• (GFD-2024-23234) [HOAKS] Video Pasukan Berani Mati Jokowi Ditangkap Polisi

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video menampilkan sekelompok orang bertelanjang dada, yang diklaim sebagai pasukan pembela Joko Widodo (Jokowi), dibekuk aparat kepolisian.

    Dalam video, polisi tampak menyita celurit. Celurit itu diklaim sebagai senjata untuk melancarkan aksi menjelang peringatan Gerakan 30 September atau G30S.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Video pasukan berani mati Jokowi yang ditangkap polisi disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Pasukan berani mati Jokowi PKI sebagian sudah ketangkap. Perhatikan dengan seksama senjata2 mereka. Rakyat harus bersiap siaga menghadapi mereka menjelang hari ulang tahun PKI

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar identik dengan video yang diunggah oleh akun Instagram @ini_polisi, 12 Agustus 2024.

    Keterangan video menjelaskan, Polresta Sidoarjo menangkap 16 anggota gangster dan mengamankan tujuh senjata tajam berupa celurit panjang.

    Mereka menamai kelompoknya Satuan Golongan Anti Kesombongan atau Sanggong.

    Kelompok ini ditangkap di Desa Becirongengor, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur pada 10 Agustus 2024.

    Video dari sudut pandang berbeda terkait penangkapan tersebut terdapat di kanal YouTube Official iNews, 11 Agustus 2024.

    Dari 16 anggota gangster yang diamankan, 13 di antaranya di bawah umur.

    Dalam melakukan aksinya, mereka berkeliling di jalan raya menggunakan motor dan membawa senjata tajam.

    Tidak ada bukti atau informasi yang mendukung bahwa kelompok gangster ini adalah pasukan berani mati Jokowi.

    Kesimpulan

    Video penangkapan gangster di Sidoarjo, Jawa Timur disebarkan dengan konteks keliru.

    Faktanya, video menampilkan anggota Sanggong yang ditangkap Polresta Sidoarjo pada 10 Agustus 2024.

    Tidak ada bukti bahwa kelompok gangster ini adalah pasukan berani mati Jokowi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23233) Keliru, Video Berisi Klaim Israel Menyerahkan Jenazah Pejuang Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/10/2024

    Berita



    Sebuah video [ arsip ] berdurasi 1 menit 21 detik beredar di WhatsApp dengan klaim bahwa Israel menyerahkan mayat seorang syahid Palestina kepada rakyat Palestina untuk dikebumikan.

    Video tersebut menggambarkan ratusan orang sedang mengusung jenazah untuk dimakamkan. Iring-iringan itu disertai musik dan lantunan doa-doa. Namun kemudian sebuah ledakan terjadi di tengah-tengah kerumunan pengantar jenazah.



    Benarkah klaim tersebut? Berikut pemeriksaan faktanya.

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi video tersebut dengan menelusuri sumber asli dan membandingkannya dengan sumber terbuka. Hasilnya, video tersebut bukan video jenazah syahid Palestina yang diserahkan oleh Israel ke Palestina. 

    Berdasarkan penelusuran Tempo, video tersebut identik dengan unggahan YouTube Syrian Documents pada 5 Agustus 2012. Syrian Documents menuliskan, ledakan bom terjadi saat pemakaman Abed Al-Hadi Al-Halabi di daerah Zamalka pada 30 Juli  2012.



    Dilansir Syrian Network For Human Rights, pada 30 Juli 2012, warga Zamalka berkonvoi untuk memakamkan Abed Al-Hadi Al-Halabi. Prosesi pemakaman dimulai dari rumah Abdul Hadi Al Halabi dan menuju Masjid Al Kabeer. Di tengah perjalanan, sekitar pukul 18.00 waktu setempat, terjadi ledakan bom mobil yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka.

    Abed Al-Hadi Al-Halabi dan beberapa orang lainnya meninggal dalam penyerbuan yang dilakukan pasukan keamanan Syria di Zamalka pada pada 30 Juni 2012 sekitar pukul 11:00 pagi hari. Wilayah Zamalka terletak di pinggiran Ghouta Timur, Suriah, salah satu wilayah yang terkena dampak perang saudara.

    Dilansir New York Times, saat terjadi ledakan, seorang videografer merekam prosesi pemakaman Abdul Hadi al-Halabi yang terbunuh sehari sebelumnya. Namun penyebab ledakan masih belum jelas. Zaid Benjamin, seorang jurnalis dari Radio Sawa, mengatakan bahwa tiga orang aktivis di kota itu mengatakan kepadanya bahwa itu adalah bom mobil. 

    Namun, Shakeeb al-Jabri, seorang aktivis Suriah yang tinggal di Beirut, mengatakan dua aktivis yang tinggal di Zamalka mengatakan kepadanya bahwa bom tersebut adalah serangan udara.

    Tempo tidak bisa melakukan verifikasi lokasi secara tepat karena sampai saat ini layanan peta digital tidak bisa mengakses wilayah Suriah. Perkiraan sementara, lokasi ledakan terjadi di sekitar masjid Al Kabeer menuju tempat pemakaman.



    Dalam laporan Human Rights Watch, dalam periode 2011-2012 terjadi krisis politik yang berujung pada perang saudara di Suriah. Bermula pada Maret 2011, demonstrasi gerakan pro demokrasi menuntut Presiden Bashar al-Assad turun dari jabatannya terjadi di sejumlah kota besar. Mereka menuntut, pemerintahan otoriter yang dipimpin Assad, telah berkuasa sejak 1971 untuk mundur. 

    Pemerintah Suriah menggunakan  polisi, militer, dan pasukan paramiliter secara ekstensif  menekan demonstrasi. Seiring krisis tersebut di beberapa wilayah terbentuk milisi oposisi yang melakukan perlawanan bersenjata pada pemerintah. Krisis tersebut  meluas menjadi perang saudara hingga saat ini.

    Kesimpulan



    Berdasarkan pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan video dengan narasi “Israel menyerahkan mayat seorang syahid Palestina kepada rakyat Palestina untuk dikebumikan” adalah keliru.

    Video tersebut merupakan prosesi pemakaman prosesi pemakaman Abdul Hadi al-Halabi di Zamalka, Syria pada 1 Agustus 2012. Saat prosesi ini berlangsung sebuah bom meledak dan mengakibatkan banyak korban meninggal dan luka-luka. Konteks peristiwa ini adalah krisis politik yang berujung perang saudara di Syria pada tahun 2011 hingga saat ini.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23232) Keliru, Tentara Cina Bentrok dengan TNI di Wilayah Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/10/2024

    Berita



    Video berdurasi 49 detik memuat klaim bahwa tentara Cina bentrok dengan TNI yang beredar di Facebook [ arsip ]. 

    Video yang diunggah pada 7 Maret 2024 itu berisi narasi bahwa tentara Cina mulai berani beraksi melawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara terbuka di wilayah Indonesia. Tentara cina itu disebut membawa persenjataan untuk menjaga aset investasi Cina seperti perkebunan sawit.



    Lantas, benarkah video tersebut merupakan sekelompok tentara cina yang melawan TNI di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ?  

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa peristiwa tersebut bukan konflik antara tentara Cina dan TNI, melainkan tentang penertiban pelaku pertambangan ilegal di Aceh.

    Video tersebut pernah beredar sebelumnya pada Juli 2022. Hasil verifikasi Tempo saat itu, video tersebut adalah rekaman peristiwa penertiban pelaku illegal mining di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). 

    Video serupa terkait peristiwa itu diunggah akun resmi YouTube Detik.com pada 30 Juni 2022.



    Polda Aceh, melalui Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy seperti dikutip dari kumparan mengatakan peristiwa bentrok itu bermula dari penindakan hukum yang dilakukan tim gabungan Polda Aceh dan Polres Pidie terhadap pelaku penambangan ilegal. Lokasinya di Pegunungan Bangkeh, KM.21, Kecamatan Geumpang, Pidie.

    Dalam upaya penertiban, petugas mengamankan empat terduga pelaku penambangan ilegal dan satu unit alat berat jenis eksavator merek Hitachi. Namun, saat hendak dibawa ke Polda untuk dilakukan pemeriksaan, petugas mendapatkan informasi akan ada penghadangan dari warga.

    Saat perjalanan pulang ke Polres Pidie, tepatnya di Tower KM 12, petugas didatangi oleh sekelompok masyarakat menggunakan mobil pickup. Mereka menanyakan soal penangkapan para penambang sebelumnya. Setelah dijelaskan bahwa para penambang dan alat berat masih di gunung, akhirnya mereka kembali. “Sempat dihadang warga saat tim kami balik ke Polres Pidie. Namun setelah diberi pemahaman dan negosiasi, massa langsung bubar. Untuk situasi sudah kondusif,” kata Winardy, Rabu, 29 Juni 2022 melalui siaran pers.

    Kesimpulan



    Hasil pemeriksaan Tempo, video dengan durasi 49 detik dengan klaim sekelompok orang berpakaian militer sebagai tentara Cina yang bentrok dengan TNI, adalahkeliru. 

    Video tersebut merupakan video lawas yang pernah beredar pada Juli 2022 dan tidak terkait dengan narasi tentara cina. Video itu adalah peristiwa penertiban pelaku illegal mining (penambang liar) yang terjadi di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

    Rujukan

  • (GFD-2024-23231) Menyesatkan, Konten berisi Klaim Warga Yogyakarta Terima Paket Isi Narkotika dari Cina

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/10/2024

    Berita



    Beberapa video beredar di WhatsApp, Tiktok, dan Instagram ( Arsip ) yang berisi narasi terjadi penipuan dengan modus pengiriman paketcash on delivery(COD) berisi narkotika asal Cina yang menyasar warga Yogyakarta.

    Beberapa video itu memperlihatkan paket kardus berisi narkotika asal Cina. Pengisi audio mengatakan dia tidak memesan paket tersebut, tapi tiba-tiba didatangi oleh kurir pengirim barang. Ketika pengiriman itu ditolak, kurir akan meminta penerima berfoto dengan memegang paket tersebut. Foto itu kemudian digunakan untuk memeras korban.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah terdapat penipuan di Yogyakarta dengan modus paket narkotika dari Cina tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Dilansir Detik.com, Kasat Reskrim Polresta Jogja AKP Probo Satrio mengatakan belum menerima laporan mengenai penipuan dengan modus tersebut pada 2024.

    Selain itu, klaim serupa sesungguhnya telah beredar sejak tahun 2018 sebagaimana diunggah Divisi Humas Polri di Instagram. Bedanya, konten sebelumnya beredar melalui foto dan teks, namun saat ini berupa video.  

    Saat itu, informasi beredar di Yogyakarta tentang sebuah paket yang tidak dipesan datang dari Tang Li, asal Guangdong, Cina. Warga yang menerima paket itu kemudian  membagikan foto paket ke grup WhatsApp kelompok pengajian. Namun foto tersebut beredar meluas dengan narasi yang telah ditambahkan sebagai paket narkoba.

    Pihak kepolisian menindaklanjuti informasi tersebut dengan meminta keterangan warga Yogyakarta yang mendapat paket tersebut, hingga menelusuri paket ke gudang ekspedisi di Jakarta Barat, sebagaimana dilaporkan Detik.com.

    Setelah paket ditemukan dan diperiksa, ternyata isi sebenarnya berupa jam tangan berwarna oranye. Kepolisian tidak menyatakan paket tersebut bagian dari modus penipuan. Namun mereka mengimbau agar warga tidak menerima paket yang tidak dipesannya.  

    Tips lainnya agar warga tidak perlu memberikan foto kartu identitas kepada kurir saat menerima paket. Jika kurir memaksa, warga dapat melaporkan hal itu ke kantor Kepolisian Sektor (Polsek) setempat atau segera hubungi petugas Bhabinkamtibmas desa.

    Sesungguhnya Tempo juga telah memeriksa narasi tersebut, dan menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan paket tersebut berisi narkoba adalah klaim yang keliru. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri dan Polda DIY menyatakan isi paket adalah jam tangan, bukan narkotika.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan terjadi penipuan yang menyasar warga Yogyakarta berupa kiriman paket asal Cina berisi narkotika, adalah klaim yangmenyesatkan.

    Kabar yang mengatakan seorang warga Yogyakarta dikirimi paket yang tidak dia pesan, dari seseorang di Cina, memang benar, dan terjadi sekitar tahun 2018. Namun isi paket tersebut bukan narkotika, melainkan jam tangan, dan dugaan adanya unsur penipuan belum terkonfirmasi.

    Rujukan