• (GFD-2025-30130) [SALAH] Vaksin Tetanus Dibuat dari Daging Busuk

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 18/11/2025

    Berita

    Pada Selasa (11/11/2025) akun Facebook “Senja Kelana” membagikan foto [arsip] dengan narasi:

    “VAKSIN TETANUS TERBUAT DARI ;

    -DAGING BUSUK, JANTUNG [SAPI].

    SARI PANKREAS, DARAH [SAPI]

    -FORMALDEHIDA...-MERKURI...

    -ALUMINIUM JUMLAH BANYAK."

    JENIS VAKSIN TETANUS:

    (VAKSIN DT, VAKSIN TDAP/TD, VAKSIN DTAP, VAKSIN TDAP, VAKSIN TT)” 

    Hingga Selasa (18/11/2025) unggahan telah mendapatkan 366 tanda suka, 35 komentar dan telah dibagikan ulang 310 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tirto.id.

    Terdapat beberapa jenis vaksin tetanus—seperti Td, DTaP, Tdap, dan TT—yang seluruhnya menggunakan toksoid tetanus, yaitu toksin bakteri yang telah dinonaktifkan sehingga tidak berbahaya namun tetap mampu merangsang kekebalan. Vaksin-vaksin ini tidak mengandung bakteri hidup.

    Pada vaksin Td (mis. TENIVAC), setiap dosis 0,5 mL berisi 5 Lf toksoid tetanus, 2 Lf toksoid difteri, 1,5 mg aluminium fosfat sebagai adjuvan, dan sisa formaldehida ≤5 µg. Vaksin Tdap (mis. Adacel) mengandung kombinasi toksoid tetanus dan difteri serta antigen pertusis aselular, dengan komponen tambahan seperti aluminium fosfat, jejak formaldehida, glutaraldehida, dan 2-fenoksietanol.

    Toksoid tetanus dibuat dengan menumbuhkan bakteri Clostridium tetani, lalu menonaktifkan toksinnya menggunakan formaldehida, panas, atau radiasi. Setelah dimurnikan dan disterilkan, toksoid dikombinasikan dengan garam aluminium atau kalsium dan sering diformulasikan bersama antigen difteri dan pertusis.

    Vaksinolog University of Auckland, Helen Petousis-Harris, menjelaskan pemakaian organ binatang busuk pada vaksin tetanus juga kurang tepat. "(ini) kesalahan penafsiran yang bersifat inflamasi," ujarnya, mengutip AAP Factcheck. Istilah inflamasi dalam kutipan ini kemungkinan merujuk pada inflamatoris, yakni pernyataan yang bersifat menghasut atau memicu kekhawatiran. 

    Meskipun beberapa vaksin tetanus menggunakan media yang berasal dari produk hewani—termasuk jantung sapi—untuk menumbuhkan kultur bakteri awal, bahan-bahan tersebut dimurnikan, disterilkan, dan diuji secara ketat. "Menyebutnya sebagai 'organ yang membusuk' tidaklah akurat," tambah dia.

    Formaldehida dalam vaksin berfungsi menonaktifkan virus dan toksin dan jumlahnya sangat kecil—bahkan tubuh manusia secara alami mengandung formaldehida. Kandungan aluminium dalam vaksin juga aman dan telah diregulasi; jumlahnya lebih rendah dibandingkan yang terdapat pada ASI maupun susu formula. 

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “vaksin tetanus dibuat dari daging busuk” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30129) [SALAH] Video "TNI akan Tenggelamkan Kapal Malaysia yang Masuk ke Ambalat"

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 18/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Chan Gaming” pada Selasa (14/10/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:

    “viral di media sosial sebuah rekaman menegangkan dari laut ambalat memperlihatkan sejumlah nelayan Malaysia masuk tanpa izin ke wilayah Indonesia dengan Suara tegas dan sorot mata tajam prajurit TNI Al memberi peringatan keras dari atas kapal patroli berikut rekaman video aslinya

    jika kalian tidak segera meninggalkan ambalat maka saya akan menenggelamkan kapal kalian

    suasana laut yang tenang seketika berubah tegang. batas negara kehormatan dan kedaulatan dipertaruhkan”

    Unggahan disertai takarir:

    “Batas Negara Memanas Di laut Ambalat

    NKRI HARGA MATI”

    Per Selasa (18/11/2025), konten tersebut telah mendapat 12.900-an tanda suka, 500 komentar, dan dibagikan ulang 249 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menganalisis konten menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 86,7 persen.

    TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “TNI akan tenggelamkan kapal Malaysia yang masuk Ambalat” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan cnnindonesia.com “TNI Kembali Tangkap Kapal Ikan Ilegal Asal Malaysia”, tayang Selasa (7/7/2015). Dalam berita ini, dilaporkan kalau Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut pernah menangkap kapal asal Malaysia yang berlayar di perairan Ambalat pada tahun 2015. 

    Menukil berita kompas.com “Konflik Ambalat Berakhir Dikelola Bersama, Bukan Perang, Bukan Pengadilan”, tayang Minggu (29/6/2025). Berita ini melaporkan kalau Indonesia dan Malaysia memilih langkah untuk mengelola bersama wilayah Laut Ambalat di tengah kebuntuan penyelesaian hukum soal batas landas kontinen.

    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “video TNI ancam akan tenggelamkan kapal Malaysia yang masuk ke Ambalat”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “TNI akan menenggelamkan kapal Malaysia yang masuk ke Ambalat” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30128) Benarkah Ada Aturan Baru soal Tilang Manual pada 2026?

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/11/2025

    Berita

    tirto.id - Setelah tilang elektronik (ETLE) secara nasional mulai diluncurkan pada Maret 2021, kini muncul narasi bahwa ada aturan tilang baru yang akan diberlakukan pada tahun 2026 mendatang. Aturan “baru” ini menyangkut tilang manual dan denda yang dikenakan kepada pelanggar.

    ADVERTISEMENT

    Akun Facebook dengan nama "Viral Nusantara" (arsip) mengatakan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo telah mengajukan proposal ke Mahkamah DPR RI untuk aturan tilang baru itu. Kapolri disebut ingin aturan tilang manual diberlakukan kembali dengan kenaikan denda tilang sebesar 150 persen.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    "Mahfud MD: 'Ini nda betul, sodara. Jangan persulit rakyat. Masyarakat kita sudah sulit dalam ekonomi, jadi nda usah bebani mereka lagi. Ini bisa jadi lahan basah buat oknum terkait di dalamnya,' ujar Mahfud MD," begitu bunyi teks tertulis dalam unggahan.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Benarkah Ada Aturan Baru soal Tilang Manual. foto/Hotline periksa fakta tirto

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Seraya membubuhkan foto Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Mahfud, dan Kapolri Listyo, akun pengunggah juga meminta pendapat para warganet. Di kolom komentar, pengguna Facebook ramai-ramai memuji Mahfud MD dan mencela polisi.

    Unggahan yang beredar Rabu (11/11/2025) ini sudah memperoleh 297 impresi dan 345 komentar per Senin (17/11/2025). Unggahan ini juga telah dibagikan sebanyak 26 kali.

    Selain di Facebook, narasi senada juga dijumpai di TikTok, seperti ini dan ini.

    ADVERTISEMENT

    Lantas, benarkah klaim yang berseliweran ini?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto memulai penelusuran dengan mengetik kata kunci “aturan tilang baru 2026” di mesin perambah Google. Alih-alih menemukan berita kredibel yang mengonfirmasi klaim ini, kami justru menemukan narasi tersebut telah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Divisi Humas Polri.

    Permintaan soal tilang manual memang sempat mengemuka dari warganet, di tengah kondisi lalu lintas yang dianggap semakin semrawut belakangan. Beberapa warga menilai, sejak diberlakukannya sistem ETLE, pengendara menjadi lebih berani melanggar aturan karena merasa pengawasan di lapangan menurun.

    Dilaporkan Kompas, Direktur Lalu Lintas Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Argo Wiyono menyebut bahwa tilang manual atau tilang langsung di tempat masih tetap diberlakukan secara terbatas, khusus untuk pelanggaran yang berpotensi menimbulkan gangguan serius di jalan raya.

    “Tilang manual saat ini diberlakukan untuk knalpot brong dan balap liar. Sementara pelanggaran lainnya tetap dimaksimalkan melalui sistem e-TLE,” ujar Argo kepada Kompas.com, Senin (10/11/2025).

    Langkah tersebut juga sejalan dengan arahan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri yang menegaskan bahwa tilang manual bisa digelar secara situasional dan selektif prioritas. Polisi sendiri memang memprioritaskan tilang elektronik sebagai upaya membangun sistem transportasi modern, transparan, dan minim interaksi langsung.

    Pada 2026, polisi bahkan berencana memperbanyak kamera ETLE. Menukil CNN Indonesia, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, mengatakan pihaknya berencana memasang 5.000 kamera ETLE di seluruh Indonesia sebagao salah satu upaya transformasi digitalisasi di bidang penegakan hukum lalu lintas. Agus mengatakan dengan adanya penambahan kamera ETLE itu maka penegakan hukum atau tilang secara manual hanya memiliki porsi 5 persen saja.

    Sejauh ini, belum ada perubahan nominal denda dari pelanggaran lalu lintas. Besaran denda tilang diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

    Sesuai pasal 280 UU itu, setiap orang yang mengemudikan kendaraan nermotor di jalan yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500 ribu.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, narasi soal aturan baru tilang 2026 dengan kenaikan denda sebanyak 150 persen telah dinyatakan tidak benar oleh Komdigi dan Divisi Humas Polri, sehingga bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Polisi sendiri memang memprioritaskan tilang elektronik sebagai upaya membangun sistem transportasi modern, transparan, dan minim interaksi langsung, tapi bukan berarti tilang manual tidak berlaku. Pada 2026, polisi dilaporkan berencana memperbanyak kamera ETLE.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan dengan adanya penambahan kamera ETLE itu maka penegakan hukum atau tilang secara manual hanya memiliki porsi 5 persen saja. Pun, sejauh ini, belum ada perubahan nominal denda dari pelanggaran lalu lintas.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-12:23CANCELNEXT VIDEOP

    Rujukan

  • (GFD-2025-30127) Hoaks Video Roy Suryo Pingsan usai Ditetapkan Tersangka

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/11/2025

    Berita

    tirto.id - Polda Metro Jaya menetapkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo (RS), dan tujuh orang lainnya sebagai tersangka terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

    ADVERTISEMENT

    Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (7/11/2025), menyebut delapan tersangka ini dibagi menjadi dua klaster.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Klaster pertama yaitu pengacara Eggi Sudjana (ES), Kurnia Tri Rohyani, Damai Hari Lubis, Rustam Effendi, dan Muhammad Rizal Fadillah. Mereka dikenakan pasal 310 dan atau Pasal 311 dan atau Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 27A jo Pasal 45 Ayat 4 dan atau Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45A Ayat 2 UU ITE.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Sementara itu, untuk klaster 2 yakni eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, Dokter Tifauziah Tyassuma alias dr Tifa, dan ahli digital forensik, Rismon Hasiholan Sianipar. Mereka dikenakan pasal 310 dan atau Pasal 311 KUHP dan atau Pasal 32 Ayat 1 jo Pasal 48 Ayat 1 dan atau Pasal 35 jo Pasal 51 Ayat 1 dan atau Pasal 27A jo Pasal 45 Ayat 4 dan atau Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45A Ayat 2 UU ITE.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Di tengah ramai sorotan soal isu ini, di media sosial beredar video yang mengklaim bahwa Roy Suryo pingsan usai ditetapkan sebagai tersangka ijazah palsu Jokowi. Narasi ini diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya "Anny Vlog Sukabumi", “Raffa Dayyan”(arsip),“Panca Mania” dan “Gani Bae3” secara serentak pada Rabu (12/11/2025) dan Kamis (13/11/2025).

    Sejumlah akun tersebut membagikan video yang menampilkan sosok Roy Suryo yang sedang mengenakan pakaian batik dan masker nampak berjalan dengan lemas sambil di papah oleh dua orang di sampingnya.

    “Roy suryo drama lagi pingsan saat di periksa sebagai ters4ngka #short,” tulis keterangan salah satu pengunggah klaim tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Periksa Fakta Video Roy Suryo Pingsan. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sepanjang Kamis (13/11/2025) hingga Senin (17/11/2025) atau selama empat hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 58 tanda suka dan 84 komentar. Lantas, bagaimana kebenaran video tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto menelusuri video yang disertakan dalam unggahan tersebut. Dalam rekaman itu, Roy Suryo tampak berjalan dengan kondisi lemas dan dipapah oleh dua orang di sampingnya. Namun, tidak ada satu pun adegan yang menunjukkan mantan Menpora itu pingsan. Selain itu, video tersebut tidak memuat penanda waktu maupun konteks kejadian yang jelas.

    Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan menelusuri asal-usul video melalui teknik reverse image search di Google Images. Hasil penelusuran mengarahkan kami ke sebuah tayangan identik yang diunggah kanal YouTube Kompas TV berjudul “Diperiksa Penyidik Selama 12 Jam sebagai Tersangka Kasus Meme Stupa, Roy Suryo Sakit!”, yang dipublikasikan pada (26/7/2022).

    Kemungkinan besar cuplikan video yang tersebar dalam klaim unggahan berasal dari video yang diunggah kanal Youtube Kompas TV pada tahun 2022 tersebut. Konteks aslinya adalah dokumentasi lama ketika Roy Suryo selesai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada 2022 terkait kasus meme stupa Candi Borobudur yang diedit dengan wajah Presiden Joko Widodo.

    Pada saat itu, Roy Suryo memang tampak kelelahan setelah diperiksa selama 12 jam sebagai tersangka penistaan agama, bahkan sempat menggunakan kursi roda karena kondisi kesehatannya menurun.

    Berdasarkan pantauan Tirto, Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, tiba di Polda Metro Jaya pada Kamis (13/11/2025) pagi untuk menjalani pemeriksaan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi.

    Meski demikian, Roy Suryo dkk diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing setelah diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya selama lebih dari sembilan jam.

    “Setelah ini, kepada ketiga tersangka, kami perbolehkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin, kepada para wartawan, Kamis malam.

    Iman menjelaskan ketiga orang tersangka itu tidak ditahan usai menjalani pemeriksaan perdana karena mereka telah mengajukan ahli dan saksi yang meringankan.

    Lebih lanjut, tidak ada satupun informasi resmi maupun pemberitaan media kredibel yang membenarkan klaim yang menyebut Roy Suryo pingsan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga telah menyatakan klaim tersebut sebagai hoaks.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan video yang mengklaim bahwa Roy Suryo pingsan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Video yang disertakan merupakan video lama ketika Roy Suryo selesai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada 2022 terkait kasus meme stupa Candi Borobudur yang diedit dengan wajah Presiden Joko Widodo.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga telah menyatakan klaim tersebut sebagai hoaks.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-11:53CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0001:19UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan