• (GFD-2025-28815) [KLARIFIKASI] TNI-Polri Bantah Pengakuan Tersangka Provokator Penyerangan Mako Brimob Cikeas

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Polisi telah menangkap empat orang provokator rencana penyerangan Mako Satuan Latihan (Satlat) Brigade Mobil Kepolisian RI di Cikeas, Kabupaten Bogor.

    Di media sosial, beredar video pengakuan salah satu tersangka. Dia mengaku disuruh anak salah satu anggota TNI.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, informasi itu keliru dan perlu diluruskan.

    Video tersangka provokator penyerangan Mako Brimob mengaku disuruh anak anggota TNI disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Video serupa juga beredar di TikTok dan YouTube.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (31/8/2025):

    Provokator suruhan akhirnya ketangkap.Ngaku disuruh tentara loreng ijo berpangkat komandan, bahkan diarahkan ke markas Brimob Cikeas.

    Pertanyaannya:Kalau yang nyuruh justru orang berseragam, siapa sebenarnya dalang kerusuhan?Kenapa rakyat kecil lagi-lagi yang jadi tumbal?

    akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi keliru di sebuah akun Facebook, Minggu (31/8/2025), mengenai tersangka provokator penyerangan Mako Brimob mengaku disuruh anak anggota TNI.

    Hasil Cek Fakta

    Tersangka yang membuat video pengakuan berinisial M. Ia ditangkap oleh anggota Satlat Brimob Cikeas yang sedang berpatroli pada Sabtu (30/8/2025) malam.

    Dalam sebuah video, M mengaku diperintahkan seseorang berinisial B, yang merupakan anak dari personel TNI berinisial P.

    Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Polres Bogor dibantu Korem 061 Suryakencana, Kodim 0621 Kabupaten Bogor, dan Denpom 31 Bogor mencari personel TNI yang dimaksud.

    Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto mengungkapkan hasil investigasi tersebut. Tim lantas menyimpulkan bahwa niat atau provokasi yang dilakukan tersangka M murni atas inisiatifnya sendiri.

    Niat itu muncul setelah menerima pesan berantai untuk menyerang Mako Satlat Brimob, Cikeas.

    "Dari pendalaman dan konfrontasi dari kedua belah pihak, ternyata apa yang disampaikan oleh tersangka M yang sudah divideokan dan viral di beberapa media sosial itu tidak benar," ungkap Wikha pada Minggu (31/8/2025).

    Diketahui bahwa M merupakan karyawan dari B. Tersangka M menyebut nama anak personel TNI karena berharap dilepaskan oleh anggota Brimob yang menangkapnya.

    Narasi yang beredar di media sosial berpotensi memicu perpecahan antara TNI dan Polri.

    Kasi Intel Korem 061 Suryakencana Bogor Kolonel Infanteri Syafrinaldi mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing narasi bernada provokatif.

    "Jadi, kami di sini, TNI-Polri di wilayah Bogor, kami masih tetap solid, dan kami juga berharap masyarakat jangan mau dan jangan mudah mendengar berita-berita hoaks yang bisa memprovokasi," kata dia.

    Kesimpulan

    Video tersangka provokator penyerangan Mako Brimob mengaku disuruh anak anggota TNI, memuat informasi keliru.

    Tersangka M menyebut seseorang berinisial B yang merupakan anak personel TNI, berharap dilepaskan oleh anggota Brimob yang menangkapnya.

    TNI dan Polri di Kabupaten Bogor memastikan tetap solid dan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing narasi provokatif di media sosial.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28814) Cek Fakta: Tidak Benar Sniper Ditempatkan di Atas Gedung di Mataram dengan Target Tembakan Acak

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak, informasi tersebut diunggah salah satu akaun Facebook, pada 31 Agustus 2025.
    Klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak, berupa tulisan sebagai berikut.
    "Hati-hati weee sak ilek Mataram jerah sugul julep ngerap bai ina arak2 doang gamak caren: Titik Sniper ( atas gedung ) Area mataram kota
    Hotel gran madani
    Hotel prime park
    Hotel golden place
    Hotel fizz lombok
    Hotel aston
    Lombok epic Centrum mall
    Masjid raya hablul wathon
    _*Tolong sebarkan pada keluarga/kerabat/teman mu jangan sampai keluar rumah di atas jam 10 malam. Karna penembakan akan acak & tidak memilih².*_ #teks"
    Benarkah klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Kabar Sniper Ditempatkan di Gedung Tinggi Mataram Cuma Hoaks, Ini Penjelasan Polisi" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 September 2025.
    Dalam artikel situs Liputan6.com, Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Kombes Pol. Hendro Purwoko menyatakan informasi tentang adanya penempatan sejumlah penembak jitu dari atas gedung dengan target secara acak adalah hoaks.
    "Saya Kapolresta Mataram menegaskan bahwa informasi adanya petugas kepolisian yang menembak dari atas gedung secara acak itu adalah tidak benar (hoaks)," kata Kombes Hendro, dikutip Selasa (2/9/2025).
    Menanggapi informasi tentang penempatan sniper tersebut, Hendro meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak cepat terprovokasi dengan segala bentuk isu dan informasi yang belum jelas kebenarannya.
    "Jangan terprovokasi, segera klarifikasi apabila menerima informasi mencurigakan," ucapnya.
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim sniper ditempatkan di atas gedung di Mataram dengan target tembakan acak tidak benar.
    Nusa Tenggara Barat Kombes Pol. Hendro Purwoko membantah informasi tentang adanya penempatan sejumlah penembak jitu dari atas gedung dengan target secara acak.
  • (GFD-2025-28813) Cek Fakta: Tidak Benar Video Anggota Brimob Mengundurkan Diri

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan klaim video anggota Brimob menyatakan mengundurkan diri. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 1 September 2025.
    Dalam video tersebut, terdapat tulisan:
    "Anggota brimob Mulai tau Politik kapolri"
    Sedangkan isi videonya, terlihat 1 orang yang menggunakan seragam dan bersenjata menyampaikan pernyataan mengundurkan diri, ditemani beberapa rekannya.
    Berikut pernyataannya:
    Kepada Listyo Sigit kami mengundurkan diri, kami tidak ingin bertarung antarsaudara, anda duduk nyaman di sana, kami berdarah di sini. Kamu makin kaya, kita makin sengsara. Kamu enak-enakan sama keluarga, kita nangis takut pulang tinggal nama.
    Lihat yang berdemo meminta keadilan, bukan jabatan, apalagi jabatan rangkap seperti bapak.
    Kalau rakyat demo temui, jangan diabaikan. ini sengaja mengorbankan kami setiap ada demo nggak pernah ditemui, anda asyik bagi bagi jabatan kami disini kau bentur benturkan
    Tugas kami itu mengamankan menertibkan melindungi melayani dan mengayomi masyarakat. Anda mentang mentang punya jabatan seenaknya merubah aturan tapi hidup dari rakyat senjata dari rakyat, penghasilan kami ngemis kepada rakyat
    Kami minta anda nggak ngotak jenderal. Ingat nyawa kita rela berkorban untuk bangsa tapi tidak untuk sesama anak bangsa.
    Sedangkan caption pada unggahan tersebut: 
    Brimob yang sudah paham politik kapolri,memilih mengundurkan diri,dari pada bentrok dengan mahasiswa masyarakat pendemo🤗✌️👍#Vidioreels #jangkauanluas #pengikut
    Benarkah klaim video anggota Brimob menyatakan mengundurkan diri? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video anggota Brimob menyatakan mengundurkan diri. Penelusuran mengarah kepada pernyataan dari Divisi Humas Polri melalui akun Instagram resminya @divisihumaspolri.
    "Telah beredar video personel Brimob Polri berseragam lengkap mengundurkan diri, Divisi Humas Polri menegaskan video tersebut adalah hoaks hasil rekayasa digital. Manipulasi AI kini kian makin canggih, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu cek fakta dahulu agar tidak terprovokasi. Mari Bersama Kita Ciptakan Suasana Sejuk Sampaikan Aspirasi dan #WujudkanIndonesiaDamai," demikian pernyataan Divisi Humas Polri yang dikutip pada Selasa (2/9/2025).

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video anggota Brimob menyatakan mengundurkan diri tidak benar.
    Divisi Humas Polri menegaskan video tersebut adalah hoaks hasil rekayasa digital.
  • (GFD-2025-28812) Menyesatkan: Apartemen Slipi Dibakar saat Demonstrasi Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] yang diklaim sebagai peristiwa pembakaran apartemen saat demonstrasi akhir Agustus 2025.

    Video berdurasi 35 detik itu memperlihatkan kerumunan massa berteriak di depan kobaran api. Beberapa orang di antaranya membawa bendera merah-putih dan merekam peristiwa itu. Di dalam video, pengunggah menyematkan lokasi, “Slipi Apartment - Jakarta”.

    Namun, benarkah Apartemen Slipi dibakar demonstran?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi konten dan klaim tersebut menggunakan Google Street View dan pemberitaan media kredibel. Hasilnya, peristiwa pembakaran terjadi di Jembatan Layang Slipi Petamburan, bukan Apartemen Slipi.

    Verifikasi Video

    Tempo menelusuri lokasi lewat Google Street View. Dari petunjuk visual dalam video, Tempo menemukan gedung tinggi di belakang, tiang listrik, dan lampu jalan bercabang empat.

    Lokasi tersebut berada di sisi tenggara gedung Apartemen Slipi.



    Sejumlah media menayangkan video suasana simpang jembatan layang Slipi, Petamburan, saat aksi demonstrasi. WartaKota, Tribunnews, dan Inilah.com merekam peristiwa itu dari sudut serupa pada 25 Agustus 2025. Massa tak hanya membakar pos polisi, tapi juga menyeret tenda pos ke tengah Jalan Gatot Subroto dekat Palmerah Utara dan membakarnya.



    Ketika ditelusuri menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci “apartemen dibakar + demo 25 Agustus”, tidak ada pemberitaan mengenai itu.

    Demonstrasi di Kolong Jembatan Slipi 25 Agustus 2025

    Aksi “Revolusi Rakyat Indonesia” pada 25 Agustus 2025 berlangsung hingga malam. Pukul 21.15 WIB, bentrokan antara polisi dan massa masih terjadi di kolong flyover Pejompongan, Jakarta.

    Awalnya, demonstrasi di sekitar Gedung MPR/DPR/DPD mulai bubar. Massa yang memenuhi sejumlah titik di Kompleks Parlemen berangsur pulang. Namun, puluhan orang bertahan di bawah jembatan Pejompongan, sekitar 800 meter dari gerbang utama DPR.

    Kerumunan juga bertahan di kolong jembatan simpang Slipi, sisi barat laut Pejompongan. Pukul 21.34 WIB, kawasan ini masih padat. Warta Kota merekam massa membakar pos dan tenda polisi. Tidak ada apartemen yang terbakar seperti klaim di media sosial.

    Kericuhan merusak taman sekitar lokasi. Pos polisi ludes terbakar. Pembersihan dilakukan petugas gabungan pada 1 September, mulai dari mengecat mural, menyemprot sisa pos terbakar, menghilangkan jejak gas air mata, memperbaiki pos, membersihkan taman, hingga mengangkut puing bekas demonstrasi.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan Cek Fakta Tempo, klaim bahwa Apartemen Slipi dibakar saat demonstrasi adalah keliru. Peristiwa pembakaran terjadi pada saat demo 25 Agustus 2025 di Jembatan Layang Slipi Petamburan. Tetapi bukan Apartemen Slipi.

    Rujukan