(GFD-2025-27900) Cek Fakta: Hoaks Artikel Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sebut Orang yang Ragukan Ijazah Jokowi Sebagai Kaum Radikal
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 2 Mei 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Tempo berjudul
"Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap dan Penjarakan Orang Orang Yang Menyebar Fitnah Kepada Presiden Ke-7 Indonesia"
Akun itu menambahkan narasi:
"Dengan pernyataan ini, Dedi mulyadi memastikan bahwa dia sama dengan jokowi , pernyataan radikal yang di maksud adalah untuk umat islam"
Lalu benarkah postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan di laman Tempo.co. Artikel itu menggunakan foto dan waktu unggahan yang sama yakni 29 April 2025.
Namun dalam artikel asli berjudul "Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos"
Artikel itu juga sama sekali tidak membahas komentar Dedi Mulyadi pada kasus ijazah palsu. Artikel itu membahas rencana kebijakan Dedi yang akan menerapkan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial.
Kesimpulan
Postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel itu telah disunting.
Rujukan
(GFD-2025-27899) [KLARIFIKASI] IRT Korban Begal Jatuh ke Aspal, Bukan Tewas Ditembak
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga (IRT) menjadi korban pembegalan di Jalan RA Basyid, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung pada Minggu (13/7/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Di media sosial, beredar video menampilkan IRT tersebut telentang di pinggir jalan, dengan kepalanya bersimbah darah. Ia disebut ditembak di bagian kepala.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.
Video IRT ditembak begal di Bandar Lampung disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Tampak seorang perempuan memakai daster hijau khaki tergeletak di trotoar. Di tangan kirinya terdapat kresek merah dan bagian belakang kepalanya terlihat berdarah.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (13/7/2025):
Ibuk ibuk di tembak begal dibagian dikepala
Di depan SPBU jl.untung Suropati (SMP 20 Balam) pukul 08.00,,..Semoga almarhumah cepat ketemu sama keluarga nya
Di media sosial, beredar video menampilkan IRT tersebut telentang di pinggir jalan, dengan kepalanya bersimbah darah. Ia disebut ditembak di bagian kepala.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.
Video IRT ditembak begal di Bandar Lampung disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Tampak seorang perempuan memakai daster hijau khaki tergeletak di trotoar. Di tangan kirinya terdapat kresek merah dan bagian belakang kepalanya terlihat berdarah.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (13/7/2025):
Ibuk ibuk di tembak begal dibagian dikepala
Di depan SPBU jl.untung Suropati (SMP 20 Balam) pukul 08.00,,..Semoga almarhumah cepat ketemu sama keluarga nya
Hasil Cek Fakta
IRT yang menjadi korban begal diketahui merupakan seorang pedagang kopi bernama Mutia.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Mutia berdagang kopi gilingan di tepi jalan dengan sepeda motornya.
Ia memarkir motor di depan lapaknya, sampai dua orang tidak dikenal mendekati dan mengambil paksa motor tersebut.
Mutia memepertahankan sepeda motor dari tangan pelaku, namun didorong hingga terjatuh. Ia lantas mengalami luka serius.
"Saat itu, korban melihat sepeda motornya hendak dicuri. Dia langsung berlari dan berusaha mempertahankannya," ujar Faisol, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Adapun Mutia telah dilarikan ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari memastikan, narasi bahwa Mutia ditembak tidak benar atau hoaks.
"Perlu kami luruskan bahwa kabar yang beredar mengenai korban ditembak itu tidak benar," kata Yuni pada Minggu (13/7/2025) dikutip dari Antara.
"Korban selamat dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit," imbuhnya.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Mutia berdagang kopi gilingan di tepi jalan dengan sepeda motornya.
Ia memarkir motor di depan lapaknya, sampai dua orang tidak dikenal mendekati dan mengambil paksa motor tersebut.
Mutia memepertahankan sepeda motor dari tangan pelaku, namun didorong hingga terjatuh. Ia lantas mengalami luka serius.
"Saat itu, korban melihat sepeda motornya hendak dicuri. Dia langsung berlari dan berusaha mempertahankannya," ujar Faisol, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Adapun Mutia telah dilarikan ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari memastikan, narasi bahwa Mutia ditembak tidak benar atau hoaks.
"Perlu kami luruskan bahwa kabar yang beredar mengenai korban ditembak itu tidak benar," kata Yuni pada Minggu (13/7/2025) dikutip dari Antara.
"Korban selamat dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit," imbuhnya.
Kesimpulan
Informasi mengenai IRT ditembak begal di Bandar Lampung merupakan narasi keliru.
Korban bukan ditembak, melainkan didorong pelaku begal hingga terjatuh dan mengalami luka serius. Dia telah dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan.
Korban bukan ditembak, melainkan didorong pelaku begal hingga terjatuh dan mengalami luka serius. Dia telah dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/chika.aurelia.kps/videos/1281314723510758
- https://www.facebook.com/echa.rifiana/videos/774225321739403
- https://www.facebook.com/aida.thania/videos/1258938062599132
- https://www.facebook.com/helwa.semaka/videos/1073074791631440
- https://www.facebook.com/salman.salmani.485876/videos/1488920685610268
- https://www.facebook.com/sischa.cuthe/videos/1439843967149481
- https://regional.kompas.com/read/2025/07/13/132640078/pertahankan-motornya-dibegal-irt-pedagang-kopi-didorong-jatuh-ke-aspal
- https://bengkulu.antaranews.com/berita/424385/polda-lampung-video-wanita-tertembak-di-kepala-adalah-hoaks
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27898) [HOAKS] Raffi Ahmad Dilarikan ke Rumah Sakit pada 12 Juli 2025
Sumber:Tanggal publish: 14/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan dengan narasi yang mengeklaim selebritas Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025.
Dalam foto yang beredar Raffi tampak sedang terbaring di rumah sakit. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada 12 Juli 2025.
Akun tersebut membagikan beberapa foto dan disertai narasi sebagai berikut:
INNALILLAHI Kondisi Terkini Raffi Ahmad keluarga Tangis Pecah..
Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Wajah Pucat Tangan Di Impus hingga......SelengkapnyaSUMBER: Liputan6 SCTV
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025Penelusuran Kompas.com
Setelah ditelusuri tidak ditemukan informasi valid Raffi dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025.
Di akun Instagram-nya, pada 12 Juli 2025 Raffi jutsru mengunggah momen ketika ia dan beberapa artis yang tergabung dalam "The Dudas" sedang touring menggunakan motor di wilayah Jawa Tangah.
Penelusuran lebih lanjut menemukan foto Raffi terbaring di rumah sakit bersumber dari unggahan video di akun Instagram-nya pada 3 September 2024.
Unggahan itu adalah momen ketika Raffi menjalani terapi Digital Subtraction Angiography (DSA) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Terapi itu ditangani oleh mantan Menkes Terawan Agus Putranto.
Pengunggah konten tersebut juga menyertakan tautan yang diklaim berisi berita soal mengapa Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit.
Namun, setelah dibuka tautan justru mengarah ke e-commerce dan toko sepatu.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Unggahan yang mengeklaim Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Foto dalam unggahan adalah momen ketika Raffi menjalani terapi Digital Subtraction Angiography di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada 2024.
Foto dalam unggahan adalah momen ketika Raffi menjalani terapi Digital Subtraction Angiography di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/16ZzMFAVt1/
- https://www.facebook.com/share/p/1F72TyuQuf/
- https://www.facebook.com/share/p/16b1bPpwfG/
- https://www.facebook.com/share/p/1J7mLTr6gr/
- https://www.instagram.com/p/DMAeyxTPQSa/?img_index=1
- https://www.instagram.com/p/C_c3TpqP4EK/?igsh=MTdzNzgwYjR2dGE1dg%3D%3D&img_index=1
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27897) Keliru: Video Iran Pamerkan Rudal Terbesar Miliknya
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2025
Berita
SEBUAH akun TikTok [arsip] dan Facebook mengunggah video kendaraan tempur membawa senjata nuklir berbendera Iran pada 4 Juli 2025. Video itu diklaim bahwa Iran memamerkan rudal terbesar di dunia dengan jarak tempuh antar benua.
Video itu memperlihatkan parade kendaraan tempur membawa rudal ukuran raksasa yang berdiri tegak. Iring-iringan ditonton oleh sejumlah warga yang berjubel di pinggir jalan sambil melambaikan bendera hijau putih merah.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 2 ribu warganet, mendapat komentar 103 dan dibagikan ulang sebanyak 220 kali. Namun, benarkah ini rudal terbesar yang dipamerkan Iran?
Video itu memperlihatkan parade kendaraan tempur membawa rudal ukuran raksasa yang berdiri tegak. Iring-iringan ditonton oleh sejumlah warga yang berjubel di pinggir jalan sambil melambaikan bendera hijau putih merah.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 2 ribu warganet, mendapat komentar 103 dan dibagikan ulang sebanyak 220 kali. Namun, benarkah ini rudal terbesar yang dipamerkan Iran?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video dengan bantuan Google Lens, menganalisis isi video, serta membandingkan dengan pemberitaan kredibel. Hasilnya, video itu adalah buatan akal imitasi (AI).
Video serupa sebelumnya diunggah oleh akun Tiktok @mhrx.ai pada 18 Juni 2025 dengan keterangan Massive Missile Parade, Military Power in Action. Semua konten yang dimuat akun ini, hasil buatan AI, termasuk musik dan suara pada video. Video ini juga diunggah YouTube @VanesStCyr pada 28 Juni 2025 dengan judul yang sama.
Berdasarkan hasil analisis visual, Tempo menemukan sejumlah kejanggalan. Pertama pada sejumlah orang yang menonton di atas sebuah gedung. Mereka terlihat bergerak tidak normal. Kedua, pada detik ke-3 dan ke-4, saat truk bagian depan melintas, tampak melindas dua orang yang berbaris di bagian depan.
Tempo telah menandai bagian yang janggal dalam kotak merah seperti yang dapat Anda lihat di gambar bawah. Kejanggalan pada video merupakan salah satu ciri umum video buatan AI.
Tempo kemudian menganalisis konten tersebut dengan alat pendeteksi kecerdasan buatan, AI or Not. Hasilnya, 100 persen kemungkinan fragmen dibuat dengan kecerdasan buatan.
Gencatan Senjata Iran dan Israel
Iran dan Israel masih menjalani gencatan senjata hingga 15 Juli 2025. Tidak ada serangan terbaru yang dilakukan oleh kedua negara selama menjalani gencatan senjata yang dimulai 25 Juni 2025 setelah perang selama 12 hari.
Dikutip dari Institute for the Study of War edisi 13 Juli 2025, Washington Post melaporkan bahwa terdapat "konsensus" di antara kelas politik Iran, bahwa negara mereka perlu melanjutkan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat. Presiden Iran Masoud Pezeshkian menjelaskan bahwa ia berusaha mencegah terulangnya perang dan konflik dengan memajukan jalur diplomasi. Ia percaya perang tidak menguntungkan siapa pun dan tidak pernah memiliki pemenang.
Sementara menurut The Guardian, Israel tetap membunuh warga di Gaza selama dan setelah perang dengan Iran. Pada 14 Juli 2025, rumah sakit di Gaza melaporkan, serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 30 orang termasuk enam anak-anak di sebuah titik pengumpulan air.
Lebih dari 58.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu.
Video serupa sebelumnya diunggah oleh akun Tiktok @mhrx.ai pada 18 Juni 2025 dengan keterangan Massive Missile Parade, Military Power in Action. Semua konten yang dimuat akun ini, hasil buatan AI, termasuk musik dan suara pada video. Video ini juga diunggah YouTube @VanesStCyr pada 28 Juni 2025 dengan judul yang sama.
Berdasarkan hasil analisis visual, Tempo menemukan sejumlah kejanggalan. Pertama pada sejumlah orang yang menonton di atas sebuah gedung. Mereka terlihat bergerak tidak normal. Kedua, pada detik ke-3 dan ke-4, saat truk bagian depan melintas, tampak melindas dua orang yang berbaris di bagian depan.
Tempo telah menandai bagian yang janggal dalam kotak merah seperti yang dapat Anda lihat di gambar bawah. Kejanggalan pada video merupakan salah satu ciri umum video buatan AI.
Tempo kemudian menganalisis konten tersebut dengan alat pendeteksi kecerdasan buatan, AI or Not. Hasilnya, 100 persen kemungkinan fragmen dibuat dengan kecerdasan buatan.
Gencatan Senjata Iran dan Israel
Iran dan Israel masih menjalani gencatan senjata hingga 15 Juli 2025. Tidak ada serangan terbaru yang dilakukan oleh kedua negara selama menjalani gencatan senjata yang dimulai 25 Juni 2025 setelah perang selama 12 hari.
Dikutip dari Institute for the Study of War edisi 13 Juli 2025, Washington Post melaporkan bahwa terdapat "konsensus" di antara kelas politik Iran, bahwa negara mereka perlu melanjutkan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat. Presiden Iran Masoud Pezeshkian menjelaskan bahwa ia berusaha mencegah terulangnya perang dan konflik dengan memajukan jalur diplomasi. Ia percaya perang tidak menguntungkan siapa pun dan tidak pernah memiliki pemenang.
Sementara menurut The Guardian, Israel tetap membunuh warga di Gaza selama dan setelah perang dengan Iran. Pada 14 Juli 2025, rumah sakit di Gaza melaporkan, serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 30 orang termasuk enam anak-anak di sebuah titik pengumpulan air.
Lebih dari 58.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video rudal terbesar dipamerkan Iran adalah keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@cekdon773/video/7523045080068820280?_r=1&_t=ZS-8xrtQpKXntc
- https://mvau.lt/media/62e5c243-8d72-4b11-a2d6-00fbeaa047aa
- https://www.facebook.com/reel/1011586717824627/
- https://www.tiktok.com/@mhrx.ai/video/7517069646856457492
- https://www.youtube.com/shorts/KojzYTHWJ64
- https://www.understandingwar.org/backgrounder/iran-update-july-13-2025
- https://www.theguardian.com/world/live/2025/jul/13/iran-nuclear-talks-us-israel-further-attacks-middle-east-crisis-live /cdn-cgi/l/email-protection#1774727c71767c63765763727a6778397478397e73
Halaman: 677/7010
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5284392/original/060679700_1752631899-cek_fakta_kdm.jpg)

