• (GFD-2024-23173) Keliru, Video yang Diklaim Azan Menyerupai Islam di Gereja Kalimantan Barat

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan YouTube yang diklaim sebuah gereja di Kalimantan Barat mengumandangkan azan menyerupai umat Islam. Video itu beredar dengan judul “Cuma di NKRI, gereja di Kalimantan Barat menyerupai azan umat Islam”.

    Video itu memperlihatkan sejumlah orang memasuki gereja yang memiliki pilar-pilar tinggi dengan tanda papan bertuliskan Gereja Katedral Santo Yoseph. Terdengar suara panggilan ibadah dalam bahasa Arab. Video itu memuat narasi: “Marilah kita shalat setiap hari minggu di gereja ini”.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan orang-orang yang salat setiap hari Minggu di Gereja di Kalimantan Barat?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Gereja Katedral Santo Yoseph tidak mengumandangkan panggilan ibadah yang mirip dengan azan umat Muslim. Video tersebut hasil rekayasa yang menggabungkan video suasana Gereja Katedral Santo Yoseph dengan video panggilan ibadah di sebuah gereja. 

    Video tersebut bermula disebarkan oleh akun TikTok @andra688. Namun, akun tersebut sudah dihapus di platform TikTok.

    Pastor Rekan di Paroki Keluarga Kudus Pontianak Keuskupan Agung Pontianak, Gregorius Kukuh Nugroho CM, menyatakan bahwa Gereja Katedral Santo Yoseph tidak mengumandangkan panggilan ibadah dalam bahasa Arab tersebut. “Narasi video itu keliru,” kata dia dihubungi Tempo, 26 September 2024. 

    Pihak gereja juga tidak pernah menggelar shalat untuk umat Muslim setiap hari Minggu di gereja. Dia meminta semua pihak tidak mempercayai video tersebut dan menjaga persatuan bangsa. “Mari kita jaga persatuan bangsa,” kata pria yang kerap disapa Romo Greg tersebut. 

    Mengenai suara mirip azan dalam video yang beredar tersebut, Romo Gereja Theresia Jakarta, Johannes Hariyanto, SJ mengatakan tidak ada komunitas Katolik di Indonesia yang berbahasa Arab untuk panggilan ibadahnya. 

    Dia mengatakan, video tersebut kemungkinan hanya menggunakan tampilan Gereja Katedral Santo Yoseph sebagai ilustrasi. Namun Gereja tersebut juga tidak mengumandangkan panggilan ibadah dalam bahasa Arab.

    “Gaya suaranya seperti azan, tetapi saya nggak tau versi siapa. Sejauh yang saya tahu, tidak ada komunitas Katolik berbahasa Arab (dalam beribadah, di Indonesia),” kata Romo Hariyanto pada Tempo melalui pesan, Rabu, 2 Oktober 2024.

    Meski begitu, pihak gereja Katolik selalu terbuka pada tamu Muslim dan akan menyiapkan tempat shalat jika dibutuhkan.  

    Tempo kemudian menelusuri video mirip azan yang dilakukan di gereja di Youtube dengan sejumlah kata kunci dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasilnya, Tempo menemukan video mirip azan itu pertama kali dipublikasikan oleh kanal AMENTV pada 29 Maret 2017, berjudul Prayer Calling to come to Christ for Salvation. copyright@jafer young atau jika diterjemahkan menjadi: “Doa Panggilan untuk datang kepada Kristus demi Keselamatan. Hak cipta @jafer young”.

    AMENTV dalam keterangannya menulis bahwa mereka adalah organisasi Kristen nirlaba yang didirikan oleh seorang mualaf. Pria yang melantunkan panggilan ibadah dalam bahasa Arab itu adalah pendeta Rev Jacob, seperti yang terlihat dalam video-video lain dalam kanal tersebut.

    Video tersebut kemudian banyak dibagikan akun-akun lain di Youtube dengan klaim yang juga keliru sebagai panggilan ibadah Kristen Ortodoks di Timur Tengah.

    Sejarah Gereja Katedral Santo Yoseph

    Gereja Katedral Santo Yoseph atau Santo Yosef didirikan tahun 1908 yang berlokasi di Jalan Patimura No. 195, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Pontianak, sebagaimana diberitakan JPNN.com.

    Pemberkatan gereja sekaligus pendirian Paroki Katedral Pontianak, dilakukan tanggal 9 Desember 1909. Prefek Apostolik Dutch Borneo Mgr. Pacificus Bos, OFMCap adalah tokoh utama dalam pembangunan gereja tersebut. 

    Gedung gereja yang baru telah dibangun ulang pada tahun 2011 sampai selesai dan diresmikan tahun 2014. Tahun 2013, gereja tercatat memiliki 1.700 umat.

    Arsitektur bangunan memperlihatkan perpaduan antara karakteristik desain Romawi dan Timur Tengah. Bagian eksteriornya didominasi ornamen khas Dayak. Sementera interiornya diisi lebih banyak ornamen Tionghoa dan gaya klasik Eropa.

    Selain menarik karena keindahan arsitekturnya, Gubernur Kalimantan Barat (2008-2018) Drs. Cornelis, MH, yang meresmikan bangunan baru itu, menyatakan bahwa gereja tersebut merupakan gereja Katolik terbesar di Asia Tenggara.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang mengatakan video Gereja Katedral Santo Yoseph mengumandangkan panggilan ibadah yang mirip azan umat Muslim adalahkeliru.

    Video tersebut hasil rekayasa yang menggabungkan video suasana Gereja Katedral Santo Yoseph dengan video panggilan ibadah di sebuah gereja di kanal YouTube. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-23172) Belum Ada Bukti, Air Rendaman Sawo Mengkal Menjadi Obat Vertigo

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2024

    Berita



    Sebuah video beredar di WhatsApp dan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, yang berisi narasi pengobatan sakit vertigo menggunakan buah sawo mengkal alias sawo setengah matang.

    Sebagian video memperlihatkan seseorang yang menerangkan metode pengobatan tersebut. Video versi lainnya memperlihatkan buah sawo yang masih berada di pohonnya. Sawo mengkal diklaim bisa dijadikan obat vertigo dengan cara dikupas, diiris-iris, dimasukkan ke air mendidih, kemudian didinginkan. Air itu dianjurkan diminum setiap hari, selama beberapa hari.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah sawo mengkal bisa dijadikan obat vertigo?

    Hasil Cek Fakta



    Peneliti bioteknologi di Poznan University of Medical Science, Polandia, Anastasia Hermosaningtyas, menjelaskan memang tanaman sawo mulai buah, daun dan kayunya mengandung banyak nutrisi.

    Kandungan nutrisi di antaranya gula, protein, asam amino, mineral, senyawa metabolit sekunder, dan senyawa bioaktif lainnya. Sejumlah penelitian telah mengungkap manfaat kandungan sawo salah satunya yang telah dipublikasikan di Trends in Food Science & Technology edisi September 2022.

    Namun, menurut Anastasia, penggunaan sawo untuk pengobatan vertigo belum teruji secara ilmiah. Belum ditemukan penelitian yang mengkonfirmasi manfaat konsumsi air rebusan sawo mengkal pada penderita vertigo.

    “Saya tidak menemukan satupun publikasi ilmiah yang mendukung maupun menyebutkan khasiat sawo mengkal untuk vertigo,” kata Anastasia pada Tempo melalui email, Selasa, 2 Oktober 2024.

    Demikian juga penjelasan dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa dari Universitas La Tansa Mashiro, Banten, yang dimuat website Halosehat.com. Dia mengatakan sawo bukan obat utama sakit vertigo.

    Vertigo adalah sakit yang ditandai rasa pusing dan seakan-akan benda-benda yang ada di sekitar bergerak, melayang, dan seolah-olah berputar sehingga membuat pasien akan mengalami hilangnya keseimbangan.

    Hal itu membuat penderitanya kesulitan berdiri dan berjalan. Gejala lain yang juga mungkin muncul adalah kepala terasa sakit, pusing, dan bahkan disertai dengan rasa mual dan ingin muntah.

    Penyebab vertigo di antaranya gangguan keseimbangan tepi (sumber di telinga dalam) atau keseimbangan pusat (gangguan dari otak). Sementara pengobatan pada pasien yang mengalami vertigo disesuaikan dengan penyebab kemunculan penyakit tersebut.

    “Sawo adalah buah dengan kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, namun tidak menjadi obat utama vertigo. Jika mengalami keluhan pusing berputar, mual, muntah, sebaiknya segera periksakan dahulu ke dokter spesialis saraf terdekat,” kata Nurul.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan air rebusan sawo mengkal dapat dijadikan obat vertigo adalah klaim yangbelum ada buktisecara ilmiah.

    Sawo memang memiliki beragam nutrisi, baik di buah, pohon, dan daunnya. Namun belum ada penelitian yang mengkonfirmasi manfaatnya pada penderita vertigo.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23171) Cek Fakta: Netanyahu Berlari Mencari Perlindungan di Dalam Bunker

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/10/2024

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah klip video yang menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diduga berlari mencari perlindungan di dalam bunker.

    Disebutkan Netanyahu mencari perlindungan saat rudal Iran, beberapa di antaranya hipersonik, memasuki wilayah udara Israel, sirene dibunyikan di seluruh negeri, mendorong ribuan orang mencari tempat aman.

    Akun media sosial pro-Iran membagikan klip video yang diduga menunjukkan Benjamin Netanyahu berlari melintasi lorong-lorong bunker yang diduga.

    Berikut narasi yang disampaikan:

    "Momen-momen ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melarikan diri ke bunker saat menghadapi respons Iran," klaim salah satu unggahan.

    "Seseorang tolong beri Benjamin Netanyahu tempat untuk bersembunyi. Orang malang itu bahkan tidak melarikan diri. Bagaimanapun, dia menyelamatkan hidupnya dengan bersembunyi di bunker. Dia melarikan diri dan bersembunyi, meninggalkan orang-orang senegaranya untuk berjuang sendiri," klaim yang lain.

    Lantas benarkah demikian?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran fakta Suara.com, video tersebut diduga sudah berusia setidaknya tiga tahun, fakta yang diperkuat oleh unggahan di Facebook yang membagikan video yang sama pada tahun 2021.

    Video asli diduga memperlihatkan Benjamin Netanyahu bergegas melewati koridor Knesset, parlemen Israel.

    Sementara itu, tak lama setelah serangan terjadi, Netanyahu juga langsung menyampaikan kecaman pada Iran.

    Netanyahu menyebut serangan rudal Iran sebagai "kesalahan besar" dan bersumpah untuk membuat Teheran "membayarnya". "Iran membuat kesalahan besar malam ini dan akan membayarnya," katanya. "Siapa pun yang menyerang kami, kami serang mereka."

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut Netanyahu berlari mencari perlindungan di dalam bunker tidak benar alias hoaks.
  • (GFD-2024-23170) [SALAH] IMPOR BERAS DARI TAHUN 2022-2024, PRABOWO SEBUT INDONESIA SWASEMBADA BERAS

    Sumber: x.com
    Tanggal publish: 30/09/2024

    Berita

    "Pak @prabowo, Indonesia sdh swasembada beras? Kapan, lah 2023 impor 3 jt ton terbesar dalam 5 tahun, 2024 ampe bln Agustus impor 3,05 jt ton beras.

    Kebutuhan kosumsi beras nasional 35,5 juta ton per tahun, sedangkan produksi beras nasional 2022 sebesar 31,54 jt ton, 2023 sebesar 31,1 jt ton, artinya memang belum cukup

    Klo swasembada pangan era mertua anda, Pak Harto itu ditandai dengan Indonesia bisa ekspor beras ke negera lain, misal vietnam dan harga beras MURAH!"

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan melalui media sosial X dari akun bernama @BosPurwa. Di dalam unggahannya tersebut, ditampilkan video dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, sekaligus Presiden RI Terpilih, Prabowo Subianto yang sedang berpidato dan menyampaikan kalimat berbunyi, "...sekarang kita melakukannya, alhamdulillah, swasembada produksi beras. Kita sudah swasembada beras...".

    Video ini kemudian ditanggapi oleh akun X tersebut dengan mempertanyakan perihal klaim swasembada beras yang disampaikan oleh Prabowo. Dituliskan dalam narasinya, Indonesia pada tahun 2023 telah mengimpor sebanyak 3 juta ton beras. Sementara sampai Agustus 2024, Indonesia juga mengimpor sebanyak 3,05 juta ton. Dari kebutuhan beras pada tahun 2022 yang sebesar 35,5 juta ton, Indonesia hanya mampu memproduksi sebanyak 31,54 juta ton. Hal ini kemudian menimbulkan berbagai komentar dari pengguna X mengenai klaim yang disampaikan Prabowo di dalam video berdurasi 14 detik tersebut.

    Lalu apakah benar, Prabowo menyebutkan bahwa Indonesia telah swasembada beras, sementara pada tahun-tahun sebelumnya Indonesia masih mengimpor beras dari luar negeri?

    Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai hal tersebut, didapati informasi yang menunjukkan bahwa narasi yang disampaikan oleh akun @BosPurwa tersebut mengandung kekeliruan. Pasalnya, video yang terdapat di dalam unggahan tersebut merupakan cuplikan video pidato Prabowo Subianto saat menjadi pembicara dalam Global Food Security Forum di Bali, Minggu, 13 November 2022. 

    Swasembada beras yang disampaikan oleh Prabowo, merujuk pada kondisi Indonesia yang berhasil swasembada beras dari periode 2019-2021. Hal tersebut juga telah dibuktikan dengan diberikannya penghargaan yang bertajuk, "Acknowledgment for Achieving Agri-food System Resiliency and Rice Self-Sufficiency during 2019-2021 through the Application of Rice Innovation Technology" atau Penghargaan Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknolpgi Inovasi Padi". Penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Direktur Jenderal IRRI, Jean Balie, kepada Presiden RI, Joko Widodo, pada Minggu (14/8/2022) di Istana Negara, Jakarta.

    Narasi yang dimunculkan pada akun X tersebut dapat disebut mengandung kekeliruan, karena merujuk pada data di tahun 2022 sampai 2024.

    Jadi dapat disimpulkan, narasi yang mempertanyakan tentang swasembada beras Indonesia dengan merujuk pada data tahun 2022-2024, merupakan narasi yang mengandung kekeliruan. Unggahan seperti ini dapat dikategorikan sebagai sebuah konten menyesatkan atau misleading content.

    Kesimpulan

    Faktanya, cuplikan video yang ditampilkan di dalam unggahan, merupakan pidato dari Prabowo Subianto pada Global Food Security Forum di Bali, Minggu, 13 November 2022. Klaim "Indonesia Swasembada Beras" yang disampaikan Prabowo, merujuk pada penghargaan ketahanan pangan yang diberikan oleh IRRI karena Indonesia berhasil swasembada beras dari periode 2019-2021.

    Rujukan