• (GFD-2025-28807) Cek fakta, pemerintah bungkam suara dengan matikan fitur live TikTok

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan bahwa pemerintah membungkam suara masyarakat dengan mematikan fitur siaran langsung (live) di aplikasi TikTok.

    Sejak demonstrasi menuntut penghapusan tunjangan DPR pada 25 Agustus 2025 memanas, fitur live TikTok banyak digunakan peserta aksi untuk menyiarkan situasi di lapangan.

    Unggahan itu menulis:

    “Pemerintah sudah menghalalkan segala cara dengan bungkam suara, selain semua listrik dimatikan, fitur live ditiktok jg hilang. Mohon jaga diri baik² Kawan”

    Namun, benarkah pemerintah bungkam suara dengan matikan fitur live TikTok?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menjelaskan bahwa penutupan fitur live dilakukan secara sukarela oleh pihak TikTok, bukan atas instruksi pemerintah.

    "Live TikTok itu kami pun melihat dari pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok, bahwa mereka melakukan secara sukarela untuk penutupan fitur live dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama," katanya, dilansir dari ANTARA.

    Meutya menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah menekankan bahwa negara terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat, termasuk masukan terkait keberadaan fitur live TikTok.

    Juru bicara TikTok juga menegaskan, penangguhan fitur live di Indonesia mulai Sabtu (30/8) malam dilakukan secara sukarela.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Langkah ini diambil karena fitur tersebut dalam sepekan terakhir banyak digunakan untuk menayangkan aksi demonstrasi.

    TikTok menyatakan akan menangguhkan fitur live hanya sementara, sambil terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang berkembang.

    "Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia.Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada," ujarnya, dilansir dari ANTARA.

    Jadi, tidak benar pemerintah membungkan suara masyarakat dengan mematikan fitur live TikTok.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • (GFD-2025-28806) Hoaks! Video TNI setuju bubarkan DPR

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video berdurasi 54 detik beredar di TikTok memperlihatkan sejumlah orang mengenakan seragam loreng Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Dalam video tersebut, seorang pria yang berada di barisan depan berbicara dengan nada marah ke arah kamera.

    Narasi dalam unggahan menyebutkan bahwa kemarahan tersebut ditujukan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bahkan, dalam keterangan tambahan dinarasikan bahwa TNI, Polri, dan angkatan bersenjata lainnya setuju jika DPR dibubarkan.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “TNI AKAN SELALU ADA DI GARDA TERDEPAN UNTUK RAKYAT INDONESIA

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    KEMARAHAN ANGGOTA TNI KEPADA ANGGOTA DPR

    TNI, Polri dan angkatan bersenjata lainnya setuju DPR dibubarkan mereka pelindung Negara tugasnya pertaruhkan nyawa, gajinya kecil .. sdgkn DPR ngapain gaji fasilitas besar isi korupsi lagi .. maju tak gentar bersama rakyat .. bubarkan DPR”

    Namun, benarkah video tersebut merupakan kemarahan TNI kepada DPR dan setuju jika DPR dibubarkan?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, video tersebut sama dengan unggahan YouTube VIVA berjudul “Perwira TNI Cilegon Ngamuk, Ultimatum Keras Effendi Simbolon” yang dipublikasikan pada 13 September 2022.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dalam tayangan itu, terlihat Letnan Kolonel Infanteri Ary Widyo Prasetyo, seorang perwira TNI Angkatan Darat, muncul bersama jajaran prajurit TNI dan pegawai negeri sipil Kodim Cilegon.

    Letkol Inf Ary menyampaikan kemarahan karena pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, yang menyebut TNI sebagai gerombolan.

    Dengan demikian, klaim video TNI setuju bubarkan DPR merupakan hoaks.

    Klaim: Video TNI setuju bubarkan DPR

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28805) Hoaks! Video rumah Puan Maharani dibakar dan dijarah massa

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video berdurasi 30 detik di Facebook pada 31 Agustus memperlihatkan sekelompok orang melompat pagar dengan asap mengepul dari sebuah rumah. Unggahan itu menarasikan bahwa rumah Ketua DPR RI, Puan Maharani, dibakar dan dijarah massa.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Rumah puan Maharani dijarah dan di bakar masaa

    Next rumah anggota dpr lainnya”

    Namun, benarkah video tersebut merupakan rumah Puan Maharani dibakar dan dijarah massa?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, klaim tersebut tidak benar. Hasil penelusuran menunjukkan video itu identik dengan unggahan YouTube TRIBUNWOW OFFICIAL berjudul “Video Massa Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Gedung DPRD Malang Dibakar Demonstran” yang diunggah pada 2020.

    Video tersebut merekam kerusuhan demo Omnibus Law di DPRD Kota Malang pada 8 Oktober 2020, bukan peristiwa di rumah Puan.

    Sementara itu, peristiwa berbeda memang terjadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025. Sekitar pukul 04.00 WIB, massa mencoba merobohkan pagar rumah Puan Maharani dan berusaha masuk, tetapi aparat keamanan berhasil menggagalkan upaya penjarahan.

    Klaim: Video rumah Puan Maharani dibakar dan dijarah massa

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28804) Hoaks! Prabowo minta rakyat jarah rumah Bahlil dan Sri Mulyani

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan foto di TikTok memperlihatkan Presiden Indonesia ke-8, Prabowo Subianto. Foto tersebut diberi narasi bahwa setelah rumah Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dijarah, Prabowo meminta rakyat juga menjarah rumah pejabat lain, seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Anggota Komisi IX DPR Uya Kuya, dan Wakil Ketua Komisi VI DPR Eko Patrio.

    Narasi dalam unggahan itu berbunyi:

    “Setelah rumah Ahmad Sahroni, Prabowo minta rakyat untuk jarah rumah Bahlil, Eko, Sri Mulyani, dan Uya Kuya hari ini juga.”

    Namun, benarkah Prabowo minta rakyat jarah rumah Bahlil dan Sri Mulyani?



    Hasil Cek Fakta

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, pernyataan tersebut tidak benar. Berdasarkan penelusuran, tidak ada pernyataan Presiden Prabowo yang meminta rakyat melakukan penjarahan.

    Foto yang digunakan dalam unggahan itu sebenarnya berasal dari akun Instagram Kementerian Sekretariat Negara.

    Dalam unggahan asli, Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinan atas insiden demonstrasi pada Kamis (28/08/2025) malam yang menewaskan seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan. Pernyataan itu disampaikan dari kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, pada Jumat (29/08/2025).

    Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo justru memerintahkan aparat kepolisian dan TNI untuk menindak tegas pelaku penjarahan rumah pejabat.

    Ia menyampaikan bahwa Presiden menugaskan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto agar mengambil langkah tegas untuk menjaga keamanan fasilitas pribadi, pejabat, maupun negara.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    "Dengan memperhatikan faktor-faktor keamanan baik yang dimiliki secara individu, pribadi, pejabat, maupun institusi negara, beliau menugaskan kepada kepala Polri dan panglima TNI untuk tidak ragu-ragu mengambil langkah-langkah yang terukur dan tegas terhadap terjadinya kegiatan pelanggaran hukum maupun pelanggaran terhadap penegakan hukum," kata dia, dilansir dari ANTARA.

    Klaim: Prabowo minta rakyat jarah rumah Bahlil dan Sri Mulyani

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan