Akun TikTok “sabrinasindiawatii” pada Sabtu (15/02/2025) mengunggah video [arsip] yang menampilkan wanita muda menggunakan deterjen cair untuk melembabkan wajah.
Video tersebut disertai narasi :
“Sebelum kenal si ungu, setelah kenal si ungu. baru launching kmren guys#siungu #skincaretips #moisturizer #morningroutine”
Hingga Senin (21/4/2025) unggahan telah dilihat 9,5 juta kali, disukai 130 ribu, dan mendapat 7.700 komentar.
(GFD-2025-26677) [SALAH] Pelembab Wajah dengan Deterjen Cair
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 24/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menggunakan fitur pencarian di Google dengan kata kunci “bahaya deterjen untuk wajah” untuk mengetahui bahaya menggunakan deterjen pada wajah.
Hasilnya, ditemukan artikel dari Kompas.com “Kreator Konten Gunakan Deterjen untuk Rawat Wajah, Dokter Jelaskan Deretan Risikonya” yang tayang Januari 2025.
Dari artikel itu diketahui, dokter spesialis kulit dan kelamin di RST Wijayakusuma Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti mengatakan bahwa penggunaan deterjen untuk perawatan wajah sangatlah berbahaya. Deterjen mengandung bahan kimia pembersih dan pelarut.
Bahan kimia tersebut seperti sodium lauryl sulfate (SLS), NPE, fosfat, dan 1,4-dioxane yang dapat menyebabkan iritasi, alergi, serta membuat kulit terasa tebal, panas, dan kering. Lebih lanjut, bahan kimia tersebut bisa terserap ke dalam tubuh melalui kulit dan berisiko mengganggu fungsi organ.
Hasilnya, ditemukan artikel dari Kompas.com “Kreator Konten Gunakan Deterjen untuk Rawat Wajah, Dokter Jelaskan Deretan Risikonya” yang tayang Januari 2025.
Dari artikel itu diketahui, dokter spesialis kulit dan kelamin di RST Wijayakusuma Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti mengatakan bahwa penggunaan deterjen untuk perawatan wajah sangatlah berbahaya. Deterjen mengandung bahan kimia pembersih dan pelarut.
Bahan kimia tersebut seperti sodium lauryl sulfate (SLS), NPE, fosfat, dan 1,4-dioxane yang dapat menyebabkan iritasi, alergi, serta membuat kulit terasa tebal, panas, dan kering. Lebih lanjut, bahan kimia tersebut bisa terserap ke dalam tubuh melalui kulit dan berisiko mengganggu fungsi organ.
Kesimpulan
Unggahan dengan narasi “pelembab wajah dengan deterjen cair” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2025/04/24/salah-pelembab-wajah-dengan-deterjen-cair/ [Google] Pencarian Google dengan kata kunci “bahaya deterjen untuk wajah” [Kompas.com] Kreator Konten Gunakan Deterjen untuk Rawat Wajah, Dokter Jelaskan Deretan Risikonya
- https://www.tiktok.com/@sabrinasindiawatii/video/7471435462826003730 (unggahan akun TikTok “sabrinasindiawatii”)
- https://archive.ph/wip/zNInQ (arsip unggahan akun TikTok “sabrinasindiawatii”)
(GFD-2025-26676) [SALAH] Barang Bukti Narkoba Diduga Masuk Melalui PIK 2 Operasi Dalam 21 Hari
Sumber: X/TwitterTanggal publish: 24/04/2025
Berita
Pada Kamis (10/4/2025) beredar unggahan di X (arsip cadangan) yang membagikan video dengan narasi:
"PIK milik Aguan markas narkoba, jadi keinget Gibran saat play di PIK."
"PIK milik Aguan markas narkoba, jadi keinget Gibran saat play di PIK."
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) pencarian gambar Google Images, hasilnya ditemukan kecocokan di unggahan akun Instagram @akbarfaizal68 dengan deskripsi:
“Begini hasil operasi Badan Narkotika Nasional. Operasi tiga minggu tapi hasilnya sebanyak ini. Dengan anggaran terbatas, @badannarkotikanasional._ bisa seefektif ini. Coba seandainya anggarannya sebesar lembaga lain yang kebiasaan seremonial doang. @infobnn_ri @islah_bahrawi”.
Pencarian di YouTube menggunakan kata kunci “desk pemberantasan narkoba penggeledahan serentak” seperti yang terlihat di video yang disebarkan menghasilkan berbagai unggahan yang merekam acara “Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pemberantasan Narkoba dan Live Penggeledahan Serentak Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia”, salah satunya unggahan oleh akun “Kemenko Polkam RI” pada Senin (3/4/2025).
Pemeriksaan silang (cross check) ke situs-situs berita menggunakan perkakas Google News dengan kata kunci “desk pemberantasan narkoba penggeledahan serentak” menghasilkan berbagai artikel hasil liputan dari sumber-sumber autoritatif, salah satunya oleh detikNews pada Senin (3/3/2025) di artikel berjudul “Desk Pemberantasan Narkoba Sita 1,2 Ton Narkotika hingga 16 Mobil”.
Mengenai istilah “golden triangle narkoba”, pencarian di Google News menghasilkan berbagai artikel dari sumber-sumber autoritatif, salah satunya oleh merdeka.com di artikel berjudul “Mengenal Golden Crescent dan Golden Triangle, Dua Sindikat Besar Narkoba yang Beroperasi di Indonesia” yang menjelaskan bahwa sebutan untuk jaringan narkoba yang beroperasi di Myanmar, Thailand dan Laos.
Berkaitan dengan unggahan-unggahan di berbagai platform media sosial mengenai tuduhan Gibran yang dikaitkan dengan penggerebekan di PIK (Pantai Indah Kapuk) pada tahun 2024 lalu, faktanya selain di waktu yang dituduhkan Gibran sedang berada di KPU Jawa Tengah di Semarang, video yang disebarkan sebenarnya adalah video rekaman tahun 2018.
“Begini hasil operasi Badan Narkotika Nasional. Operasi tiga minggu tapi hasilnya sebanyak ini. Dengan anggaran terbatas, @badannarkotikanasional._ bisa seefektif ini. Coba seandainya anggarannya sebesar lembaga lain yang kebiasaan seremonial doang. @infobnn_ri @islah_bahrawi”.
Pencarian di YouTube menggunakan kata kunci “desk pemberantasan narkoba penggeledahan serentak” seperti yang terlihat di video yang disebarkan menghasilkan berbagai unggahan yang merekam acara “Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pemberantasan Narkoba dan Live Penggeledahan Serentak Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia”, salah satunya unggahan oleh akun “Kemenko Polkam RI” pada Senin (3/4/2025).
Pemeriksaan silang (cross check) ke situs-situs berita menggunakan perkakas Google News dengan kata kunci “desk pemberantasan narkoba penggeledahan serentak” menghasilkan berbagai artikel hasil liputan dari sumber-sumber autoritatif, salah satunya oleh detikNews pada Senin (3/3/2025) di artikel berjudul “Desk Pemberantasan Narkoba Sita 1,2 Ton Narkotika hingga 16 Mobil”.
Mengenai istilah “golden triangle narkoba”, pencarian di Google News menghasilkan berbagai artikel dari sumber-sumber autoritatif, salah satunya oleh merdeka.com di artikel berjudul “Mengenal Golden Crescent dan Golden Triangle, Dua Sindikat Besar Narkoba yang Beroperasi di Indonesia” yang menjelaskan bahwa sebutan untuk jaringan narkoba yang beroperasi di Myanmar, Thailand dan Laos.
Berkaitan dengan unggahan-unggahan di berbagai platform media sosial mengenai tuduhan Gibran yang dikaitkan dengan penggerebekan di PIK (Pantai Indah Kapuk) pada tahun 2024 lalu, faktanya selain di waktu yang dituduhkan Gibran sedang berada di KPU Jawa Tengah di Semarang, video yang disebarkan sebenarnya adalah video rekaman tahun 2018.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video yang dibagikan adalah unggahan oleh Akbar Faizal yang menghadiri acara Konferensi Pers Hasil Penindakan Desk Pemberantasan Narkoba pada 3 Maret 2025 lalu yang berkaitan dengan penanganan narkoba yang berasal dari kawasan Segitiga Emas Narkoba, tidak ada kaitannya dengan PIK.
Rujukan
- https://www.instagram.com/akbarfaizal68/reel/DGu-bNRPW0e/ /
- https://archive.ph/pEXem (arsip cadangan).
- https://www.youtube.com/results?search_query=desk+pemberantasan+narkoba+penggeledahan+serentak /
- https://archive.ph//s8vbh (arsip cadangan).
- https://youtu.be/t5SJM0Cf1Rw?t=269 /
- https://archive.ph/bGdAK (arsip cadangan).
- https://www.google.com/search?q=desk+pemberantasan+narkoba+penggeledahan+serentak&tbm=nws /
- https://ghostarchive.org/archive/uSTYG (arsip cadangan).
- https://news.detik.com/berita/d-7804420/desk-pemberantasan-narkoba-sita-1-2-ton-narkotika-hingga-16-mobil /
- https://archive.ph/IrVOe (arsip cadangan).
- https://www.google.com/search?q=golden+triangle+narkoba&tbm=nws /
- https://ghostarchive.org/archive/Z11HE (arsip cadangan).
- https://www.merdeka.com/peristiwa/mengenal-golden-crescent-dan-golden-triangle-dua-sindikat-besar-narkoba-yang-beroperasi-di-indonesia-251709-mvk.html /
- https://archive.ph/s4Ye5 (arsip cadangan).
- https://turnbackhoax.id/2024/09/13/salah-gibran-nyabu-sama-bandar-tapi-disembunyikan-batalkangibrandilantik/ /
- https://archive.ph/PP8gO (arsip cadangan).
- https://x.com/H4T14K4LN4L42/status/1910346246537236827, unggahan oleh akun X “@H4T14K4LN4L42”.
- https://archive.ph/rug4A, arsip cadangan unggahan oleh akun X “@H4T14K4LN4L42”.
(GFD-2025-26675) Cek fakta, Prabowo hukum mati pejabat yang korupsi lebih dari Rp10 miliar
Sumber:Tanggal publish: 23/04/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok menarasikan Presiden Prabowo akan memberikan hukuman mati bagi pejabat yang melakukan tindak pidana korupsi dengan nilai lebih dari Rp10 miliar.
Dalam unggahan tersebut juga dinarasikan Prabowo akan langsung mengeksekusi mati koruptor agar rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera dan bebas dari korupsi.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“presiden Prabowo: muak dengan pejabat negara yang korup, setujukah Rakyat jika ada pejabat negara korupsi diatas 10M di hukum mati jika terbukti melakukan korupsi langsung di eksekusi mat1 agar Rakyat Indonesia Sejahtera bebas dari korupsi”
Namun, benarkah Prabowo akan beri hukuman mati pejabat yang korupsi lebih dari Rp10 miliar.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dalam unggahan tersebut juga dinarasikan Prabowo akan langsung mengeksekusi mati koruptor agar rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera dan bebas dari korupsi.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“presiden Prabowo: muak dengan pejabat negara yang korup, setujukah Rakyat jika ada pejabat negara korupsi diatas 10M di hukum mati jika terbukti melakukan korupsi langsung di eksekusi mat1 agar Rakyat Indonesia Sejahtera bebas dari korupsi”
Namun, benarkah Prabowo akan beri hukuman mati pejabat yang korupsi lebih dari Rp10 miliar.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Hasil Cek Fakta
Dalam wawancara bersama enam pemimpin redaksi media nasional yang disiarkan melalui kanal YouTube Harian Kompas pada Selasa (8/4/2025), Presiden Prabowo Subianto menyampaikan secara tegas bahwa dirinya tidak sepakat dengan pemberlakuan hukuman mati terhadap pelaku korupsi.
Prabowo menyatakan bahwa hukuman mati menghilangkan kesempatan untuk melakukan perbaikan jika ternyata ditemukan kesalahan dalam proses peradilan. Ia juga menegaskan bahwa sepanjang sejarah Indonesia, belum pernah ada presiden yang menjalankan eksekusi mati terhadap pelaku korupsi, walaupun secara hukum hal tersebut dimungkinkan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menilai ketidaksetujuan Presiden Prabowo Subianto atas penerapan hukuman mati bagi koruptor mencerminkan sikap kenegarawanan yang menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan kemanusiaan.
Pasalnya, sambung Yusril, apabila seseorang sudah dieksekusi mati, maka tidak ada lagi kesempatan untuk menghidupkan kembali orang tersebut jika terdapat sisa 0,1 persen kemungkinan tidak bersalah, walaupun hakim sudah menyatakan 99,9 persen orang itu terbukti bersalah.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
"Sebagai Presiden, beliau tidak ingin melaksanakan hukuman mati terhadap narapidana mana saja dan kasus apa saja," ujar Yusril, dilansir dari ANTARA.
Selain itu, Komisi Kejaksaan RI menyatakan memiskinkan koruptor lebih efektif dibandingkan hukuman mati karena dapat menimbulkan efek jera ke depannya.
"Yang ditakutkan koruptor bukan dipenjara, tetapi dimiskinkan. Kalau lihat negara dengan corruption perceptions index (CPI) yang rendah sudah tidak ada hukuman mati," kata Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) RI Pujiyono Suwadi, dilansir dari ANTARA. Dengan demikian tak benar Presiden Prabowo akan menghukum mati pejabat yang melakukan korupsi dengan nilai lebih dari Rp10 miliar.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Prabowo menyatakan bahwa hukuman mati menghilangkan kesempatan untuk melakukan perbaikan jika ternyata ditemukan kesalahan dalam proses peradilan. Ia juga menegaskan bahwa sepanjang sejarah Indonesia, belum pernah ada presiden yang menjalankan eksekusi mati terhadap pelaku korupsi, walaupun secara hukum hal tersebut dimungkinkan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menilai ketidaksetujuan Presiden Prabowo Subianto atas penerapan hukuman mati bagi koruptor mencerminkan sikap kenegarawanan yang menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan kemanusiaan.
Pasalnya, sambung Yusril, apabila seseorang sudah dieksekusi mati, maka tidak ada lagi kesempatan untuk menghidupkan kembali orang tersebut jika terdapat sisa 0,1 persen kemungkinan tidak bersalah, walaupun hakim sudah menyatakan 99,9 persen orang itu terbukti bersalah.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
"Sebagai Presiden, beliau tidak ingin melaksanakan hukuman mati terhadap narapidana mana saja dan kasus apa saja," ujar Yusril, dilansir dari ANTARA.
Selain itu, Komisi Kejaksaan RI menyatakan memiskinkan koruptor lebih efektif dibandingkan hukuman mati karena dapat menimbulkan efek jera ke depannya.
"Yang ditakutkan koruptor bukan dipenjara, tetapi dimiskinkan. Kalau lihat negara dengan corruption perceptions index (CPI) yang rendah sudah tidak ada hukuman mati," kata Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) RI Pujiyono Suwadi, dilansir dari ANTARA. Dengan demikian tak benar Presiden Prabowo akan menghukum mati pejabat yang melakukan korupsi dengan nilai lebih dari Rp10 miliar.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-26674) Keliru: Video Proses Pembuatan Beras Plastik
Sumber:Tanggal publish: 23/04/2025
Berita
SEBUAH video yang diklaim sebagai proses pembuatan beras plastik diunggah akun Facebook [arsip]. Dalam video terlihat mesin produksi tengah memproses butir mirip beras dari plastik cair hingga menjadi butiran plastik seperti beras.
Narator video memperingatkan agar waspada dengan peredaran beras palsu. Diberikan juga tips untuk membedakan beras asli dengan beras plastik.
Namun benarkah video yang diunggah 17 April 2025 tersebut proses pembuatan beras plastik?
Narator video memperingatkan agar waspada dengan peredaran beras palsu. Diberikan juga tips untuk membedakan beras asli dengan beras plastik.
Namun benarkah video yang diunggah 17 April 2025 tersebut proses pembuatan beras plastik?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Google Lens, dan mesin pencarian Google dan YouTube. Faktanya, video tersebut bukan proses pembuatan beras untuk dikonsumsi tetapi proses daur ulang sampah plastik menjadi butiran plastik atau bijih plastik.
Potongan video di atas identik dengan video yang diunggah sejumlah akun, seperti akun Instagram @engineeringimprovement pada 25 Januari 2025 dan akun TikTok Factsbyhamza pada 17 Maret 2025. Namun sebelumnya, di tanggal 18 Desember 2024, akun YouTube Skrinshorts mengunggah video serupa berjudul Proses Pembuatan Bijih Plastik. Meskipun anglenya tidak sama persis, namun berada di lokasi yang sama.
“Pernahkah kalian melihat bagaimana plastik bekas diubah menjadi biji plastik yang berguna?” tanya narator video.
Dia menjelaskan bahwa prosesnya dimulai dengan pengumpulan dan penyortiran plastik berdasarkan jenis dan warnanya. Kemudian dilanjutkan dengan pembersihan untuk menghilangkan kotoran dan residu. Setelah itu, plastik digiling menjadi serpihan kecil dan dikeringkan.
Serpihan tersebut kemudian dilelehkan dengan mesin ekstruder dan dicetak menjadi bulir plastik dan dipotong setelah didinginkan. Bijih plastik yang dihasilkan siap digunakan sebagai bahan baku berbagai produk.
Dikutip dari situs Cap Eco Recycling bahwa bijih plastik merupakan material yang umum digunakan di berbagai sektor industri, seperti pengemasan, otomotif, elektronik, pertanian, dan masih banyak lagi. Biji plastik ini terbuat dari bahan baku plastik daur ulang atau murni dan diolah menjadi produk jadi seperti botol, tas, onderdil mobil, mainan, dan lain sebagainya.
Potongan video di atas identik dengan video yang diunggah sejumlah akun, seperti akun Instagram @engineeringimprovement pada 25 Januari 2025 dan akun TikTok Factsbyhamza pada 17 Maret 2025. Namun sebelumnya, di tanggal 18 Desember 2024, akun YouTube Skrinshorts mengunggah video serupa berjudul Proses Pembuatan Bijih Plastik. Meskipun anglenya tidak sama persis, namun berada di lokasi yang sama.
“Pernahkah kalian melihat bagaimana plastik bekas diubah menjadi biji plastik yang berguna?” tanya narator video.
Dia menjelaskan bahwa prosesnya dimulai dengan pengumpulan dan penyortiran plastik berdasarkan jenis dan warnanya. Kemudian dilanjutkan dengan pembersihan untuk menghilangkan kotoran dan residu. Setelah itu, plastik digiling menjadi serpihan kecil dan dikeringkan.
Serpihan tersebut kemudian dilelehkan dengan mesin ekstruder dan dicetak menjadi bulir plastik dan dipotong setelah didinginkan. Bijih plastik yang dihasilkan siap digunakan sebagai bahan baku berbagai produk.
Dikutip dari situs Cap Eco Recycling bahwa bijih plastik merupakan material yang umum digunakan di berbagai sektor industri, seperti pengemasan, otomotif, elektronik, pertanian, dan masih banyak lagi. Biji plastik ini terbuat dari bahan baku plastik daur ulang atau murni dan diolah menjadi produk jadi seperti botol, tas, onderdil mobil, mainan, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video ini proses pembuatan beras plastik adalah klaim keliru. Video merupakan proses daur ulang sampah plastik menjadi bijih plastik.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/935297988542148
- https://web.archive.org/web/20250423145704/
- https://www.facebook.com/reel/935297988542148
- https://www.instagram.com/engineeringimprovement/p/DFOytaaJEyq/?locale=no&hl=af&img_index=3
- https://www.tiktok.com/@factsbyhamza/video/7482646055960481046
- https://www.youtube.com/shorts/zdbD9hdkgtM
- https://capeco-recycling.com/en/all-you-need-to-know-about-plastic-pellets/ /cdn-cgi/l/email-protection#3b585e505d5a504f5a7b4f5e564b5415585415525f
Halaman: 713/6742