“Hidup Adalah Pembelajaran
4 Tahun Plandemi telah berlalu, Setidaknya 1 Miliar orang meninggal karena malpraktek perawatan RS yang mengikuti SOP iblis Fauci, dan juga dampak terapi gen editing Vaksin yang direkomendasikan oleh Evil Bill Gates yang masih memakan tumbal sampai saat ini.
Mirisnya 10 % dari Rakyat Indonesia yang paham bahwa pandemi adalah bentuk lain dari penjajahan dan Rakyat Sedang di Adu Dengan Petinggi Negeri yang Syarat Dengan Kepentingan Pribadi/Golongan. Menuju #GreatReset Ditambah lagi Dengan Makin Gencarnya
Mandatory Imunisasi pada anak² Saat Ini Dengan Dalih Hak Anak…
#reminder #motivasi #greatreset #NewWorldOrder #pandemictreaty #nextpandemic”
(GFD-2024-21378) [SALAH] 1 Miliar Orang Meninggal karena Malpraktek di RS Selama Plandemi Covid-19 Berkaitan dengan Depopulasi
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 26/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.
Beredar sebuah postingan di Instagram dengan informasi yang mengklaim bahwa terdapat 1 miliar orang meninggal karena malpraktek selama perawatan di RS selama pandemi Covid-19 karena mengikuti Fauci dan juga dampak dari terapi gen editing vaksin yang direkomendasikan Bill Gates.
Fauci yang dimaksud merujuk pada Anthony Fauci, mantan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Amerika Serikat. Selama pandemi Covid-19 ia merekomendasikan banyak kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus. Sedangkan Bill Gates adalah seorang filantropis yang dikenal sebagai pendiri Microsoft, ia sering menjadi target konspirasi terkait pandemi dan vaksin.
Setelah ditelusuri klaim pada postingan Instagram tersebut menyesatkan. Berdasarkan laporan yang dipublikasi pada laman data.who.int, jumlah kematian akibat Covid-19 sejak pertama menyebar pada Desember 2019 hingga 7 July 2024 adalah 7.053.524 jiwa, tidak sampai 1 miliar orang.
Plandemi sendiri merupakan plesetan dari kata pandemi yang diistilahkan sebagai pandemi yang direkayasa atau direncanakan, kata ini mulai populer setelah film buatan produser film Mikki Willis beredar di Facebook, YouTube, Vimeo dan berbagai sosial media lainnya dengan judul “Plandemi”. Berdasarkan laporan dari CBS film tersebut dihapus karena melanggar peraturan komunitas yang dianggap menyebarkan informasi palsu yang dapat berbahaya bagi masyarakat.
Tidak ada bukti bahwa pandemi Covid-19 direncanakan. Direktorat Intelijen Nasional Amerika Serikat melalui laman resminya dni.gov menilai bahwa virus SARS-CoV-2 yang menjadi sebab dari penyakit Covid-19 tidak dikembangkan sebagai senjata biologi, dan kemungkinan tidak juga direkayasa secara genetik.
Terkait pengeditan gen yang didalangi Bill Gates, sebelumnya Pemeriksa Fakta Mafindo telah membantah klaim tersebut. Dalam laporannya yang terpublikasi pada turnbackhoax.id, disebutkan bahwa vaksin Covid-19 tidak menggunakan metode pengeditan gen untuk melawan virus.
Mengutip dari Tempo.co, Kementerian Kesehatan memang memberikan mandatory vaccine atau imunisasi wajib bagi anak-anak sebagai upaya untuk memberikan imunitas atau kekebalan kepada anak yang bertujuan untuk menekan risiko terjadinya wabah penyakit, cacat, sakit berat, hingga kematian.
Dengan demikian, 1 miliar orang meninggal karena malpraktek di RS selama plandemi Covid-19 berkaitan dengan depopulasi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Beredar sebuah postingan di Instagram dengan informasi yang mengklaim bahwa terdapat 1 miliar orang meninggal karena malpraktek selama perawatan di RS selama pandemi Covid-19 karena mengikuti Fauci dan juga dampak dari terapi gen editing vaksin yang direkomendasikan Bill Gates.
Fauci yang dimaksud merujuk pada Anthony Fauci, mantan Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Amerika Serikat. Selama pandemi Covid-19 ia merekomendasikan banyak kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus. Sedangkan Bill Gates adalah seorang filantropis yang dikenal sebagai pendiri Microsoft, ia sering menjadi target konspirasi terkait pandemi dan vaksin.
Setelah ditelusuri klaim pada postingan Instagram tersebut menyesatkan. Berdasarkan laporan yang dipublikasi pada laman data.who.int, jumlah kematian akibat Covid-19 sejak pertama menyebar pada Desember 2019 hingga 7 July 2024 adalah 7.053.524 jiwa, tidak sampai 1 miliar orang.
Plandemi sendiri merupakan plesetan dari kata pandemi yang diistilahkan sebagai pandemi yang direkayasa atau direncanakan, kata ini mulai populer setelah film buatan produser film Mikki Willis beredar di Facebook, YouTube, Vimeo dan berbagai sosial media lainnya dengan judul “Plandemi”. Berdasarkan laporan dari CBS film tersebut dihapus karena melanggar peraturan komunitas yang dianggap menyebarkan informasi palsu yang dapat berbahaya bagi masyarakat.
Tidak ada bukti bahwa pandemi Covid-19 direncanakan. Direktorat Intelijen Nasional Amerika Serikat melalui laman resminya dni.gov menilai bahwa virus SARS-CoV-2 yang menjadi sebab dari penyakit Covid-19 tidak dikembangkan sebagai senjata biologi, dan kemungkinan tidak juga direkayasa secara genetik.
Terkait pengeditan gen yang didalangi Bill Gates, sebelumnya Pemeriksa Fakta Mafindo telah membantah klaim tersebut. Dalam laporannya yang terpublikasi pada turnbackhoax.id, disebutkan bahwa vaksin Covid-19 tidak menggunakan metode pengeditan gen untuk melawan virus.
Mengutip dari Tempo.co, Kementerian Kesehatan memang memberikan mandatory vaccine atau imunisasi wajib bagi anak-anak sebagai upaya untuk memberikan imunitas atau kekebalan kepada anak yang bertujuan untuk menekan risiko terjadinya wabah penyakit, cacat, sakit berat, hingga kematian.
Dengan demikian, 1 miliar orang meninggal karena malpraktek di RS selama plandemi Covid-19 berkaitan dengan depopulasi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya berdasarkan laporan WHO hingga 7 Juli 2024 terdapat 7.053.524 yang meninggal selama pandemi Covid-19. Plandemi sendiri merupakan plesetan dari kata pandemi yang diistilahkan sebagai pandemi yang direkayasa atau direncanakan.
Faktanya berdasarkan laporan WHO hingga 7 Juli 2024 terdapat 7.053.524 yang meninggal selama pandemi Covid-19. Plandemi sendiri merupakan plesetan dari kata pandemi yang diistilahkan sebagai pandemi yang direkayasa atau direncanakan.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/2983/keliru-klaim-bahwa-pandemi-covid-19-hasil-rekayasa-dan-bunuh-1-miliar-orang
- https://data.who.int/dashboards/covid19/deaths?n=o
- https://www.dni.gov/files/ODNI/documents/assessments/Unclassified-Summary-of-Assessment-on-COVID-19-Origins.pdf
- https://turnbackhoax.id/2021/10/01/salah-who-merencanakan-modifikasi-genetik-manusia-melalui-vaksinasi/
(GFD-2024-21376) [PENIPUAN] Pemerintah Bagikan Bantuan Korban Judi Online melalui Situs Judi Online
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/07/2024
Berita
“𝐕𝐈𝐑𝐀𝐋 𝐁𝐀𝐍𝐒𝐎𝐒 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐃𝐈 𝐁𝐄𝐑𝐈𝐊𝐀𝐍 𝐏𝐄𝐌𝐄𝐑𝐈𝐍𝐓𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐋𝐀𝐋𝐔𝐈 𝐒𝐈𝐓𝐔𝐒 𝐈𝐍𝐈:fire:
𝐒𝐀𝐋𝐃𝐎 𝐊𝐄𝐌𝐁𝐀𝐋𝐈 𝐉𝐈𝐊𝐀 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐔𝐊𝐓𝐈 𝐖𝐃!”
“bansos diberikan ke semua masyarakat dan bisa diambil melalui situs uangwin. pemerintah dan situs uangwin bekerja sama memberikan jackpot. saya berterima kasih kepada pemerintah dan situs uang win karena telah membantu saya dan masyarakat korban situs tidak legal lainnya”
𝐒𝐀𝐋𝐃𝐎 𝐊𝐄𝐌𝐁𝐀𝐋𝐈 𝐉𝐈𝐊𝐀 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐔𝐊𝐓𝐈 𝐖𝐃!”
“bansos diberikan ke semua masyarakat dan bisa diambil melalui situs uangwin. pemerintah dan situs uangwin bekerja sama memberikan jackpot. saya berterima kasih kepada pemerintah dan situs uang win karena telah membantu saya dan masyarakat korban situs tidak legal lainnya”
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Kompas.
Beredar sebuah postingan di Facebook dengan informasi bahwa pemerintah membagikan bantuan sosial bagi korban judi online melalui situs uangwin yang juga merupakan situs judi online. Postingan tersebut menyertakan video yang menunjukkan Menko PMK, Muhadjir Effendy membenarkan klaim tersebut.
Setelah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, audio dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi yang dibuat dengan AI. Setelah diperiksa dengan menggunakan Hive Moderation, suara Menko PMK memiliki probabilitas 99% adalah buatan AI.
Isu terkait korban judi online diberikan bantuan sosial memang pernah diusulkan oleh Muhadjir, namun presiden Jokowi pada saat meninjau bantuan pompa di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah membantah adanya rencana tersebut seperti yang dilansir dari VoA Indonesia pada 19 Juni 2024.
Masih dari VoA Indonesia, Muhadjir menyebut bahwa penerima bantuan yang ia usulkan merupakan keluarga seperti anak, istri atau suami pelaku, sedangkan pelaku harus ditindak secara hukum karena hal tersebut merupakan pidana.
Dengan demikian, pemerintah bagikan bantuan korban judi online melalui situs judi online adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Beredar sebuah postingan di Facebook dengan informasi bahwa pemerintah membagikan bantuan sosial bagi korban judi online melalui situs uangwin yang juga merupakan situs judi online. Postingan tersebut menyertakan video yang menunjukkan Menko PMK, Muhadjir Effendy membenarkan klaim tersebut.
Setelah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, audio dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi yang dibuat dengan AI. Setelah diperiksa dengan menggunakan Hive Moderation, suara Menko PMK memiliki probabilitas 99% adalah buatan AI.
Isu terkait korban judi online diberikan bantuan sosial memang pernah diusulkan oleh Muhadjir, namun presiden Jokowi pada saat meninjau bantuan pompa di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah membantah adanya rencana tersebut seperti yang dilansir dari VoA Indonesia pada 19 Juni 2024.
Masih dari VoA Indonesia, Muhadjir menyebut bahwa penerima bantuan yang ia usulkan merupakan keluarga seperti anak, istri atau suami pelaku, sedangkan pelaku harus ditindak secara hukum karena hal tersebut merupakan pidana.
Dengan demikian, pemerintah bagikan bantuan korban judi online melalui situs judi online adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya presiden Jokowi telah membantah bahwa pemerintah akan membagikan bantuan sosial kepada korban judi online. Selain itu, video yang ditampilkan dalam video merupakan hasil manipulasi. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya presiden Jokowi telah membantah bahwa pemerintah akan membagikan bantuan sosial kepada korban judi online. Selain itu, video yang ditampilkan dalam video merupakan hasil manipulasi. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2024-21375) [PENIPUAN] Menjelang Habis Masa Jabatan, Jokowi Bagi Hadiah Rp500jt dengan Syarat Share Video ke 30 Teman di TikTok
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/07/2024
Berita
“HUBUNGI WHATSAPP 0822-7835-1340”
“WAJIB JUJUR!!! sebutkan kalian butuh apa? Kalau jujur saya akan bantu sekarang juga!!”
Narasi dalam video:
Jokowi: “Menjelang habis masa jabatan saya, saya mengadakan bantuan sebesar Rp500jt khusus untuk yang sudah follow dan membagikan ke 30 orang teman di TikTok kalian.”
“WAJIB JUJUR!!! sebutkan kalian butuh apa? Kalau jujur saya akan bantu sekarang juga!!”
Narasi dalam video:
Jokowi: “Menjelang habis masa jabatan saya, saya mengadakan bantuan sebesar Rp500jt khusus untuk yang sudah follow dan membagikan ke 30 orang teman di TikTok kalian.”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dari presiden Jokowi di Facebook yang menyebut bahwa presiden akan mengadakan bantuan sebesar Rp500jt khusus yang sudah follow dan membagikan video tersebut kepada 300 orang teman di TikTok. Terlihat dalam video tersebut presiden sedang menunjukkan suatu tempat yang didampingi menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Namun setelah ditelusuri, video tersebut telah dimanipulasi dari video aslinya. Pemeriksa Fakta Mafindo semula melakukan penelusuran dengan menggunakan Google Lens, namun tidak ditemukan hasil karena wajah presiden dan menteri PUPR tertutup dengan tulisan.
Penelusuran berlanjut dengan mengunjungi laman Reels Instagram Jokowi dengan petunjuk presiden berbicara menggunakan telepon genggamnya dengan menteri PUPR. Hingga ditemukan video yang identik yang diunggah presiden pada 3 Mei 2024.
Saat itu presiden Jokowi sedang menunjukkan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada kesempatan tersebut juga Presiden meresmikan bendungan terbesar dari tujuh bendungan yang ada di NTB tersebut.
“Pagi hari ini, saya di Bendungan Tiu Suntuk, ini di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ini saya dengan pak menteri PU,” ucap Jokowi dalam video tersebut, presiden tidak membahas mengenai bagi bantuan Rp500jt menjelang akhir masa jabatannya.
Dengan demikian, video presiden bagi bantuan Rp500jt menjelang akhir masa jabatannya adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Namun setelah ditelusuri, video tersebut telah dimanipulasi dari video aslinya. Pemeriksa Fakta Mafindo semula melakukan penelusuran dengan menggunakan Google Lens, namun tidak ditemukan hasil karena wajah presiden dan menteri PUPR tertutup dengan tulisan.
Penelusuran berlanjut dengan mengunjungi laman Reels Instagram Jokowi dengan petunjuk presiden berbicara menggunakan telepon genggamnya dengan menteri PUPR. Hingga ditemukan video yang identik yang diunggah presiden pada 3 Mei 2024.
Saat itu presiden Jokowi sedang menunjukkan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada kesempatan tersebut juga Presiden meresmikan bendungan terbesar dari tujuh bendungan yang ada di NTB tersebut.
“Pagi hari ini, saya di Bendungan Tiu Suntuk, ini di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ini saya dengan pak menteri PU,” ucap Jokowi dalam video tersebut, presiden tidak membahas mengenai bagi bantuan Rp500jt menjelang akhir masa jabatannya.
Dengan demikian, video presiden bagi bantuan Rp500jt menjelang akhir masa jabatannya adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya video asli menampilkan presiden Jokowi yang sedang menunjukkan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada kesempatan tersebut juga Presiden meresmikan bendungan terbesar dari tujuh bendungan yang ada di NTB tersebut. Presiden tidak berbicara mengenai bagi hadiah Rp500jt dalam video tersebut.
Faktanya video asli menampilkan presiden Jokowi yang sedang menunjukkan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada kesempatan tersebut juga Presiden meresmikan bendungan terbesar dari tujuh bendungan yang ada di NTB tersebut. Presiden tidak berbicara mengenai bagi hadiah Rp500jt dalam video tersebut.
Rujukan
(GFD-2024-21374) [SALAH] Pidato Jokowi Tegaskan Akan Pecat Polri Cirebon Apabila Kasus Vina 1×24 Jam Tidak Selesai
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 26/07/2024
Berita
“Dengarkan.! Pidato..! Presiden Jokowi Tegas Akan Pecat Polri Cirebon Apabali Kasus Vina 1X 24Jam Tidak Selesai..?”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di Facebook dengan klaim bahwa Jokowi akan memecat jajaran kepolisian Cirebon apabila kasus pembunuhan Vina tidak selesai dalam 1 x 24 jam. Dalam postingan tersebut juga menampilkan Jokowi yang menyebut akan memerintahkan aparat hukum untuk melakukan penyelidikan dan memproses hukum para pelakunya, serta menampilkan Kapolri yang meminta Propam untuk turun dan mengawasi.
Setelah ditelusuri dengan Google Lens potongan pidato Jokowi dan Kapolri yang ditampilkan tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Vina di Cirebon.
Penelusuran pertama yang menampilkan pidato Jokowi, ditemukan video yang dipublikasi pada channel YouTube Kemensetneg yang merupakan pernyataan presiden terkait pembukaan kembali ekspor minyak goreng, dalam pernyataan tersebut Jokowi menegaskan akan menindak hukum secara tegas kepada pelaku pelanggaran dan penyelewengan dalam produksi dan distribusi minyak goreng. Video tersebut telah dipublikasi pada Mei 2022.
Penelusuran kedua yang menampilkan pidato Kapolri, ditemukan artikel berita dari Tribunnews.com yang dipublikasi pada 20 Agustus 2022, dalam keterangan foto yang dijadikan headline artikel tersebut dituliskan dokumentasi dari Instagram @listyosigitprabowo.
Kemudian penelusuran berlanjut dengan mengunjungi langsung Instagram @listyosigitprabowo, ditemukan video yang telah dipublikasi pada 19 Agustus 2022, dalam video tersebut Kapolri sedang memberikan arahan kepada jajaran Polri untuk meraih kembali kepercayaan publik, dalam arahan tersebut tidak menyebutkan terkait kasus Vina di Cirebon.
Terkait kasus Vina, Jokowi pernah menyatakan untuk Kapolri kawal dan usut secara transparan kasus pembunuhan Vina seperti yang dilaporkan oleh Detik.com pada 30 Mei 2024. Dalam pernyataan tersebut Jokowi tidak menyebut akan memecat jajaran kepolisian Cirebon dalam 1 x 24 jam.
Dengan demikian, pidato Jokowi tegaskan akan pecat Polri Cirebon apabila kasus Vina 1×24 jam tidak selesai adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri dengan Google Lens potongan pidato Jokowi dan Kapolri yang ditampilkan tersebut tidak ada kaitannya dengan kasus pembunuhan Vina di Cirebon.
Penelusuran pertama yang menampilkan pidato Jokowi, ditemukan video yang dipublikasi pada channel YouTube Kemensetneg yang merupakan pernyataan presiden terkait pembukaan kembali ekspor minyak goreng, dalam pernyataan tersebut Jokowi menegaskan akan menindak hukum secara tegas kepada pelaku pelanggaran dan penyelewengan dalam produksi dan distribusi minyak goreng. Video tersebut telah dipublikasi pada Mei 2022.
Penelusuran kedua yang menampilkan pidato Kapolri, ditemukan artikel berita dari Tribunnews.com yang dipublikasi pada 20 Agustus 2022, dalam keterangan foto yang dijadikan headline artikel tersebut dituliskan dokumentasi dari Instagram @listyosigitprabowo.
Kemudian penelusuran berlanjut dengan mengunjungi langsung Instagram @listyosigitprabowo, ditemukan video yang telah dipublikasi pada 19 Agustus 2022, dalam video tersebut Kapolri sedang memberikan arahan kepada jajaran Polri untuk meraih kembali kepercayaan publik, dalam arahan tersebut tidak menyebutkan terkait kasus Vina di Cirebon.
Terkait kasus Vina, Jokowi pernah menyatakan untuk Kapolri kawal dan usut secara transparan kasus pembunuhan Vina seperti yang dilaporkan oleh Detik.com pada 30 Mei 2024. Dalam pernyataan tersebut Jokowi tidak menyebut akan memecat jajaran kepolisian Cirebon dalam 1 x 24 jam.
Dengan demikian, pidato Jokowi tegaskan akan pecat Polri Cirebon apabila kasus Vina 1×24 jam tidak selesai adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya video yang menampilkan Jokowi tersebut merupakan pernyataan Jokowi terkait pembukaan ekspor minyak goreng, sedangkan video Kapolri merupakan potongan video dari arahannya kepada jajaran Polri dalam meraih kembali kepercayaan publik, ia tidak menyebut kasus Vina di Cirebon dalam arahannya tersebut. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Faktanya video yang menampilkan Jokowi tersebut merupakan pernyataan Jokowi terkait pembukaan ekspor minyak goreng, sedangkan video Kapolri merupakan potongan video dari arahannya kepada jajaran Polri dalam meraih kembali kepercayaan publik, ia tidak menyebut kasus Vina di Cirebon dalam arahannya tersebut. Selengkapnya pada bagian penjelasan.
Rujukan
- https://youtu.be/UPJG_0B1PoI?si=1MkVFIvidowM25rn&t=255
- https://manado.tribunnews.com/2022/08/20/kapolri-jenderal-listyo-ultimatum-berantas-kasus-303-dan-ferdy-sambo-kalau-main-main-saya-copot?page=2
- https://www.instagram.com/reel/Chbb0PxKikh/
- https://news.detik.com/berita/d-7365051/jokowi-minta-kapolri-kawal-dan-usut-transparan-kasus-pembunuhan-vina
- https://turnbackhoax.id/2024/06/30/salah-presiden-jokowi-tegaskan-bila-kasus-vina-tidak-terpecahkan-akan-memecat-polri-cirebon/
- https://turnbackhoax.id/2024/07/22/salah-kapolri-akan-pecat-oknum-polisi-yang-terlibat-kasus-vina-cirebon/
Halaman: 608/5325