KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah unggahan video yang menampilkan seorang perwira TNI berdiri di ruang sidang.
Narasi video menyebutkan, perwira itu menyampaikan penolakan terhadap kenaikan pajak dan penambahan gaji DPR saat rapat bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau merupakan hoaks.
Video perwira TNI menolak kenaikan pajak rakyat dan penambahan gaji DPR disebarkan oleh akun Instagram ini, ini, dan ini.
Tidak ada pernyataan langsung yang disampaikan. Hanya ada suara narator berikut:
Berita hangat hari ini. Dalam rapat bersama beberapa pejabat Kementerian Keuangan, seorang perwira TNI dengan lantang menolak rencana kenaikan pajak serta penambahan gaji DPR.
Penolakan itu disampaikan karena dinilai tidak masuk akal dengan kondisi rakyat yang kian terbebani. Serta, kinerja DPR yang dianggap belum sebanding dengan fasilitas dan gaji yang mereka terima.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (24/8/2025):
Berita Hangat Pagi ini..
Seorang Perwira TNI menolak kenaikan pajak dan penambahan gaji Dpr saat ini karena dia merasa kasihan pada rakyat yang terus terbebani. Bravo TNI..
Konten yang sama ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.
(GFD-2025-28721) [HOAKS] Video Perwira TNI Menolak Kenaikan Pajak dan Penambahan Gaji DPR
Sumber:Tanggal publish: 29/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tidak disebutkan siapa perwira TNI yang dimaksud dalam video.
Selain itu, tidak ada keterangan lebih lanjut kapan rapat antara TNI dan Kemenkeu dilaksanakan.
Apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat watermark bertuliskan "Army-AI" pada bagian tengah video.
Logo pada watermark tersebut serupa dengan logo pada kanal YouTube Army-AI.
Video mengenai perwira TNI menolak kenaikan pajak diunggah oleh kanal tersebut pada Kamis (21/8/2025).
Dalam keterangan video, pengunggah menjelaskan bahwa konten tersebut dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
"Saya menggunakan berbagai alat bantu AI canggih untuk menghasilkan ide cerita, menciptakan visual yang imajinatif, dan secara otomatis menyusun efek suara dan dialog," tulisnya.
Deskripsi kanalnya juga menyebutkan bahwa semua cerita dalam konten tersebut merupakan fiktif dan rekayasa AI.
Selain itu, tidak ada keterangan lebih lanjut kapan rapat antara TNI dan Kemenkeu dilaksanakan.
Apabila diperhatikan dengan saksama, terdapat watermark bertuliskan "Army-AI" pada bagian tengah video.
Logo pada watermark tersebut serupa dengan logo pada kanal YouTube Army-AI.
Video mengenai perwira TNI menolak kenaikan pajak diunggah oleh kanal tersebut pada Kamis (21/8/2025).
Dalam keterangan video, pengunggah menjelaskan bahwa konten tersebut dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
"Saya menggunakan berbagai alat bantu AI canggih untuk menghasilkan ide cerita, menciptakan visual yang imajinatif, dan secara otomatis menyusun efek suara dan dialog," tulisnya.
Deskripsi kanalnya juga menyebutkan bahwa semua cerita dalam konten tersebut merupakan fiktif dan rekayasa AI.
Kesimpulan
Video perwira TNI menolak kenaikan pajak rakyat dan penambahan gaji DPR merupakan konten manipulatif.
Video itu dibuat oleh kanal YouTube Army-AI yang telah memberi keterangan bahwa karyanya dihasilkan oleh AI.
Video itu dibuat oleh kanal YouTube Army-AI yang telah memberi keterangan bahwa karyanya dihasilkan oleh AI.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DNuMoC9ZEWT/
- https://www.instagram.com/reel/DN19fuKXp6v/
- https://www.instagram.com/reel/DNwqMDnxO-b/
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=1958879291592826&external_log_id=2eddce4c-2af0-4b38-93ee-34f229487fab&q=Perwira%20TNI%20menolak%20kenaikan%20pajak
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=1109463531295280&external_log_id=2eddce4c-2af0-4b38-93ee-34f229487fab&q=Perwira%20TNI%20menolak%20kenaikan%20pajak
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=30888644287445882&external_log_id=2eddce4c-2af0-4b38-93ee-34f229487fab&q=Perwira%20TNI%20menolak%20kenaikan%20pajak
- https://www.youtube.com/@Army-AI88/shorts
- https://www.youtube.com/shorts/coOfJpdPdiQ
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan