• (GFD-2024-22834) [SALAH] Pemberian Vaksin HPV untuk Legalkan Seks Bebas

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    Jadi program pemerintah ini seperti mau melegalkan seks bebas ya, memberikan vaksin HPV pada perempuan, kepada perempuan kelas 5 SD ya.

    Jadi program-program pemerintah yang melegalkan seks bebas itu yang ke-detect oleh saya, satu memberikan vaksin HPV pada anak perempuan kelas 5 SD, itu sekarang oleh pemerintah kemudian diberikan alat kontrasepsi kepada anak-anak usia remaja.

    Apa maksud kebijakan pemerintah ini? Apakah menggiring nantinya ketika anak-anak itu dewasa, mereka bebas melakukan seks bebas, yang sudah mereka dibekali dengan vaksin dengan alat kontrasepsi, apa maksud kebijakan rezim ini? Untuk menghancurkan generasi itu kan maksudnya.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan video di media sosial TikTok dengan klaim pemberian vaksin HPV dan alat kontrasepsi terhadap anak adalah untuk melegalkan seks bebas.

    Faktanya, dilansir dari tirto.id, klaim tersebut adalah tidak benar. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine, M.K.M. menjelaskan bahwa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rekomendasi penting kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) ke dalam program imunisasi nasional. Vaksin HPV bertujuan untuk mengurangi risiko terinfeksi kanker leher rahim atau serviks, yang merupakan kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada perempuan.

    Sasaran utama program ini adalah anak perempuan berusia 9-14 tahun karena vaksin HPV akan bekerja lebih baik jika diberikan sebelum terpapar virus HPV, yaitu ketika masih anak-anak dan belum aktif berhubungan seksual. Sementara terkait program penyediaan alat kontrasepsi untuk remaja, hal tersebut merupakan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan. Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril Sp. P, MPH, menyebut penyediaan alat kontrasepsi tidak ditujukan kepada semua remaja, akan tetapi program ini hanya diperuntukkan bagi remaja yang sudah menikah atau pasangan usia subur dan kelompok usia subur yang berisiko.

    Melalui penelusuran tersebut maka dapat disimpulkan klaim mengenai pemberian vaksin HPV dan alat kontrasepsi terhadap anak adalah untuk melegalkan seks bebas adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    Klaim mengenai pemberian vaksin HPV dan alat kontrasepsi terhadap anak adalah untuk melegalkan seks bebas adalah tidak benar. Program pemberian Vaksin HPV bertujuan untuk mengurangi risiko terinfeksi kanker leher rahim atau serviks, yang merupakan jenis kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara, yang dialami perempuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22833) [SALAH] Wabah Mpox Sudah Menyebar ke Manado

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    So di Manado dia gais …. Please pake masker, jgn sembarangan bli2 makanan masak dari luar nee samua.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook mengklaim bahwa penyakit cacar monyet atau Mpox telah ditemukan di wilayah Manado, Sulawesi Utara.

    Faktanya, klaim yang menyebut tidak benar. Dilansir dari situs RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado, dr. Wiyono, Manager Tim Kerja Pelayanan Medik menyatakan bahwa berita itu adalah hoax. Pasien yang dicurigai menderita Mpox, setelah melalui pemeriksaan, ternyata menderita penyakit herpes. dr. Wiyono menegaskan bahwa Manado belum ada pasien dengan kasus Mpox. dr Yono juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang tidak benar dan dapat menimbulkan kepanikan.

    Berdasarkan penemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan kasus Mpox telah masuk Manado adalah salah.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut bahwa penyakit cacar monyet atau Mpox telah ditemukan di wilayah Manado, Sulawesi Utara adalah tidak benar. Pasien yang dicurigai menderita Mpox, setelah melalui pemeriksaan, ternyata menderita penyakit herpes.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22832) [SALAH] Artikel Nias Pro News berjudul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Tik Tok doroate memposting sebuah video berdurasi 22 detik yang menampilkan sebuah tangkapan layar artikel dengan judul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!”. Jika dilihat dalam gambar artikel yang diunggah pada Rabu 13 Juni 2024 pukul 04.21 WIB dimuat oleh Nias Pro News.

    Setelah ditelusuri menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci judul pada artikel tersebut hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut. Mengenai Nias Pro News, melansir dari Tempo.co saat Tim Cek FaktaTempo melakukan penelusuran mengenai nama media tersebut melalui domain seperti niaspronews.com, niaspronews.id, dan niaspronews.co namun tidak ditemukan domain tersebut. Begitu pula saat di cek melalui mesin pencari Google. Selain itu saat melakukan pencarian melalui Tik Tok juga tidak ditemukan nama media Nias Pro News seperti dalam postingan.

    Hoaks yang menggunakan nama penerbit artikel Nias Pro News juga pernah digunakan untuk membuat hoaks. Hoaks tersebut sudah diperiksa faktanya dan ditayangkan artikel periksa faktanya di turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Netanyahu Mengatakan Bahwa 80% SDM Indonesia Rendah”.

    Dengan demikian postingan Tik Tok yang artikel dengan judul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!” merupakan hal yang tidak benar. Tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut dan tidak ditemukan pula alamat website Nias Pro News, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Postingan Tik Tok yang artikel dengan judul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!” merupakan hal yang tidak benar. Faktanya, tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut dan tidak ditemukan pula alamat website Nias Pro News.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22831) [SALAH] Majalah Tempo Berjudul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    “PUSING NGAPUSIN JEJAK FUFUFAFA DI KASKUS”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Piul Andrio yang posting sebuah gambar cover majalah Tempo dengan judul “PUSING NGAPUSIN JEJAK FUFUFAFA DI KASKUS”. Postingan yang diunggah pada 2 September 2024 pukul 21.03 disertai caption “Pusing ngapusin jejak fufufafa di Kaskus. Percuma dihapus, Prabowo so pasti Juga sudah tahu. Postingan Gibran Rakabuming Raka di fufufafa membuktikan bahwa karakternya yang bersangkutan dari sikapnya ketika debat pilpres memperlakukan Mahmud MD tak berubah watak sesungguhnya ? bagaimana RT 58 RW 02,? ?”.

    Melansir dari Tempo.co berdasarkan artikel berjudul “Keliru, Cover Majalah Tempo Bergambar Gibran tentang Jejak Fufufafa di Kaskus” Rabu, 4 September 2024 pukul 17.40 WIB ditemukan informasi bahwa cover majalah Tempo yang ada pada postingan Facebook identik dengan cover majalah Tempo yang dipublish pada edisi 15 Oktober 2023. Jika diperhatikan judul antara postingan Facebook dan cover majalah Tempo asli berbeda, judul yang asli adalah “Gerilya untuk Putra Mahkota”. Dalam edisi tersebut, tempo memberitakan laporan panjang seperti apa upaya Presiden Jokowi yang menduetkan Gibran Rakabuming Raka dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024. Dalam cover yang asli tidak ada tulisan mengenai “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus”.

    Cover majalah Tempo yang menampilkan gambar Gibran disertai judul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus” tidak pernah diproduksi oleh Tempo, hal tersebut dijelaskan oleh pimpinan redaksi majalah Tempo, Setri Yasra. Cover tersebut merupakan hasil suntingan yang mencatat cover majalah Tempo. Tempo sendiri sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran integritas dan konsistensi.

    Dengan demikian postingan Facebook cover majalah Tempo dengan judul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus” merupakan hasil suntingan. Judul yang asli adalah “Gerilya untuk Putra Mahkota” yang di publish tempo pada edisi 15 Oktober 2023, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Postingan Facebook cover majalah Tempo dengan judul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus” merupakan hasil suntingan.Faktanya, judul yang asli adalah “Gerilya untuk Putra Mahkota” yang di publish tempo pada edisi 15 Oktober 2023.

    Rujukan