• (GFD-2025-25861) [KLARIFIKASI] Logo Kemenkes Bukan Melambangkan Penganut Asclepius

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar narasi yang mengeklaim bahwa logo Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melambangkan penganut dewa kedokteran Yunani Kuno, Asclepius.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru.

    Klaim mengenai logo Kemenkes melambangkan penganut Asclepius disebarkan oleh akun Facebook ini pada Senin (24/2/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasinya:

    Lambang kesehatan Indonesia itu adalah bakti husada dan itu adalah jati diri bangsa ini, bukan yang lambang sekarang ini yang itu sebenarnya lambangnya penganut pagan asclepius,

    Lambang kesehatan berubah sejak si Firaun Raja jawa palsu itu berkuasa tahun 2016 ,

    Makanya hancur semua sejak si firaun raja jawa palsu berkuasa,

    Hasil Cek Fakta

    Logo Kemenkes yang kini dipakai disahkan saat upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 pada 2016.

    Dilansir situs web Kemenkes, logo tersebut dipilih berdasarkan hasil sayembara yang dimenangkan oleh desainer asal Jakarta bernama Kunto Baskoro.

    Tulisan "Bakti Husada" pada logo sebelumnya telah dihapus dan diganti dengan desain minimalis dan modern.

    Berikut makna logo Kemenkes:

    Sebagai informasi, Asclepius merupakan dewa kedokter dalam mitologi Yunani-Romawi.

    Dilansir Britannica, Asclepius dikenal sebagai dewa penyembuh, kebenaran, dan ramalan. Ia adalah anak laki-laki Apollo dan Coronis.

    Dalam kisah mitologi Yunani, Asclepius dibunuh oleh raja dari para dewa, Zeus karena takut ilmu kesehatannya akan membuat semua manusia menjadi abadi.

    Logo Kemenkes tidak ada kaitannya dengan mitologi tersebut.

    Kesimpulan

    Klaim mengenai logo Kemenkes melambangkan penganut Asclepius merupakan narasi keliru.

    Logo yang kini dipakai Kemenkes dipilih berdasarkan hasil sayembara yang dimenangkan desainer asal Jakarta Kunto Baskoro. Logo baru mulai dipakai pada 2016.

    Makna dan filosofi logo Kemenkes tidak ada kaitannya dengan mitologi Yunani atau kisah Asclepius.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25860) [HOAKS] Restoran Mie Gacoan Disegel karena Jual Makanan Mengandung Minyak Babi

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Restoran Mie Gacoan diklaim menyediakan makanan mengandung minyak babi sehingga disegel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    Narasi tersebut dibagikan oleh sejumlah akun Facebook, dan disertai video yang menunjukkan penyegelan sebuah gerai Mie Gacoan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi restoran Mie Gacoan disegel karena menyediakan makanan mengandung minyak babi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini pada Senin (24/2/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Mi Gacoan didapati mengandung minyak babi, waduh, hati hati , sekarang Mi Gacoan di segel.

     Screenshot Hoaks, restoran Mie Gacoan disegel karena menjual makanan mengandung minyak babi

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, gerai Mie Gacoan dalam video yang dibagikan sejumlah akun Facebook tersebut berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan.

    Gerai tersebut bukan disegel karena menjual makanan mengandung minyak babi, tapi karena belum memenuhi persyaratan pendirian bangunan usaha.

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, gerai Mie Gacoan di Serpong, Tangsel resmi disegel oleh Satpol PP pada 21 Februari 2025.

    Penyegelan dilakukan karena proyek restoran tersebut belum memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang menjadi syarat wajib bagi bangunan usaha di daerah itu.

    Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Satpol PP Kota Tangsel, Suherman, menjelaskan, tindakan ini diambil sesuai aturan yang berlaku dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2023 Pasal 109, yang mewajibkan setiap badan usaha atau perorangan memiliki PBG sebelum beroperasi.

    Menurut Suherman, pihak pengelola Mie Gacoan sebenarnya telah mengurus izin PBG, tetapi proses penerbitannya masih berlangsung.

    Oleh karena itu, restoran tidak boleh beroperasi hingga dokumen tersebut resmi terbit.

    "Jadi, mereka sudah mengurus PBG, cuma belum turun. Nanti, setelah PBG sudah keluar, mereka bisa mengajukan permohonan buka segel ke Satpol PP, baru bisa kembali beroperasi," kata dia.

    Suherman memastikan, restoran Mie Gacoan Serpong yang disegel ini adalah restoran baru dan belum pernah mendapatkan sanksi serupa sebelumnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi restoran Mie Gacoan disegel karena menyediakan makanan mengandung minyak babi adalah hoaks.

    Gerai Mie Gacoan dalam video yang dibagikan sejumlah akun Facebook tersebut berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan.

    Gerai tersebut bukan disegel karena menjual makanan mengandung minyak babi, tapi karena belum memenuhi persyaratan pendirian bangunan usaha.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25859) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pembagian Bansos dari BPJS hingga Rp 3,55 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pembagian bansos dari BPJS hingga Rp 3,55 juta, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook 23 Januari 2025.
    Klaim link pembagian bansos dari BPJS hingga Rp 3,55 juta berupa tulisan sebagai berikut.
    "INFO BANSOS...!!!!
    Pemerintah mengeluarkan dana bansos BPJS bagi seluruh masyarakat untuk mengurangi beban rakyat
    "Daftar Segera Dan Terima Dana bansos Senilai Rp600.000-Rp 3.550.000"
    Tanpa biaya pendaftaranDaftar di 👇👇👇"
    Unggahan tersebut mengarahkan penerimannya untuk mengklik link sebagai berikut.
    "https://daftar-bpjs.info-1y.com/1/?fbclid=IwY2xjawIro9BleHRuA2FlbQIxMQABHSv_MnrziA85anFqDx2iSs8g3TPU7kndIIkjjpcsruIGxYw-5SgXwnMjKw_aem_jyAOS_o-e2aSpbBEKovfqw"
    Jika link tersebut diklik mengarah pada halaman situs yang menampilkan logo BPJS Kesehatan dan terdapat formulir digital yang meminta data pribadi seperti nama dan nomor Telegram aktif.
    Benarkah klaim link pembagian bansos dari BPJS hingga Rp 3,55 juta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pembagian bansos dari BPJS hingga Rp 3,55 juta, BPJS Kesehatan melalui akun Instagram resminya @bpjskesehatan_ri menyatakan, BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan dana bantuan tunai untuk masyarakat Indonesia.
    BPJS Kesehatan tidak bertanggung jawab terkait informasi hoaks tersebut, masyarakat diminta untuk tidak mempercaya dan mengikuti instruksi pada informasi tersebut.
    Dalam artikel berjudul "Waspada Hoaks Pemberian Bantuan Uang dari BPJS Kesehatan" yang dimuat situs Liputan6.com, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan adalah hoaks alias berita bohong.
    Dia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan dan membiasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum membagikan pada orang lain.
    "Anda juga dapat menghubungi call center BPJS Kesehatan di nomor 1500 400 jika membutuhkan informasi melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang anda terima," imbuhnya.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pembagian bansos dari BPJS hingga Rp 3,55 juta tidak benar.
    BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan dana bantuan tunai untuk masyarakat Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25858) Cek Fakta: Prabowo Minta Maaf Terkait Kelangkaan Gas LPG 3 Kg

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/02/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi yang menyebut Presiden Prabowo meminta maaf terkait kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg.

    Video tersebut diunggah oleh akun TikTok “Agung News” pada Selasa (4/2/2025) dengan narasi sebagai berikut:

    “Prabowo meminta maaf terkait kelangkaan Gas Elpiji 3 kg”

    Terpantau pada hari Rabu (26/2/2025), unggahan itu sudah ditonton oleh 68 ribu penonton, mendapatkan lebih dari 1.200 tanda suka, 109 komentar, serta 68 kali dibagikan.

    Lantas benarkah narasi yang disampaikan?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir hasil penelusuran tirto.id yang melakukan pengecekan fakta dengan menyaksikan keseluruhan video tersebut, ditemukan bahwa di tengah video terlihat tulisan “Perayaan Natal Nasional 2024” sebagai latar lokasi.

    Temuan itu mengindikasikan bahwa kemungkinan pidato tersebut disampaikan Prabowo dalam kegiatan tersebut.

    Ketika dilakukan penelusuran lebih lanjut dengan Reverse Image search, hasil penelusuran mengarahkan ke artikel  dari Antara.

    Foto itu memperlihatkan Prabowo mengenakan batik coklat dengan kain tenun biru, serta di kepalanya mengenakan peci hitam, serupa dengan tampilan di video di TikTok.

    Pada bagian keterangan foto, tertulis jika gambar tersebut diambil saat Prabowo menyampaikan sambutan dalam perayaan Natal Nasional 2024 di Jakarta pada Sabtu, 28 Desember 2024.

    Tirto juga melakukan pencarian dan mengarah ke artikel dari situs resmi Sekretariat Negara. Dalam artikel tersebut, dijelaskan kalau konteks dalam sambutan Prabowo tersebut soal komitmennya bersama seluruh jajaran pemerintah untuk bekerja keras melayani rakyat Indonesia.

    Artikel tersebut juga tidak membahas sama sekali permintaan maaf terkait kelangkaan LPG 3 kg. Pembatasan penjualan LPG 3 kg belum terjadi kala Prabowo menyampaikan sambutan tersebut.

    Perayaan Natal Nasional 2024 juga disiarkan langsung oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 28 Desember 2024. Sambutan Prabowo terlihat dari sekitar garis waktu 50:40. Sambutannya berlangsung sekitar 29 menit. Bagian pidato Prabowo yang identik dengan unggahan di Tiktok terlihat di time stamp 1 jam 4 menit.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi narasi ”Prabowo minta maaf soal kelangkaan gas LPG 3 kg” merupakan konten yang menyesatkan.