• (GFD-2025-26321) [KLARIFIKASI] Video Kim Jong Un Mualaf adalah Deepfake atau Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea atau Korea Utara, Kim Jong Un diklaim telah memeluk agama Islam atau mualaf.

    Videonya berpidato dan mengucapkan syahadat beredar di media sosial.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video Kim Jong Un mualaf disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Selain membaca syahadat, Kim Jong Un juga bicara dalam bahasa Indonesia mengenai keyakinannya untuk memeluk agama Islam.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (18/3/2025):

    Negara komunis Pemimpinya mendapat hidayah dr Allah dan jadi mualaf dibulan ramadhan th ini...

    Alhamdulillah kejayaan Islam mulai ditampakan dr negara kecil paham komunis perlahan masuk Islam Presiden Kim jon un jadi mualaf di umumkan didepan rakyatnya... Aamiin

     

    Hasil Cek Fakta

    Sosok pria dalam video bukanlah pemimpin Korea Utara. Apabila disandingkan, tampak pria dalam video tidak memiliki kemiripan dengan Kim Jong Un.

    Perbandingan wajahnya dapat dilihat di bawah ini.

    Di sisi lain, gerakan wajah pria dalam video tampak kaku.

    Tim Cek Fakta Kompas.com lantas mengecek video tersebut menggunakan Deepware, tools yang dapat mendeteksi konten deepfake.

    Deepfake merupakan teknologi akal imitasi atau artificial intelligence yang digunakan untuk memanipulasi gambar, video, atau suara seolah tampak nyata.

    Hasilnya menunjukkan, video tersebut teridentifikasi sebagai deepfake.

    Deepware Tangkapan layar Deepware mengidentifikasi video Kim Jong Un mualaf sebagai konten deepfake.

    Selain itu, sejauh ini tidak ditemukan berita, laporan, atau pengumuman resmi mengenai Kim Jong Un yang mualaf.

    Kesimpulan

    Video Kim Jong Un mualaf merupakan konten manipulatif.

    Deepware mengidentifikasinya sebagai konten deepfake. Sosok pria dalam video juga berbeda dengan wajah pemimpin Korea Utara tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26320) [HOAKS] Artikel Prabowo Pakai Dana Haji Rp 300 Triliun untuk Lanjutkan Pembangunan IKN

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar tangkapan layar judul artikel di laman CNBC Indonesia yang mengeklaim Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menggunakan dana haji.

    Dana itu diklaim berjumlah Rp 300 triliun dan sudah diikhlaskan oleh rakyat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Judul artikel yang mengeklaim Prabowo akan melanjutkan pembangunan IKN dengan dana haji Rp 300 triliun salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini,dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel di laman CNBC Indonesia dengan judul:

    Presiden Prabowo IKN akan saya lanjutkan Masih Ada sisa Dana Haji 300 Triliun yang sudah diikhlaskan rakyat

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Prabowo akan melanjutkan pembangunan IKN dengan dana haji

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, di laman CNBC Indonesia tidak ditemukan informasi soal Prabowo akan melanjutkan pembangunan IKN dengan dana haji.

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa artikel itu merupakan hasil manipulasi.

    Artikel aslinya diterbitkan CNBC Indonesia pada 20 Maret 2025 dengan judul "Sektor Usaha Ini Bakal Dapat Subsidi Kredit 5% dari Prabowo".

    Artikel tersebut memuat pernyataan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut pemerintah akan memberi insentif revitalisasi khusus permesinan bagi pelaku UMKM padat karya.

    Hal itu diungkapkan Airlangga usai rapat terbatas terkait industri tekstil di Istana Negara, Rabu (19/3/2025).

    Menurut Airlangga, insentif tersebut diberikan dalam bentuk kredit dan subsidi bunga kredit sebesar 5 persen dengan tenor 8 tahun. 

    Adapun sampai saat ini tidak ditemukan pernyataan Prabowo yang menyebut dirinya akan menggunakan dana haji Rp 300 triliun untuk pembangunan IKN. 

    Kesimpulan

    Artikel yang mengeklaim Prabowo akan melanjutkan pembangunan IKN menggunakan dana haji Rp 300 triliun merupakan hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berjudul "Sektor Usaha Ini Bakal Dapat Subsidi Kredit 5% dari Prabowo".

    Adapun artikel tersebut memuat pernyataan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto soal program pemerintah terkait insentif revitalisasi permesinan bagi pelaku UMKM padat karya.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26319) [HOAKS] Pasangan Berfoto di Ladang Ganja di Gunung Bromo

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/03/2025

    Berita

     

    KOMPAS.com - Kementerian Kehutanan menemukan adanya ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.

    Namun, di media sosial beredar foto sepasang laki-laki dan perempuan berfoto di tengah ladang ganja dengan pemandangan Gunung Bromo di belakangnya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan konten manipulatif. Informasi dalam foto itu keliru dan perlu diluruskan.

    Foto pasangan berpose di ladang ganja di Gunung Bromo disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (20/3/2025):

    Foto termahal minggu iniDengan background puncak semeruKawasan sekitar Bromo memang spot foto yg mengesankan....

    Salam Singkong Jamaika

     

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek apakah ada peran artificial intelligence (AI) dalam konten yang beredar menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat membantu mengecek keterlibatan AI dalam suatu konten.

    Hasilnya, foto pasangan berpose di ladang ganja di Bromo memiliki probabilitas 93,9 persen dihasilkan AI generatif.

    Sebagai konteks, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Satyawan Pudyatmoko mengatakan, tanaman ganja di TNBTS ditemukan pada September 2024.

    Berdasarkan pemetaan lahan dengan pesawat nirawak atau drone, lokasinya di lereng curam dan tertutup semak belukar.

    "Tim menemukan bahwa tanaman ganja berada di lokasi yang sangat tersembunyi, tertutup semak belukar lebat, serta berada di lereng yang curam," dikutip dari siaran pers Kementerian Kehutanan, Selasa (18/3/2025).

    Tim yang terdiri dari petugas Balai Besar TNBTS, Kepolisian Resor Lumajang, Polisi Hutan, dan anggota Manggala Agni kemudian melakukan pembersihan dan pencabutan tanaman ganja untuk kemudian dijadikan barang bukti.

    Kesimpulan

    Foto pasangan berpose di ladang ganja di Gunung Bromo merupakan konten manipulatif dan informasinya perlu diluruskan.

    Hive Moderation mengidentifikasi, gambar tersebut memiliki probabilitas 93,9 persen dihasilkan AI.

    Selain itu, lokasi ladang ganja berada di lereng curam dan tertutup semak belukar. Berbeda dengan ladang yang ditampilkan dalam gambar AI yang beredar.

     

    Rujukan

  • (GFD-2025-26318) Keliru: Video Veronica Koman Memuji Kinerja Pemerintah di Papua

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/03/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di X atau Twitter [arsip] dan Facebook yang diklaim memperlihatkan aktivis HAM Veronica Koman memuji kinerja pembangunan pemerintah di Papua.

    Video itu memperlihatkan Veronica mengenakan baju biru yang menyampaikan ajakan agar kondisi di Papua dibahas untuk memperoleh solusi damai. Dikatakan dia mengajak berdialog untuk membangun Papua dalam bingkai NKRI. 

    Berikut bunyi narasinya:

    Saya ingin menjelaskan keadaan yang sebenarnyaSaya melihat pembangunan di Papua terus berjalanDan pemerintah semakin memperhatikan rakyat PapuaKini saatnya kita memilih solusi damai demi kesejahteraan bersamaMari kita duduk bersama, berdialog, dan membangun Papua dalam bingkai NKRIDengan kerja sama, kita bisa mencapai masa depan yang lebih baikTanpa pengorbanan nyawa lagi



    Namun, benarkah Veronica memuji kinerja pembangunan pemerintah di papua dan mengajak diskusi untuk mencapai solusi damai Papua?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video Veronica Koman yang menyatakan pemerintah semakin memperhatikan rakyat Papua, adalah hasil rekayasa. Audio dalam video tersebut diubah dari video aslinya. dengan teknologi kecerdasan buatan 

    Tempo menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan aplikasi deteksi konten AI untuk menelusuri informasi yang benar mengenai video dan narasi yang beredar tersebut.

    Mula-mula Tempo menelusuri asal video tersebut dengan alat pembalik gambar dari Google. Konten aslinya diambil dari video saat Veronica berbicara tentang World in Revolt: Free West Papua di Konferensi Socialist Alliance pada 13 December 2019. Video selengkapnya dapat diakses lewat kanal Youtube Green Left.



    Selain itu, Veronica juga mengunggah foto yang identik lewat akun Facebook miliknya, pada 14 Desember 2019.  

    Saat itu menyampaikan situasi Papua Barat pada 2019 yang ditandai dengan gelombang aksi antirasisme untuk memprotes meningkatnya rasisme pada orang Papua. Gelombang protes itu kemudian diikuti penutupan akses internet oleh pemerintah Indonesia. Dia juga bercerita tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan dampaknya terhadap masyarakat Papua. 

    Dalam video selama 15 menit itu, Veronica Koman sama sekali tidak berbicara tentang pembangunan di Papua terus berjalan dan pemerintah semakin memperhatikan rakyat Papua. 

    Hasil pemeriksaan menggunakan alat deteksi AI, Hive Moderation, juga menyatakan bahwa video yang beredar tersebut 99,8 persen mengandung materi yang dibuat dengan kecerdasan buatan. Material AI terdeteksi di bagian visual maupun audio dalam video itu.



    Veronica dalam cuitannya pada 23 Maret 2025 juga telah menjelaskan bahwa konten video tersebut termasuk disinformasi. “A dystopian new age of disinformation: an AI clip of me supporting Indonesia’s rule over West Papua,” kata Veronica menjelaskan bahwa klip dia tersebut direkayasa menggunakan kecerdasan buatan.



    Saat ini Veronica tetap menyuarakan kondisi dan kritiknya atas pendekatan militeristik pemerintah Indonesia dalam konflik-konflik di Papua, melalui akun Twitter miliknya. Hal itu bertentangan dengan narasi dalam video AI yang beredar.

    Kesimpulan

    Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan bahwa video yang beredar memperlihatkan Veronica sedang memuji kerja-kerja pembangunan pemerintah Indonesia di Papua dan mengajak berdiskusi untuk menemukan solusi damai dalam bingkai NKRI adalah klaim keliru.

    Video yang beredar tersebut sesungguhnya dibuat menggunakan AI dan Veronica menyatakan bahwa konten tersebut merupakan bentuk disinformasi atau hoaks.

    Rujukan