• (GFD-2025-27008) Hoaks! Vaksin TBC Bill Gates picu lonjakan autisme di Vietnam

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/05/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menarasikan angka autisme di Vietnam melonjak drastis setelah peluncuran vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan perusahaan milik filantropis asal Amerika Serikat Bill Gates.

    Pada awal Mei 2025, pendiri Microsoft itu mengunjungi Indonesia dan bertemu Presiden Prabowo Subianto. Salah satu topik pembahasan adalah uji klinis vaksin TBC M72 di Indonesia, yang dikembangkan perusahaannya.

    Indonesia dipilih karena memiliki beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan sekitar 100.000 kematian setiap tahun. Uji coba itu juga membuka peluang produksi vaksin dalam negeri melalui Bio Farma.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “ANGKA AUTISME DI VIETNAM MELONJAK SETELAH PELUNCURAN VAKSIN BUATAN BILL GATES

    ANGKA AUTISME DI VIETNAM MELONJAK SETELAH PELUNCURAN VAKSIN BILL GATES

    Autisme belum ada sejak tahun 1975, di tahun 200-2001. Gates Fondation meluncurkan program vaksinasi di Vietnam. Dan, Vienam memiliki peringkat lebih dari 300% autisme.”

    Hasil Cek Fakta

    Video pria dalam unggahan tersebut berasal dari sebuah dokumenter berjudul Vaxxed: From Cover-up to Catastrophe (2016). Isi pebahasan dalam cuplikan tersebut juga bukan terkait vaksin TBC buatan perusahaan milik Bill Gates

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Menurut laporan AFP Fact Check, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Faktanya, Vietnam tidak memiliki data resmi nasional tentang prevalensi autisme. Namun, studi pada 2019 menunjukkan bahwa sekitar 0,75 persen anak-anak usia 18–30 bulan di Vietnam teridentifikasi berada dalam spektrum autisme.

    Kenaikan angka itu lebih disebabkan oleh peningkatan kesadaran, metode diagnosis yang lebih baik, dan akses layanan kesehatan yang lebih luas, bukan karena vaksinasi .Baca selengkapnya di sini.

    Selain itu, hubungan antara vaksin dan autisme telah dibantah oleh berbagai penelitian ilmiah. Dilansir dari VaccinesToday klaim yang mengaitkan vaksin dengan autisme berakar dari studi palsu oleh Andrew Wakefield pada 1998 yang telah ditarik dan didiskreditkan secara luas. Sejak itu, banyak studi berskala besar tidak menemukan hubungan kausal antara vaksinasi dan autisme .

    Dengan demikian klaim bahwa vaksin TBC buatan perusahaan milik Bill Gates menyebabkan lonjakan kasus autisme di Vietnam adalah tidak benar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah. Peningkatan angka diagnosis autisme lebih berkaitan dengan faktor-faktor seperti peningkatan kesadaran dan metode diagnosis yang lebih baik, bukan karena vaksinasi.

    Menurut laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), autisme merupakan kondisi neurologis yang berlangsung seumur hidup dan biasanya terdeteksi sejak masa kanak-kanak. Kondisi ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, atau latar belakang sosial ekonomi.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Penyandang autisme umumnya memiliki pola interaksi, belajar, komunikasi, dan respons sensorik yang khas, serta bisa sangat aktif atau sangat pasif dalam beberapa kasus. Kasus autisme cukup umum terjadi dalam skala global, namun pemahaman masyarakat terhadap kondisi ini masih rendah. Baca selengkapnya di sini.

    Dengan demikian klaim bahwa vaksin TBC buatan perusahaan milik Bill Gates menyebabkan lonjakan kasus autisme di Vietnam adalah tidak benar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah. Peningkatan angka diagnosis autisme lebih berkaitan dengan faktor-faktor seperti peningkatan kesadaran dan metode diagnosis yang lebih baik, bukan karena vaksinasi.

    Klaim: Vaksin Bill Gates sebabkan kasus Autisme di Vietnam melonjak

    Rating: Hoaks

    Baca juga : Ahli: Vaksin M72 tidak akan gantikan vaksin BCG

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-27007) [KLARIFIKASI] Kemenlu Bantah Narasi China Akan Bangun Pangkalan Militer di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi China akan membangun pangkalan militer di Indonesia.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video perlu diluruskan karena informasinya tidak benar.

    Video yang mengeklaim China akan membangun pangkalan militer di Indonesia salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini pada Mei 2025.

    Video menampilkan pemberitaan di tvOne dengan keterangan:

    CINA BANGUN PANGKALAN MILITER DI RI?

    PENTAGON : CINA BERENCANA BANGUN JARINGAN LOGISTIK

    SELAIN KORUPTOR PARA CEBONG CHINA SUDAH SIAPKAN PASUKAN UNTUK KUASASI INDONESIA !!

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan video itu sudah beredar sejak 2020 dan diunggah oleh kanal YouTube tvOne News ini.

    Video memberitakan soal Departemen Pertahanan (Pentagon) Amerika Serikat yang menyebut China akan membangun pangkalan militer di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

    Rencana China tersebut disinyalir dilakukan untuk mendukung proyek membangun jaringan logistik raksasa di kawasan Asia-Pasifik.

    Namun, hal itu kemudian dibantah oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Retno Marsudi yang menjabat menteri luar negeri saat itu menegaskan, Indonesia tidak akan menjadi pangkalan militer negara mana pun, termasuk China.

    "Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara mana pun," kata Retno pada 4 September 2020. 

    Dikutip dari Antara, pada 16 April 2025, Juru Bicara Kemenlu Rolliansyah Soemirat juga menegaskan, Indonesia  tidak akan pernah mengizinkan pembangunan pangkalan militer asing untuk tujuan apa pun di wilayahnya. 

    Kendati begitu, komitmen itu bukan berarti merupakan langkah untuk membatasi kerja sama militer.

    Indonesia akan tetap menerima dan mengizinkan pesawat atau kapal militer negara lain dalam misi damai untuk berkunjung. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim China akan membangun pangkalan militer di Indonesia adalah informasi keliru yang perlu diluruskan.

    Adapun video tersebut merupakan pemberitaan pada 2020 dan telah dibantah oleh Kemenlu. Menlu Indonesia saat itu, Retno Marsudi menegaskan, Indonesia tidak akan menjadi pangkalan militer negara mana pun, termasuk China. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27006) [HOAKS] Modifikasi Cuaca adalah Upaya Terselubung Menyebarkan TBC

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dikerjakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diklaim sebagai upaya penyebaran TBC.

    Narasi yang beredar di Facebook itu menyebutkan, bahan semai untuk modifikasi cuaca mengandung zat kimia yang membahayakan manusia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi yang mengeklaim modifikasi cuaca oleh BMKG adalah upaya terselubung untuk menyebarkan TBC dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (13/5/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Siap2 kalian bakal di TBC kan... HihihihiTapi kita mah ga usah takut, hadapi aja..

    Kan udah gua kasih tips sederhana tapi efektif..Mau gimana lagi, mereka akan bilang demi Menyelamatkan Rakyat..

    Kita mah nonton ajalah, drama manusia2 ber DNA babi, akan banyak ngeluh, menjerit, menderita dan menyesali perbuatannya.

    Dan jangan lupa, merekapun akan menyalahkan kita karena gara2 kita mereka Sakit..Konsep mereka kan tolol,

    mereka yg kedinginan, tp menyalahkan kita yg ga mau pake Jaket..Mereka yg sakit diracun, tapi bakal menyalahkan kita karena kita tidak mau ikutan diracun. Wkwkkw ---Tahun ini sampai tahun Kambing (2027), menurut hitungan Chinese Lunar Calendar, tahun Api yg Sangat "Membara" ,jadi kalian banyak2 lah minum dan jangan takut ngemut Garam ..---Yang bisa melakukan pengasapan , lakukanlah, terlebih lagi pada kandang ternakmu..Kalau ga bisa, beli hio, dupa/buhur , buat rumahmu.. Paling juga kalian dianggap DuKun.

    Narasi itu disertai grafis tentang Operasi Manipulasi Cuaca (OMC) di Jawa Tengah pada 2025. Tertera bahan semai untuk OMC, yaitu Nacl 10 ton dan CaO 5 ton.

    Kemudian, dicantumkan penjelasan tentang Kalsium oksida (CaO) yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BMKG untuk mengonfirmasi narasi yang mengeklaim modifikasi cuaca adalah upaya terselubung untuk menyebarkan TBC.

    Plt Direktur Operasional Modifikasi Cuaca BMKG, Endarwin menjelaskan, narasi yang beredar di Facebook itu adalah salah satu bentuk ketidaktahuan masyarakat terhadap proses atau mekanisme OMC sehingga timbul apriori dan akhirnya terjadi hoaks.

    Pada dasarnya bahan semai yang digunakan dalam OMC adalah sangat aman karena volumenya sangat kecil dibandingkan dengan volume awan yang akan disemai.

    Sifat bahan semai juga hanya sebagai inti kondensasi pertumbuhan awan sehingga dapat mempercepat proses terjadinya hujan.

    Selain itu, bahan semai larut di dalam awan dan karena konsentrasinya sangat kecil dibandingkan volume awan, maka pada akhirnya bahan semai tersebut dapat dikatakan menjadi relatif tidak ada.

    Menurut Endarwin, sangat tidak beralasan jika OMC dapat menyebabkan TBC seperti yang dituduhkan dalam narasi tersebut.

    "Karena bahan semai yang digunakan tidak melayang atau jatuh sampai permukaan Bumi, melainkan sudah lenyap bersama awan di ketinggian sekitar 10.000 kaki dari permukaan laut," kata Endarwin kepada Kompas.com, Kamis (15/5/2025).

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim modifikasi cuaca oleh BMKG adalah upaya terselubung untuk menyebarkan TBC merupakan hoaks.

    BMKG menjelaskan, bahan semai yang digunakan dalam OMC adalah sangat aman karena volumenya sangat kecil dibandingkan dengan volume awan yang akan disemai.

    Bahan semai yang digunakan tidak melayang atau jatuh sampai permukaan Bumi, melainkan sudah lenyap bersama awan di ketinggian sekitar 10.000 kaki dari permukaan laut.

    Sehingga, sangat tidak beralasan jika OMC dapat menyebabkan TBC seperti yang dituduhkan dalam narasi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27005) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Merupakan Peristiwa Gempa di Aceh pada 11 Mei 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim peristiwa gempa di Aceh beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Mei 2025.
    Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik itu menampilkan suasana di perumahan warga. Sebagian dari atap dari rumah-rumah itu beterbangan. Tak hanya itu, seorang warga yang melihat kejadian itu terdengar melantunkan azan. Video itu kemudian dikaitkan dengan peristiwa gempa yang mengguncang Aceh Barat Daya pada 11 Mei 2025.
    "GEMPA BUMI BERKEKUATAN MAGNITUDO 6,2 MENGGUNCANG WILAYAH ACEH BARAT DAYA, PADA MINGGU (11/5) SEKITAR PUKUL 15.57 WIB," demikian narasi dalam video tersebut.
    "Gempa Aceh...." tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4.300 kali ditonton dan mendapat 31 komentar dari warganet.
    Benarkan dalam video itu merupakan peristiwa gempa di Aceh pada 11 Mei 2025? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim peristiwa gempa di Aceh pada 11 Mei 2025. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapn layar dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya ditemukan video identik di situs Instagram. Video itu diunggah oleh akun Instagram @berandabogor pada 12 Mei 2025.
    Akun Instagram @berandabogor menuliskan narasi bahwa video itu merupakan peristiwa angin kencang yang melanda kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada 11 Mei 2025.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    "Sebanyak 20 unit rumah rusak akibat angin kencang di Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, pada sore tadi. Puluhan rumah itu ada yang mengalami rusak ringan hingga rusak berat.
    “Ada lima rumah yang rusak berat dan 15 rumah rusak ringan,” kata Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto, dilansir Antara, Minggu (11/5/2025).
    Peristiwa itu juga membuat dua orang warga bernama Nasuha dan Saepul terluka akibat terkena reruntuhan asbes rumah," tulis akun Instagram @berandabogor.
    Video identik juga ditemukan di situs berbagi video YouTube. Video tersebut berjudul "Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah Di Kawasan Kalideres, Jakarta Barat | Liputan 6" yang dimuat channel YouTube Liputan6 pada 11 Mei 2025.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    "Minggu sore puting beliung menerjang puluhan rumah di permukiman warga kawasan Pulo Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Puting beliung merusak bagian atap rumah warga, tampak dari video amatir asbes hingga genteng rumah beterbangan. Tak hanya merusak rumah, puting beliung juga menumbangkan sejumlah pohon di kawasan itu," tulis channel YouTube Liputan6.
     

    Kesimpulan


     
    Video yang diklaim peristiwa gempa di Aceh pada 11 Mei 2025 ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa angin puting beliung yang melanda kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada 11 Mei 2025.
     

    Rujukan