• (GFD-2025-28799) [SALAH] Tom Lembong Ungkap Jokowi Telah Lama Meninggal

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Saluran YouTube “Rakyat Menillai” pada Jum’at (8/8/2025) mengunggah video [arsip] dengan keterangan yang menyebutkan bahwa Tom Lembong mengungkapkan Jokowi telah meninggal pada akhir 2023.

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah disukai sebanyak 2.400 aku

    Hasil Cek Fakta

    Klaim meninggalnya Joko Widodo, mantan Presiden Republik Indonesia ke-7 pernah diulas oleh TurnBackHoax dengan judul “[SALAH] Jokowi Meninggal Dunia”, tayang Jum’at (18/7/25).

    Diketahui, Jokowi mengalami alergi kulit seusai melakukan lawatan ke Vatikan beberapa bulan lalu. Alergi tersebut menyebabkan peradangan di area wajah yang hingga kini belum sepenuhnya sembuh.

    Tim juga melakukan penelusuran melalui akun Instagram resmi @jokowi. Terdapat video reels yang diunggah pada 24 Agustus 2025, terlihat Jokowi sedang menikmati waktu bersama dengan keluarga dan cucu nya.

    Selain itu melalui pencarian Google, tim pemeriksa fakta juga tidak menemukan informasi kredibel mengenai statement Tom Lembong yang menyebutkan Jokowi telah meninggal.

    Kesimpulan

    Video “Tom Lembong ungkap Jokowi telah lama meninggal” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28798) [SALAH] Wonosobo Gempar: Warung Jual Soto, Ternyata Masak Mayat Mahasiswi

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Pada Senin (18/8/2025) beredar akun YouTube “Cerita Pendek 365” membagikan video [arsip] yang mengisahkan cerita tentang adanya warung soto berdaging manusia di Wonosobo, yang diklaim sebagai kisah nyata. Unggahan tersebut disertai narasi :

    “Wonosobo Gempar: Pemilik Warung Masak Mayat Mahasiswi, Jual Soto Selama Dua Bulan Tanpa Diketahui”

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mentranskrip audio dalam video menggunakan notegpt.io. Berikut hasil transkripsi nya:

    “Di sebuah kota kecil yang biasanya tenang, Wonosobo mendadak diguncang kabar mengerikan. Bukan gempa, bukan bencana alam, melainkan sebuah rahasia kelam yang terkuak dari sebuah warung soto sederhana di pinggir jalan. Selama 2 bulan penuh, masyarakat tanpa sadar menyantap mangkuk demi mangkuk soto hangat sambil memuji kuahnya yang aneh tapi nikmat. Tidak ada yang curiga. Sampai suatu malam sebuah potongan tulang kecil muncul di dalam mangkuk. Sejak saat itu kengerian dimulai dan kebenaran yang terungkap membuat seluruh.”

    Hingga Selasa (2/9/2025) unggahan tersebut ditonton lebih dari 800 ribu, menuai 977 komentar dan disukai 6,3 ribu akun.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri klaim tersebut dengan memasukkan kata kunci “soto manusia di wonosobo” ke Google. Hasil penelusuran tidak ditemukan sumber kredibel yang membenarkan klaim tersebut. Tidak ada laporan resmi dari Kepolisian Wonosobo terkait kasus tersebut.

    TurnBackHoax mencurigai narasi dalam video merupakan cerita fiktif. Selain tidak adanya bukti, cuplikan foto dalam video adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI).

    TurnBackHoax mengamati bahwa cuplikan foto dalam video merupakan hasil AI. Verifikasi melalui wasitai.com mengkonfirmasi bahwa adegan polisi membuka wajan berisi daging adalah buatan AI, ditunjukkan dengan kartu merah sebagai indikator.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Wonosobo gempar: warung jual soto, ternyata masak mayat Mahasiswi” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28797) [BELUM TERBUKTI] Getah Daun Jarak Bisa Obati Sakit Gigi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Akun Facebook “DARIS CODET” pada Sabtu (23/8/2025) membagikan foto [arsip] yang memperlihatkan potret daun jarak. Unggahan disertai takarir:
    “Di tempatku ini namanya Daun jarak Getah nya bisa mengobati sakit gigi berlubang”
    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) juga menemukan narasi “Ternyata ini di cara alami atasi sakit gigi👇👇👇 Hanya dengan getah daun jarak” dari unggahan [arsip] akun Facebook “Rawita Rama”.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.

    Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Wilayah Riau, drg. Grifino Dahlihardy menekankan belum ada penelitian medis yang mendukung efektivitas daun jarak untuk semua jenis sakit gigi. Menurutnya, sakit gigi memiliki beragam penyebab, mulai dari gigi berlubang, peradangan gusi, hingga abses. Langkah paling tepat adalah memeriksakan diri ke dokter gigi agar penyebabnya dapat ditangani sesuai kondisi, terutama pada pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid.

    Beberapa penelitian memang menyinggung potensi tanaman jarak (Jatropha curcas) sebagai agen antimikroba alami, tetapi bukan untuk menyembuhkan sakit gigi secara permanen. Mengutip National Library of Medicine, ekstrak daun jarak menunjukkan efektivitas spesifik terhadap bakteri Streptococcus sanguinis, sementara lateks dari kulit batangnya terbukti mampu melawan Streptococcus mutans, bakteri yang berperan dalam pembentukan plak dan kerusakan gigi.

    Penelitian lain yang dipublikasikan dalam Medical Research Journal mengungkap ranting Jatropha curcas memiliki aktivitas antimikroba terhadap strain bakteri penyebab karies gigi. Hasil ini memberikan wawasan ilmiah mengenai penggunaan tradisional ranting jarak sebagai alat kunyah, sebuah praktik yang diyakini masyarakat dapat mencegah karies.

    Meski demikian, penelitian ini masih terbatas pada konteks laboratorium dan belum menjelaskan secara menyeluruh mekanisme bagaimana senyawa dalam tanaman jarak memberikan efek antimikroba terhadap mikroorganisme di rongga mulut manusia. Penelitian-penelitian tersebut hanya sampai pada tahap eksplorasi potensi antimikroba. Belum ada uji klinis atau bukti medis yang menyatakan daun jarak dapat menyembuhkan sakit gigi secara permanen.

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan sebuah studi ilmiah yang dimuat dalam South Asian Research Journal of Natural Products (2023) yang mengkaji bahwa bahwa ekstrak getah daun jarak (Jatropha curcas) mengandung flavonoid dan tanin, senyawa yang memiliki sifat antiinflamasi. Dalam uji laboratorium, ekstrak ini menunjukkan kemampuan mengurangi peradangan dan meredam radikal bebas. Namun, penting dicatat bahwa penelitian ini hanya dilakukan secara in vitro, belum ada bukti klinis bahwa daun jarak dapat menyembuhkan sakit gigi secara permanen.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “getah daun jarak bisa obati sakit gigi” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28796) [SALAH] Bagi-bagi Uang Hasil Bongkar Brankas Milik Sahroni

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 02/09/2025

    Berita

    Akun TikTok “lintasbuanaofficial” pada Minggu, (31/8/25) mengunggah video [arsip] yang disertai dengan narasi sebagai berikut:

    “INILAH UANG YANG DIJARAH MASSA DEMONSTRAN DI RUMAH AHMAD SAHRONI WAKIL ANGGOTA DPR KOMISI 1 Karena Dianggap Uang Hasil Korupsi / Uuang Rakyat Dan Dibagi Bagi Secara Acak Untuk Dikembalikan Ke Rakyat, Beruntung Massa Demonstran Yang Kecipratan Uang Durian Dari Uang Ahmad Sahroni Anggota DPR Komisi 1
    #ahmadsahroni #uangdijarah #dpr #massaanarkiskarenadprkorupsi #rakyatmarah”

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 8.014 kali, 7.103 suka, 600 lebih interaksi komentar, dan 1.451 dibagikan ulang.

    Hasil Cek Fakta

    Dalam video sumber yang beredar, orang yang membagikan uang tersebut bernama Putra Siregar, pemilik usaha elektronik bernama “PS Store” yang terkenal di Indonesia. Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) coba melakukan penelusuran melalui pencarian TikTok dengan kata kunci “Putra Siregar bagi-bagi uang”.

    Hasilnya, pencarian mengarah pada salah satu video yang diunggah oleh akun TikTok “PStore Jabar”. Video tersebut diunggah pada Jum’at, (21/8/25) dan merupakan momen Putra Siregar sedang membagikan uang kepada karyawannya. Sehingga tidak ada kaitannya dengan peristiwa penjarahan rumah milik Sahroni.

    Kesimpulan

    Video dengan klaim “bagi-bagi uang hasil bongkar brankas milik Sahroni” merupakan konteks yang salah (false context).

    Rujukan