Akun TikTok “yushosisunabe” pada Sabtu (1/3/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
“Ternyata Mencuri di posisi Ex Kepala Negara. keluarga persdie ke 7 ikut terlibat. Ternyata keluarga besar pendiri IKN terlibat kasus KORUPSI di PERTAMINA.”
Hingga Rabu (27/3/2025) unggahan tersebut telah disukai oleh hampir 19.000 pengguna dan menuai 2.000-an komentar.
(GFD-2025-26335) [BELUM TERBUKTI] Keluarga Jokowi Terlibat Kasus Korupsi Pertamina
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 27/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, klip yang beredar bersumber dari video yang diunggah kanal YouTube Kompas.com pada 9 Juni 2024. Video itu hanya menjelaskan keterlibatan keluarga Jokowi dalam jajaran pejabat PT Pertamina, yakni:
- Joko Priyambodo (Direktur Pemasaran dan Operasi PT Pertamina Patra Logistik), serta
- Bagaskara Ikhlasulla Arif (Manager Non-Government Relations PT Pertamina).
Sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan atau menyatakan bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi di PT Pertamina. Dikutip dari Kompas.com, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka dalam kasus tersebut, antara lain:
1. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS)
2. Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi
3. Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin (SDS)
4. VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono (AP)
5. Beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR)
6. Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati (DW)
7. Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo (GRJ)
8. Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya (MK)
9. VP trading operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corner (EC).
Belum ada nama lain yang ditetapkan sebagai tersangka.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, klip yang beredar bersumber dari video yang diunggah kanal YouTube Kompas.com pada 9 Juni 2024. Video itu hanya menjelaskan keterlibatan keluarga Jokowi dalam jajaran pejabat PT Pertamina, yakni:
- Joko Priyambodo (Direktur Pemasaran dan Operasi PT Pertamina Patra Logistik), serta
- Bagaskara Ikhlasulla Arif (Manager Non-Government Relations PT Pertamina).
Sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan atau menyatakan bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi di PT Pertamina. Dikutip dari Kompas.com, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka dalam kasus tersebut, antara lain:
1. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (RS)
2. Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi
3. Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin (SDS)
4. VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono (AP)
5. Beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR)
6. Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati (DW)
7. Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joedo (GRJ)
8. Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya (MK)
9. VP trading operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corner (EC).
Belum ada nama lain yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “keluarga Jokowi terlibat kasus korupsi Pertamina” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[kompas.com] [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Keluarga Jokowi Terlibat Korupsi Pertamina
- https://www.tiktok.com/@yushosisunabe/video/7476866466063682834 (unggahan akun TikTok “yushosisunabe”)
- https://archive.ph/vFByZ (arsip unggahan akun TikTok “yushosisunabe”)
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/03/21/204000782/-klarifikasi-belum-ada-bukti-keluarga-jokowi-terlibat-korupsi-pertamina?page=all
(GFD-2025-26334) Tidak Benar Video Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Masuk Islam
Sumber:Tanggal publish: 27/03/2025
Berita
tirto.id - Nama Pemimpin Tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara, Kim Jong-un, sering kali mendapatkan sorotan publik tanah air. Tak jarang narasi disinformasi yang mencatut nama Kim Jong-un berseliweran di media sosial.
Belum lama ini, misalnya, Tirto telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim yang menyebut bahwa Kim Jong-un prihatin atas praktik korupsi di Indonesia. Sebelumnya, kami juga pernah melakukan pemeriksaan fakta terhadap foto Pemimpin Korea Utara itu yang dimanipulasi sedang berada di sebuah klub malam sambil mengangkat gelas berisi bir.
Baru-baru ini, kembali beredar klaim yang mencatut nama Kim Jong-un. Narasi ini menyebut bahwa Jong-un telah memeluk agama islam atau menjadi mualaf. Klaim itu disebar menggunakan beragam video yang diunggah oleh sejumlah akun di antaranya “Diah Diah”(arsip), “Mak Kally”,“Iron Nasution Nox Combat” (arsip), dan “Fakta Viral Video”(arsip) dalam periode Februari hingga Maret 2025. Ditemukan juga akun yang mengunggah klaim tersebut secara anonim seperti ini.
“*PEMIMPIN KORUT MASUK ISLAM* Alhamdulillaah bi ni'matihi tatimmush shaalihaat "Kim Jong Un" Pemimpin Korea Utara telah menerima Islam dan Bershyahadat...Maa Shyaa Allaah Wa Baarakallaahu lahu,” bunyi keterangan takarir salah satu unggahan tersebut.
Sepanjang Senin (17/3/2025) hingga Rabu (26/3/2025) atau selama sembilan hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 27 tanda suka, empat komentar, dan telah tiga kali dibagikan ulang.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam?
Belum lama ini, misalnya, Tirto telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim yang menyebut bahwa Kim Jong-un prihatin atas praktik korupsi di Indonesia. Sebelumnya, kami juga pernah melakukan pemeriksaan fakta terhadap foto Pemimpin Korea Utara itu yang dimanipulasi sedang berada di sebuah klub malam sambil mengangkat gelas berisi bir.
Baru-baru ini, kembali beredar klaim yang mencatut nama Kim Jong-un. Narasi ini menyebut bahwa Jong-un telah memeluk agama islam atau menjadi mualaf. Klaim itu disebar menggunakan beragam video yang diunggah oleh sejumlah akun di antaranya “Diah Diah”(arsip), “Mak Kally”,“Iron Nasution Nox Combat” (arsip), dan “Fakta Viral Video”(arsip) dalam periode Februari hingga Maret 2025. Ditemukan juga akun yang mengunggah klaim tersebut secara anonim seperti ini.
“*PEMIMPIN KORUT MASUK ISLAM* Alhamdulillaah bi ni'matihi tatimmush shaalihaat "Kim Jong Un" Pemimpin Korea Utara telah menerima Islam dan Bershyahadat...Maa Shyaa Allaah Wa Baarakallaahu lahu,” bunyi keterangan takarir salah satu unggahan tersebut.
Sepanjang Senin (17/3/2025) hingga Rabu (26/3/2025) atau selama sembilan hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 27 tanda suka, empat komentar, dan telah tiga kali dibagikan ulang.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam?
Hasil Cek Fakta
Tirto menelusuri satu persatu video yang disertakan dalam unggahan. Video pertama yang disertakan memperlihatkan sosok pria, yang dinarasikan sebagai Kim Jong-un, sedang membaca kalimat syahadat dan sejumlah kata berbahasa Indonesia bahwa dirinya telah masuk agama islam.
Setelah diamati secara seksama, sosok pria yang ada di video tersebut bukanlah Kim Jong-un. Selain itu terdapat kejanggalan antara gerak bibir dan ucapan yang disampaikan oleh pria itu yang nampak tidak sinkron. Penggunaan bahasa Indonesia pada akhir video juga terdengar janggal, mengingat sosok Kim Jong-un nampak belum pernah berbicara dengan bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan sebelumnya.
Sejumlah kejanggalan tersebut mengindikasikan video tersebut merupakan hasil manipulasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Untuk membuktikan hal ini, kami menguji video tersebut menggunakan perangkat pemindai AI yaitu Deepware dan Hive Moderation.
Hasilnya, Deepware mendeteksi video tersebut merupakan sebagai deepfake atau hasil manipulasi menggunakan AI. Sementara, Hive Moderation memberi skor sebesar 57,4 persen video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI.
Video kedua menampilkan sosok perempuan mengenakan baju khas korea berwarna merah muda sedang berbicara. Nampak juga beberapa cuplikan klip Kim Jong-un nampak sedang berpidato mengenakan pakaian ihram berwarna putih di podium yang bertuliskan Ramadan Mubarak 2025-1446.
Kami menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri asal usul dan konteks video itu. Hasilnya, kami menemukan bahwa video itu identik dengan video yang diunggah akun YouTube Martyn Williams berjudul “New Year's Greeting from Ri Chun Hee and North Korean TV” yang diunggah pada 1 Januari 2019.
Sosok wanita yang berbicara dalam video tersebut diketahui adalah Ri Chun-hee, seorang penyiar dari Korean Central Television/North Korean TV. Dalam video asli tersebut, hanya nampak sosok Chun-hee yang sedang berbicara dalam bahasa Korea. Tidak ditemukan cuplikan klip Kim Jong-un berpidato mengenakan pakaian ihram berwarna putih.
Melalui fitur subtitle yang disediakan platform YouTube, kami mentranskrip perkataan Chun-hee dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Hasilnya, dalam video itu,Chun-hee sedang menyampaikan ucapan selamat tahun baru dan memberikan gambaran sejumlah prestasi yang dicapai Korea Utara di bawah Kim Jong-un. Tidak ada satupun pernyataan yang terkait dengan klaim bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam.
Terakhir, Tirto juga melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci yang berkaitan dengan klaim ke mesin pencarian Google. Hasilnya, per Rabu (26/3/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ada satupun informasi keterangan resmi dari pemerintah Korea Utara ataupun pemberitaan media kredibel, baik lokal maupun internasional, yang membenarkan klaim tersebut.
Setelah diamati secara seksama, sosok pria yang ada di video tersebut bukanlah Kim Jong-un. Selain itu terdapat kejanggalan antara gerak bibir dan ucapan yang disampaikan oleh pria itu yang nampak tidak sinkron. Penggunaan bahasa Indonesia pada akhir video juga terdengar janggal, mengingat sosok Kim Jong-un nampak belum pernah berbicara dengan bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan sebelumnya.
Sejumlah kejanggalan tersebut mengindikasikan video tersebut merupakan hasil manipulasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Untuk membuktikan hal ini, kami menguji video tersebut menggunakan perangkat pemindai AI yaitu Deepware dan Hive Moderation.
Hasilnya, Deepware mendeteksi video tersebut merupakan sebagai deepfake atau hasil manipulasi menggunakan AI. Sementara, Hive Moderation memberi skor sebesar 57,4 persen video tersebut dibuat menggunakan teknologi AI.
Video kedua menampilkan sosok perempuan mengenakan baju khas korea berwarna merah muda sedang berbicara. Nampak juga beberapa cuplikan klip Kim Jong-un nampak sedang berpidato mengenakan pakaian ihram berwarna putih di podium yang bertuliskan Ramadan Mubarak 2025-1446.
Kami menggunakan teknik reverse image search untuk menelusuri asal usul dan konteks video itu. Hasilnya, kami menemukan bahwa video itu identik dengan video yang diunggah akun YouTube Martyn Williams berjudul “New Year's Greeting from Ri Chun Hee and North Korean TV” yang diunggah pada 1 Januari 2019.
Sosok wanita yang berbicara dalam video tersebut diketahui adalah Ri Chun-hee, seorang penyiar dari Korean Central Television/North Korean TV. Dalam video asli tersebut, hanya nampak sosok Chun-hee yang sedang berbicara dalam bahasa Korea. Tidak ditemukan cuplikan klip Kim Jong-un berpidato mengenakan pakaian ihram berwarna putih.
Melalui fitur subtitle yang disediakan platform YouTube, kami mentranskrip perkataan Chun-hee dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Hasilnya, dalam video itu,Chun-hee sedang menyampaikan ucapan selamat tahun baru dan memberikan gambaran sejumlah prestasi yang dicapai Korea Utara di bawah Kim Jong-un. Tidak ada satupun pernyataan yang terkait dengan klaim bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam.
Terakhir, Tirto juga melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci yang berkaitan dengan klaim ke mesin pencarian Google. Hasilnya, per Rabu (26/3/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ada satupun informasi keterangan resmi dari pemerintah Korea Utara ataupun pemberitaan media kredibel, baik lokal maupun internasional, yang membenarkan klaim tersebut.
Kesimpulan
Berdasakan hasil penelusuran fakta, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam atau mualaf.
Video yang disertakan dalam unggahan kemungkinan besar merupakan hasil suntingan dan tidak terkait dengan konteks klaim bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam. Hingga saat ini, tidak ada juga informasi keterangan resmi dari pemerintah maupun laporan media yang membenarkan klaim itu.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam atau mualaf bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Video yang disertakan dalam unggahan kemungkinan besar merupakan hasil suntingan dan tidak terkait dengan konteks klaim bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam. Hingga saat ini, tidak ada juga informasi keterangan resmi dari pemerintah maupun laporan media yang membenarkan klaim itu.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Kim Jong-un telah memeluk agama Islam atau mualaf bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
- https://tirto.id/hoaks-kim-jong-un-prihatin-atas-praktik-korupsi-di-indonesia-g9z1
- https://tirto.id/hoaks-foto-putin-dan-kim-jong-un-angkat-gelas-bir-di-klub-malam-g1pt
- https://web.facebook.com/watch/?v=596293483257930
- https://ghostarchive.org/archive/qORWM
- https://web.facebook.com/groups/160928924365837/posts/2165217463936963/
- https://web.facebook.com/watch/?v=2260245041039449
- https://archive.ph/02VdB
- https://web.facebook.com/watch/?v=1355582209119028
- https://archive.ph/5dzgn
- https://scanner.deepware.ai/result/2009d6e1706eb001a5b6b3fea3abe2a51fcc25ac-1742971800/
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=GxO8E9kUYZE
(GFD-2025-26333) [KLARIFIKASI] Video Tidak Perlihatkan Lagu "Bayar Bayar Bayar" Dinyanyikan Band Sukatani di Malaysia
Sumber:Tanggal publish: 26/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah unggahan video dengan narasi yang mengeklaim lagu "Bayar Bayar Bayar" milik Band Sukatani dinyanyikan pada sebuah konser di Malaysia.
Dalam video, terlihat penonton yang memadati panggung sedang menikmati sebuah pertunjukan.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar sehingga informasinya perlu diluruskan. Video tidak memperlihatkan saat Band Sukatani tampil di panggung.
Video yang mengeklaim lagu "Bayar Bayar Bayar" dinyanyikan pada sebuah konser di Malaysia salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini ini. dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan kerumunan orang di sebuah konser. Kemudian terdengar lagu "Bayar Bayar Bayar".
Berikut keterangan teks yang disampaikan dalam unggahan:
Lagu yg lagi viral dah sampai ke negri Jiran
bayar bayar bayar
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim lagu Bayar Bayar Bayar dinyanyikan di Malaysia
Dalam video, terlihat penonton yang memadati panggung sedang menikmati sebuah pertunjukan.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar sehingga informasinya perlu diluruskan. Video tidak memperlihatkan saat Band Sukatani tampil di panggung.
Video yang mengeklaim lagu "Bayar Bayar Bayar" dinyanyikan pada sebuah konser di Malaysia salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini ini. dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan kerumunan orang di sebuah konser. Kemudian terdengar lagu "Bayar Bayar Bayar".
Berikut keterangan teks yang disampaikan dalam unggahan:
Lagu yg lagi viral dah sampai ke negri Jiran
bayar bayar bayar
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim lagu Bayar Bayar Bayar dinyanyikan di Malaysia
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu identik dengan unggahan di Instagram ini pada 19 Maret 2024.
Dalam video aslinya tidak ada lagu "Bayar Bayar Bayar" yang dinyanyikan.
Video aslinya adalah momen ketika band nu metal asal Amerika Serikat, Limp Bizkit manggung di Festival Lollapalooza di Argentina pada 17 Maret 2024.
Dikutip dari laman Loudwire.com, Limp Bizkit bermain di hadapan lebih dari 100.000 orang di festival Lollapalooza, Argentina.
Para penonton bersorak kegirangan ketika mereka membuka konser dengan lagu "Break Stuff."
Limp Bizkit juga menutup penampilan mereka dengan lagu "Break Stuff" di festival musik tahunan itu.
Dalam video aslinya tidak ada lagu "Bayar Bayar Bayar" yang dinyanyikan.
Video aslinya adalah momen ketika band nu metal asal Amerika Serikat, Limp Bizkit manggung di Festival Lollapalooza di Argentina pada 17 Maret 2024.
Dikutip dari laman Loudwire.com, Limp Bizkit bermain di hadapan lebih dari 100.000 orang di festival Lollapalooza, Argentina.
Para penonton bersorak kegirangan ketika mereka membuka konser dengan lagu "Break Stuff."
Limp Bizkit juga menutup penampilan mereka dengan lagu "Break Stuff" di festival musik tahunan itu.
Kesimpulan
Video yang mengeklaim lagu "Bayar Bayar Bayar" Band Sukatani dinyanyikan pada sebuah konser di Malaysia tidak benar.
Video aslinya adalah konser band nu metal asal Amerika, Limp Bizkit di festival Lollapalooza, Argentina pada 17 Maret 2024. Tidak ada lagu "Bayar Bayar Bayar" dalam konser tersebut.
Video aslinya adalah konser band nu metal asal Amerika, Limp Bizkit di festival Lollapalooza, Argentina pada 17 Maret 2024. Tidak ada lagu "Bayar Bayar Bayar" dalam konser tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/3501689130127332
- https://www.facebook.com/reel/993795152306529
- https://www.facebook.com/reel/1192261518550073
- https://www.facebook.com/share/p/1BiDeaGFmN/
- https://www.facebook.com/share/p/198BUU5j31/
- https://www.instagram.com/numetal_moment/reel/C4rXOVZR3xf/
- https://loudwire.com/limp-bizkit-lollapalooza-argentina-2024-setlist-video-viral/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26332) [KLARIFIKASI] Tidak Benar 233 Mafia Kamboja Dieksekusi Mati di China
Sumber:Tanggal publish: 26/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan ratusan penipu tenaga kerja di Kamboja diekstradisi ke China dan dieksekusi mati.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan ratusan penipu tenaga kerja Kamboja dieksekusi mati di China dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Maret 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
TERPIDANA MATI TAK SAMPAI 24 JAM TAMAT PINDAH ALAM
233 KOMPLOTAN MAFIA TENAGA KERJA DI KAMBOJA BERHASIL EXTRADISI OLEH POLISI TIONGKOK, KEMBALI TIONGKOK DAN LANGSUNG DI EKSEKUSI TEMBAK MATI
MANTAP
Screenshot Konteks keliru, video diklaim 233 mafia kamboja dihukum mati di China
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan ratusan penipu tenaga kerja Kamboja dieksekusi mati di China dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Maret 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
TERPIDANA MATI TAK SAMPAI 24 JAM TAMAT PINDAH ALAM
233 KOMPLOTAN MAFIA TENAGA KERJA DI KAMBOJA BERHASIL EXTRADISI OLEH POLISI TIONGKOK, KEMBALI TIONGKOK DAN LANGSUNG DI EKSEKUSI TEMBAK MATI
MANTAP
Screenshot Konteks keliru, video diklaim 233 mafia kamboja dihukum mati di China
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens untuk menemukan konteks yang lebih lengkap.
Hasilnya, ditemukan artikel dari Taiwan FactCheck Center (TFC) yang menjelaskan duduk perkara peristiwa dalam video tersebut.
Dikutip dari TFC, 20 Oktober 2022, video tersebut adalah tayangan berita China pada 2018, yang memberitakan 233 penipu China diekstradisi dari Kamboja ke China.
Sebanyak 45 orang di antara mereka dijatuhi hukuman penjara jangka tetap mulai dari 13 tahun hingga 3 tahun. Namun, klaim bahwa semua terpidana dieksekusi mati adalah keliru.
Para ahli mengatakan bahwa hukum pidana China mengukur pertanggungjawaban pidana atas penipuan berdasarkan jumlah total penipuan.
Jika korban bunuh diri sebagai akibatnya, atau kasusnya menarik perhatian publik, atau jumlah penipuannya sangat besar, hukuman maksimalnya mungkin penjara seumur hidup.
Tindak pidana penipuan saja tidak akan mengakibatkan hukuman mati.
Jika tersangka terlibat dalam kegiatan selain penipuan, seperti makar atau menyelundupkan narkoba dan senjata api, ia dapat didakwa dengan beberapa kejahatan dan dijatuhi hukuman mati.
Hasilnya, ditemukan artikel dari Taiwan FactCheck Center (TFC) yang menjelaskan duduk perkara peristiwa dalam video tersebut.
Dikutip dari TFC, 20 Oktober 2022, video tersebut adalah tayangan berita China pada 2018, yang memberitakan 233 penipu China diekstradisi dari Kamboja ke China.
Sebanyak 45 orang di antara mereka dijatuhi hukuman penjara jangka tetap mulai dari 13 tahun hingga 3 tahun. Namun, klaim bahwa semua terpidana dieksekusi mati adalah keliru.
Para ahli mengatakan bahwa hukum pidana China mengukur pertanggungjawaban pidana atas penipuan berdasarkan jumlah total penipuan.
Jika korban bunuh diri sebagai akibatnya, atau kasusnya menarik perhatian publik, atau jumlah penipuannya sangat besar, hukuman maksimalnya mungkin penjara seumur hidup.
Tindak pidana penipuan saja tidak akan mengakibatkan hukuman mati.
Jika tersangka terlibat dalam kegiatan selain penipuan, seperti makar atau menyelundupkan narkoba dan senjata api, ia dapat didakwa dengan beberapa kejahatan dan dijatuhi hukuman mati.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan ratusan penipu tenaga kerja Kamboja dieksekusi mati di China perlu diluruskan.
Video tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Video tersebut adalah tayangan berita China pada 2018, yang memberitakan 233 penipu China diekstradisi dari Kamboja ke China.
Sebanyak 45 orang di antara mereka dijatuhi hukuman penjara jangka tetap mulai dari 13 tahun hingga 3 tahun. Namun, klaim bahwa semua terpidana dieksekusi mati adalah keliru.
Video tersebut dibagikan dengan konteks keliru. Video tersebut adalah tayangan berita China pada 2018, yang memberitakan 233 penipu China diekstradisi dari Kamboja ke China.
Sebanyak 45 orang di antara mereka dijatuhi hukuman penjara jangka tetap mulai dari 13 tahun hingga 3 tahun. Namun, klaim bahwa semua terpidana dieksekusi mati adalah keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/chenkong.kalbar/videos/477519875328756/
- https://www.facebook.com/okha.cin/videos/690067723377265/
- https://www.facebook.com/johny.ingkiriwang.5/videos/1206373374822207
- https://tfc-taiwan.org.tw/fact-check-reports/migration-8340/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 75/6018