• (GFD-2024-25868) Iuran BPJS Kesehatan Diklaim Naik hingga Rp400.000, Cek Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/08/2024

    Berita

    Iuran BPJS Kesehatan Diklaim Naik hingga Rp400.000, Cek Faktanya

    Benarkah iuaran BPJS Kesehatan naik Rp400.000? Simak penelusurannya:

    Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengeklaim iuran BPJS Kesehatan menjadi Rp400.000 per bulan. Akun tersebut membagikan foto yang diklaim sebagai bukti transfer iuran BPJS Kesehatan Rp 400.000. Foto diberi keterangan:

    “Astaga naga perbulannya bayar BPJS Rp 104.000 tp sekarang bayar 400rb.... Mampussssssss tinggal dikonoha”

    Benarkah iuaran BPJS Kesehatan naik Rp400.000? Simak penelusurannya:

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari Antara, terdapat beberapa jenis peserta BPJS, pertama yakni Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), yang merupakan program jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah Pusat melalui APBN. Besaran iuran PBI JK ialah sebesar Rp42.000,00/orang/bulan.

    Kedua, iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang bekerja pada lembaga pemerintahan terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah nonpegawai negeri sebesar 5 persen dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan 4 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 1 persen dibayar oleh peserta.

    Iuran bagi Peserta (PPU) yang bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5 persen dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan 4 persen dibayar oleh pemberi kerja dan 1 persen dibayar oleh peserta. Iuran untuk keluarga tambahan Peserta PPU yang terdiri dari anak ke 4 ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1 persen dari dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja penerima upah.

    Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah (seperti saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga), Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP) Penyelenggara Negara, dibayarkan oleh peserta yang bersangkutan atau pihak lain atas nama peserta, dengan besaran iuran:

    a. Kelas I: Rp150.000/orang/bulan

    b. Kelas II: Rp100.000/orang/bulan

    c. Kelas III: Rp42.000/orang/bulan.

    Sementara itu, dikutip dari kompas.com, Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menjelaskan, informasi yang menyebut iuran BPJS naik menjadi Rp 400.000 adalah hoaks.

    "Hal tersebut kabar tidak benar atau hoaks," ujar Rizzky

    Menurut dia, sampai saat ini nominal iuran bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

    Kesimpulan

    Iuran BPJS Kesehatan naik Rp400.000 perbulan adalah tidak benar. Faktanya nominal iuran peserta JKN masih mengacu pada Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, dan belum mengalami kenaikan.

    Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-25867) Pemerintah Datangkan Pawang Hujan dari Banyuwangi Jelang HUT Kemerdekaan di IKN? Cek Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/08/2024

    Berita

    Pemerintah Datangkan Pawang Hujan dari Banyuwangi Jelang HUT Kemerdekaan di IKN? Cek Faktanya

    Benarkah pawang hujan asal Banyuwangi di IKN jelang upacara kemerdekaan?

    Beredar video dengan narasi yang mangatakan pemerintah mendatangkan pawang hujan dari Banyuwangi untuk memodifikasi cuaca menjelang upacara kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Dalam video, tampak seorang pria memegang keris dan melambai-lambaikan tangan ke arah langit. Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Wih Lare Osing Banyuwangi tampil di IKN jadi pawang hujan.

    Menyala Laros.”

    Hasil Cek Fakta

    Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong, mengatakan pemerintah memanfaatkan teknologi untuk merekayasa cuaca agar cerah saat upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI berlangsung.

    "Perlu kami sampaikan bahwa adanya informasi mengenai permintaan ke salah satu pawang hujan dari Banyuwangi itu hoaks. Kami menggunakan metode ilmiah dan juga teknologi untuk rekayasa cuaca di IKN" kata Usman, Sabtu (10/8/2024), dilansir dari RRI.

    Usman menyebutkan rekayasa cuaca dinilai perlu dilakukan. Mengingat curah hujan di IKN dalam beberapa terakhir cukup tinggi.

    Karena itu, rekayasa cuaca perlu dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah dimiliki lewat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    "Jadi tidak benar bahwa ada permintaan dari PUPR atau pemerintah kepada salah satu pawang hujan untuk melakukan rekayasa cuaca," katanya.

    Kesimpulan

    Pawang hujan ditangankan ke IKN jelang HUT ke-79 Indonesia adalah klaim yang salah.

    Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong memastikan pemerintah memanfaatkan teknologi untuk merekayasa cuaca agar cerah.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25866) [PENIPUAN] Tautan “Bansos dari CEO Telegram”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita

    Akun Facebook “Telegram Indonesia” pada Senin (17/2/2025) membagikan tautan [arsip] beserta narasi:
    “PENGUMUMAN Untuk Masyarakat Pengguna Aplikasi Telegram CEO TELEGRAM Pavel Durov Telah Bekerjasama Dengan KEMENSOS ( Kementerian Sosial ) Untuk Memberi Apresiasi Kepada Masyarakat Indonesia Telah Menggunakan Aplikasi Pavel Durov Dirikan !!! Memberikan Bantuan Langsung Yang Di Percayakan Kepada Kementerian Sosial Menjadi Bansos( BST-BNPT-PKH-KIS-BPJS-IBU HAMIL ) Untuk Di bagikan Kepada Yang Menggunakan Aplikasi Telegram Buruan Daftar Caranya Gampang Khusus Pengguna Aplikasi TELEGRAM KLIK LINK DI BAWAH INI”

    Hingga Senin (24/2/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh 11 pengguna dan menuai hampir 4 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan dalam unggahan. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi Telegram maupun Kementerian Sosial (Kemensos). Tautan hanya mengarah ke formulir pengisian data berupa nama lengkap dan nomor Telegram, dan berlanjut ke permintaan kode OTP yang dikirim via Telegram.

    Dilansir dari antaranews.com, penerima bantuan sosial (bansos) merupakan masyarakat yang telah terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Pendaftaran DTKS secara daring hanya dilakukan melalui aplikasi “Cek Bansos” yang resmi dikeluarkan oleh Kementerian Sosial.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi “tautan bansos dari CEO Telegram” merupakan konten tiruan (impostor content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-25865) Hoaks Undian Berhadiah Mengatasnamakan Bank BPD DIY

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita

    tirto.id - Media sosial menjadi salah satu platform yang digunakan untuk menyebarkan klaim palsu terkait penipuan berhadiah, yang biasanya mengatasnamakan instansi keuangan tertentu. Beberapa waktu terakhir, Tirto sempat menjumpai penipuan undian berhadiah yang mencatut nama beberapa bank.

    Terbaru, muncul unggahan terkait adanya festival undian berhadiah yang mencatut nama Bank BPD DIY. Undian ini diklaim berlaku untuk nasabah Bank BPD DIY yang telah aktif menggunakan mobile banking/internet banking Bank BPD DIY.

    Menurut klaim tersebut, terdapat beberapa hadiah yang bisa didapatkan oleh nasabah, mulai dari beragam unit mobil seperti Mitsubishi Pajero Sport, Honda Brio dan Honda Mobilio, iPhone 16, tabungan emas hingga hadiah utama uang sebesar Rp500 juta.

    Lebih lanjut, unggahan tersebut juga menginstruksikan para nasabah tersebut untuk mengakses sebuah tautan di bawah unggahan untuk melakukan pendaftaran undian. Narasi tersebut ditemukan disebarkan oleh sejumlah akun pada minggu kedua dan ketiga Februari 2025 ini, tepatnya pada Kamis (13/2/2025), Senin (17/2/2025) dan Jumat (21/2/2025).

    Ada beberapa akun yang menyebarkan klaim ini, di antaranya “BPD DIY menandai anda sebagai pemenang undian”, “anda saat ini sedang ditandai oleh Bank Bpd DIY sebagai Pemenang Undian”, dan “Bank BPD DIY Sedang menandai anda sebagai pemenang undian berhadiah”(arsip).

    “Khusus Nasabah BANK YOGYAKARTA Yang Sudah Gunakan BPD DIY Mobile Banking. GEBYAR UNDIAN TABUNGAN SIMPEDA

    Program dari Bank Yogyakarta

    Hadir lagi, Ayo buruan Daftar agar memenangkan Gebyar Undian Hadiah Seperti :

    -1 Unit Mobil New Pajero Sport

    -3 Unit Mobil Honda Brio

    -5 Unit Mobil Honda Mobilio

    -30 Honda Vario

    Masih banyak keuntungan lainnya... Info lebih lanjut tentang pendaftaran (GEBYAR UNDIAN TABUNGAN SIMPEDA) silakan klik menu (Daftar) Yang kami telah sediahkan...” bunyi takarir salah satu akun tersebut pada Kamis (13/2/2025).

    Sepanjang Kamis (13/2/2025) hingga Rabu (26/2/2025) atau selama 13 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 46 tanda suka, 10 komentar dan telah satu kali dibagikan.

    Lantas, bagaimana kebenarannya? Apakah ada undian berhadiah yang diselenggarakan Bank BPD DIY?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba mengeklik tautan pendaftaran yang disertakan oleh ketiga akun penyebar klaim. Hasilnya, per Rabu (26/2/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis ketiga tautan tersebut mengarahkan ke situs yang kini tak bisa diakses.

    Untuk memverifikasi klaim ini, Tirto mengunjungi situs resmi Bank BPD DIY. Hasilnya, kami juga tidak menemukan satupun adanya informasi soal festival undian berhadiah Bank BPD DIY tahun 2025.

    Dari penelusuran di situs resmi Bank BPD DIY kami menemukan bahwa ketiga akun pengunggah klaim itu bukanlah akun resmi milik bank tersebut. Akun media sosial resmi milik bank tersebut adalah “bpddiy” (Instagram), “Bank BPD DIY” (Facebook), dan Bank BPD DIY (YouTube).

    Berdasarkan informasi dari akun Instagram resmi Bank BPD DIY, penarikan undian tabungan simpeda terakhir dilakukan pada Agustus 2024. Hingga Februari 2025, tidak ditemukan lagi informasi adanya undian berhadiah seperti dalam klaim unggahan.

    Melalui unggahan pada akun Facebook resmi Bank BPD DIY, kami justru menemukan bantahan resmi dari bank tersebut terkait klaim festival undian berhadiah yang bersliweran di media sosial baru-baru ini.

    Dalam keterangan resminya, Bank BPD DIY memastikan tidak memiliki program undian berhadiah bertajuk “Festival Undian Bank BPD DIY 2025” seperti yang diunggah sejumlah akun di Facebook baru-baru ini.

    Lebih lanjut, bank tersebut meminta masyarakat untuk berhati-hati jika ada promosi atau undian berhadiah yang mencatut nama Bank BPD DIY. Masyarakat juga diimbau untuk tidak memberikan data pribadi seperti PIN, kode OTP atau password terhadap pihak yang tak bertanggungjawab.

    “Jika ada yang mencurigakan segera hubungi Bank BPD DIY di 1500061 atau Media Sosial Resmi Bank BPD DIY,” tulis keterangan pada akun resmi Bank BPD DIY, pada Jumat (21/2/2025).

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan informasi resmi yang membenarkan klaim adanya festival undian berhadiah yang diselenggarakan Bank BPD DIY seperti dalam klaim unggahan.

    Sejumlah akun yang mengunggah klaim tersebut bukanlah akun resmi milik Bank BPD DIY. Pihak terkait juga telah membantah terkait adanya festival undian berhadiah seperti yang diunggah sejumlah akun tersebut.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa ada festival undian berhadiah yang diselenggarakan Bank BPD DIY bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan