• (GFD-2024-22819) [SALAH] HASIL TANGKAPAN LAYAR ARTIKEL BERJUDUL. "Presiden Amerika Joe Biden: Boleh Hina Agama Kami, Tapi Jangan Sampai Melukai Bapa Paus Fransiskus, Dan Sekali Dia Terluka Di Tempat Itu, Maka Akan Kami Ratakan Tempat Dimana Dia Terluka"

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    "Presiden Amerika Joe Biden: Boleh Hina Agama Kami, Tapi Jangan Sampai Melukai Bapa Paus Fransiskus, Dan Sekali Dia Terluka Di Tempat Itu, Maka Akan Kami Ratakan Tempat Dimana Dia Terluka".

    Hasil Cek Fakta

    Beredar melalui media sosial Tiktok, hasil tangkapan layar sebuah artikel yang berjudul "Presiden Amerika Joe Biden: Boleh Hina Agama Kami, Tapi Jangan Sampai Melukai Bapa Paus Fransiskus, Dan Sekali Dia Terluka Di Tempat Itu, Maka Akan Kami Ratakan Tempat Dimana Dia Terluka". Unggahan akun bernama @leey_1077 kemudian mendapat ribuan tanggapan dan like dari pengguna media sosial Tiktok lainnya. Namun, apakah benar terdapat artikel dengan judul seperti yang diunggah oleh akun Tiktok tersebut.

    Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai hasil tangkapan layar artikel tersebut, ditemukan fakta bahwa unggahan pada akun Tiktok tersebut merupakan hasil editan. Pasalnya, setelah ditelusuri menggunakan tools Google Search Image, ditemukan artikel dengan tampilan dan nama penulis yang mirip dengan hasil tangkapan layar di unggahan Tiktok tersebut.

    Artikel tersebut berasal dari media Sindonews, yang diunggah pada 22 Maret 2022, pukul 23.09 WIB dengan nama penulis, Lutfan Faizi. Keterangan mengenai nama penulis dan waktu penerbitan artikel, mirip dengan yang diunggah oleh akun Tiktok tersebut.

    Namun, sebuah perbedaan terletak pada judul artikelnya. Di dalam artikel milik Sindonews, artikel tersebut memiliki judul, "Biodata dan Agama Joe Biden, Presiden AS yang Menyebut Putin sebagai Tukang Jagal".

    Jadi dapat disimpulkan, hasil tangkapan layar artikel berjudul, "Presiden Amerika Joe Biden: Boleh Hina Agama Kami, Tapi Jangan Sampai Melukai Bapa Paus Fransiskus, Dan Sekali Dia Terluka Di Tempat Itu, Maka Akan Kami Ratakan Tempat Dimana Dia Terluka", merupakan hasil editan. Unggahan ini dapat dikategorikan sebagai manipulated content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Faktanya, artikel tersebut merupakan hasil editan dari artikel asli milik media Sindonews berjudul, "Biodata dan Agama Joe Biden, Presiden AS yang Menyebut Putin sebagai Tukang Jagal".

    Rujukan

  • (GFD-2024-22818) [SALAH] HASIL TANGKAPAN LAYAR ARTIKEL BERJUDUL: "Presiden Israel: Jika Terus Ikut Campur, Kami Berjanji Akan Buat Indonesia Seperti Palestina"

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    "Presiden Israel: Jika Terus Ikut Campur, Kami Berjanji Akan Buat Indonesia Seperti Palestina

    Beginilah jadinya jika kita selalu ikut campur masalah yang bukan masalah kita
    kita tidak perlu pusing dengan mereka yg ada di luar sana , karena negara kita saja dalam tidak baik2 saja jadi kita fokus di dalam negeri kita saja soalnya negara ini bukan milik keluarga pribadi"

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Tiktok, hasil tangkapan layar artikel yang berjudul, "Presiden Israel: Bila Terus Ikut Campur, Kami Berjanji Akan Buat Indonesia Seperti Palestina". Akun bernama @gusti.barens, mengunggah gambar ini pada 6 September 2024, dan telah mendapat atensi dari ribuan pengguna Tiktok lainnya. Lalu apakah benar terdapat artikel dengan judul seperti demikian?

    Setelah melakukan penelusuran terkait dengan hasil tangkapan layar yang beredar tersebut, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa hasil tangkapan layar artikel tersebut merupakan hasil editan dan merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Melansir dari artikel periksa fakta liputan6.com, unggahan hasil tangkapan layar artikel dengan judul demikian pernah beredar sejak tahun 2020 lalu. Namun, melalui penelusuran yang lebih lanjut, tidak ditemukan artikel yang merujuk pada informasi mengenai Israel yang mengancam Indonesia bahwa akan mengalami hal yang sama dengan Palestina.

    Masih dari ulasan artikel liputan6.com, disebutkan bahwa akun Youtube bernama GANKPRO GAMING, pernah mengunggah video dengan judul yang serupa. Walaupun video tersebut sudah tidak tersedia, melansir dari ulasan artikel liputan6.com, isi dari video tersebut menyebutkan bahwa isu Israel akan melakukan penyerangan kepada Indonesia pada saat itu disebabkan oleh aksi peretasan situs-situs Israel yang dilakukan oleh orang hacker Indonesia. Disebutkan bahwa hacker Indonesia menyerang situs-situs Israel sebagai bentuk solidaritas atas peristiwa invasi Kawasan Jalur Gaza, Palestina, yang dikuasai Hamas.

    Di dalam unggahan video tersebut, dicantumkan pula tautan yang mengarah pada artikel milik Merdeka.com yang berjudul, "Diserang hacker Indonesia, israel ancam lakukan balasan". Disebutkan bahwa otoritas keamanan internet Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/IDSIRTI) mengabarkan ada pemberitahuan dari otoritas internet Israel, bahwa mereka akan melakukan serangan balasan terhadap DNS server Indonesia.

    Jadi dapat disimpulkan, hasil tangkapan layar artikel dengan judul, "Presiden Israel: Bila Terus Ikut Campur, Kami Berjanji Akan Buat Indonesia Seperti Palestina", merupakan unggahan yang salah dan termasuk ke dalam manipulated content atau konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Faktanya, hasil tangkapan layar artikel dengan judul demikian tidak pernah ada dan telah terbukti hasil editan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22817) [SALAH] SELEBARAN MENGATASNAMAKAN HMI UNTUK MELAKUKAN PENGGERUDUKAN KEDUBES VATIKAN DAN MENOLAK KUNJUNGAN PAUS FRANSISKUS KE JAKARTA

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    "SERUAN AKSI
    MENGAJAK SELURUH KADER HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM DAN MEDIA ONLIEN DI JAKARTA GERUDUK KEDUBES VATIKAN
    - MENOLAK KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS
    - PAUS FRANSISKUS HARUSNYA DATANG KE PALESTINA AGAR MENJADI SIMBOL PERDAMAIAN ANTARA PALESTINA DAN ISRAEL
    - SEGERA BOIKOT KEDUBES VATIKAN DAN BATALKAN KEDATANGAN PAUS FRANSISKUS KE INDONESIA
    SELASA, 3 SEPTEMBER 2024"

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Tiktok, 3 rangkaian foto dari akun bernama. Di dalam salah satu foto tersebut, tampak sebuah selebaran yang terlihat berasal dari salah satu organisasi kemahasiswaan besar berbasis agama yang dikenal dengan nama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selebaran tersebut berisi informasi yang mengajak seluruh kader HMI untuk melakukan aksi penggerudukan Kedubes Vatikan, serta penolakan terhadap kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta pada 3-6 September mendatang. Diunggahnya selebaran tersebut kemudian mengundang berbagai komentar dari pengguna Tiktok yang mengecam narasi seruan aksi tersebut. Lalu apakah benar, HMI mengeluarkan selebaran yang berisi ajakan untuk melakukan seruan aksi berupa penggerudukan Kedubes Vatikan dan penolakan terhadap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia?

    Setelah melakukan penelusuran terhadap kebenaran narasi pada selebaran tersebut, ditemukan informasi yang menyatakan bahwa selebaran tersebut merupakan hoaks. Melansir dari artikel milik Antara.com, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Bagas Kurniawan menegaskan, selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong (hoax).

    Bagas mengemukakan, kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia Paus Fransiskus merupakan kesempatan untuk menunjukkan semangat toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.

    "Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat toleransi dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk. HMI berkomitmen menjadi garda terdepan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati di antara semua elemen masyarakat," kata dia.

    Jadi dapat disimpulkan, selebaran mengatasnamakan HMI yang mengajak masyarakat untuk melakukan penggerudukan Kedubes Vatikan dan menolak kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, merupakan informasi hoaks. Unggahan ini dapat dikategorikan sebagai fabricated content atau konten palsu.

    Kesimpulan

    Faktanya, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Bagas Kurniawan menegaskan, selebaran poster yang mengatasnamakan HMI dan berisi ajakan berdemonstrasi untuk memprotes kunjungan Paus Fransiskus merupakan berita bohong (hoax).

    Rujukan

  • (GFD-2024-22816) [SALAH] TERBUAT DARI BESI DENGAN KUALITAS LEMAH, GEDUNG ISTANA NEGARA KINI TELAH BERKARAT

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    "SEPI BAK KOTA HANTU
    Siap HUT RI yang 79tahun dan habiskan dana 87M besi tua ini melemah dan BERKARAT"

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial Facebook, narasi yang mengklaim bahwa bangunan Gedung Istana Negara yang berada di Ibu Kota Negara (IKN) telah mengalami pengkaratan karena kualitas besi yang mulai melemah. Narasi yang diunggah oleh akun bernama Adi Darman ini berbunyi: "Siap HUT RI yang 79tahun dan habiskan dana 87M besi tua ini melemah dan BERKARAT." Lalu apakah benar, bahwa bangunan Gedung Istana yang terdapat di IKN kini telah berkarat karena kualitas besi yang sudah melemah?

    Berdasarkan hasil penelusuran mengenai narasi tersebut, ditemukan fakta yang menunjukkan bahwa klaim yang terdapat di dalam unggahan merupakan sebuah kekeliruan. Pasalnya, gedung yang terlihat berwarna cokelat pada gambar, tidak mengartikan bahwa gedung tersebut mengalami pengkaratan.

    Gambar gedung yang terlihat di dalam unggahan, merupakan gambar yang sebenarnya telah banyak beredar di berbagai media massa dan media sosial. Juga, klaim yang menyatakan bahwa gedung tersebut tampak telah berkarat, merupakan komentar yang kini beredar luas di masyarakat.

    Namun faktanya, Gedung Istana Negara ini diketahui dibentuk dari struktur baja tahan cuaca (weathering steel). Melansir dari artikel Kompas.com, struktur baja ini merupakan jenis baja berkekuatan tinggi dan secara kimia dirumuskan untuk mengembangkan lapisan oksida mirip karat yang melindungi permukaannya. Lapisan permukaan yang disebut patina ini memberikan perlindungan tingkat tinggi pada logam dari atmosfer, tanpa memerlukan lapisan tambahan.

    Gambar besi berkarat yang terdapat di dalam unggahan juga dipastikan bukan bagian dari besi yang terdapat dari bangunan Gedung Istana Negara di IKN. Gambar besi berkarat tersebut berasal dari unggahan di media sosial Linkedin, oleh akun bernama Metallurgical Associates. Akun tersebut diketahui mengulas sebuah narasi dengan judul "Metallurgical Definition of the Day: Uniform Corrosion".

    Jadi dapat disimpulkan, narasi yang mengklaim bahwa gedung Istana Negara IKN kini telah berkarat karena terbuat dari besi dengan kualitas yang mulai melemah, merupakan klaim yang keliru. Narasi seperti ini dapat dikategorikan sebagai sebuah konten menyesatkan atau misleading content.

    Kesimpulan

    Faktanya, gedung Istana Negara terbuat dari bilah baja dengan kualitas tinggi. Memiliki lapisan pelindung bernama patina, yang tampak seperti warna karat.

    Rujukan