Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video YouTube berdurasi 10 menit menarasikan Presiden Jokowi resmi mengutus Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membantu mengusut kasus kematian Vina Cirebon karena tak kunjung usai.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“GEGER SIANG INI.!! TERCEGANG JOKOWI RESMIKAN TNI BANTU KAPOLRI BONGKAR KASUS VINA & BANDAR SABU
BREAKING NEWS PERINTAH TEGAS JOKOWI
BONGKAR REKAYASA IPTU RUBIANA & BANDAR SABU KASUS VINA”
Namun, benarkah Jokowi minta TNI bantu kepolisian untuk menyelesaikan kasus Vina Cirebon?
(GFD-2024-21124) Cek fakta, TNI akan bantu Polri dalam penyelesaian kasus Vina Cirebon
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, thumbnail video tersebut serupa dengan unggahan ANTARA saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai bersilaturahmi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/12/2023).
TNI dan Polri membahas agenda patroli bersama antara Babinsa dan Bhabinkamtibmas mulai dari tingkat kecamatan hingga provisi untuk mengawal Pemilu 2024 agar berjalan aman, nyaman, dan lancar sesuai agenda.
Jadi, thumbnail dalam video tersebut merupakan beberapa momen yang diedit dalam satu frame.
Selain itu, narator dalam video tersebut juga membacakan artikel dari TVOne yang berjudul “Denny Darko Si Ahli Tarot Ramalkan Kasus Vina Cirebon Masih Jauh dari Selesai: Akankah Pegi Setiawan Dibebaskan?”. Dalam artikel tersebut, tidak ada narasi Jokowi meresmikan TNI akan membantu polisi dalam penyelesaian kasus Vina Cirebon.
Klaim: TNI akan bantu Polri dalam penyelesaian kasus Vina Cirebon
Rating: Disinformasi
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
TNI dan Polri membahas agenda patroli bersama antara Babinsa dan Bhabinkamtibmas mulai dari tingkat kecamatan hingga provisi untuk mengawal Pemilu 2024 agar berjalan aman, nyaman, dan lancar sesuai agenda.
Jadi, thumbnail dalam video tersebut merupakan beberapa momen yang diedit dalam satu frame.
Selain itu, narator dalam video tersebut juga membacakan artikel dari TVOne yang berjudul “Denny Darko Si Ahli Tarot Ramalkan Kasus Vina Cirebon Masih Jauh dari Selesai: Akankah Pegi Setiawan Dibebaskan?”. Dalam artikel tersebut, tidak ada narasi Jokowi meresmikan TNI akan membantu polisi dalam penyelesaian kasus Vina Cirebon.
Klaim: TNI akan bantu Polri dalam penyelesaian kasus Vina Cirebon
Rating: Disinformasi
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024
Rujukan
(GFD-2024-21123) [HOAKS] Gambar Nelayan Tangkap Lobster Seberat 150 Kg
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar gambar yang diklaim memperlihatkan nelayan Puerto Rico menangkap lobster terbesar di dunia dengan berat 150 kilogram dan panjang 2,6 meter.
Namun, setelah ditelusuri, gambar tersebut merupakan hasil manipulasi.
Gambar nelayan Puerto Rico menangkap lobster terbesar di dunia dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Salah satu akun membagikan gambar tiga orang pria sedang berfoto dengan lobster berukuran besar dan diberi keterangan demikian:
Nelayan Puerto Rico dari Gran Canaria menangkap lobster terbesar di dunia, yang beratnya 150 kg dan panjang 2,6 M.
Setelah diamati, tampak beberapa kejanggalan yang mengindikasikan gambar tersebut hasil rekayasa kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI.
Kejanggalan yang paling terlihat, yakni jari tangan para nelayan yang bentuknya tidak beraturan.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mencari informasi di Google soal penemuan lobster terbesar di dunia oleh nelayan Puerto Rico. Namun, tidak ada informasi yang dimaksud.
Kompas.com justru menemukan artikel AFP berisi bantahan beberapa ahli teknologi informasi soal gambar lobster berukuran besar tersebut.
Direktur Laboratorium Digital Forensik Universitas Buffalo, Siwei Lyu menjelaskan, gambar lobster itu merupakan hasil rekayasa AI.
Ia mengatakan, ada beberapa kejanggalan seperti permukaan air laut di cakrawala yang tidak lurus dan tangan para nelayan yang tidak normal.
"Gambar ini cukup jelas bagi saya sebagai gambar yang dihasilkan oleh AI," kata Siwei Lyu.
Hal senada diungkapkan peneliti di Departemen Ilmu Komputer dan Teknik Universitas Buffalo, Shan Jia.
"Orang-orang dalam gambar tersebut juga memiliki ekspresi wajah yang aneh dan pose tangan yang tidak normal, kata dia.
Kepala Laboratorium Digital Forensik dan Pembelajaran Mesin Universitas Purdue, Shu Hu menambahkan, terdapat kejanggalan lain seperti dek kapal yang tidak sejajar dan bentuk lengan salah satu pria tidak simetris.
Adapun Guinness World Record mencatat, lobster terbesar yang pernah ditangkap, yakni jenis lobster Amerika dengan berat 20,14 kilogram dan panjang 1,06 meter.
Lobster tersebut ditangkap pada 11 Februari 1977 di lepas pantai Nova Scotia, Kanada, kemudian dijual ke salah satu pemilik restoran di New York.
Namun, setelah ditelusuri, gambar tersebut merupakan hasil manipulasi.
Gambar nelayan Puerto Rico menangkap lobster terbesar di dunia dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.
Salah satu akun membagikan gambar tiga orang pria sedang berfoto dengan lobster berukuran besar dan diberi keterangan demikian:
Nelayan Puerto Rico dari Gran Canaria menangkap lobster terbesar di dunia, yang beratnya 150 kg dan panjang 2,6 M.
Setelah diamati, tampak beberapa kejanggalan yang mengindikasikan gambar tersebut hasil rekayasa kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI.
Kejanggalan yang paling terlihat, yakni jari tangan para nelayan yang bentuknya tidak beraturan.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mencari informasi di Google soal penemuan lobster terbesar di dunia oleh nelayan Puerto Rico. Namun, tidak ada informasi yang dimaksud.
Kompas.com justru menemukan artikel AFP berisi bantahan beberapa ahli teknologi informasi soal gambar lobster berukuran besar tersebut.
Direktur Laboratorium Digital Forensik Universitas Buffalo, Siwei Lyu menjelaskan, gambar lobster itu merupakan hasil rekayasa AI.
Ia mengatakan, ada beberapa kejanggalan seperti permukaan air laut di cakrawala yang tidak lurus dan tangan para nelayan yang tidak normal.
"Gambar ini cukup jelas bagi saya sebagai gambar yang dihasilkan oleh AI," kata Siwei Lyu.
Hal senada diungkapkan peneliti di Departemen Ilmu Komputer dan Teknik Universitas Buffalo, Shan Jia.
"Orang-orang dalam gambar tersebut juga memiliki ekspresi wajah yang aneh dan pose tangan yang tidak normal, kata dia.
Kepala Laboratorium Digital Forensik dan Pembelajaran Mesin Universitas Purdue, Shu Hu menambahkan, terdapat kejanggalan lain seperti dek kapal yang tidak sejajar dan bentuk lengan salah satu pria tidak simetris.
Adapun Guinness World Record mencatat, lobster terbesar yang pernah ditangkap, yakni jenis lobster Amerika dengan berat 20,14 kilogram dan panjang 1,06 meter.
Lobster tersebut ditangkap pada 11 Februari 1977 di lepas pantai Nova Scotia, Kanada, kemudian dijual ke salah satu pemilik restoran di New York.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Gambar yang mengeklaim nelayan Puerto Rico menangkap lobster terbesar di dunia tidak benar.
Beberapa ahli teknologi informasi menyebut gambar tersebut merupakan hasil rekayasa AI karena terdapat beberapa kejanggalan.
Selain itu, tidak ditemukan informasi valid soal penangkapan lobster dengan berat 150 kilogram dan panjang 2,6 meter di Puerto Rico.
Beberapa ahli teknologi informasi menyebut gambar tersebut merupakan hasil rekayasa AI karena terdapat beberapa kejanggalan.
Selain itu, tidak ditemukan informasi valid soal penangkapan lobster dengan berat 150 kilogram dan panjang 2,6 meter di Puerto Rico.
Rujukan
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=811334367810403&id=100068015422394&mibextid=oFDknk&rdid=Rrq7gF4wZqha45jE
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=7785026978210618&id=100001101795759&mibextid=oFDknk&rdid=2uFeDae6XLfoU01E
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1461021164737836&id=100024898984622&mibextid=oFDknk&rdid=d98iFyFASpgABdi0
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.362T22A
- https://www.guinnessworldrecords.com/world-records/70881-heaviest-marine-crustacean
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-21122) Cek Fakta: Tidak Benar Program Undian Berhadiah BRImo FSTVL dari BRI
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim program undian berhadiah BRImo FSTVL dari BRI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 15 Juli 2024.
Unggahan tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
"Khusus Nasabah Bank BRI yang sudah Terdaftar Di Mobile Banking / BRImo BRImo FSTVL Berhadiah dari Bank BRI Hadir lagi,
Ayo buruan Daftar agar memenangkan Grand Prize Seperti :
- Mobil Fortuner
- Motor Nmax
- Smartphone iPhone
- Uang Tunai
- sepeda
- Kulkas
- Laptop
Masih banyak keuntungan lainnya... Untuk pendaftaran (BRIMO FESTIVAL) silakan klik menu (Daftar) Yang telah di sediahkan.."
Unggahan tersebut menyertakan tautan "https://fstvlhadiah.com-pro.my.id/" jika diklik mengarah pada halaman situs yang meminta beragam data pribadi berupa nama lengkap, nomor ponsel dan nomor rekening.
Benarkah klaim program undian berhadiah BRImo FSTVL dari BRI? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim program undian berhadiah BRImo FSTVL dari BRI, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim program undian berhadiah BRImo FSTVL dari BRI tidak benar.
Masyarakat diminta untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
BRI pun mengingatkan agar menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
Rujukan
(GFD-2024-21121) [SALAH] PENYANYI ARLIDA PUTRI MENINGGAL DUNIA
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 05/07/2024
Berita
Beredar melalui media sosial TikTok sebuah informasi yang mengklaim jika penyanyi bernama Arlida Putri meninggal dunia. Informasi tersebut diunggah oleh akun TikTok bernama @lastrie2444. Sampai dengan artikel ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai sebanyak 38 ribu dan dibagikan lebih dari 1000 kali oleh pengguna TikTok lainnya.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, informasi tersebut TIDAK BENAR. Melansir dari akun Instagram @arlidaputrii, sampai dengan artikel ini dibuat ditemukan fakta bahwa Arlida masih aktif mengunggah berbagai macam kegiatannya.
Berdasar seluruh referensi, unggahan seputar penyanyi Arlida Putri meninggal adalah tidak benar. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori fabricated content atau konten palsu.
Berdasar seluruh referensi, unggahan seputar penyanyi Arlida Putri meninggal adalah tidak benar. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Informasi tersebut tidak benar. Melansir dari akun Instagram Arlida Putri, ditemukan fakta bahwa penyanyi yang berasal dari Sidoarjo tersebut masih aktif mengunggah kegiatan bernyanyinya.
Rujukan
Halaman: 713/5368