KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang diklaim menampilkan Affan Kurniawan (20) ketika berada di rumah sakit.
Affan merupakan pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat terjadi kericuhan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Namun, setelah ditelusuri narasi itu keliru dan perlu diluruskan.
Pria yang ada di dalam foto bukan Affan, melainkan Moh Umar Amirudin pengemudi ojol yang diduga menjadi korban pengeroyokan aparat pada Kamis (28/8/2025) malam.
Foto yang diklaim menampilkan Affan Kurniawan ketika berada di rumah sakit dibagikan melalui akun Facebook misalnya oleh akun ini dan ini.
Akun tersebut membagikan foto seorang pria yang terbaring di rumah sakit dan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Foto itu diberi narasi sebagai berikut:
Driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan (20) meninggal dunia setelah ditabrak dan dilindas oleh mobil Rantis Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Affan Kurniawan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah dilindas mobil Rantis Brimob Polri.
Namun nyawa Affan Kurniawan tak tertolong.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto yang diklaim menampilkan Affan Kurniawan
(GFD-2025-28722) [KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Affan Kurniawan yang Tewas Dilindas Rantis Brimob
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, foto yang beredar identik unggahan akun Facebook ini.
Perekam video mengatakan, pria yang terbaring di rumah sakit itu bernama Umar Amirudin, warga Sukabumi.
KTP yang ada di dalam video juga menunjukkan identitas orang itu bernama Moh Umar Amirudin. Sehingga, dapat dipastikan foto itu tidak menampilkan Affan Kurniawan.
Seperti diberitakan Kompas.com, Umar Amirudin menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Umar sempat dikabarkan meninggal dunia, namun informasi tersebut ternyata tidak benar.
Pada Jumat (29/8/2025) dini hari, kondisi Umar sudah sadar dan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.
Menurut keterangan kakaknya, Syaripudin, Umar mengalami luka di bagian dada, kepala, lengan dan bibir.
Perekam video mengatakan, pria yang terbaring di rumah sakit itu bernama Umar Amirudin, warga Sukabumi.
KTP yang ada di dalam video juga menunjukkan identitas orang itu bernama Moh Umar Amirudin. Sehingga, dapat dipastikan foto itu tidak menampilkan Affan Kurniawan.
Seperti diberitakan Kompas.com, Umar Amirudin menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
Umar sempat dikabarkan meninggal dunia, namun informasi tersebut ternyata tidak benar.
Pada Jumat (29/8/2025) dini hari, kondisi Umar sudah sadar dan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.
Menurut keterangan kakaknya, Syaripudin, Umar mengalami luka di bagian dada, kepala, lengan dan bibir.
Kesimpulan
Foto yang diklaim menampilkan Affan Kurniawan ketika berada di rumah sakit merupakan informasi keliru.
Pria yang ada di dalam foto adalah Moh Umar Amirudin, pengemudi ojol yang diduga dikeroyok aparat pada Kamis (28/8/2025) malam. Saat ini Umar masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.
Sementara, Affan Kurniawan meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai dilindas rantis Brimob Kamis (28/8/2025) malam.
Pria yang ada di dalam foto adalah Moh Umar Amirudin, pengemudi ojol yang diduga dikeroyok aparat pada Kamis (28/8/2025) malam. Saat ini Umar masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.
Sementara, Affan Kurniawan meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai dilindas rantis Brimob Kamis (28/8/2025) malam.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/1KUj4HAKtf/
- https://www.facebook.com/share/p/1XikWGGzE9/
- https://www.facebook.com/share/r/1FNBhgqkob/
- https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/08/29/063000888/hoaks-driver-ojol-umar-yang-dikabarkan-tewas-kondisi-selamat-dan?page=1
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28721) [HOAKS] Video Perwira TNI Menolak Kenaikan Pajak dan Penambahan Gaji DPR
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah unggahan video yang menampilkan seorang perwira TNI berdiri di ruang sidang.
Narasi video menyebutkan, perwira itu menyampaikan penolakan terhadap kenaikan pajak dan penambahan gaji DPR saat rapat bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau merupakan hoaks.
Video perwira TNI menolak kenaikan pajak rakyat dan penambahan gaji DPR disebarkan oleh akun Instagram ini, ini, dan ini.
Tidak ada pernyataan langsung yang disampaikan. Hanya ada suara narator berikut:
Berita hangat hari ini. Dalam rapat bersama beberapa pejabat Kementerian Keuangan, seorang perwira TNI dengan lantang menolak rencana kenaikan pajak serta penambahan gaji DPR.
Penolakan itu disampaikan karena dinilai tidak masuk akal dengan kondisi rakyat yang kian terbebani. Serta, kinerja DPR yang dianggap belum sebanding dengan fasilitas dan gaji yang mereka terima.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (24/8/2025):
Berita Hangat Pagi ini..
Seorang Perwira TNI menolak kenaikan pajak dan penambahan gaji Dpr saat ini karena dia merasa kasihan pada rakyat yang terus terbebani. Bravo TNI..
Konten yang sama ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Narasi video menyebutkan, perwira itu menyampaikan penolakan terhadap kenaikan pajak dan penambahan gaji DPR saat rapat bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau merupakan hoaks.
Video perwira TNI menolak kenaikan pajak rakyat dan penambahan gaji DPR disebarkan oleh akun Instagram ini, ini, dan ini.
Tidak ada pernyataan langsung yang disampaikan. Hanya ada suara narator berikut:
Berita hangat hari ini. Dalam rapat bersama beberapa pejabat Kementerian Keuangan, seorang perwira TNI dengan lantang menolak rencana kenaikan pajak serta penambahan gaji DPR.
Penolakan itu disampaikan karena dinilai tidak masuk akal dengan kondisi rakyat yang kian terbebani. Serta, kinerja DPR yang dianggap belum sebanding dengan fasilitas dan gaji yang mereka terima.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (24/8/2025):
Berita Hangat Pagi ini..
Seorang Perwira TNI menolak kenaikan pajak dan penambahan gaji Dpr saat ini karena dia merasa kasihan pada rakyat yang terus terbebani. Bravo TNI..
Konten yang sama ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
Hasil Cek Fakta
Tidak disebutkan siapa perwira TNI yang dimaksud dalam video.
Selain itu, tidak ada keterangan lebih lanjut kapan rapat antara TNI dan Kemenkeu dilaksanakan.
Apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat watermark bertuliskan "Army-AI" pada bagian tengah video.
Logo pada watermark tersebut serupa dengan logo pada kanal YouTube Army-AI.
Video mengenai perwira TNI menolak kenaikan pajak diunggah oleh kanal tersebut pada Kamis (21/8/2025).
Dalam keterangan video, pengunggah menjelaskan bahwa konten tersebut dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
"Saya menggunakan berbagai alat bantu AI canggih untuk menghasilkan ide cerita, menciptakan visual yang imajinatif, dan secara otomatis menyusun efek suara dan dialog," tulisnya.
Deskripsi kanalnya juga menyebutkan bahwa semua cerita dalam konten tersebut merupakan fiktif dan rekayasa AI.
Selain itu, tidak ada keterangan lebih lanjut kapan rapat antara TNI dan Kemenkeu dilaksanakan.
Apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat watermark bertuliskan "Army-AI" pada bagian tengah video.
Logo pada watermark tersebut serupa dengan logo pada kanal YouTube Army-AI.
Video mengenai perwira TNI menolak kenaikan pajak diunggah oleh kanal tersebut pada Kamis (21/8/2025).
Dalam keterangan video, pengunggah menjelaskan bahwa konten tersebut dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
"Saya menggunakan berbagai alat bantu AI canggih untuk menghasilkan ide cerita, menciptakan visual yang imajinatif, dan secara otomatis menyusun efek suara dan dialog," tulisnya.
Deskripsi kanalnya juga menyebutkan bahwa semua cerita dalam konten tersebut merupakan fiktif dan rekayasa AI.
Kesimpulan
Video perwira TNI menolak kenaikan pajak rakyat dan penambahan gaji DPR merupakan konten manipulatif.
Video itu dibuat oleh kanal YouTube Army-AI yang telah memberi keterangan bahwa karyanya dihasilkan oleh AI.
Video itu dibuat oleh kanal YouTube Army-AI yang telah memberi keterangan bahwa karyanya dihasilkan oleh AI.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DNuMoC9ZEWT/
- https://www.instagram.com/reel/DN19fuKXp6v/
- https://www.instagram.com/reel/DNwqMDnxO-b/
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=1958879291592826&external_log_id=2eddce4c-2af0-4b38-93ee-34f229487fab&q=Perwira%20TNI%20menolak%20kenaikan%20pajak
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=1109463531295280&external_log_id=2eddce4c-2af0-4b38-93ee-34f229487fab&q=Perwira%20TNI%20menolak%20kenaikan%20pajak
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=30888644287445882&external_log_id=2eddce4c-2af0-4b38-93ee-34f229487fab&q=Perwira%20TNI%20menolak%20kenaikan%20pajak
- https://www.youtube.com/@Army-AI88/shorts
- https://www.youtube.com/shorts/coOfJpdPdiQ
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28720) [KLARIFIKASI] Video Gedung DPR RI Dihantam Rudal Dibuat dengan AI
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan Gedung DPR RI hancur dihantam rudal pada Senin (25/8/2025)
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan konten manipulatif berbasis artificial intelligence.
Meski konten tersebut tidak merugikan secara langsung, tetapi kejernihan informasi penting di tengah gelombang aksi unjuk rasa oleh masyarakat.
Video Gedung DPR RI hancur dihantam rudal disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
"Demo 25 Agustus Bubarkan DPR RI," tulis salah satu akun.
Sementara, berikut teks yang tertera pada video:
Hari ini tanggal 25 Agustus 2025 adalah jawabannya mari buktikan bahwa suara rakyat adalah pemenangnya!!!
Video yang sama ditemukan di akun TikTok ini dan YouTube ini.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan konten manipulatif berbasis artificial intelligence.
Meski konten tersebut tidak merugikan secara langsung, tetapi kejernihan informasi penting di tengah gelombang aksi unjuk rasa oleh masyarakat.
Video Gedung DPR RI hancur dihantam rudal disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
"Demo 25 Agustus Bubarkan DPR RI," tulis salah satu akun.
Sementara, berikut teks yang tertera pada video:
Hari ini tanggal 25 Agustus 2025 adalah jawabannya mari buktikan bahwa suara rakyat adalah pemenangnya!!!
Video yang sama ditemukan di akun TikTok ini dan YouTube ini.
Hasil Cek Fakta
Terdapat tiga klip berbeda dalam video yang beredar. Pertama, menampilkan Gedung DPR RI dihantam sebuah rudal.
Kemudian, tampak bagian dalam gedung mulai hancur. Terakhir, menampilkan gedung tersebut dihantam belasan serangan udara.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tiga klip tersebut menggunakan tools pendeteksi campur tangan artificial intelligence (AI), seperti Hive Moderation dan Zhuque AI Detection Assistant.
Hasilnya video yang beredar hanya menunjukkan probabilitas 48,51 persen, 52,5 persen, dan 47,48 persen dihasilkan AI.
Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa kecanggihan AI terkadang lolos dari pendeteksian, karena teknologinya terus berkembang.
Namun dengan menggunakan teknik reverse image search, dapat ditemukan jejak digital konten serupa.
Video yang sama dengan klip pertama diunggah oleh akun TikTok @andrea.x.irli pada 16 Agustus 2025.
Apabila diperhatikan, pada pojok kanan bawah video, terdapat watermark bertuliskan Veo.
Veo adalah model kecerdasan buatan yang dikembangan oleh Google DeepMind.
Veo, khususnya Google Veo 3, merupakan perangkat AI generator yang mampu menghasilkan video dengan memasukkan perintah berupa teks atau gambar.
Sementara, pada video bagian dalam Gedung DPR RI roboh terdapat watermark kecil yang terpotong frame video.
Namun apabila diperhatikan dengan saksama, watermark tersebut serupa dengan logo Kling AI, sebuah platform generatif AI.
Kemudian, tampak bagian dalam gedung mulai hancur. Terakhir, menampilkan gedung tersebut dihantam belasan serangan udara.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tiga klip tersebut menggunakan tools pendeteksi campur tangan artificial intelligence (AI), seperti Hive Moderation dan Zhuque AI Detection Assistant.
Hasilnya video yang beredar hanya menunjukkan probabilitas 48,51 persen, 52,5 persen, dan 47,48 persen dihasilkan AI.
Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa kecanggihan AI terkadang lolos dari pendeteksian, karena teknologinya terus berkembang.
Namun dengan menggunakan teknik reverse image search, dapat ditemukan jejak digital konten serupa.
Video yang sama dengan klip pertama diunggah oleh akun TikTok @andrea.x.irli pada 16 Agustus 2025.
Apabila diperhatikan, pada pojok kanan bawah video, terdapat watermark bertuliskan Veo.
Veo adalah model kecerdasan buatan yang dikembangan oleh Google DeepMind.
Veo, khususnya Google Veo 3, merupakan perangkat AI generator yang mampu menghasilkan video dengan memasukkan perintah berupa teks atau gambar.
Sementara, pada video bagian dalam Gedung DPR RI roboh terdapat watermark kecil yang terpotong frame video.
Namun apabila diperhatikan dengan saksama, watermark tersebut serupa dengan logo Kling AI, sebuah platform generatif AI.
Kesimpulan
Video Gedung DPR RI hancur dihantam rudal merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Terdapat watermark Veo dan Kling AI pada video yang beredar. Menandakan, konten tersebut merupakan rekayasa artificial intelligence.
Terdapat watermark Veo dan Kling AI pada video yang beredar. Menandakan, konten tersebut merupakan rekayasa artificial intelligence.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1320613319671546
- https://www.facebook.com/reel/1980065842831479
- https://www.facebook.com/reel/1450670102813103
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=3517298908412157&external_log_id=8ae0a202-6eb9-4049-bad4-7bd9d749e8a9&q=yang%20diinginkan%20rakyat
- https://www.tiktok.com/@bakul.balon7/video/7540547099046235400
- https://www.youtube.com/shorts/EMGO7WyrWD8
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://matrix.tencent.com/ai-detect/ai_gen
- https://www.tiktok.com/@andrea.x.irli/video/7539187899900939527
- https://deepmind.google/models/veo/
- https://app.klingai.com/global/?gad_source=1&gad_campaignid=22925072809&gbraid=0AAAAA-NKDyA3tKVIHTJQtNtBTYHJVuP-T
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28719) [KLARIFIKASI] Driver Ojol Umar Masih Hidup dan Dirawat di RS Pelni
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Moh Umar Amirudin dikabarkan tewas pada Kamis (28/8/2025) akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Di media sosial beredar pamflet ucapan belasungkawa untuk Umar. Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar ini perlu diluruskan.
Narasi yang beredar
Kabar kematian pengemudi ojol bernama Umar pada Kamis (28/8/2025) dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Inalillahi wa'inailahi rojiun telah berpulang kerahmatulallah Moh,Umar Amirudin.
Surga untukmu kang, K4s!h4n k4ng ojol nya t3rl!nd45 r4npur br!mob polri ,
Bakalan panjang kayak nya nie D3mo ny4, Ya Allah selamatkan negeri kami. Lindungi saudara_saudara kami di sana yang sedang berjuang,
Screenshot Klarifikasi, Driver Ojol Umar Masih Hidup dan Dirawat di RS Pelni
Di media sosial beredar pamflet ucapan belasungkawa untuk Umar. Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar ini perlu diluruskan.
Narasi yang beredar
Kabar kematian pengemudi ojol bernama Umar pada Kamis (28/8/2025) dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Inalillahi wa'inailahi rojiun telah berpulang kerahmatulallah Moh,Umar Amirudin.
Surga untukmu kang, K4s!h4n k4ng ojol nya t3rl!nd45 r4npur br!mob polri ,
Bakalan panjang kayak nya nie D3mo ny4, Ya Allah selamatkan negeri kami. Lindungi saudara_saudara kami di sana yang sedang berjuang,
Screenshot Klarifikasi, Driver Ojol Umar Masih Hidup dan Dirawat di RS Pelni
Hasil Cek Fakta
Dua orang pengemudi ojol menjadi korban kekekerasan aparat pada Kamis (28/8/2025). Mereka adalah Moh Umar Amirudin dan Affan Kurniawan.
Dikutip dari Tribunnews.com, Umar menjadi korban pengeroyokan diduga aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Umar dirawat intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, dan pada Jumat (29/8/2025) dini hari, ia sudah sadar meski masih kesakitan.
"Sudah agak sadar, yang dirasakan katanya di bawah dada (rusuk), bekas tendangan,” kata kakaknya, Syaripudin, di lokasi, Jumat (29/8/2025) dini hari.
Selain di bagian dada, Umar pun mengalami luka di bagian lain seperti kepala dan lengannya. Di kepalanya ada bekas injakan.
Menurut Syaripudin, Umar sebenarnya baru saja selesai mengambil pesanan dan tidak mengetahui perihal demonstrasi di sekitar DPR.
"Dia kan habis narik, jadi nggak ketahuan kalau dia bukan sebagai pendemo,” ujarnya.
Sementara itu, Affan Kurniawan meninggal dunia dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat terjadi kericuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Sebagaiman diberitakan Kompas.com, Affan dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan selama beberapa jam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Dikutip dari Tribunnews.com, Umar menjadi korban pengeroyokan diduga aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Umar dirawat intensif di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, dan pada Jumat (29/8/2025) dini hari, ia sudah sadar meski masih kesakitan.
"Sudah agak sadar, yang dirasakan katanya di bawah dada (rusuk), bekas tendangan,” kata kakaknya, Syaripudin, di lokasi, Jumat (29/8/2025) dini hari.
Selain di bagian dada, Umar pun mengalami luka di bagian lain seperti kepala dan lengannya. Di kepalanya ada bekas injakan.
Menurut Syaripudin, Umar sebenarnya baru saja selesai mengambil pesanan dan tidak mengetahui perihal demonstrasi di sekitar DPR.
"Dia kan habis narik, jadi nggak ketahuan kalau dia bukan sebagai pendemo,” ujarnya.
Sementara itu, Affan Kurniawan meninggal dunia dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat terjadi kericuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Sebagaiman diberitakan Kompas.com, Affan dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan selama beberapa jam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar kematian pengemudi ojol bernama Umar pada Kamis (28/8/2025) perlu diluruskan.
Umar masih hidup dan menjalani perawatan di RS Pelni setelah menjadi korban pengeroyokan diduga aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Pengemudi ojol yang meninggal dunia adalah Affan Kurniawan. Dia dilindas rantis Brimob di Pejompongan dan dinyatakan meninggal setelah dirawat di RS Cipto Mangunkusumo.
Umar masih hidup dan menjalani perawatan di RS Pelni setelah menjadi korban pengeroyokan diduga aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Pengemudi ojol yang meninggal dunia adalah Affan Kurniawan. Dia dilindas rantis Brimob di Pejompongan dan dinyatakan meninggal setelah dirawat di RS Cipto Mangunkusumo.
Rujukan
- https://www.facebook.com/zulaikha.mput/posts/pfbid02wmT68Lp39BGn7df3wWNqtsSQDfuXAq1ScmU8usWrgTg6P7tVgdAQRnD5TbGug53il
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=2536332790062527&set=pcb.2536332836729189
- https://www.facebook.com/photo?fbid=2208149019698416&set=pcb.2208149959698322
- https://www.tribunnews.com/metropolitan/2025/08/29/dikeroyok-diduga-aparat-saat-ricuh-di-pejompongan-ada-bekas-injak-di-kepala-driver-ojol?page=all
- https://www.kompas.com/tren/read/2025/08/29/065000665/kronologi-ojol-tewas-dilindas-rantis-brimob-korban-sempat-antar-makanan-?page=all#page2
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Halaman: 604/7142