• (GFD-2024-21100) Hoaks! UKT naik karena Jokowi selewengkan dana pendidikan Rp665 triliun

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penyelewengan dana pendidikan sebesar Rp655 triliun.

    Sebelumnya, Jokowi mengatakan kenaikan tarif uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dibatalkan. Namun, tidak menutup kemungkinan bila UKT akan naik pada tahun akademik 2025/2026.

    Berikut narasi dalam video tersebut:

    “JOKOWI SELEWENGKAN DANA PENDIDIKAN ?

    BREAKING NEWS

    JOKOWI LANGGAR UNDANG”?

    SELEWENGKAN DANA PENDIDIKAN 665T”

    Namun, benarkah Jokowi melakukan korupsi dana pendidikan Rp655 triliun?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, dalam video tersebut tidak ada narasi Jokowi korupsi dana pendidikan sebesar Rp655 triliun ataupun UKT naik karena korupsi Presiden Indonesia.

    Narasi dalam video tersebut membacakan artikel dari laman Kompas yang berjudul “JPPI Sebut Setengah Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk Dana Desa Adalah Kebijakan Ngawur”.

    Dari laman tersebut dijelaskan Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyebut, pemerintah benar-benar ngawur apabila setengah dari anggaran pendidikan dialokasikan untuk dana transfer daerah dan dana desa.

    Informasi bahwa setengah dana pendidikan pada APBN 2024 dialokasikan untuk dana transfer daerah serta dana desa dibocorkan oleh Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014 Muhammad Nuh dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja (panja) Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR, Selasa (2/7/2024). Nuh mengungkapkan, sebanyak Rp346 triliun dari anggaran pendidikan sebesar Rp665 triliun pada APBN 2024, dialokasikan ke dalam dana desa dan dana transfer daerah.

    Ia pun mempertanyakan mengapa kebijakan itu sampai diambil oleh pemerintah saat ini. Namun, tidak ada narasi dana pendidikan dikorupsi sebesar Rp665 triliun, melainkan dialokasikan.

    Klaim: UKT naik karena Jokowi selewengkan dana pendidikan 665 triliun

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-21099) [KLARIFIKASI] Foto Truk dan Alat Berat Terbakar Tidak Terkait OPM

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi, Organisasi Papua Merdeka (OPM) membakar truk dan alat berat milik PT Gunung Selatan di Kampung Galungama, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

    Beberapa akun media sosial membagikan narasi tersebut disertai dua foto dan diklaim terjadi pada 28 Mei 2024.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu disebarkan dengan konteks keliru.

    Foto yang disertai narasi soal OPM membakar truk serta alat berat milik PT Gunung Selatan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    "OPM hambat dan rusak pembangunan di Papua," tulis salah satu akun, pada 27 Juni 2024.

    Sementara, berikut narasi yang disebarkan dalam poster yang diunggah:

    OPM HAMBAT DAN RUSAK PEMBANGUNAN DI PAPUAOPM hanyalah pengganggu di Papua yang sebabkan kerusuhan

    Kendaraan alat berat berwarna kuning model traktor milik PT Gunung Selatan dibakar saat sedang membuat jalan di Kampung Galungama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, 28 Mei 2024. Pembakaran itu dilakukan saat terjadi baku tembak antara pasukan TPNPB dai Komando Daerah Pertahanan atau Kodap VII Intan Jaya dengan TNI-Polri.

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 27 Juni 2024, soal OPM membakar alat berat.

    Hasil Cek Fakta

    Foto pertama yang menampilkan truk terbakar serupa dengan foto di artikel Harian Kompas, 19 November 2022.

    Foto tersebut merupakan dokumentasi Humas Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai, Papua Tengah.

    Sekelompok orang membakar dua truk di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, pada 12 November 2022 setelah peristiwa kecelakaan yang menewaskan seorang anak lima tahun.

    Truk yang dikemudikan warga berinisial KM menabrak Noldi Goo (5). Setelah itu, KM segera menyerahkan diri ke polisi.

    Masyarakat mendatangi Markas Polres Dogiyai untuk meminta kepolisian menyerahkan KM kepada mereka. Polisi menolak. Kerusuhan pun terjadi di Dogiyai.

    Sementara, foto alat berat terbakar sama seperti yang dipakai dalam artikel Jubi.id, 13 Maret 2024. Foto tersebut merupakan dokumentasi Humas Polres Dogiyai.

    Foto menampilkan alat berat milik PT Malabiso Usua Jaya yang terbakar di kampung Ugapuga, Distrik Kammu Timur, Kabupaten Dogiyai, pada 12 Maret 2024.

    Penyebab kebakaran belum diketahui dan masih diselidiki. Kebakaran dua truk dan alat berat di Dogiyai tidak terkait aktivitas OPM.

    Kendati demikian, Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-OPM TPNPB-OPM menyatakan telah membakar sebuah kendaraan alat berat milik PT Gunung Selatan, di Kampung Galungama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada 28 Mei 2024.

    Dikutip Tempo.co, Juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) TPNPB Sebby Sambom mengatakan, pembakaran dilakukan saat terjadi baku tembak dengan Kodap VIII Intan Jaya dengan TNI-Polri.

    Kesimpulan

    Foto dua truk terbakar di Distrik Kamu pada 12 November 2022 dan ekskavator milik PT Malabiso Usua Jaya pada 12 Maret 2024 disebarkan dengan konteks keliru.

    Kedua peristiwa terjadi di Dogiyai, Papua Tengah, dan tidak terkait peristiwa di Intan Jaya.

    TPNPB-OPM menyatakan telah membakar sebuah kendaraan alat berat milik PT Gunung Selatan, di Kampung Galungama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada 28 Mei 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21098) Cek Fakta: Hoaks Presiden Jokowi Bagikan Uang Rp 50 Juta di Facebook Jelang Akhir Jabatan

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Presiden Jokowi membagikan uang Rp 50 juta jelang habis jabatan di Facebook. Postingan itu beredar sejak dua pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Juni 2024.
    Dalam akun tersebut terdapat video Presiden Jokowi dengan narasi sebagai berikut:
    "50.000.000 untuk kalian yang bisa stop gambar pas"
    Hingga saat ini postingan tersebut telah dilihat 1,5 juta kali mendapat 35,9 ribu likes, 9,1 ribu komentar, dan 3,6 ribu kali dibagikan.
    Lalu benarkah postingan Presiden Jokowi membagikan uang Rp 50 juta jelang habis jabatan di Facebook?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan dalam kolom komentar terdapat narasi sebagai berikut:
    "#HADIAH_AKAN_DI_UNDI_DI_WAkirim bukti bahwa anda sudah FOLLOW dan lanjut konfirmasi NOMOR REKENING anda ke WA GRATIS ⬇️⬇️ #082184190xxx"
    Ini merupakan indikasi penipuan yang bisa mengarahkan masyarakat untuk membagikan identitas pribadi atau terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Selain itu Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan.
    Video itu diunggah Presiden Jokowi di akun Instagramnya, @jokowi yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 3 Mei 2024.
    Namun dalam video tersebut Presiden Jokowi tidak menjanjikan pembagian uang Rp 50 juta seperti dalam postingan. Ia saat itu akan meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat.
    Berikut isi narasi dalam postingannya:
    "Saya meresmikan Bendungan Tiu Suntuk, di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 2 Mei 2024. Bendungan terbesar dari tujuh bendungan yang ada di Provinsi NTB.
    InshaAllah ini akan dapat memberikan sejumlah manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, seperti irigasi 1.900 hektare, untuk air baku 680 liter per detik, serta mereduksi adanya banjir di sekitar Sumbawa Barat."

    Kesimpulan


    Postingan Presiden Jokowi membagikan uang Rp 50 juta jelang habis jabatan di Facebook adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21097) Cek Fakta: Tidak Benar Pembagian Hadiah Panen Simpedes dari BRI

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/07/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Juli 2024.
    Unggahan klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI berupa poster berisi tulisan "Saksikan Penarikan PANEN HADIAH SIMPEDES" dalam poster tersebut juga terdapat foto kendaraan yang diklaim sebagai hadiah undian.
     Poster tersebut disertai dengan tulisan sebagai berikut.
    "𝐊𝐡𝐮𝐬𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐬𝐚𝐛𝐚𝐡 𝐁𝐚𝐧𝐤 𝐁𝐑𝐈 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮 𝗗𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 👇
    𝐇𝐚𝐢 𝐒𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐁𝐑𝐈, 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐚 & 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭 𝐢𝐧𝐢:
    𝗚𝗿𝗮𝗻𝗱 𝗣𝗿𝗶𝘇𝗲 :
    • 𝟓 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐁𝐌𝐖
    𝗛𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗟𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 :
    • 𝟏𝟎 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐇𝐨𝐧𝐝𝐚 𝐇𝐑-𝐕
    • 𝟓 𝐏𝐚𝐤𝐞𝐭 𝐔𝐦𝐫𝐨𝐡 𝐆𝐫𝐚𝐭𝐢𝐬
    • 𝟐𝟎 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐈𝐧𝐧𝐨𝐯𝐚 𝐑𝐞𝐛𝐨𝐫𝐧
    • 𝟑𝟎 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐘𝐚𝐦𝐚𝐡𝐚 𝐍𝐌𝐀𝐗
    • 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐞𝐦𝐚𝐬
    • 𝟐𝟎 𝐢𝐏𝐡𝐨𝐧𝐞 𝟏𝟓𝐏𝐫𝐨 𝐌𝐚𝐱
    • 𝟓 𝐓𝐢𝐤𝐞𝐭 𝐋𝐢𝐛𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐉𝐞𝐩𝐚𝐧𝐠
    • 𝟏𝟎𝟎 𝐤𝐮𝐥𝐤𝐚𝐬 𝐋𝐆 𝟐𝟎𝟐𝟒
    • 𝐃𝐥𝐥"
    Unggahan tersebut menyertakan tautan "http://brimo-fstvll-kupon.bank-id.tech/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR0TodRCJ3spHBEzWdz-49ktgi8Tjmyk7zCp2N8w2m8oNbSom1NaO4iGa8E_aem_mqcqfw1TFmtN9_Sm0v70yQ" yang diklaim sebagai formulir pendaftaran online.
    Halaman situs tersebtu meminta data diri dan perbankan jika ingin mengikuti progam pembagian hadiah.
    Benarkah klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI tidak benar.
    BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Rujukan