• (GFD-2024-21108) [SALAH] KPK DARURAT JUDI ONLINE HINGGA BKKBN WAJIBKAN ANAK PEREMPUAN

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 15/07/2024

    Berita

    BREAKING NEWS – KPK DARURAT JUDI, HINGGA BKKBN SARANKAN ANAK PUTRI. @info_rakyat

    BREAKING NEWS
    KPK & DARURAT JUDI ONLINE
    HINGGA BKKBN WAJIBKAN ANAK PEREMPUAN.

    Hasil Cek Fakta

    Channel youtube bernama INFO RAKYAT membagikan sebuah video bernarasikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) darurat judi online hingga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) wajibkan anak perempuan.

    Setelah menonton keseluruhan isi video, tidak ditemukan pemberitaan terkait klaim narasi yang beredar. Video tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa video berbeda yang digabung menjadi satu.

    Thumbnail yang menampilkan gedung KPK dan gedung BKKBN tersebut juga telah dimanipulasi dengan tambahan beberapa gambar.

    Dalam video tersebut terdapat narasi yang membahas tentang Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan transaksi judi online yang dilakukan sejumlah pegawai KPK terbilang kecil. Alex berdalih para pegawai KPK yang terlibat judi online karena faktor iseng semata.

    Narasi tersebut bersumber dari artikel detik.com berjudul “Pimpinan KPK soal Pegawai Terlibat Judi Online: Mungkin Lagi Iseng-Nganggur”.

    Sementara itu, dikutip dari detik.com, kepala BKKBN Hasto Wardoyo membantah dirinya mewajibkan perempuan memiliki satu anak perempuan. Hasto mengatakan rata-rata diharapkan satu perempuan punya anak satu perempuan supaya penduduk tumbuh seimbang.

    Dengan demikian, narasi dengan klaim KPK darurat judi online hingga BKKBN wajibkan anak perempuan tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
    Judul, thumbnail dan isi video tidak berkaitan. Dalam video tersebut sama sekali tidak ditemukan informasi terkait KPK darurat judi online hingga BKKBN wajibkan anak perempuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21107) [SALAH] Tempo Beritakan Agenda Partai Komunis China Kuasai Indonesia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 15/07/2024

    Berita

    [SALAH] Tempo Beritakan Agenda Partai Komunis China Kuasai Indonesia

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Tempo.
    Beredar unggahan di media sosial Facebook dengan klaim media Tempo memberitakan agenda Partai Komunis China untuk menguasai Indonesia. Pada video tersebut narator mengatakan, Tempo telah membongkar agenda Partai Komunis China untuk menguasai Indonesia, yakni dengan memiskinkan negara secara sistematis, menjauhkan umat Islam dari ajaran agama dan mengadu domba.

    Faktanya, dilansir dari Tempo, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Setri Yasra, membantah medianya memberitakan agenda Partai Komunis China untuk menguasai Indonesia. Menurut Setri penyebaran hoaks dengan mencatut nama medianya tersebut merupakan fitnah yang mengganggu kerja-kerja jurnalistik Tempo. Hal itu berpotensi merusak kredibilitas Tempo yang sesungguhnya mengedepankan jurnalisme berkualitas.

    Setri menghimbau masyarakat untuk menggunakan dan mengutip produk jurnalistik Tempo dengan mengikuti aturan yang berlaku. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan jika narasi yang mengatakan Tempo memberitakan agenda Partai Komunis China adalah tidak benar.

    Kesimpulan

    Klaim mengenai Tempo memberitakan agenda Partai Komunis China di Indonesia adalah tidak benar. Faktanya Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Setri Yasra mengatakan hoax tersebut merupakan fitnah yang dapat mengganggu kerja jurnalistik Tempo.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21106) Salah, Video Harimau Berbadan Singa Laut

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2024

    Berita

    tirto.id - Media sosial ramai membicarakan soal penampakan binatang unik, yang terlihat seperti perpaduan antara harimau dan singa laut. Perlu diketahui, sebelumnya, Tirto pernah membahas soal unggahan media sosial yang menunjukkan anjing laut berkepala sapi.

    Sebuah unggahan di Instagram menyebut penampakan binatang tersebut sebagai "Keajaiban dunia". Unggahan akun "aday_marerang23" pada 8 Juli tersebut berhasil menarik perhatian banyak orang (arsip). Sampai dengan Senin (15/7/2024), video singkat tersebut telah mengumpulkan lebih dari 33 ribu tanda suka (likes) dan lebih dari 800 komentar.

    Unggahan lain, dari akun "ghising243" juga menunjukkan penampakan yang sama dengan video yang lebih bersih (arsip). Video pendek dalam format reels tersebut menarik perhatian 1,2 juta orang penonton. Unggahan tersebut mengumpulkan lebih dari 14 ribu tanda suka dan 98 komentar. Meski begitu, kebanyakan orang menyebut video ini adalah hasil suntingan ataupun buatan AI.

    Tirto juga menemukan unggahan serupa di platform lain seperti Facebook, dari unggahan akun "Chrisnivy" (arsip), "Kucing Bengal Demak" (arsip), "Thopay Hr" (arsip), dan "Abdi Brata Permana" (arsip).

    Semuanya dengan narasinya masing-masing yang mengisyaratkan binatang ini sebagai hal yang unik. Meski tidak mendapat perhatian sebanyak di Instagram, unggahan di Facebook lebih banyak dan beragam jumlahnya.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada binatang yang merupakan perpaduan antara harimau dan singa laut?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba menganalisis video singkat berdurasi sekitar 15 detik tersebut. Berdasar hasil membedah video sebelumnya, keanehan video seperti ini biasa terlihat dari kaki atau sepatu orang yang ada di sekitar.

    Dari video harimau berbadan singa laut ini, kami menemukan kejanggalan di sepatu di bagian latar, pada sekitar detik ke 10. Sepatu berwarna hitam dengan bagian bawah putih, yang ada di sisi samping hewan, terlihat menyatu antara kaki kanan dan kiri.

    Berdasar kecurigaan tersebut, kami melakukan pengujian terhadap video tersebut. Mula-mula kami menggunakan perangkat Hive Moderation. Hasil pemindaian perangkat tersebut menyebut ada 98,7 persen peluang video tersebut dibuat dengan perangkat AI.

    Tirto juga mengambil salah satu cuplikan gambar dari video tersebut, untuk kemudian memindai penampakan binatang tersebut. Hasil penelusuran dengan perangkat Maybe's AI Art Detector menunjukkan 94 persen peluang gambar tersebut dibuat oleh AI.

    Hasil pemindaian dua aplikasi menunjukkan persentase yang besar kalau penampakan harimau berbadan singa laut tersebut adalah buatan AI.

    Tidak berhenti di situ, kami juga mencoba menelusuri asal dari video penampakan tersebut. Menggunakan metode reverse image search dari Google Lens, kami mendapat video berikut sebagai hasil pencarian.

    Dalam deskripsi video tersebut, terdapat keterangan kalau ini adalah karya buatan kecerdasan buatan. Tidak hanya itu, di bagian pojok kanan bawah juga terdapat tulisan Mandarin, yang jika diterjemahkan menjadi, "Dibuat dengan AI untuk hiburan semata".

    Akun dalam video tersebut juga banyak mengunggah video lain yang menunjukkan berbagai bentuk penggunaan AI untuk merekayasa tampilan binatang yang seperti mutan.

    Akun X @hoaxeye, yang banyak menyebarkan informasi mengenai konten-konten bermuatan hoaks, juga menyebut konten penampakan "ikan harimau" ini besar kemungkinan dibuat dengan AI.

    Tirto juga mencoba mencari informasi soal penampakan harimau berbadan singa laut tersebut. Mengingat, jika ini kejadian nyata, seharusnya ada pemberitaan dari media kredibel. Namun, menggunakan berbagai kata kunci, kami tidak menemukan informasi mengenai penampakan harimau berbadan singa laut seperti yang digambarkan dalam video singkat tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, penampakan harimau berbadan singa laut tersebut bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Hasil pemindaian beberapa perangkat pemeriksa konten AI menyebut video ini memiliki kemungkinan lebih dari 90 persen dibuat dengan menggunakan AI. Hasil analisis juga menunjukkan adanya kejanggalan dari unggahan tersebut.

    Tirto juga menemukan unggahan lain dari video tersebut dengan keterangan yang menyebut video tersebut adalah konten buatan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21105) Hoaks Pelaku Penembakan Donald Trump

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2024

    Berita

    tirto.id - Pada Sabtu (13/7/2024) lalu, calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menjadi korban sasaran penembakan di tengah kampanyenya di Pennsylvania. Kejadian tersebut lantas memancing atensi masyarakat dari berbagai belahan dunia.

    Trump terlihat mengalami luka di dekat bagian telinganya. Dalam beberapa foto dari kejadian tersebut, terlihat wajah bagian kanan calon pimpinan dari Partai Republik itu berlumuran darah, seperti yang bisa terlihat di salah satu artikel Associated Press.

    Setelah kejadian penembakan tersebut, Trump langsung mendapat perlindungan Secret Service. Trump kemudian diperiksa di fasilitas medis setempat dan menyebut kondisinya baik-baik saja.

    Informasi sekaligus rumor terkait kejadian tersebut lantas beredar liar di sosial media, termasuk soal pelaku penembakan.

    Di Facebook dan X (dulu Twitter), muncul klaim yang menyebut kalau pelaku penembakan adalah seorang aktivis ekstrim Antifa bernama Mark Violets. Antifa ini adalah kependekan dari frasa "anti-fasis". Antifa adalah kelompok aktivis militan kiri yang jumlahnya tidak diketahui dan saling berafiliasi.

    Unggahan dengan klaim tersebut di antaranya disebarkan akun "Michael Berry" (arsip), "Megan Cullinane" (arsip), dan "Melvin Fonkdiddy Hunt" (arsip) di Facebook. Sementara di X, unggahan dengan klaim itu ditemukan di akun @SirBylHolte (arsip).

    Unggahan-unggahan tersebut menyebut kalau sebelum penembakan, Mark Violets sempat membuat unggahan di YouTube yang menyebut "Justice is coming", mengesankan adanya serangan terencana. Unggahan tersebut lantas menjelaskan kalau Violets telah meninggal.

    Unggahan-unggahan tersebut mendapat banyak reaksi dari masing-masing audiensnya. Tiap-tiap unggahan mendapat ratusan tanda suka (likes & emoticons), komentar, maupun repost.

    Sementara unggahan lain di Threads menyebut pelaku penembakan Trump adalah pria lain, bernama Hank Pecker. Unggahan tersebut juga menyertakan foto seorang lelaki yang sedang membawa senapan (arsip). Unggahan ini juga mendapat cukup banyak perhatian di platform pesan pendek milik Meta tersebut.

    Lalu, bagaimana fakta terkait pelaku penembakan Trump yang sebenarnya?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto menelusuri informasi terkait penembakan Trump dari sumber media kredibel internasional. Associated Pressmemberitakan hasil investigasi Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyebut Thomas Matthew Crooks sebagai pelaku penembakan.

    Sejauh ini, pemuda usia 20 tahun asal Pennsylvania tersebut teridentifikasi melakukan penembakan dari ketinggian, di sebuah lahan kebun, di luar daerah tempat Trump berkampanye. Hal ini selaras dengan pernyataan resmi FBI dalam situs resmi mereka.

    Sementara itu, juru bicara Secret Service, Anthony Guglielmi, menyebut pelaku penembakan telah meninggal setelah diamankan. Guglielmi juga menyebut dalam kejadian tersebut, pelaku menembakkan beberapa peluru ke arah panggung.

    Sampai saat ini, belum diketahui motif dari Crooks dalam upaya penembakan terhadap Trump tersebut.

    Tirto juga mencoba menelusuri klaim dari media sosial soal nama Mark Violets dan Hank Pecker yang dikaitkan dengan kejadian tersebut.

    Pertama, soal Violets. Penelusuran gambar terbalik (reverse image search) yang kami lakukan, mengarahkan ke unggahan berikut dari akun @theitalyfocus.

    Unggahan tersebut menjelaskan kalau pria dalam foto tersebut bukanlah Mark Violets, terduga penembakan Trump. Itu adalah foto seorang penggemar tim AS Roma yang membuat video di YouTube mengenai tim sepak bola asal ibu kota Italia tersebut.

    Dalam unggahan tersebut juga terdapat penjelasan konteks yang mendapat sorotan dari X. Pria dalam video adalah YouTuber sepak bola bernama Marco Violi. Tercantum juga akun Instagram dan YouTube-nya. Di dua akun media sosial tersebut, yang berbahasa Italia, terlihat konten Violi terkait dengan tim sepak bola AS Roma dan tidak terkait politik Amerika Serikat.

    Pada unggahan bertanggal 14 Juli 2024 di akun Instagram-nya, Violi menyangkal keterlibatannya dengan kejadian penembakan Trump. Dia menyebut kalau informasi tersebut tidak berdasar dan diorganisir oleh kelompok haters yang sudah dilakukan sejak tahun 2018. Dia juga menyebut akan mengajukan keluhan terhadap akun X yang menyebarluaskan informasi tersebut.

    Sementara unggahan di Threads, yang membawa nama Hank Pecker sebagai pelaku penembakan juga tidak tepat. Salah satu hasilreverse image search mengarahkan ke unggahan berikut dari akun @hasandpiker berikut yang diunggah pada 20 Februari 2022 lalu.

    Hasan Piker adalah seorang streamer di platform Twitch. Dalam sebuah artikel di Dot Esports dijelaskan kalau Hasan memiliki karakter dalam game yang bernama Hank Pecker. Tidak saja klaim ini tidak tepat, nama Hank Pecker juga bukan manusia, tetapi nama karakter dalam sebuah game.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Tirto menunjukkan, klaim Mark Violets dan Hank Pecker sebagai pelaku penembakan Donald Trump bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Hasil investigasi FBI serta pernyataan resmi dari Secret Service menyatakan nama Thomas Matthew Crooks sebagai pelaku penembakan Trump.

    Rujukan