• (GFD-2025-27414) Keliru: Vaksin TBC Berisi Elemen Nanobots

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di media sosial [arsip] tentang seorang pria yang mengajak warga agar tidak menggunakan vaksin tuberkulosis (TBC). Sebabnya, pria tersebut mengklaim, vaksin TBC mengandung elemen nanobots atau teknologi berukuran mikro. “Itu bukan obat TBC, Saudara. Ada nanobotnya di dalam,” kata pria tersebut.

    Di luar negeri, kata dia, orang dewasa yang telah divaksin TBC berubah menjadi autis. Dia juga menyebut, pendiri Microsoft, Bill Gates, menjadikan Indonesia sebagai kelinci percobaan untuk vaksin TBC.



    Tempo mendapat permintaan pembaca untuk memeriksa, benarkah vaksin TBC berisi elemen nanobots?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi klaim itu dengan bantuan mesin penelusuran Google, YouTube, dan wawancara ahli. Faktanya, narasi yang disebarkan tersebut tidak berdasarkan fakta dan bukti ilmiah. 



    Potongan video di atas secara utuh dipublikasikan di kanal YouTube Lukas Sutrisno pada 17 Mei 2025 berjudul Musuh yang Harus Kita Kalahkan. Potongan video yang menyebar tersebut terdapat pada menit ke-32.29 sampai 36.59.

    Kandidat vaksin TBC baru yang dibiayai oleh Bill Gates adalah M72/AS01E. Menurut Aliansi Vaksin (GAVI) dan sejumlah peneliti, vaksin ini dibangun berdasarkan protein fusi bernama M72, yang menggabungkan fragmen dari dua protein yang terdapat pada Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TB. Untuk meningkatkan respons imun tubuh, vaksin ini juga mengandung adjuvan bernama AS01E, yang juga digunakan untuk meningkatkan respons imun terhadap vaksin malaria dan vaksin herpes zoster Shingrix. Tidak ada nanobots sebagai komposisi bahan vaksin TBC.

    Hal itu juga dijelaskan oleh peneliti dan virolog dari Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Arif Nur Muhammad Ansori. Menurut dia, vaksin terdiri dari zat aktif berupa protein, atau bagian dari kuman yang sudah dilemahkan atau tidak aktif. Bahan-bahan tambahan lain lebih berfungsi untuk meningkatkan respons imun tubuh (adjuvan). 

    Seluruh kandungan vaksin diperiksa ketat oleh lembaga pengawas di setiap negara, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. “Tidak ada satupun bukti ilmiah yang menunjukkan adanya “alat asing” atau “teknologi tersembunyi” di dalam vaksin,” kata Arif kepada Tempo, Jumat, 13 Juni 2025.

    Klaim bahwa vaksin bisa menyebabkan autisme, juga sudah dibantah berkali-kali oleh penelitian ilmiah dari berbagai negara. Isu ini pertama kali muncul dari sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Andrew Wakefield yang mengaitkan Autism spectrum disorder (ASD) dengan vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR). Riset tersebut sudah ditarik dari jurnal ilmiah.

    Menurut Arif sudah ratusan penelitian telah menyimpulkan tidak ada hubungan antara vaksin dan autisme. Maka dari itu, menyebarkan kembali mitos ini hanya akan menambah ketakutan yang tidak berdasar, dan bisa membuat masyarakat enggan divaksinasi.

    Efektivitas kandidat vaksin TBC M72/AS01E

    Sejak tahun 2000, terdapat 19 kandidat vaksin TB yang telah diuji. Namun, hanya enam vaksin, termasuk M72 yang berhasil lolos hingga uji klinis tahap tiga.

    Para peneliti dalam Tuberculosis vaccine developments and efficient delivery systems: A comprehensive appraisal, mencatat, uji klinis fase 2b terkontrol menunjukkan, M72/AS01E memberikan perlindungan sebesar 54,0 persen pada dewasa yang terinfeksi bakteri TBC, tanpa masalah keamanan yang jelas. 

    Studi lain menunjukkan perlindungan sekitar 50 persen terhadap perkembangan menjadi TB paru aktif selama 3 tahun pada dewasa yang terinfeksi bakteri TBC dan negatif HIV. Oleh karena itu, M72/AS01E dianggap sebagai vaksin TBC pertama dalam satu abad yang memiliki efektivitas signifikan. 

    Dikutip dari situs Theconversation.com, vaksin M72/AS01E sangat dibutuhkan karena berpotensi mempercepat penanganan kasus TB di Indonesia. Indonesia masih bertengger di posisi kedua global dengan lebih dari satu juta kasus dan 134 ribu kematian per tahun (17 orang meninggal setiap jam) akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis (bakteri penyebab TB).

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim vaksin TBC berisi elemen nanobots adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27413) [SALAH] Massa Geruduk Istana Tagih 19 Juta Lapangan Kerja

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    Beredar video dari kanal YouTube “KOPI POLITIK” pada Selasa (3/6/2025) berisi narasi:

    BREAKING NEWS
    JUTAAN RAKYAT SENGSARA
    LAUTAN MASSA GERUDUK ISTANA TAGIH 19 LAPANGAN KERJA

    Sejak diunggah Selasa (3/6/2025), video itu telah ditonton lebih dari 3.400 kali, disukai 205 kali dan mendapat 77 komentar per Selasa (17/6/2025).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “massa geruduk istana tagih 19 juta lapangan kerja” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video itu lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar serupa.

    Video berdurasi 22 menit 13 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang berita fajar.co.id “Maudy Asmara Tagih Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Partai Buruh Siap Turun ke Jalan” yang tayang Minggu (1/6/2025).

    Kesimpulan

    Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27412) [HOAKS] Detik-detik Penjemputan Paksa Roy Suryo dan Rismon Sianipar

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo serta ahli digital forensik Rismon Sianipar dijemput paksa aparat hukum.

    Namun, setelah ditelusuri narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Sebagi konteks, pada 30 April 2025 Roy Suryo dan Rismon dilaporkan oleh Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ke Polda Metro Jaya karena dianggap menuduh ijazah Jokowi palsu. 

    Narasi yang mengeklaim Roy Suryo dan Rismon Sianipar dijemput paksa aparat salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan tautan YouTube berjudul:

    DETIK-DETIK PENJEMPUTAN PAKSA RISMON DAN ROY SURYO BIKIN GEGER..!!

    Pada thumbnail video, tampak Roy Suryo dan Rismon memakai baju tahanan berwarna oranye. Kemudian, terdapat keterangan sebagai berikut:

    HARI INI..!!

    DETIK DETIK PENJEMPUTAN PAKSA RISMON DAN ROY SURYO BIKIN GEGER..!!

    RISMON & ROY SURYO DITANGKAP

    Ketika tautan dibuka, unggahan video di kanal YouTube tersebut sudah tidak tersedia. Penelusuran lebih lanjut menemukan, thumbnail video merupakan hasil manipulasi.

    Foto Roy Suryo memakai baju tahanan dalam thumbnail memanipulasi foto di laman IDN Times ini.

    Pria yang memakai baju tahanan bukan Roy Suryo melainkan tersangka penganiayaan, Mario Dandy.

    Adapun foto itu diambil ketika Mario digiring aparat ke tempat pemeriksaan di Ruang Pelayanan Khusus (RPK) Polda Metro Jaya pada 2023.

    Sementara, foto Rismon memakai baju tahanan memanipulasi unggahan di laman Detik.com ini.

    Foto aslinya adalah momen ketika Mario Dandy dihadirkan dalam rekontruksi kasus penganiayaan terhadap korban Cristalino David Ozora pada 2023. 

    Sampai saat ini tidak ada pemberitaan kredibel yang menyebut Roy Suryo dan Rismon Sianipar dijemput paksa aparat hukum. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengeklaim Roy Suryo dan Rismon Sianipar dijemput paksa aparat tidak benar atau hoaks.

    Foto Roy Suryo dan Rismon memakai baju tahanan di thumbnail video merupakan hasil rekayasa. Dalam foto aslinya, pria yang memakai baju tahanan adalah tersangka penganiayaan, Mario Dandy.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27411) [KLARIFIKASI] Foto Jet Tempur Israel Jatuh Hasil Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan foto yang memperlihatkan sebuah jet tempur yang kehilangan salah satu sayapnya dan jatuh di wilayah gurun. 

    Pesawat tersebut diklaim sebagai jet tempur F-35 milik Israel yang ditembak jatuh Iran.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu terindikasi hasil manipulasi perangkat artificial intelligence (AI).

    Foto yang diklaim menunjukkan jet tempur F-35 Israel ditembak jatuh Iran dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (16/6/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Hari Ke-3 True Promise-3Labbayka Ya Netanyahu...Piye Kabare...?

    Pabrik senjata terbesar Rafael dihancurkan, Hafi makin membara dan Tel Aviv Terbakar

    Screenshot Klarifikasi, foto jet tempur Israel jatuh hasil manipulasi AI

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto tersebut menggunakan teknik reverse image search. Namun, foto itu tidak ditemukan di pemberitaan media kredibel mana pun.

    Foto yang sama diunggah oleh akun X @Osint613 pada Senin (16/6/2025). Akun tersebut mencantumkan keterangan bahwa gambar itu satire. 

    Sebuah Catatan Komunitas juga disematkan pada unggahan tersebut, yang menjelaskan bahwa gambar itu kemungkinan besar hasil manipulasi AI.

    "Gambar tersebut dimanipulasi secara digital – mungkin dibuat dengan AI. Jika diukur berdasarkan orang-orang yang berdiri di sampingnya, pesawat itu panjangnya sekitar 100 meter. Padahal, panjang F-35 kurang dari 16 meter." 

    Sementara itu, klaim bahwa Iran telah menembak jatuh F-35 Israel dilaporkan oleh kantor berita Iran, IRNA, pada Sabtu (14/6/2025).

    Dilansir Anadolu Agency, IRNA menyebutkan bahwa pilot jet Israel melontarkan diri sebelum pesawat jatuh dan berhasil ditangkap.

    Namun, Juru Bicara Israel Defense Forces (IDF) Letnan Kolonel Avichay Adraee membantah laporan tersebut dan menyebutnya sebagai kebohongan.

    Adraee juga membantah laporan kantor berita Iran, Tasnim, pada Jumat (13/6/2025) yang mengeklaim dua jet tempur Israel telah ditembak jatuh dan seorang pilot perempuan ditahan.

    Dia menyebut laporan itu tidak berdasar dan menuduh media Iran memalsukan informasi.

    Kesimpulan

    Foto sebuah jet tempur yang jatuh di gurun dan kehilangan salah satu sayapnya bukan menunjukkan F-35 Israel yang ditembak jatuh Iran.

    Foto tersebut tidak ditemukan di pemberitaan media kredibel mana pun. Selain itu, ukuran pesawat dalam foto tersebut tidak realistis dan mengindikasikan adanya manipulasi AI. 

     

    Rujukan