit dalam 17 jam.



    Namun, benarkah Kompas TV menyiarkan acara dokter Tirta tentang parasit?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Yandex Image Reverse. Faktanya, pembawa acara Kompas TV tidak sedang menyiarkan acara dokter Tirta. Video versi asli yang diunggah akun Youtube KOMPASTV pada 11 November 2023 lalu tersebut, sang penyiar sedang membawakan berita berjudul “Terdampak Serangan Rudal Israel, RS Indonesia di Gaza Terancam Tidak Bisa Beroperasi”.



    Dalam berita tersebut, Kompas menayangkan visual yang diunggah jurnalis yang bertugas di Gaza melalui akun Instagramnya @almajd_free. Serangan bom menyebabkan ledakan besar di lingkungan RS Indonesia. Orang-orang di sekitar rumah sakit dan yang ada di dalam tenda berlarian mencari tempat berlindung. 

    Tempo juga mengunjungi akun YouTube milik dr Tirta. Video identik diunggah akun YouTube Tirta Pengpeng pada 8 Februari 2025 di sini dengan judul “#Suaratirta Menjawab Pertanyaan Netizen: Mitos & Fakta Kesehatan!”. 



    Dalam video tersebut, Tirta tidak sedang membahas metode pengobatan parasit, tetapi sejumlah pertanyaan netizen seputar mitos dan fakta kesehatan. 

    Pemindaian menggunakan Hivemoderation.com mendapatkan kesimpulan bahwa 94-99 persen video yang beredar di Facebook itu dibuat menggunakan mesin AI atau mengandung konten deepfake.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video Kompas TV menyiarkan acara dokter Tirta tentang penyembuhan parasit adalah klaim keliru.

    Video merupakan hasil rekayasa menggunakan AI-generated audio.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26184) Keliru: Akun-akun Medsos yang Diklaim Milik Pengacara Publik LBH Pekanbaru

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/03/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di akun media sosial TikTok ini dan ini yang memperlihatkan kondisi jalan di Pekanbaru yang rusak dengan logo LBH Pekanbaru di sebelah kanan atas unggahan.

    Pengunggah juga menulis ajakan pada seluruh warga kota Pekanbaru yang jalannya mengalami kerusakan atau mengalami kerugian akibat kerusakan jalan untuk bersuara melalui sosial medianya masing-masing dan tag @lbhpekanbaru atau bisa langsung laporkan ke kantor YLBHI-LBH Pekanbaru di Jl.Sapta Taruna No. 51, Tangkerang Utara, Pekanbaru.



    Lalu, benarkah akun-akun tersebut adalah akun pengacara publik LBH Pekanbaru?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi akun TikTok di atas dengan mengkonfirmasi langsung ke pihak LBH Pekanbaru. Menurut Koordinator Bidang Advokasi LBH Pekanbaru, Resika Siboro, kedua akun TikTok tersebut bukan akun milik pengacara LBH Pekanbaru. Dua akun tersebut merupakan akun palsu.

    “Ini akun fake (palsu). Orang tidak bertanggung jawab berpura-pura jadi orang LBH,” kata Resika kepada Tempo, Senin, 17 Maret 2025.

    Resika menyebut bahwa akun TikTok resmi LBH Pekanbaru adalah @lbhpekanbaru dan akun Instagram @lbhpekanbaru. Selain kedua akun resmi itu, tidak ada akun lain yang menggunakan logo LBH Pekanbaru.

    Dalam unggahan Instagram dua hari lalu, LBH Pekanbaru telah memberikan penjelasan bahwa dua orang Pengacara Publik LBH Pekanbaru mendapatkan serangan digital oleh orang tidak dikenal yang membuat akun media sosial di Instagram dengan nama pengguna @wiraa_mnl19 (Wira Manalu) dan akun tiktok dengan nama pengguna @wiraa_mnl19 @ahmd.fauzi167.



    Selain menggunakan nama tersebut, mereka juga mendapatkan serangan digital berupa doxing dari akun tiktok dengan nama akun @deryputra99.

    “Kedua Tindakan tersebut merupakan suatu perbuatan pidana yang mengambil dan menyebarkan data pribadi tanpa persetujuan dari pemilik data. Kami menduga Tindakan ini adalah Upaya provokasi pada Masyarakat dan pihak-pihak yang memberikan perhatian pada isu-isu penolakan PSN di Rempang yang hingga saat ini juga masih terus diperjuangkan,” tulis LBH di Instagram.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim akun pengacara publik LBH Pekanbaru adalah klaim keliru

    Rujukan

  • (GFD-2025-26183) [SALAH] Pekerja China di Morowali Habis Dibakar Massa pada 3 Maret 2025

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 17/03/2025

    Berita

    Akun Instagram “jenar649” pada Rabu (3/3/2025) mengunggah video [arsip] disertai narasi:

    SUDAH TERJADI GERAKAN NASIONAL MELAWAN DAN MENGHANCURKAN WARGA CINA KOMUNIS DHOLIM BIADAB. MARI KITA TERUS LANJUTKAN SAMPAI WARGA CINA KOMUNIS DHOLIM BIADAB HANCUR SEHANCUR HANCURNYA. ALLAHU AKBAR!!!!

    Per Senin (17/3/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 64 kali, disukai lebih dari 3 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “pekerja China di Morowali habis dibakar massa pada 3 Maret 2025” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan potongan awal video lewat Google Lens. Diketahui video berasal dari momen kerusuhan antar karyawan di lingkungan perusahaan smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang menewaskan dua pekerja. Kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023).

    Video serupa dimuat dalam kanal Youtube milik Tribunnews dengan judul “2 Tewas dalam Bentrok Maut Pekerja Lokal dan TKA China PT GNI Morowali, Hancur Dibakar Massa”.

    Kesimpulan

    Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.