• (GFD-2024-21252) [PENIPUAN] Video Aburizal Bakrie Memberi Testimoni Obat Nyeri Sendi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    “#Terapi_untuk_sakit_sendi #sakit_pinggul #dan_tulang_yang_menempel. Beli sekarang, dapatkan pengiriman gratis dan tujuan akhir.

    Hanya dengan menggunakan dua kali sehari, gejala sakit sendi akan hilang.

    Sakit sendi, sakit lutut, lutut rusak, dan lutut bengkak.

    Tulang bengkak, tulang tertekuk, dan tulang cacat.

    Tulang yang menempel pada saraf, sakit pinggul, dan kaki yang lelah.

    Rumatoid dan osteoarthritis.

    :white_tick: Tidak ada bahan kimia berbahaya

    :white_tick: Diambil dari sumber alami berkualitas premium

    :point_right: PRODUK KITA adalah pilihan yang baik

    Untuk tulang dan perawatan sendi, lokasi yang sakit dan terinfeksi. Para peneliti menemukan cara untuk memperbaiki gejala infeksi dan masalah tulang dan sendi tanpa harus melakukan operasi, menjadi lebih baik dalam 4 minggu.

    :ballot_box_with_tick: Produk ini dapat digunakan oleh pria dan wanita

    Informasi lebih lanjut: https://greathealthhub[dot]com/269qMVyK

    :zap:️ Klik gambar di bawah untuk melihat detail :point_down:”

    Narasi dalam video:

    “para dokter telah menyembunyikan kebenaran dan berbohong kepada saya selama 17 tahun. Nama saya abu rizal bakrie dan saya sudah lama menderita nyeri sendi, pada usia 60 tahun saya didiagnosis menderita osteoartritis. Setiap hari menjadi tak tertahankan bagi saya. Saya tidak bisa berjalan normal dengan anak dan cucu saya, pergi ke toko melakukan pekerjaan rumah tangga, semua karena rasa sakit yang tak tertahankan yang tidak berhenti, tetapi semakin memburuk. Selama 17 tahun saya dirawat dengan dokter-dokter terbaik di negara kami dan negara-negara barat, tetapi hanya membuang-buang waktu dan tidak memberikan efek yang diinginkan. … Beberapa bulan yang lalu saya bertemu dengan dokter mod asri zainul abidin dan menceritakan masalah saya, ternyata saya telah dibohongi dan ditipu selama ini. … kami diobati dengan obat rahasia berdasarkan bahan-bahan yang tersedia untuk semua orang dan yang mengejutkan saya rasa sakitnya hilang dalam seminggu, untuk mempertahankan hasilnya saya menggunakan obat ini selama beberapa bulan dan sekarang saya merasa seperti berusia 20 tahun karena efektivitasnya yang sangat tinggi.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah postingan di Facebook yang menampilkan video Aburizal Bakrie mengaku telah menderita osteoarthritis sejak usia 60 tahun, dalam video tersebut ia juga memberikan testimoni obat nyeri sendi yang ia konsumsi setelah menderita sakit selama 17 tahun dan rasa sakit tersebut hilang dalam satu minggu.

    Namun faktanya audio dalam video testimoni tersebut telah dimanipulasi, audio dalam video dibuat dengan menggunakan AI. Pendeteksian AI dilakukan dengan menggunakan tools elevenlabs.io, hasilnya menunjukkan bahwa audio dalam video tersebut memiliki probabilitas buatan AI sebesar 97%.

    Menanggapi video hasil buatan AI yang tersebar tersebut, Nia Ramadhani, anak menantu Aburizal Bakrie, membantah kebenaran dari kondisi kesehatan Aburizal Bakrie yang terkena penyakit. Nia Ramadhani melalui Instagramnya menyebut bahwa kondisi ayah mertuanya dalam keadaan sehat, tidak seperti yang dibuat dalam video tersebut.

    Dengan demikian, Aburizal Bakrie terkena penyakit osteoarthritis dan memberikan testimoni obat nyeri sendi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya audio dalam video tersebut telah dimanipulasi dengan suara buatan AI, setelah diperiksa dengan menggunakan elevenlabs.io diidentifikasi bahwa audio tersebut sebesar 97% adalah buatan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21251) [SALAH] Kapolri Akan Pecat Oknum Polisi yang Terlibat Kasus Vina Cirebon

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    “Kapolri Akan Pecat Oknum Polisi Yang Terlibat Dalam Kasus Vina Di Cirebon #vina #vinacirebon #vinasebelum7hari #kasusvina”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun TikTok @berita_viral.nasional mengunggah video yang memperlihatkan mantan wakil Kapolri Syafruddin Kambo berbicara mengenai pemecatan oknum polisi dan bahkan tidak segan akan langsung pecat kapolda yang terbukti bersalah setelah adanya “video”. Video yang diunggah pada 9 Juni tersebut telah disukai 18,000 orang, dibagikan ulang 616 kali, serta disimpan oleh 1,382 orang.

    Setelah dilakukan penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Versi video yang asli dan lengkap telah diunggah oleh KompasTV dengan judul “Wakapolri: Polisi Sudah Jijik dengan Pungli” di YouTube resminya pada 9 Mei 2018. Dapat dilihat pada menit 1:08, mantan wakil Kapolri Syafruddin Kambo berbicara persis seperti di video yang diunggah di akun TikTok @berita_viral.nasional.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @berita_viral.nasional merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Video tersebut tidak ada hubungannya dengan oknum polisi yang terlibat kasus Vina Cirebon. Video yang asli sudah tersebar sejak 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21250) Salah, Konten Promo Produk yang Mengatasnamakan Nagita Slavina

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    tirto.id - Baru-baru ini, beredar di media sosial unggahan iklan berbagai produk yang mencatut nama aktris ternama, Nagita Slavina, atau populer juga disebut Mama Gigi. Salah satunya adalah akun Facebook dengan nama "Nagita Slavina", yang menyebarkan sebuah video promosi sepeda BMX seharga Rp600 ribu.

    Dalam video berdurasi sekitar 29 detik itu, terpampang foto keluarga Nagita disertai teks "Olshop Mama Gigi". Akun pengunggah turut mencantumkan nomor WhatsApp bagi mereka yang berminat dan mengklaim bahwa promo ini hanya berlaku bagi 100 orang tercepat.

    Narator video mengatakan, "Raffi Ahmad promokan motor sepeda. Khusus hari ini, tipe terbaru banyak modelnya. Bagi yang sangat tertarik dengan sepeda ini, murah banget, gas. Tipe kelas Honda bahan bakar irit, hemat BBM. Bisa satu liter per minggu. Cuma diobral Raffi Ahmad harga 600 ribuan aja sudah termasuk ongkos kirim."let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});#gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Narator juga menyebut kalau motor itu sudah disertai surat lengkap, termasuk Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

    Sejak diunggah pada Rabu (17/7/2024) sampai Senin (22/7/2024), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak 216 kali dan meraup 9 ribu likes dan 3.800 komentar. Di bagian kolom komentar, beberapa warganet menyatakan keinginannya untuk memiliki barang tersebut, tetapi ada juga yang menyatakan bahwa konten ini merupakan penipuan yang berujung pada permintaan transfer uang.

    Apabila mengunjungi profilnya, akun yang mengatasnamakan “Nagita Slavina” ini memang konsisten mengunggah konten promosi berbagai jenis motor. Konten semacam ini juga ditemukan di TikTok, seperti bisa dilihat di sini.

    Lantas, bagaimana faktanya? Apa benar promo itu diadakan oleh Nagita?

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menyimak video dan mengecek profil akun Facebook “Nagita Slavina”, Tim Riset Tirto mengunjungi akun Instagram resmi “tokomamagigi” untuk menelusuri kebenaran klaim ini. Hasilnya, kami tak menemukan informasi promo serupa seperti dalam unggahan Facebook yang beredar.

    Informasi diskon terbaru yang dicantumkan yakni berupa paket wajan dan alat memasak lainnya, seperti bisa dilihat dalam unggahan akun tersebut pada Jumat (19/7/2024). Dalam bio akunnya, terdapat beberapa akun e-commerce resmi yang disertakan yakni akun TikTokShop ini dan akun Shopee ini.

    Dengan kata lain, akun Facebook yang membagikan informasi promo dengan mencatut nama Nagita dan suaminya, Raffi Ahmad, merupakan akun palsu.

    Adapun akun WhatsApp aslinya juga bukan seperti yang tertera dalam konten Facebook, melainkan bernomor +62 858-9382-3861. Ketika Tirto menelusuri nomor WhatsApp yang disertakan akun Facebook “Nagita Slavina” di GetContact, nomor itu banyak diberi catatan “penipu” oleh pengguna GetContact lainnya.

    Terkait cara berbelanja dan mendapatkan promo di Toko Mama Gigi, langkah yang benar adalah dengan mengunjungi TikTok dan Instagram resmi Toko Mama Gigi, lalu memencet keranjang kuning yang tersedia. Informasi promo disebut bisa dipantau di siaran langsung kedua akun tersebut.

    Seperti diberitakan Kumparan, Toko Mama Gigi merupakan salah satu bisnis di bawah RANS Entertaintment, milik Raffi dan Nagita, di samping RANS Esport, Mylk, dan RANS Zoo. RANS Entertainment bahkan merambah dunia Metaverse melalui RansVerse dan berencana membuat non fungible token (NFT).

    Banyak pengusaha atau perusahaan dengan skala multinasional yang bergabung bersama RANS karena perusahaan digital dinilai memiliki prospek yang luar biasa. Sebagai contoh, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang membeli 17 persen saham RANS Entertainment dengan nilai transaksi mencapai Rp248 miliar.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, informasi promo motor yang disebarkan akun Facebook dengan mengatasnamakan “Nagita Slavina” bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Akun itu bukan merupakan akun resmi “Toko Mama Gigi”. Informasi diskon terbaru yang dicantumkan di akun Instagram resmi @tokomamagigi adalah paket wajan dan alat memasak lainnya, seperti bisa dilihat dalam unggahan akun tersebut, pada Jumat (19/7/2024).

    Berdasarkan penelusuran nomor WhatsApp pada unggahan Facebook melalui aplikasi GetContact, terlihat bahwa nomor tersebut banyak diberi catatan “penipu”.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21249) Hoaks Rekaman Thomas Crooks Sebelum Menyerang Trump

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2024

    Berita

    tirto.id - Sehari setelah insiden penembakan calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump saat kampanye pada Sabtu (13/7/2024), Biro Investigasi Federal AS (Federal Bureau of Investigation/FBI) mengumumkan identitas pelaku penembakan yang diduga bernama Thomas Matthew Crooks.

    FBI mengidentifikasi Crooks berasal dari Bethel Park, Pennsylvania. Berdasarkan catatan pemilih di negara bagian tersebut, Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik.

    Peristiwa ini menyedot perhatian publik dan memunculkan beragam narasi miring di jagat maya, termasuk soal pelaku penembakan.

    Salah satu akun Instagram dengan nama “workandprosper” misalnya, mengunggah video (arsip) singkat tak sampai dua menit yang menunjukkan seorang lelaki meneriakkan ancaman terhadap Partai Republik.

    Pada video tersebut, laki-laki itu mengatakan, “Slash Republican throats!” atau berarti “tebas leher Partai Republik”, lalu di bagian pojok kanan atas video terdapat gambar Crooks.

    “Melihat postingan ini beredar. Apakah ini penembaknya? Kalau begitu, bagaimana media akan memutarnya. Sudah ada laporan yang keluar bahwa dia adalah seorang Republikan terdaftar,” begitu bunyi terjemahan takarir yang menyertai unggahan.

    Per Senin (22/7/2024), postingan yang beredar pada Senin (15/7/2024) ini sudah disukai oleh 12.176 orang dan memperoleh 1.493 komentar.

    Video dengan klaim serupa juga tampak berseliweran di Facebook dan X, seperti ini, ini, dan ini. Salah satu akun Facebook bahkan menyebut rekaman itu merupakan sesaat sebelum penembakan Trump.

    Lalu, benarkah klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba menelusuri kebenaran video yang beredar dengan memasukkan kata kunci “Crooks screams slash republican throats” di mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan klaim ini sudah dinyatakan tidak benar oleh beberapa lembaga pemeriksa fakta berbasis di AS, seperti Reuters, PolitiFact, dan USA Today.

    Video ini rupanya telah tersebar sejak 2020 dan diambil di Arizona State University atau ASU, di Tempe, AS. Arizona Republic pada Kamis (6/2/2024) melaporkan bahwa pria dalam video itu meneriaki anggota Student for Trump dari kampus Arizona State yang tengah menyiapkan meja registrasi bagi mahasiswa untuk mendaftar klub tersebut.

    Namun begitu, pihak universitas mengonfirmasi bahwa orang itu bukanlah Crooks. Lewat pernyataan resmi, Presiden Arizona State University, Michael Crow, mengatakan bahwa pelaku penembakan Trump tidak berkaitan dengan ASU dan bukanlah orang yang terlihat dalam video di kampus ASU empat tahun lalu.

    “ASU menyelesaikan penyelidikannya pada tahun 2020, bekerja sama dengan FBI, dan menetapkan bahwa subjek dalam video tersebut bukanlah ancaman yang dapat dipercaya – dan orang tersebut memiliki nama dan tanggal lahir yang berbeda dari tersangka percobaan pembunuhan mantan Presiden Trump pada akhir pekan,” bunyi rilis di laman universitas ASU, Senin (15/7/2024).

    Crooks, yang berusia 20 tahun pada saat kejadian, dilaporkan lulus dari Sekolah Menengah Bethel Park di Pennsylvania pada tahun 2022. Artinya, dia masih duduk di sekolah menengah pada tahun 2020.

    Secret Service menyatakan bahwa agennya telah menembak mati Crooks setelah ia melepaskan tembakan ke arah Trump.

    Kendati Crooks terdaftar sebagai anggota Partai Republik, laporan dana federal menunjukkan bahwa ada seorang donatur yang terdaftar sebagai Thomas Crooks, dengan alamat yang sama, memberikan 15 dolar AS pada Januari 2021 kepada Progressive Turnout Project, sebuah komite aksi politik yang berpihak pada Partai Demokrat.

    Sebelumnya, Tirto sempat memeriksa unggahan terkait pelaku penembakan Trump. Beberapa narasi di media sosial dengan salah menyebut Mark Violets dan Hank Pecker sebagai pelaku penembakan calon presiden AS dari Partai Republik tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta yang sudah dilakukan membuktikan kalau video yang beredar di media sosial yang menunjukkan seorang pria berteriak “tebas leher Partai Republik”, bukanlah penembak calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    Video ini rupanya telah tersebar sejak 2020 dan diambil di Arizona State University atau ASU, di Tempe, AS. Namun begitu, pihak universitas mengonfirmasi bahwa orang itu bukanlah Thomas Matthew Crooks, pelaku percobaan pembunuhan Trump.

    Jadi, dapat disimpulkan kalau rekaman yang berseliweran dengan klaim bahwa itu dokumentasi Crooks sebelum insiden penembakan bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan