KOMPAS.com - Angka autisme di Vietnam diklaim melonjak hingga 300 persen akibat pemberian vaksin yang disponsori oleh pendiri Microsoft, Bill Gates.
Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan, tidak ada autisme sejak 1975. Namun peningkatan terjadi pada 2000 dan 2021, ketika Gates Foundation meluncurkan program vaksinasi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Informasi yang mengeklaim autisme di Vietnam meningkat 300 persen akibat vaksin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (15/5/2025):
Tidak ada yang namanya autisme pada tahun 1975, tahun 2000, tahun 2001, tidak ada yang namanya autisme — Yayasan Gates memperkenalkan program vaksinasi di Vietnam. Sekarang, kasus autisme di Vietnam meningkat lebih dari 300%
(GFD-2025-27014) [HOAKS] Autisme di Vietnam Naik 300 Persen akibat Vaksin Bill Gates
Sumber:Tanggal publish: 16/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Autisme yang dimaksud kemungkinan adalah gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD).
ASD merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku.
Sejauh ini tidak ada bukti yang membenarkan bahwa pemberian vaksin dapat menyebabkan autisme.
Video yang beredar bersumber dari potongan dokumenter kontroversial berjudul Vaxxed: From Cover-up to Catastrophe.
Film itu disutradarai oleh Andrew Wakefield, seorang dokter Inggris yang lisensi medisnya dicabut karena memalsukan data dalam makalah pada 1998 yang menghubungkan autisme dengan vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR).
The Lancet telah mencabut penelitiannya, tetapi penelitian itu terus memicu misinformasi.
Sementara, sejumlah penelitian lain telah membuktikan bahwa autisme dan vaksinasi tidak saling terkait.
Misalnya, sebuah studi pada 2002 menunjukkan, risiko autisme sama pada kelompok yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.
Penelitian dilakukan kepada 537.303 anak-anak Denmark, yang 82 persen di antaranya telah menerima vaksin MMR.
Kemudian, studi para peneliti dari Rumah Sakit Anak Philadelphia pada 2009 yang menganalisis kemungkinan hubungan antara thimerosal, pengawet berbasis merkuri dalam vaksin, dan autisme.
Terbukti, tidak ada hubungan antara autisme dan bahan yang terkandung dalam vaksin.
Studi lainnya diterbikkan, The Journal of the American Medical Association pada 2015 yang meneliti lebih dari 90.000 anak.
Hasilnya, vaksin MMR tidak terbukti meningkatkan risiko ASD.
Selain itu, tidak ada laporan mengenai peningkatan kasus autisme mencapai 300 persen di Vietnam.
Riset yang dilakukan Kesehatan Masyarakat Universitas Hanoi melaporkan, prevalensi ASD di antara anak-anak berusia 18 dan 30 bulan di Vietnam yakni 0,758 persen atau 1 dari 132 anak.
Vietnam telah menerima dukungan dari Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi atau Gavi, di mana Yayasan Gates sebagai salah satu donatur utamanya.
Kendati demikian, tidak ada bukti bahwa program vaksinasi terkait dengan autisme.
ASD merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku.
Sejauh ini tidak ada bukti yang membenarkan bahwa pemberian vaksin dapat menyebabkan autisme.
Video yang beredar bersumber dari potongan dokumenter kontroversial berjudul Vaxxed: From Cover-up to Catastrophe.
Film itu disutradarai oleh Andrew Wakefield, seorang dokter Inggris yang lisensi medisnya dicabut karena memalsukan data dalam makalah pada 1998 yang menghubungkan autisme dengan vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR).
The Lancet telah mencabut penelitiannya, tetapi penelitian itu terus memicu misinformasi.
Sementara, sejumlah penelitian lain telah membuktikan bahwa autisme dan vaksinasi tidak saling terkait.
Misalnya, sebuah studi pada 2002 menunjukkan, risiko autisme sama pada kelompok yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.
Penelitian dilakukan kepada 537.303 anak-anak Denmark, yang 82 persen di antaranya telah menerima vaksin MMR.
Kemudian, studi para peneliti dari Rumah Sakit Anak Philadelphia pada 2009 yang menganalisis kemungkinan hubungan antara thimerosal, pengawet berbasis merkuri dalam vaksin, dan autisme.
Terbukti, tidak ada hubungan antara autisme dan bahan yang terkandung dalam vaksin.
Studi lainnya diterbikkan, The Journal of the American Medical Association pada 2015 yang meneliti lebih dari 90.000 anak.
Hasilnya, vaksin MMR tidak terbukti meningkatkan risiko ASD.
Selain itu, tidak ada laporan mengenai peningkatan kasus autisme mencapai 300 persen di Vietnam.
Riset yang dilakukan Kesehatan Masyarakat Universitas Hanoi melaporkan, prevalensi ASD di antara anak-anak berusia 18 dan 30 bulan di Vietnam yakni 0,758 persen atau 1 dari 132 anak.
Vietnam telah menerima dukungan dari Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi atau Gavi, di mana Yayasan Gates sebagai salah satu donatur utamanya.
Kendati demikian, tidak ada bukti bahwa program vaksinasi terkait dengan autisme.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim autisme di Vietnam meningkat 300 persen akibat vaksin merupakan hoaks.
Sejumlah penelitian membuktikan, kandungan bahan dalam vaksin tidak ada mengakibatkan ASD.
Adapun prevalensi ASD di Vietnam yakni 0,758 persen atau 1 dari 132 anak.
Sejumlah penelitian membuktikan, kandungan bahan dalam vaksin tidak ada mengakibatkan ASD.
Adapun prevalensi ASD di Vietnam yakni 0,758 persen atau 1 dari 132 anak.
Rujukan
- https://www.facebook.com/abu.julaibib/videos/913587627519798/
- https://www.facebook.com/violetungu21/videos/2680536258822542/
- https://www.facebook.com/seno.adji.nugroho.2025/videos/4134301113469769/
- https://www.facebook.com/renolafias/videos/735025305714150/
- https://www.facebook.com/100086061273118/videos/1638225630229106/
- https://www.facebook.com/eddy.hartono.944613/videos/495991600171072/
- https://archive.ph/drUhb
- https://www.bmj.com/content/342/bmj.c7452.full
- https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140673697110960/fulltext
- https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/nejmoa021134
- https://academic.oup.com/cid/article-abstract/48/4/456/284219?redirectedFrom=fulltext&login=false#google_vignette
- https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2275444
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34850618/#:~:text=M%2DCHAT%20was%20used%20to,or%201%20in%20132%20children).
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27013) [KLARIFIKASI] Video Hercules Bersitegang dengan Wakapolres pada 2021, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 16/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang menampilkan Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshall sedang bersitegang dengan seorang perwira polisi.
Polisi itu disebut memiliki jabatan wakil kepala kepolisian resor (wakapolres). Adapun video itu beredar pada Mei 2025.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu perlu diluruskan karena informasinya tidak utuh.
Video yang diklaim menampilkan Hercules sedang bersitegang dengan seorang wakapolres beredar di Facebook, misalnya yang dibagikan akun ini, ini, ini, dan ini.
Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
HERCULES NGAMUKterliha dividio kalo
Hercules berani nunjuknunjuk wakpolres..
Kasian samaWakapolresnyadibentak bentak samahercules
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi Hercules bersitegang dengan Wakapolres
Polisi itu disebut memiliki jabatan wakil kepala kepolisian resor (wakapolres). Adapun video itu beredar pada Mei 2025.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu perlu diluruskan karena informasinya tidak utuh.
Video yang diklaim menampilkan Hercules sedang bersitegang dengan seorang wakapolres beredar di Facebook, misalnya yang dibagikan akun ini, ini, ini, dan ini.
Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
HERCULES NGAMUKterliha dividio kalo
Hercules berani nunjuknunjuk wakpolres..
Kasian samaWakapolresnyadibentak bentak samahercules
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi Hercules bersitegang dengan Wakapolres
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video itu ternyata merupakan peristiwa pada 2021. Video identik dengan unggahan di kanal YouTube Forkowas TV ini.
Video tersebut adalah momen ketika Hercules bersitegang dengan Wakapolres Sumedang saat itu, yakni Kompol Rita Suwadi.
Peristiwa itu terjadi saat Hercules dan anggotanya memberikan bantuan ke posko korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.
Saat itu, Kompol Rita Suwadi yang ada di lokasi menegur Hercules dan anggotanya yang sedang berkerumun setelah memberikan bantuan. Sebab, lokasi yang digunakan untuk berkumpul merupakan jalur evakuasi.
Namun, Hercules tidak terima dengan cara peyampaian Kompol Rita Suwadi sehingga terjadi ketegangan.
Sementara, Kapolres Sumedang saat itu, AKBP Eko Prasetyo menjelaskan, setelah peristiwa tersebut Hercules meminta maaf pada dirinya melalui pesan WhatsApp.
Hercules juga mengunjungi Polres Sumedang untuk bertemu Kompol Rita Suwadi.
Video tersebut adalah momen ketika Hercules bersitegang dengan Wakapolres Sumedang saat itu, yakni Kompol Rita Suwadi.
Peristiwa itu terjadi saat Hercules dan anggotanya memberikan bantuan ke posko korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.
Saat itu, Kompol Rita Suwadi yang ada di lokasi menegur Hercules dan anggotanya yang sedang berkerumun setelah memberikan bantuan. Sebab, lokasi yang digunakan untuk berkumpul merupakan jalur evakuasi.
Namun, Hercules tidak terima dengan cara peyampaian Kompol Rita Suwadi sehingga terjadi ketegangan.
Sementara, Kapolres Sumedang saat itu, AKBP Eko Prasetyo menjelaskan, setelah peristiwa tersebut Hercules meminta maaf pada dirinya melalui pesan WhatsApp.
Hercules juga mengunjungi Polres Sumedang untuk bertemu Kompol Rita Suwadi.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Hercules sedang bersitegang dengan seorang Wakapolres perlu diluruskan karena informasinya tidak utuh.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 2021, bukan 2025. Hercules bersitegang dengan Kompol Rita Suwadi yang saat itu menjabat Wakapolres Sumedang.
Peristiwa itu terjadi saat Hercules dan anggotanya memberikan bantuan ke posko korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.
Kompol Rita Suwandi menegur Hercules dan anggotanya yang berkerumun di jalur evakuasi. Hercules tidak terima dengan cara peyampaian Kompol Rita Suwadi sehingga terjadi ketegangan.
Peristiwa itu terjadi pada tahun 2021, bukan 2025. Hercules bersitegang dengan Kompol Rita Suwadi yang saat itu menjabat Wakapolres Sumedang.
Peristiwa itu terjadi saat Hercules dan anggotanya memberikan bantuan ke posko korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.
Kompol Rita Suwandi menegur Hercules dan anggotanya yang berkerumun di jalur evakuasi. Hercules tidak terima dengan cara peyampaian Kompol Rita Suwadi sehingga terjadi ketegangan.
Rujukan
(GFD-2025-27012) [HOAKS] Presiden Perancis Tertangkap Kamera Sembunyikan Kokain
Sumber:Tanggal publish: 16/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron tertangkap kamera menyembunyikan benda berwarna putih yang diduga kokain.
Video yang beredar di media sosial menampilkan Macron duduk di meja, bersama politikus Jerman Friedrich Merz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Video Presiden Perancis Emmanuel Macron tertangkap kamera menyembunyikan kokain disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (12/5/2025):
(Narkoba dan Pejabat)
Dalam perjalanan pulang dari Kyiv, wartawan tiba-tiba memasuki kabin pemimpin. Penasihat Jerman Merz menyembunyikan sendok yang digunakan untuk kokain, sementara Presiden Prancis Macron menyembunyikan sekantong kokain.
Video yang beredar di media sosial menampilkan Macron duduk di meja, bersama politikus Jerman Friedrich Merz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Video Presiden Perancis Emmanuel Macron tertangkap kamera menyembunyikan kokain disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (12/5/2025):
(Narkoba dan Pejabat)
Dalam perjalanan pulang dari Kyiv, wartawan tiba-tiba memasuki kabin pemimpin. Penasihat Jerman Merz menyembunyikan sendok yang digunakan untuk kokain, sementara Presiden Prancis Macron menyembunyikan sekantong kokain.
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar bersumber dari siaran di kanal YouTube Associated Press, 10 Mei 2025.
Momen dalam video merupakan pertemuan para pemimpin Perancis, Jerman, dan Inggris dalam sebuah kereta api yang berangkat dari Polandia ke Ukraina.
Ketiganya akan berada di Kyiv untuk merundingkan seruan agar Rusia menyetujui gencatan senjata.
Akun X resmi kepresidenan Perancis, @elysee menanggapi sebaran disinformasi yang beredar.
Akun tersebut menunjukkan foto sebelum para pemimpin tiga negara tersebut duduk. Tampak, benda putih di meja adalah tisu.
Foto lain menampilkan momen yang sama dapat dilihat di sini dan di sini.
Tampak jelas bahwa benda putih di meja adalah seonggok tisu.
Dilansir Reuters, bantahan juga disampaikan pihak Jerman.
"Kami membantah klaim yang tidak masuk akal ini," kata juru bicara pemerintah Jerman.
Momen dalam video merupakan pertemuan para pemimpin Perancis, Jerman, dan Inggris dalam sebuah kereta api yang berangkat dari Polandia ke Ukraina.
Ketiganya akan berada di Kyiv untuk merundingkan seruan agar Rusia menyetujui gencatan senjata.
Akun X resmi kepresidenan Perancis, @elysee menanggapi sebaran disinformasi yang beredar.
Akun tersebut menunjukkan foto sebelum para pemimpin tiga negara tersebut duduk. Tampak, benda putih di meja adalah tisu.
Foto lain menampilkan momen yang sama dapat dilihat di sini dan di sini.
Tampak jelas bahwa benda putih di meja adalah seonggok tisu.
Dilansir Reuters, bantahan juga disampaikan pihak Jerman.
"Kami membantah klaim yang tidak masuk akal ini," kata juru bicara pemerintah Jerman.
Kesimpulan
Narasi Presiden Perancis tertangkap kamera menyembunyikan kokain merupakan hoaks.
Video yang beredar bersumber dari momen pertemuan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris dalam sebuah kereta api yang berangkat dari Polandia ke Ukraina.
Macron menyingkirkan tisu di meja, bukan menyembunyikan kokain. Pemerintah Perancis dan Jerman telah membantah disinformasi yang beredar.
Video yang beredar bersumber dari momen pertemuan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris dalam sebuah kereta api yang berangkat dari Polandia ke Ukraina.
Macron menyingkirkan tisu di meja, bukan menyembunyikan kokain. Pemerintah Perancis dan Jerman telah membantah disinformasi yang beredar.
Rujukan
- https://www.facebook.com/opa.patduapuluh.2025/videos/2031013503975053/?idorvanity=2039169073022927
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0M3ZN59mHRGgo5Tj33BEt23FDTJr32FowqP1Deoq62aeyB5aDaQE1KkawzyBrxMYQl&id=61575283900964
- https://www.facebook.com/davri.dibyosantoso.3/videos/1731892097680486
- https://www.youtube.com/watch?v=SGHhXLDjf0g
- https://x.com/Elysee/status/1921676720995782761
- https://newsroom.ap.org/editorial-photos-videos/detail?itemid=1aa5a4323aee42828bbc4db5d028e34c
- https://newsroom.ap.org/editorial-photos-videos/detail?itemid=5abbb76521a84761b2e95c33e0bccdc9
- https://www.reuters.com/business/media-telecom/france-accuses-enemies-spreading-fake-news-after-cocaine-bag-claims-2025-05-12/
- https://t.co/xyXhGm9Dsr
- https://twitter.com/Elysee/status/1921676720995782761?ref_src=twsrc%5Etfw
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27011) Cek fakta, video Presiden Prancis disebut sembunyikan kokain
Sumber:Tanggal publish: 17/05/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX)- Beredar unggahan di pelataran media sosial X dan Facebook yang menampilkan video kebersamaan Perdana Menteri Inggris Keir Stamer, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Friedrich Merz di dalam kereta menuju Ibu Kota Ukraina, Kiev, untuk menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat (9/5/2025).
Di dalam video berdurasi 00:40 detik tersebut, terlihat ketiganya sedang duduk dan berbincang bersama. Pada detik ke 00:24, Macron melihat sebuah benda berwarna putih di atas meja dan dengan cepat menyembunyikannya di bawah lengannya. Warganet berspekulasi bahwa benda putih tersebut adalah sebungkus kokain.
Dikutip dari media online Ukraina detector.media, dugaan ini berkembang dikarenakan beredar rumor palsu pada saat masa kampanye Presiden Volodymy Zelensky, yang menyatakan bahwa ia kecanduan kokain. Video tersebut telah dilihat oleh lebih dari 29,9 juta kali oleh pengguna X.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
Unggahan X:
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
“DEVELOPING SCANDAL: Macron, Starmer, and Merz caught on video on their return from Kiev. A bag of white powder on the table. Macron quickly pockets it, Merz hides the spoon. No explanation given. Zelensky, known cocaine enthusiast, had just hosted them. All three of the “leaders” look completely cracked out.
(SKANDAL YANG BERKEMBANG: Macron, Starmer, dan Merz terekam dalam video saat mereka kembali dari Kiev. Sekantong bubuk putih di atas meja. Macron segera mengantonginya, Merz menyembunyikan sendoknya. Tidak ada penjelasan yang diberikan. Zelensky, penggemar kokain yang terkenal, baru saja menjamu mereka. Ketiga "pemimpin" itu tampak benar-benar gila.)”
Unggahan Facebook:
Macron, Starmer, and Merz caught on video on their return from Kiev. A bag of white powder on the table. Macron quickly pockets it, Merz hides the spoon. No explanation given. Zelensky, known cocaine enthusiast, had just hosted them. Connect the dots.
(Macron, Starmer, dan Merz terekam dalam video saat mereka kembali dari Kiev. Sekantong bubuk putih terlihat di atas meja. Macron segera memasukkannya ke sakunya, Merz menyembunyikan sendok. Tidak ada penjelasan yang diberikan. Zelensky, yang dikenal sebagai penggemar kokain, baru saja menjamu mereka. Silakan tarik kesimpulan sendiri.)”
Namun, benarkah narasi dalam video tersebut?
Di dalam video berdurasi 00:40 detik tersebut, terlihat ketiganya sedang duduk dan berbincang bersama. Pada detik ke 00:24, Macron melihat sebuah benda berwarna putih di atas meja dan dengan cepat menyembunyikannya di bawah lengannya. Warganet berspekulasi bahwa benda putih tersebut adalah sebungkus kokain.
Dikutip dari media online Ukraina detector.media, dugaan ini berkembang dikarenakan beredar rumor palsu pada saat masa kampanye Presiden Volodymy Zelensky, yang menyatakan bahwa ia kecanduan kokain. Video tersebut telah dilihat oleh lebih dari 29,9 juta kali oleh pengguna X.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
Unggahan X:
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
“DEVELOPING SCANDAL: Macron, Starmer, and Merz caught on video on their return from Kiev. A bag of white powder on the table. Macron quickly pockets it, Merz hides the spoon. No explanation given. Zelensky, known cocaine enthusiast, had just hosted them. All three of the “leaders” look completely cracked out.
(SKANDAL YANG BERKEMBANG: Macron, Starmer, dan Merz terekam dalam video saat mereka kembali dari Kiev. Sekantong bubuk putih di atas meja. Macron segera mengantonginya, Merz menyembunyikan sendoknya. Tidak ada penjelasan yang diberikan. Zelensky, penggemar kokain yang terkenal, baru saja menjamu mereka. Ketiga "pemimpin" itu tampak benar-benar gila.)”
Unggahan Facebook:
Macron, Starmer, and Merz caught on video on their return from Kiev. A bag of white powder on the table. Macron quickly pockets it, Merz hides the spoon. No explanation given. Zelensky, known cocaine enthusiast, had just hosted them. Connect the dots.
(Macron, Starmer, dan Merz terekam dalam video saat mereka kembali dari Kiev. Sekantong bubuk putih terlihat di atas meja. Macron segera memasukkannya ke sakunya, Merz menyembunyikan sendok. Tidak ada penjelasan yang diberikan. Zelensky, yang dikenal sebagai penggemar kokain, baru saja menjamu mereka. Silakan tarik kesimpulan sendiri.)”
Namun, benarkah narasi dalam video tersebut?
Hasil Cek Fakta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Menurut penelusuran, ANTARA menemukan foto jarak dekat yang diambil oleh fotografer Reuters pada momen yang sama. Foto jarak dekat tersebut menunjukan bahwa benda putih itu ternyata adalah sampah tisu yang sudah terlipat, bukan sekantong bubuk kokain.
Akun X resmi milik Kantor Kepresidenan Prancis, juga membantah tuduhan tersebut. Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa klaim mengenai adanya sekantong kokain sepenuhnya tidak berdasar dan merupakan disinformasi yang disebarkan oleh pihak-pihak yang memusuhi Prancis.
Dengan demikian tuduhan adanya sebungkus kokain di meja Presdien Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Stamer dan Kanselir Jerman Friedrich Merz adalah disinformasi atau hoaks. Faktanya benda diduga sekantung kokain tersebut hanyalah sampah tisu yang terlipat diatas meja.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Menurut penelusuran, ANTARA menemukan foto jarak dekat yang diambil oleh fotografer Reuters pada momen yang sama. Foto jarak dekat tersebut menunjukan bahwa benda putih itu ternyata adalah sampah tisu yang sudah terlipat, bukan sekantong bubuk kokain.
Akun X resmi milik Kantor Kepresidenan Prancis, juga membantah tuduhan tersebut. Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa klaim mengenai adanya sekantong kokain sepenuhnya tidak berdasar dan merupakan disinformasi yang disebarkan oleh pihak-pihak yang memusuhi Prancis.
Dengan demikian tuduhan adanya sebungkus kokain di meja Presdien Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Stamer dan Kanselir Jerman Friedrich Merz adalah disinformasi atau hoaks. Faktanya benda diduga sekantung kokain tersebut hanyalah sampah tisu yang terlipat diatas meja.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
- http://
- https://x.com/RealAlexJones/status/1921566762601967620
- http://
- https://www.facebook.com/61564892533246/posts/1432542274573135/
- https://disinfo.detector.media/en/post/volodymyr-zelensky-said-in-an-interview-that-he-uses-cocaine
- http://Paper tissue, not cocaine, on table as Starmer, Macron and Merz head to Kyiv
- https://www.reuters.com/fact-check/paper-tissue-not-cocaine-table-starmer-macron-merz-head-kyiv-2025-05-14/
- http://
- https://x.com/Elysee/status/1921672059630870828
Halaman: 718/6830

