• (GFD-2025-30309) Menyesatkan: Malaysia Tidak Punya Pasokan Beras

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dengan klaim bahwa Malaysia tidak memiliki pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Kondisi itu dikabarkan memicu kekisruhan di parlemen Malaysia.

    Video itu memperlihatkan kolase kegiatan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan suasana rapat parlemen Malaysia. Narasi dalam video membandingkan kondisi Indonesia yang sudah menyetop impor beras. Sedangkan Malaysia justru tidak memiliki beras untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. 

     

    Konten serupa juga beredar di Facebook. Benarkah Malaysia tidak memiliki stok beras?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan aplikasi pencarian gambar terbalik, wawancara pakar ekonomi, dan membandingkan dengan situs-situs kredibel. 

    Ekonom Universitas Airlangga Surabaya, Rossanto Dwi Handoyo mengatakan perekonomian Malaysia saat ini lebih berorientasi pada industri dan jasa sehingga sektor pertanian semakin berkurang. 

    Namun kekurangan pasokan beras dari petani dalam negeri dapat dipenuhi dengan mengimpor dari negara lain. Menurut dia, tidak ada kekosongan beras di Malaysia. “Selama ini Malaysia mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam tanpa kendala berarti,” kata Rossanto saat dihubungi Tempo pada Jumat, 21 November 2025.

    Rossanto mengatakan Vietnam dan Thailand selama ini mendominasi suplai beras dunia karena produksi pertaniannya surplus. Adapun impor beras, seperti yang dilakukan Malaysia, lumrah dalam perdagangan internasional.  

    “Dengan perdagangan yang semakin terbuka saat ini, suplai dan permintaan pangan dunia dapat terpenuhi dengan cukup fleksibel. Tergantung kemampuan finansial setiap negara,” kata Rossanto. 

    Menurut laporan Global Trade Algorithmic Intelligence Center (GTAIC), Malaysia mengimpor beras sebesar 1.695,3 ton pada 2024. Volume impor ini meningkat 20,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Impor Malaysia itu dipenuhi dari Vietnam sebesar 39,4 persen, Pakistan (21,3 persen) India (20,7 persen), Thailand (12,8 persen), dan Kamboja (5 persen).

    Perusahaan Padiberas Nasional Bhd (Bernas), pemegang konsesi impor beras putih di Malaysia, telah dua kali menurunkan harga beras putih impor. Pada Desember 2024, harga diturunkan RM 3.000 menjadi RM 2.800 per metrik ton. Sedangkan pada Mei 2025, harga kembali turun menjadi RM2.600, menurut Free Malaysia Today.

    Pada April 2025, Malaysia mencari peluang untuk mengimpor beras dari Indonesia. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, setelah ada lampu hijau dari Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pertanian berbicara dengan berbagai perusahaan dan pemerintah Malaysia.  Pengusaha Malaysia meminta sekitar 2.000 ton beras per bulan meskipun volume itu akan disesuaikan dengan kapasitas pasokan Indonesia. 

    Dengan ketergantungan yang besar dari negara lain, pemerintah Malaysia menargetkan untuk mengurangi impor beras pada 2027. Produksi lokal diharapkan tumbuh sebesar 3 persen per tahun hingga mencapai 1,5 juta ton, menurut The Star.



    Tidak seluruh video terkait dengan persoalan beras di Malaysia. Pada detik ke-50, video memperlihatkan Anwar Ibrahim berkunjung ke Bangladesh. Tayangan itu identik dengan berita kantor berita Malaysia, Bernama TV. 

    Pertemuan Anwar dengan pemimpin sementara Bangladesh Muhammad Yunus terjadi pada awal Oktober 2024. Keduanya membahas upaya untuk mempererat hubungan antar negara.

    Dilansir Benarnews, setelah pertemuan itu Anwar Ibrahim justru mengumumkan komitmennya untuk menerima 18 ribu tenaga kerja asal Bangladesh dan mencegah perlakuan perbudakan modern terhadap mereka. Ia tak menyinggung soal pasokan beras.



    Pada menit ke-01.05, video memperlihatkan perdebatan di antara anggota parlemen Malaysia dalam rapat yang dipimpin Wakil ketua DPR Malaysia, Alice Lau Kiong Yieng, pada Oktober 2023, sebagaimana diberitakan Kosmos.com.my.

    Agenda rapat itu awalnya untuk membahas ketersediaan beras nasional. Namun, rapat berubah menjadi adu mulut yang tidak berkaitan dengan persoalan beras. Perdebatan dimulai Khoo Poay Tiong, politikus dari daerah konstituen Kota Melaka, menyindir Tan Sri Muhyiddin Yassin, mantan Perdana Menteri Malaysia yang menjadi anggota parlemen. Khoo Poay Tiong menyindir anak atau mertua Muhyiddin yang kabur ke luar negeri.

    Sindiran itu dianggap di luar topik yang dibahas dalam sidang hingga berkembang menjadi perdebatan yang melibatkan kelompok oposisi yang mendukung Muhyiddin. Beberapa umpatan kasar pun muncul hingga perdebatan berakhir dengan dikeluarkannya Poay Tiong dari ruang rapat.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Malaysia tidak memiliki pasokan beras adalah menyesatkan. 

    Pertanian dalam negeri Malaysia memang tidak dapat menyediakan beras sepenuhnya, namun mereka memenuhi kebutuhan beras melalui impor.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30308) [SALAH] Video Indonesia Tenggelamkan 31 Kapal China di Natuna

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] dari akun Facebook “Bill K P Cheong” pada Senin (24/11/2025) yang menampilkan peledakan kapal di laut dengan narasi sebagai berikut:

    (Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia)

    BERITA TERKINI: Indonesia baru saja menenggelamkan 31 kapal nelayan China menjadi besi tua di bawah laut ???????? 

    Beijing berteriak “eskalasi” sementara armada mata-mata mereka sibuk mencuri ikan dan rahasia di perairan Indonesia Laut Natuna baru saja mengirim pesan lebih keras dari bom kedalaman: Sentuh perairan kami, kami akan menghancurkan kalian.


    Hingga Rabu (26/11/2025), unggahan tersebut telah mendapat 8 tanda suka, menuai 1 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 5 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan menggunakan Yandex. Hasilnya ditemukan video serupa dari unggahan kanal YouTube AP Archive berjudul "Indonesia demolishes 31 illegal fishing boats" yang tayang Kamis (17/11/2016). 

    Dalam unggahan tersebut terdapat keterangan bahwa video tersebut merupakan momen ketika Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia menghancurkan dan menenggelamkan 31 kapal penangkap ikan ilegal di lima lokasi berbeda pada Senin (22/2/2016). 

    Kompas.com sebelumnya juga memberitakan, 31 kapal pencuri ikan yang dihancurkan dan ditenggelamkan itu terdiri dari 8 kapal Vietnam di Pontianak, Kalimantan Barat. 

    Kemudian, 6 kapal Filipina dan 4 kapal Indonesia di Bitung, Sulawesi Utara. Ada pula 7 kapal Malaysia dan 3 kapal Vietnam di Batam, Kepulauan Riau. 

    Selain itu, 1 kapal Filipina ditenggelamkan di Tahuna, Sulawesi Utara, dan 2 kapal yang masing-masing berasal dari Malaysia dan Belize ditenggelamkan di Belawan, Sumatera Utara.

    Kesimpulan

    Faktanya video tersebut merupakan momen ketika Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia menghancurkan dan menenggelamkan 31 kapal penangkap ikan ilegal di lima lokasi berbeda pada Senin (22/2/2016). Unggahan berisi klaim “Indonesia tenggelamkan 31 kapal China di Natuna” adalah konteks yang salah (false context).
    (Ditulis oleh Pekik Jalu Utomo)

    Rujukan

  • (GFD-2025-30307) [SALAH] Ali Ngabalin Sebut Masyarakat Bodoh karena Dukung Menkeu Purbaya

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Arid Ridwan” pada Senin (20/10/2025) membagikan video [arsip] dengan narasi:

    “Secara mengejutkan Ali Mochtar Ngabalin sebut masyarakat 63g0 atau tT0lol

    ANDA TIDAK PANTAS DUDUK DI KURSI MENKEU PAK

    secara mengejutkan Ali mochtar Ngabalin secara blak-blakan singgung soal kinerja menkeu purbaya.

    “Saya heran, masyarakat ini bodoh atau tolol, dia belum bekerja apa2 untuk negara, ngapain masyarakat dukung dia terus” ucap Ngabalin”

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menemukan postingan serupa dibagikan oleh akun Instagram “1detik.asia”.

    Per Rabu (26/11/2025), konten tersebut telah mendapat 413 tanda suka, menuai 2.200-an komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 93 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar konten yang menampilkan Ali Ngabalin menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video di kanal YouTube Official iNews “Bocoran Ali Ngabalin Soal 1 Nama Calon Pendamping Jokowi - iNews Sore 30/07”. Konteks asli video yang tayang Senin (30/7/2018) ini adalah momen Ali Ngabalin yang saat itu menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama Staf Kepresidenan, berbicara mengenai calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

    TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “Ali Ngabalin sebut masyarakat bodoh karena dukung Purbaya” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah artikel dan pemberitaan, antara lain:

    • Berita fajar.co.id “Ngabalin Diserang E-flyer Palsu Soal Purbaya: Banyak yang Kepanasan Takut Kejahatannya Terbongkar”, tayang Kamis (16/10/2025). Berita tersebut berisi tanggapan Ali Ngabalin (sebagai politisi dari Partai Golkar) tentang poster bernarasi “Anda tidak pantas duduk di kursi Menkeu. Ia menegaskan poster tersebut merupakan hoaks.

    • Artikel turnbackhoax.id “[SALAH] Ali Ngabalin: Saya Lihat Menkeu Purbaya Tidak Profesional Menggunakan Jabatannya”, tayang Senin (20/10/2025). Artikel tersebut menyatakan bahwa klaim Ali Ngabalin yang mengatakan bahwa Menkeu Purbaya tidak profesional menggunakan jabatannya adalah hoaks.

    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Ali Ngabalin sebut masyarakat bodoh karena dukung Menkeu Purbaya”.

    Kesimpulan

    Konteks asli video adalah momen Ali Ngabalin berbicara mengenai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Unggahan video berisi klaim “Ali Ngabalin sebut masyarakat bodoh karena dukung Menkeu Purbaya” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30306) Hoaks Bobby Nasution Sebut Iblis Tak Dipanggil Penegak Hukum

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/11/2025

    Berita

    tirto.id - su terkait keluarga besar Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi masih sering memantik perbincangan publik. Keluarga Solo – sebutan keluarga besar Jokowi – tak jarang menjadi sasaran klaim-klaim yang tidak terverifikasi kebenarannya di media sosial (medsos).

    ADVERTISEMENT

    Baru-baru ini beredar sebuah video di Facebook yang mengklaim menantu Jokowi sekaligus Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyatakan bahwa hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Video pendek tersebut menampilkan Bobby dengan audio berbunyi: “Hanya Iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum”. Visual video tersebut menampilkan Bobby dengan kemeja putih seolah-olah membicarakan kalimat tersebut.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Di dalam video juga ditempel gambar artikel yang menampilkan informasi soal Jokowi tidak menghadiri persidangan perkara ijazah di Pengadilan Negeri Solo.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Video itu diunggah akun bernama "Putri Panyalai" (arsip) pada Selasa (18/11/2025).

    “IBLIS yg lagi ngomongin gerombolan IBLIS,,,🤭🤭🤭🤭 Bapak, anak sama mantu sama aja,” bunyi potongan caption yang ditulis oleh akun tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Periksa Fakta Bobby Nasution. foto/holtine periksa fakta tirto

    Hingga 25 November 2025 atau sepekan beredar di Facebook, video tersebut sudah mendapatkan 3 ribu tanda suka (likes), 803 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 679 kali.

    Pantauan Tirto, sejumlah pengguna Facebook yang berkomentar mempercayai narasi yang diunggah oleh akun tersebut. Namun ada pula sebagian kecil akun yang bersikap skeptis.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar Bobby Nasution menyatakan bahwa hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama Tirto mencoba mengecek apakah video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pengecekan video tersebut di laman Hive Moderation memang mendeteksi indikasi penggunaan generated AI, tetapi terdeteksi sangat kecil, hanya 1,3 persen.

    Karena itu, kami mengecek kembali ke laman pendeteksi AI lain yakni Resemble. Laman ini mampu mendeteksi audio yang sudah dimanipulasi oleh AI dengan keakuratan mencapai 90 persen.

    Hasilnya, audio yang digunakan dalam video itu memang masuk kategori fake alias palsu. Ini memperkuat bukti bahwa video Bobby yang beredar itu sudah dimanipulasi dengan AI.

    Setelahnya, Tirto mencoba memverifikasi kebenaran klaim dalam video yang beredar pada pemberitaan nasional yang kredibel. Kami mencari lewat Google dengan kata kunci: ‘Bobby Nasution, hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum’.

    Tidak ditemukan satupun pemberitaan nasional yang kredibel menampilkan informasi terkait Bobby pernah menyatakan kalimat demikian.

    Justru, kalimat tersebut dilontarkan oleh ahli hukum pidana, Abdul Fickar Hadjar, dalam satu pemberitaan di laman inilah.com dengan judul artikel, "Jangan Jadi Pengecut! KPK Didesak Jemput Paksa Menantu Jokowi di Kasus Korupsi Jalan Sumut".

    Ia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU) didesak menjemput paksa Bobby Nasution agar dihadirkan sebagai saksi di sidang dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut).

    Menurut Ficar, kehadiran Bobby penting untuk menemukan dugaan kerugian negara dalam pergeseran anggaran APBD yang menjadi pondasi proyek senilai lebih dari Rp150 miliar itu.

    "Di muka hukum siapa pun sama, wajib dipanggil secara paksa jika diperlukan. Hanya iblis saja yang tidak bisa dipanggil oleh penegak hukum, termasuk KPK," ucap Ficar.

    Dengan begitu, video yang menampilkan Bobby Nasution menyatakan hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum terbukti hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (AI). Kalimat tersebut aslinya bersumber dari pemberitaan soal Abdul Fickar Hadjar saat mengomentari kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut).

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta Tirto menunjukkan video berisi Bobby Nasution menyatakan hanya iblis yang tak bisa dipanggil penegak hukum bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video tersebut diduga kuat hasil suntingan dengan akal imitasi (AI) yang ditambahkan narasi tidak sesuai konteksnya.

    Konteks asli dari kalimat yang diucap Bobby bersumber dari pemberitaan soal Abdul Fickar Hadjar saat mengomentari kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Utara (Sumut).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-11:53CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0001:21UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan