• (GFD-2025-28819) Hoaks Rumah Wagub Jatim Emil Dardak Dibakar & Dijarah Massa

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    tirto.id - Pada akhir Agustus 2025, gelombang demonstrasi massa pecah di berbagai wilayah Indonesia. Aksi ini dipicu oleh kemarahan publik atas penolakan terhadap besaran tunjangan perumahan yang diajukan untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ketidakpuasan masyarakat tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai tuntutan lain yang ditujukan kepada para wakil rakyat.

    ADVERTISEMENT

    Di Surabaya, situasi unjuk rasa di beberapa tempat berakhir ricuh. Berdasarkan laporan Tirto, unjuk rasa di kota pahlawan itu berlangsung ricuh pada 28 hingga 29 Agustus 2025. Sejumlah sepeda motor yang terparkir di sisi timur Gedung Negara Grahadi dilaporkan dibakar oleh massa.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Kerusuhan pun meluas dan tidak lagi terkonsentrasi di sekitar Grahadi. Pada Jumat malam, suasana kota semakin mencekam dan menyebar luas melalui media sosial. Demo berlanjut keesokan harinya, Sabtu (30/8/2025). Aksi massa di depan Polrestabes Surabaya berakhir ricuh. Aksi berujung dengan terbakarnya bangunan yang ada di barat Grahadi.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Di tengah sorotan tajam terhadap unjuk rasa yang terjadi di Surabaya tersebut, di media sosial bersliweran video dan foto yang diklaim memperlihatkan rumah Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Dardak dijarah dan dibakar massa. Dalam rekaman yang tersebar, tampak sebuah bangunan tengah dilalap api, sementara sekelompok orang melempari bangunan itu dengan batu dan benda lainnya. Beberapa dari mereka bahkan terlihat berusaha merobohkan pagar.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Dalam video dan foto lain yang beredar memperlihatkan sosok Emil Dardak sedang melihat sebuah bangunan yang nampak terbakar. Bangunan tersebut juga dinarasikan sebagai kondisi rumah Emil usai dibakar dan dijarah massa.

    Video dan foto terkait klaim tersebut diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “WUNA INFO”(arsip)“Fathur Rochman”,“Bilqis”,“Indah Ningsih”,“Rienie Puspita”, dan “Sout Tania” dalam periode Minggu (31/8/2025) hingga Senin (1/9/2025).

    ADVERTISEMENT

    Periksa Fakta Rumah Emil Dardak Dijarah. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sepanjang Senin (1/9/2025) hingga Selasa (2/9/2025) atau selama satu hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 59 tanda suka, 42 komentar dan dua kali dibagikan. Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah rumah Emil Dardak dibakar dan dijarah masa?

    Hasil Cek Fakta

    Terkait klaim ini, reporter Tirto mendapatkan konfirmasi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang membantah kabar adanya aksi pembakaran dan penjarahan di rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Khofifah menyebut, peristiwa yang terjadi sebenarnya adalah pembakaran kantor Wakil Gubernur Jawa Timur di Gedung Grahadi.

    "Ndak, bukan. Jadi itu kantor Wagub di Grahadi, bukan rumah, itu lah yang terbakar bagian depan barat itu adalah kantor kerjanya pak Wagub," tutur Khofifah di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025).

    Menurut Khofifah, gedung tersebut memang diperuntukkan tidak hanya untuk Gubernur Jawa Timur, tetapi juga Wakil Gubernur Jawa Timur. Saat ini, kata dia, kondisi bangunan masih disegel kepolisian untuk mempermudah proses penyidikan.

    Baca juga:Link CCTV Live Demo Buruh 28 Agustus 2025 di Surabaya

    Disampaikan Khofifah, pembakaran gedung Grahadi itu dilakukan oleh pelaku anarkis dengan melempari molotov.

    "Proses pemeriksaan oleh Poltabes untuk melihat sisi-sisi Grahadi yang rusak karena proses pelemparan bom molotov itu semua bisa terindentifikasi," ujar dia.

    Berdasarkan pemberitaan Antara, diketahui foto bangunan terbakar yang beredar di media sosial merupakan sisi barat Gedung Grahadi yang dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025) malam. Api merusak beberapa ruangan, termasuk ruang kerja Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, ruang kerja Kepala Biro Umum, ruang Protokol, serta ruang Biro Rumah Tangga.

    Sementara, cuplikan video yang memperlihatkan sosok Emil Dardak sedang melihat sebuah bangunan yang nampak terbakar identik dengan unggahan di akun instagram Emil Dardak ini. Momen itu memperlihatkan dirinya memantau langsung kondisi kantor yang terbakar, bukan rumah pribadinya seperti yang diklaim oleh sejumlah akun media sosial.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim yang menyebut rumah Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Emil Dardak dijarah dan dibakar massa bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Peristiwa yang terjadi sebenarnya adalah pembakaran kantor Wakil Gubernur Jawa Timur di Gedung Grahadim bukan di rumah Emil Dardak. Foto bangunan terbakar yang beredar di media sosial merupakan sisi barat Gedung Grahadi yang dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28818) [KLARIFIKASI] Video Istri Uya Kuya Menangis Tidak Terkait Penjarahan

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Rumah milik anggota DPR RI Surya Utama atau Uya Kuya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur dijarah oleh perusuh pada Sabtu malam (30/8/2025).

    Penjarahan itu dilakukan usai video Uya dan beberapa anggota DPR RI berjoget menjadi sorotan di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

    Kemudian, di media sosial muncul video yang diklaim menampilkan istri Uya, Astrid Khairunisha menangis melihat kondisi rumahnya yang dijarah melalui handphone (HP).

    Namun setelah ditelusuri narasi dalam video itu keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan Astrid Khairunisha menangis melihat rumahnya dijarah salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini. 

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Astrid menangis sambil melihat video di HP. Salah satu akun menulis keterangan demikian:

    Hati seorang istri luluh, melihat perjuangan suaminya hilang perlahan. Ikut mewek ksian. YANG SABAR ISTRI UYA KUYA

    Air mata istri Uya. Air mata istri Uya Kuya j4tuh melihat rumah yang dulu penuh perjuangan kini tinggal kenangan.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan istri Uya Kuya menangis karena rumahnya dijarah

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video itu sudah beredar sejak 2021, jauh sebelum rumah Uya dijarah pada 30 Agustus 2025.

    Video bersumber dari unggahan akun TikTok Uya ini.

    Dalam video, Astrid mengatakan bahwa ia sedih saat melihat kondisi anak-anak di Gaza yang merupakan wilayah konflik. Sehinnga, dapat dipastikan narasi yang beredar tidak benar. 

    Diberitakan Kompas.com, Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap sembilan orang yang diduga terlibat dalam penjarahan rumah Uya Kuya, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

    "Sembilan orang pelaku yang kami amankan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, Minggu (31/8/2025).

    Menurut Dicky, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait peran para pelaku lain yang ikut dalam penjarahan tersebut.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan istri Uya Kuya, Astrid Khairunisha menangis melihat rumahnya dijarah merupakan informasi keliru.

    Adapun video aslinya adalah momen ketika Astrid menangis melihat video terkait anak-anak di Gaza. Video itu telah diunggah pada 2021, jauh sebelum terjadi penjarahan di rumahnya pada 30 Agustus 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28817) [HOAKS] Gedung DPR RI Dibakar

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial, beredar video peristiwa kebakaran yang diklaim berlokasi di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.

    Video itu beredar di tengah gelombang aksi unjuk rasa sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja DPR RI dan Polri, yang berlangsung pada akhir Agustus 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Video gedung DPR RI dibakar disebarkan oleh akun TikTok ini, ini, dan X ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (30/8/2025):

    Gedung dpr saat ini

    Hasil Cek Fakta

    Terdapat dua klip yang ditampilkan dalam video. Pertama, kondisi bangunan yang sedang terbakar. Kedua, tampak mobil pemadam kebakaran datang.

    Belum ditemukan sumber asli dari klip pertama. Sehingga tidak dapat dipastikan kedua klip saling berkaitan.

    Sementara, suara dalam video kurang tepat dengan situasi yang ditampilkan.

    Tidak ada suara kendaraan atau sirine truk pemadam kebakaran pada klip kedua.

    Apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat plang merah PT Pertamina (Persero) disertai aksara Arab di bawahnya.

    Plang dengan aksara Arab di Indonesia biasa ditemukan di wilayah Aceh.

    Contoh plang PT Pertamina dengan aksara Arab dapat dilihat di unggahan foto pada Google Maps ini.

    Memang terdapat kantor PT Pertamina (Persero) di dekat gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

    Kendati demikian, sejauh ini belum ada laporan valid yang membuktikan gedung tersebut terbakar.

    Aliansi Rakyat Aceh mengadakan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRA pada Senin (1/9/2025). Namun tidak ada peristiwa pembakaran.

    Situasi aksi terpantau kondusif hingga sekitar pukul 17.00 WIB.

    Sempat ada upaya provokasi dengan melempar botol minuman, tetapi telah diredam koordinator aksi.

    Situasi terkini kondisi terkini aksi demo di depan Gedung DPRA dapat disaksikan di kanal YouTube Serambinews ini dan ini.

    Sementara, situasi terkini Gedung DPR RI dapat dilihat dari pewartaan Kompas TV.

    Tampak sejumlah massa aksi memadati gerbang utama sekitar pukul 15.00 WIB.

    Salah satu tuntutan yang dilayangkan dalam unjuk rasa yakni pengesahan RUU Perampasan Aset, adanya reformasi DPR RI dan Polri.

    Tidak terlihat asap atau kobaran api dari gedung DPR RI.

    Kesimpulan

    Narasi Gedung DPR RI dibakar merupakan hoaks.

    Video yang beredar bukan berlokasi di Gedung DPR RI. Ada indikasi salah satu klip merupakan potongan dari peristiwa di Aceh.

    Namun dapat dipastikan, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRA pada Senin (1/9/2025) hingga pukul 17.00 masih kondusif.

    Sementara, tidak ada asap atau kobaran api yang terlihat dari bangunan Gedung DPR RI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28816) [HOAKS] Pemberitahuan dari BEM UI untuk Tidak Keluar Malam karena Ada Penembakan Misterius

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar pemberitahuan yang diklaim berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) terkait imbauan untuk tidak keluar malam.

    Dalam pesan itu disebutlkan bahwa mulai 1 sampai 10 September 2025 akan ada penembakan misterius (Petrus).

    Namun, setelah ditelusuri unggahan itu tidak benar atau hoaks.

    Pesan berupa imbauan dari BEM UI untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan pesan yang isinya demikian:

    Pengumuman untuk seluruh masyarakat ????

    BEM UI.#Pemberitahuan untuk tidak keluar malm mulai malm ini hingga -tgl 10 september 2025.di jam 22.00 keatas .

    Mulai malam ini,Seruan dari interpol' &Polisi akan diberlakukan (PETRUS)Penembak Misterius bagi yg anarkis!!.Ingatkan sanak keluarga untuk tidak keluar malam sehingga tidak salah sasaran perintah TEMBAK MATI DITEMPAT..

    info ini resmi dari INTEL menyampaikan ke teman -teman Mahasiswa .Jadi dihimbau jam 22 .00.malam matikan lampu lampu yg sekitar yg mengundang kerumunan/tongkrongan disekitar Rumah. Selalu waspada dan diam di rumah ????

    #semua_orang#fbpro_teksAkun Facebook Tangkapan layar Facebook pemberitahuan yang diklaim dari BEM UI terkait akan adanya penembakan misterius pada 1 sampai 20 September 2025

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dicek, di media sosial resmi BEM UI tidak ditemukan informasi soal imbauan untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius. 

    Unggahan terbaru BEM UI di Instagram-nya pada 1 September 2025 berisi kecaman terhadap aparat yang melakukan tindakan represif saat aksi demonstrasi di depan Polda Metro Jaya pada 29 Agustus 2025. 

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengonfirmasi pesan terkait imbauan untuk tidak keluar malam itu ke narahubung BEM UI, Irdina Alin.

    Melalui pesan WhatsApp, Irdina memastikan bahwa informasi itu tidak benar dan bukan berasal dari BEM UI.

    "hoaks,"ujar Irdina Senin (1/9/2025).

    Adapun, penembakan misterius atau Petrus adalah kasus pembunuhan yang terjadi antara tahun 1983 dan 1985 di bawah rezim Orde Baru. 

    Sebagaimana pernah ditulis Kompas.com, penembakan misterius merupakan kasus pelanggaran hak asasi manusia, karena telah mengadili seseorang tanpa melalui proses hukum.

    Saat itu siapa saja  yang dinilai sebagai pelaku kriminal atau kejahatan, seperti preman, perampok dibunuh dengan cara ditembak. 

    Kesimpulan

    Pesan berupa imbauan dari BEM UI untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Setelah ditelusuri, BEM UI tidak pernah mengeluarkan pesan tersebut. 

    Narahubung BEM UI, Irdina Alin juga memastikan bahwa imbauan untuk tidak keluar malam karena akan ada penembakan misterius adalah hoaks.

    Rujukan