• (GFD-2024-21402) [SALAH] Dalam 15 Menit Air Tebu Akan Menjadi Racun yang Membahayakan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/07/2024

    Berita

    “apakah kalian tahu ternyata minuman es tebu memiliki masa kadaluarsa paling singkat di dunia, hal ini dikarenakan minuman tersebut mengalami proses oksidasi yang sangat cepat. Sehingga setelah lebih dari 15 menit minuman es tebu akan kadaluarsa dan berubah menjadi racun yang membahayakan kesehatan tubuh. Maka dari itu para pedagang es tebu kerap kali menyarankan agar minuman tersebut dihabiskan ditempat oleh konsumennya”

    “sisi gelap es tebu”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video yang memberikan informasi bahwa air tebu memiliki kadaluarsa paling singkat di dunia yakni hanya 15 menit setelah tebu diperas maka akan berubah menjadi racun.

    Namun faktanya pengamatan yang dilakukan oleh Jyoti Nishad, seorang food technologist and research scholar di Department of Food Science & Post Harvest Technology, Indian Agricultural Research Institute, tidak menemukan adanya perubahan menjadi racun pada air tebu setalah mengalami oksidasi cepat.

    Melalui New Food Magazine, ia menjelaskan bahwa air tebu akan mengalami fermentasi mikroba setelah diekstrasi sehingga akan merubah rasanya menjadi asam dan mengurangi kualitas air tebu dalam beberapa jam, sehingga air tebu tidak aman untuk dikonsumsi.

    Dengan demikian, air tebu akan berubah jadi racun dalam 15 menit setelah diekstrasi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya setelah diekstrasi air tebu akan mengalami fermentasi mikroba sehingga akan merubah rasanya menjadi asam dalam beberapa jam, meskipun tidak aman untuk dikonsumsi karena adanya perubahan kualitas, tetapi air tebu tidak berubah menjadi racun.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21401) [SALAH] Cara Deteksi Stroke Melalui Gerakan Jari

    Sumber: YouTube.com
    Tanggal publish: 27/07/2024

    Berita

    “Cara Mendeteksi Stroke Melalui Gerakan Jari #stroke #jaritangan”

    “Coba Test Sekarang Juga Apakah Anda Berpotensi Terkena Stroke Atau Tidak Hanya Dengan Tangan. Caranya: Kepalkan tangan kemudian dibuka secara perlahan, lalu jari telunjuk ditaruh di atas jari tengan, lalu ibu jari ketemu jari manis kemuidan jari kelingking digerak gerakan seperti ini (bergerak masuk-keluar menyentuk telapak tangan). Jika jari kelingking bergerak dengan normal, itu tandanya otak anda tidak ada tidak masalah, itu tandanya anda tidak berpotensi stroke. Selamat mencoba.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan video di YouTube Shore membagikan informasi yang diklaim merupakan cara mendeteksi seseorang terkena stroke atau tidak hanya dengan gerakan jari. Dalam video menunjukkan ujung jari telunjuk bersentuhan dengan ujung jari tengah, jari ibu bersentuhan dengan jari manis, kemudian menggerakkan jari kelingking. Jika jari kelingking bergerak dengan normal maka dianggap tidak ada masalah pada otak.

    Namun setelah ditelusuri cara mendeteksi stroke tidak hanya dilakukan dengan menggunakan gerakan jari. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa stroke terjadi secara mendadak, tidak terjadi pelan-pelan. Disebutkan juga bahwa agar mengetahui gejala awal masyarakat dapat menggunakan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time).

    Pertama, Face atau wajah, dapat dengan melihat wajah seseorang yang tampak tidak normal atau tidak simetris. Kedua, Arm atau lengan, terjadi pelemahan pada lengan, jika diangkat salah satu lengan tingginya tidak sama dengan tinggi lengan satunya.

    Ketiga, Speech atau berbicara, gejala stroke dapat dilihat dengan cara bicara penderita yang menjadi sulit, tidak jelas, atau bahkan tidak bisa bicara. Terakhir Time atau waktu, setelah tiga metode sebelumnya dialami pada penderita maka sudah waktunya untuk dibawa ke rumah sakit.

    Masih dari laman Kemenkes pada artikel yang berbeda, stroke dapat dideteksi secara dini dengan melakukan Brain Check Up (BCU). Layanan BCU ini dikembangkan oleh RS Pusat Otak Nasional dengan serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, fisik neurobehaviour, pemeriksaan fisik jantung, pemeriksaan kardiografi, EKG dan treadmill, pemeriksaan neuroofthalmologi, pemeriksaan EEG dan pulmonologi, pemeriksaan lab (kekentalan darah, kolesterol, gula darah), rontgen thorax, serta pemeriksaan CTA (MRI & MRA).

    Penelusuran tidak menemukan sumber valid yang membenarkan klaim pada video tersebut, justru ditemukan artikel dari Kompas.com yang sudah terpublikasi sejak Oktober 2022 menyebut bahwa dokter Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya Bambang Kusnardi membantah klaim gerakan jari dapat mendeteksi stroke karena dianggap tidak memiliki korelasi antara gerakan jari dengan pendeteksian stroke.

    Dengan demikian, cara deteksi stroke melalui gerakan jari adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Faktanya stroke dapat terjadi secara mendadak Kemenkes pada laman resminya menyebut bahwa deteksi stroke dapat dilihat dengan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time), tidak dengan hanya sekedar melakukan gerakan jari. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21400) [SALAH] Foto Kerusuhan oleh OPM di Kabupaten Intan Jaya, Papua, 28 Mei 2024

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 27/07/2024

    Berita

    “OPM hambat dan rusak pembangunan di Papua #TangkapOPM #OPMresahkanwargaPapua #stopOPM #TNIPolrilindungiwargaPapua #TNIPolripelindungmasyarakatPapuadariOPM”

    “OPM hanyalah pengganggu di Papua yang sebabkan kerusuhan. Kendaraan alat berat berwarna kuning model traktor milik PT Gunung Selatan dibakar saat sedang membuat jalan di Kampung Galanguma, DIstrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya Papua, 28 Mei 2024. Pembakaran itu dilakukan saat terjadi baku tembak antara pasukan TPNPB dari Komando Daerah Pertahanan atau Kodap VIII Intan Jaya dengan TNI-Polri.”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan di Twitter yang menampilkan foto dengan klaim bahwa foto tersebut adalah dampak dari kerusuhan yang dilakukan oleh OPM.

    Setelah ditelusuri dengan menggunakan Google Lens, foto-foto tersebut tidak ada kaitannya dengan kerusuhan yang dilakukan OPM.

    Foto pertama yang menampilkan beberapa truk terbakar sebelumnya sudah lama terpublikasi melalui Kumparan.com pada 12 November 2022. Dalam artikel tersebut mengabarkan bahwa terjadi kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Kerusuhan tersebut dipicu kasus kecelakaan yang menyebabkan anak berumur 5 tahun meninggal.

    Kemudian foto kedua yang menunjukkan ekskavator terbakar yang sebelumnya sudah terpublikasi pada laman berita Jubi.id pada 13 Maret 2024, dalam artikel disebutkan bahwa kebakaran dilakukan oleh oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab. Namun tidak disebutkan bahwa kebakaran ekskavator milik PT Malabiso Usua Jaya itu dilakukan oleh OPM.

    Dengan demikian, foto kerusuhan oleh OPM di Kabupaten Intan Jaya, Papua, 28 Mei 2024 adalah tidak benar dengan kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

    Setelah ditelusuri dengan Google Lens, faktanya foto tersebut tidak ada kaitannya dengan OPM dan telah lama terpublikasi sebelum 28 Mei 2024. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21399) [SALAH] Video Pondok Pesantren Nurul Fazri di Caringin, Sukabumi Terbakar

    Sumber: Twitter
    Tanggal publish: 26/07/2024

    Berita

    “Pondok pesantren Nurul Fazri di Caringin Sukabumi Jawa Barat pimpinan Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf di bakar sekelompok orang tdk dikenal Kamis 04.06.24”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter @_NeverAlonely mengunggah video yang menunjukkan sebuah bangunan terbakar, serta dilengkapi keterangan bahwa bangunan itu adalah Pondok Pesantren di Caringin, Sukabumi, yang dibakar oleh segerombol orang tak dikenal. Pengguna Twitter tersebut kemudian menambahkan bahwa pondok pesantren tersebut adalah milik Habib Adurrahman bin Ahmad Assegaf yang dibakar pada 4 Juni 2024. Cuitan dan video yang diunggah pada 4 Juli tersebut telah disukai 629 orang, dikutip dan dibagikan ulang lebih dari 500 orang, serta telah dilihat hampir 70,000 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut menyesatkan. Melansir dari artikel berita Sukabumi Update, Camat Caringin yang bernama Yayan Mulia Suryana, telah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada pondok pesantren dengan nama tersebut yang terbakar di Caringin, Sukabumi. Selain itu, Kapolsek Caringin juga menambahkan bahwa di wilayah tersebut tidak ada kejadian pondok pesantren yang terbakar.

    Terlebih lagi, Tempo pernah membahas informasi serupa pada artikelnya yang berjudul “Keliru, Video dengan Klaim Pondok Pesantren Nurul Fazri Caringin Sukabumi Terbakar” dan informasi tersebut dinyatakan tidak akurat.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh @_NeverAlonely merupakan konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Konten yang menyesatkan. Camat Caringin, Kabupaten Sukabumi, telah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada pondok pesantren yang terbakar di Kecamatan Caringin, Sukabumi.

    Rujukan