• (GFD-2025-25018) [SALAH] Big Data Cyber Security Jadi Alat Memata-Matai Percakapan Rakyat

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 12/01/2025

    Berita

    Pada Senin (30/12/2024) akun Facebook “Pian” membagikan narasi [arsip] berisi klaim yang menyebut Big Data Cyber Security (BDCS) Indonesia sudah terpasang untuk memata-matai percakapan masyarakat di internet.

    Berikut narasi selengkapnya :

    “th.Rekan Rekan semua. Menginformasikan,mengingat.Kepada semua agar tidak lupa bahwa sistim Big Data cyber security (BDCS) indonesia sudah Terpasang,menyusul Rencana ,Wantanas Ri (dewan pertahanan nasional ) yang akan mengambil semua informasi melalui internet di Indonesia.

    Artinya segala percakapan kita di cyber social (sara) dan gamabar-gambar pemimpin Negara,lambang Negara serta simbol Negara untuk bahan kartun,guyonan ataupun lelucon lainya.

    Polisi internet melalui tehnik,, internet system Akan menelusuri sumber pengiriman ke group tersebut diharapkan kepada rekan rekan Agar dapat saling mengingatkan dan menghindari hal hal tersebut,jangan sampai kita berurusan dengan polisi internet (cyber crime police) hanya karena ingin bercanda di media sosial

    Semoga kita bisa menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi dalam Bentuk tulisan,Artikel ataupun gambar dengan santun dan beretika semoga bermanfaat.

    Info dari Intel. Silakan cek hp anda masing_masing tekan. *#06# apabila keluar no IMEI saja berarti handphone anda Aman… Jika keluar tulisan IMEI- 01 IMEI/O1..atau IME-02/ IMEI/02… Berarti handphone anda di pantau oleh Intel kepolisian Negara..

    Hati hati bila memposting gambar- gambar atau Broadcasting tentang pejabat atau pemerintah karena setiap no hp baru dan lama secara otomatis di pantau oleh Intel kepolisian Negara.

    Bagi teman- teman yg merasa ada tanda IMEI/01 atau IME/ 02 harap berhati hati,dan memilah postingan anda.Artinya kalau ada kode kode/01 atau / 02 sudah kena sadap ciber crime polri.

    Mari berbagi informasi yg positif.”

    Hingga Minggu (12/1/2025), unggahan mendapat lebih dari 15 tanda suka, 3 komentar dan dibagikan ulang 1 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.

    Narasi tersebut telah beredar sejak 2015. Meskipun telah dinyatakan sebagai informasi yang tak berbasis fakta, terdapat sejumlah laporan di mana teknologi spyware dapat digunakan untuk memata-matai warga lewat ponsel.

    Dalam keterangannya pada 2016, Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (sebelumnya bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika) menyatakan bahwa teknologi yang dapat mengawasi seluruh percakapan warga di aplikasi tersebut tidak diterapkan oleh pemerintah di Indonesia.

    Sistem yang telah dibangun Indonesia bukan Big Data Cyber Security (BDCS) melainkan Pusat Data Nasional (PDNS) yang merupakan milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Ini adalah fasilitas yang digunakan untuk penempatan sistem elektronik dan komponen terkait lainnya untuk keperluan penempatan, penyimpanan dan pengolahan data dan pemulihan data.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Big Data Cyber Security (BDCS) Indonesia sudah terpasang untuk memata-matai percakapan masyarakat di internet” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-25017) "Landmark" ikonik Hollywood dilalap api, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/01/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Muncul sebuah narasi tentang kebakaran papan ikonik Hollywood pada saat masifnya pemberitaan terkait kebakaran hutan yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

    Dalam beberapa unggahan gambar di media sosial, terlihat api melahap logo ikonik yang jadi salah satu simbol perfilman AS ini.

    Apalagi, tulisan putih di puncak Gunung Lee itu juga terdapat di wilayah yang sama dengan tempat kebakaran hutan hebat yang sudah menjalar hingga sekira 25.000 hektar, yakni Kota Los Angeles.

    Lalu, benarkah logo Hollywood terbakar?



    Hasil Cek Fakta

    Dengan menggunakan Hive Moderation, ANTARA menemukan fakta bahwa gambar api pada tulisan Hollywood itu merupakan buatan AI. Bahkan, unsur AI yang termuat dalam foto di media sosial tersebut berkisar lebih dari 50 persen.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sejumlah situs pengecek fakta terverifikasi juga telah membantah kabar kebakaran dari papan tanda Hollywood.

    Ketua Hollywood Sign Trust Jeff Zarrinnam mengungkapkan kepada majalah Forbes bahwa landmark tersebut sejauh ini aman. Hollywood Sign Trust merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bertanggungjawab atas pemeliharaan rambu tersebut.

    Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California menjelaskan meskipun kebakaran di wilayah Los Angeles belum sepenuhnya dapat dipadamkan pada 10 Januari, namun kebakaran Sunset, wilayah yang berada di dekat tanda Hollywood, telah 100 persen padam dan masuk pada wilayah aman, menurut laman pengecek fakta Politifact.

    Sejumlah penelusuran tersebut menandakan bahwa unggahan di media sosial soal kebakaran Hollywood sign adalah palsu atau hoaks.

    Klaim: Logo Hollywood terbakar

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

  • (GFD-2025-25016) Cek Fakta: Tulisan Ikonik 'Hollywood' Ludes Dilalap Api

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/01/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi berkaitan dengan peristiwa kebakaran papan ikonik Hollywood pada saat maraknya pemberitaan mengenai kebakaran hutan yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

    Beberapa unggahan yang beredar di berbagai platform media sosial memperlihatkan api melahap logo ikonik yang jadi salah satu simbol perfilman AS ini.

    Untuk diketahui, tulisan putih di puncak Gunung Lee itu memang terdapat di wilayah yang sama dengan tempat kebakaran hutan hebat yang sudah menjalar hingga sekira 25.000 hektar, yakni Kota Los Angeles.

    Lantas benarkah narasi yang menyebut tulisn ikonik Hollywood terbakar?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir ANTARA yang melakukan penelusuran fakta dengan menggunakan Hive Moderation, ditemukan fakta bahwa gambar api pada tulisan Hollywood itu merupakan buatan AI. Bahkan, unsur AI yang termuat dalam foto di media sosial tersebut berkisar lebih dari 50 persen.

    Ditambah lagi, sejumlah situs pengecek fakta terverifikasi juga telah membantah kabar kebakaran dari papan tanda Hollywood.

    Ketua Hollywood Sign Trust Jeff Zarrinnam mengungkapkan kepada majalah Forbes bahwa landmark tersebut sejauh ini aman. Hollywood Sign Trust merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bertanggungjawab atas pemeliharaan rambu tersebut.

    Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California menjelaskan meskipun kebakaran di wilayah Los Angeles belum sepenuhnya dapat dipadamkan pada 10 Januari, namun kebakaran Sunset, wilayah yang berada di dekat tanda Hollywood, telah 100 persen padam dan masuk pada wilayah aman, menurut laman pengecek fakta Politifact.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut soal kebakaran Hollywood sign adalah palsu atau hoaks.
  • (GFD-2025-25015) [PENIPUAN] Rhoma Irama Bagikan Uang hingga Rp20 Juta di Instagram

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 12/01/2025

    Berita

    Akun Instagram “Adellia1186” pada Rabu (18/12/2024) mengunggah video [arsip] yang memperlihatkan penyanyi dangdut Indonesia, Rhoma Irama, ingin membagikan uang Rp20 juta bagi masyarakat.
    Berikut narasi lengkapnya:
    “Selamat satu jam lagi Anda akan mendapatkan transferan 20 juta, klik saja tombol love dan panah langsung saya kirimkan hari ini. Jangan abaikan ini amanah dari saya bukan hoax. Saya Rhoma Irama akan buktikan perkataan saya untuk yang sudah tekan”.
    Per Minggu (12/01/2025), sekitar 53 ribu pengguna Instagram menyukai unggahan tersebut, dan sudah dibagikan ulang lebih dari 378 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melihat ada indikasi penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam video, terlihat dari gerakan tubuh dan suara Rhoma Irama yang terlihat kaku seperti robot. TurnBackHoax kemudian memanfaatkan pendeteksi AI Hive Moderation. Diketahui, konten tersebut merupakan hasil rekayasa AI kemungkinan atau probabilitasnya mencapai 99,1 persen.
    TurnBackHoax juga menelusuri akun Instagram pribadi Rhoma Irama “rhoma_official”. Tidak ditemukan konten tentang Rhoma Irama membagikan uang.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Rhoma Irama bagikan uang hingga Rp20 juta di Instagram” merupakan konten palsu (fabricated content) untuk modus penipuan.

    Rujukan