• (GFD-2025-26115) [KLARIFIKASI] Video Robot Optimus Lipat Baju Dinarasikan Keliru

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar sebuah video menampilkan robot Optimus yang dikembangkan perusahaan otomotif Tesla sedang melipat baju.

    Robot itu diklaim akan menggantikan pekerjaan buruh pabrik.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video robot Optimus milik Tesla yang menggantikan pekerjaan buruh pabrik disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 7 Februari 2025:

    Tesla pamerkan robot Optimus nya untuk gantikan karyawan pabrik mendatang

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bersumber dari unggahan akun X CEO Tesla, Elon Musk pada 16 Januari 2024.

    Elon Musk menyebutkan bahwa robot Optimus yang dikembangkan Tesla bisa diperintah untuk melipat kaus.

    Melalui keterangan tambahan di unggahannya, Elon Musk memberi catatan bahwa robot Optimus tersebut belum bisa melakukan pekerjaan tersebut secara mandiri.

    Seperti diulas Kompas.com, Optimus merupakan robot humanoid yang dikembangkan Tesla.

    Robot Optimus mampu melakukan beberapa tugas manusia, seperti membawa paket dari teras rumah dan menyiram tanaman di halaman.

    Kendati demikian, sejauh ini belum ada informasi mengenai penggunaan robot Optimus untuk menggantikan pekerjaan buruh di pabrik.

    Kesimpulan

    Video robot Optimus milik Tesla melipat baju disebarkan dengan konteks keliru.

    Video itu diunggah CEP Tesla, Elon Musk melalui akun X-nya pada 2024. Ia menjelaskan, robot yang dikembangkan Tesla tersebut belum bisa melakukan pekerjaan secara mandiri.

    Sejauh ini belum ditemukan bukti bahwa robot Optimus digunakan untuk mengganti pekerjaan buruh di pabrik.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26114) [KLARIFIKASI] Foto Kate Middleton Hamil Anak Keempat adalah Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kerajaan Inggris diklaim mengumumkan kehamilan anak keempat Kate Middleton, yang juga bergelar Princess of Wales.

    Informasi yang beredar di media sosial itu beredar disertai foto Kate dan suaminya Pangeran William. Dalam foto, Kate terlihat memakai gaun putih dan sedang hamil besar.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar yang beredar merupakan konten manipulatif.

    Informasi mengenai kehamilan Kate Middleton disebarkan oleh akun Facebook ini pada 24 Januari 2025.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Pangeran William Mengumumkan Hamil Kate Middleton dengan Anak Keempat Mereka

    Dalam momen yang menyenangkan dan mengharukan, Pangeran William telah berbagi berita monumental tentang istrinya, Kate Middleton, Putri Wales.

    Setelah masa yang menantang yang ditandai dengan pertarungan pribadi Kate melawan kanker, pasangan ini telah menerima berita luar biasa—Kate sedang menunggu anak keempat mereka.

    Pengumuman, dibuat dengan sukacita dan lega, dengan cepat menangkap hati para pemerhati kerajaan di seluruh dunia.

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris, seperti disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang beredar bukanlah bersumber dari kejadian nyata.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengeceknya dengan Hive Moderation, tools pendeteksi akal imitasi atau artificial intelligence (AI) dalam suatu konten.

    Hasilnya, gambar Kate Middleton hamil anak keempat memiliki probabilitas 99,9 persen dibuat dengan kecerdasan buatan.

    Dilansir People, istri Pangeran William tersebut bergabung dengan keluarga kerajaan dan mengikuti Ibadah Perayaan Hari Persemakmuran pada Senin (10/3/2025).

    Dua tahun belakangan, Kate menjalani pengobatan kanker.

    Perempuan berusia 43 tahun itu akhirnya keluar dari istana dan tampil di hadapan publik dengan gaun merah.

    Berdasarkan foto-foto yang beredar, Kate tampak normal. Ia tidak sedang hamil besar.

    Kesimpulan

    Gambar mengenai Kate Middleton hamil anak keempat merupakan konten manipulatif. Adapun gambar tersebut dibuat dengan artificial intelligence

     

    Kate tampil ke hadapan publik saat Ibadah Perayaan Hari Persemakmuran pada Senin (10/3/2025). Ia tampak normal dan tidak sedang hamil besar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26113) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Jembatan di Puncak Bogor Jebol Akibat Banjir

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/03/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim sebuah jembatan di Puncak, Bogor, Jawa Barat jebol akibat banjir beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 9 Maret 2025.
    Dalam video tersebut, tampak sebuah kawasan perumahan diterjang banjir bandang. Air langsung menerjang jalanan dan menghayutkan sejumlah barang dan puing-puing. Video itu kemudian disebut-sebut terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
    "TINGGINYA CURAH HUJAN DI JEMBATAN PUNCAK BOGOR JEBOL MELUAP SAMPAI KE SELURUH TITIK," demikian narasi dalam video tersebut.
    "Akibat tingginya surah hujan jembatan puncak Bogor jebol meluap mengakibatkan rumah pada rusak," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 38 kali direspons dan mendapat 56 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video itu merupakan peristiwa jembatan di Puncak, Bogor, Jawa Barat jebol akibat banjir? Berikut penelusurannya.
     
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video diklaim sebuah jembatan di Puncak, Bogor, Jawa Barat jebol akibat banjir. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya, ditemukan gambar identik di artikel berjudul "Japan mudslide: At least 19 people missing after disaster in town of Atami west of Tokyo" yang dimuat situs news.sky.com pada 3 Juli 2021.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Video tersebut merupakan peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi di Kota Atami, Jepang pada Juli 2021. Rekaman kamera pengawas menunjukkan gelombang lumpur hitam longsor menuruni lereng gunung, merobohkan dan menghancurkan rumah-rumah yang dilaluinya.
    Pejabat manajemen bencana di prefektur Shizuoka, Jepang bagian tengah, mengatakan tanah longsor terjadi pada Sabtu pagi di kota tersebut, yang terkenal dengan sumber air panasnya.
    Pejabat manajemen bencana prefektur Takamichi Sugiyama mengatakan puluhan rumah telah terkubur dan petugas penyelamat sedang mencari sedikitnya 19 orang. Ia menambahkan bahwa jumlah orang yang hilang mungkin bertambah.
     

    Kesimpulan


    Video diklaim sebuah jembatan di Puncak, Bogor, Jawa Barat jebol akibat banjir ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan peristiwa banjir di Kota Atami, Jepang pada Juli 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26112) Cek Fakta: Tautan Kompensasi Rp1,5 Juta Bagi Korban "Blending" BBM

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/03/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah unggahan dengan narasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) membuka posko pengaduan untuk masyarakat yang kendaraannya terkena dampak dari blending BBM khususnya pengguna Pertamax akan mendapat kompensasi sebesar Rp1,5 juta.

    Video tersebut diunggah di Instagram dan menampilkan narasi sebagai berikut:

    “LBH BUKA POS PENGADUAN KORBAN PERTAMAX OPLOSAN

    PERTAMAX ANGANTE KLAIM KOMPENSASI DARI PT.PERTAMINA (Persero)”

    Lantas benarkah narasi yang disampaikan?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir ANTARA, telah dilakukan penelusuran fakta dengan membuka tautan yang disertakan di profil Instagram pengunggah.

    Ketika membuka tautan tersebut, pengguna diminta untuk mengisi data diri seperti nama yang sesuai dengan KTP dan nomor telepon aktif yang terhubung dengan telegram. Tautan tersebut merupakan bentuk phising yang mencuri data pribadi.

    Tim CSIRT Kota Tangerang menganalisa tautan yang dikirim di aplikasi perpesanan merupakan tautan phising. Alamat IP dari domain yang diperiksa terdeteksi sebagai malware.

    Setelah memasukkan nama, nomor telepon dan klik tombol cek status, sebuah form tambahan yang meminta korban untuk memasukkan Kode OTP akan muncul.