• (GFD-2025-28746) [PENIPUAN] Tautan Bantuan Insentif untuk Guru Non-ASN

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “INFO Bantuan Terbaru Tahun 2025” pada Minggu (24/8/2025) membagikan tautan [arsip] disertai narasi:

    “Kabar gembira untuk bapak/ibu guru non ASN, pemerintah melalui puslapdik atau pusat pelayanan pembiayaan pendidikan mengeluarkan bantuan insentif khusus untuk guru non ASN sebesar Rp 2,1 juta Untuk cek aktivasi bisa melalui website: https://intensif3[dot]kemendik-dasmen[dot]com/home“

    Hingga Minggu (31/8/2025) unggahan tersebut disukai oleh hampir 300 pengguna dan menuai lebih dari 30 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “bantuan insentif guru non asn” ke kolom pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel di laman resmi Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikdasmen (puslapdik.kemendikdasmen.go.id) berjudul “Bantuan Insentif untuk Guru Non ASN Tahun 2025 Segera Dikucurkan, Ada Perubahan Aturan”.

    Dari artikel tersebut diketahui bahwa dana insentif langsung disalurkan ke rekening guru yang sudah terdata di data pokok pendidikan (Dapodik) serta memenuhi persyaratan. Tidak ada mekanisme aktivasi melalui laman tertentu maupun pengisian formulir tambahan.
    Berikut persyaratannya:

    Guru Formal (TK, SD, SMP, SMA dan SMK):
    - Terdata di Dapodik
    - Belum memiliki sertifikat pendidik
    - Memiliki kualifikasi minimal S-1 atau D-IV
    - Memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
    - Memenuhi beban mengajar sesuai peraturan
    - Bukan ASN
    - Tidak sedang menerima bantuan sosial dari Kemensos, bantuan dari BPJS Ketenagakerjaan, serta bukan bertugas di Satuan Pendidikan Kerjasama atau Pendidikan Indonesia Luar Negeri

    Guru Non-Formal (KB/TPA):
    - Terdata di Dapodik
    - Belum bersertifikat pendidik
    - Ijazah minimal SMA/SMK
    - Mengajar di KB/TPA di bawah pembinaan dinas pendidikan
    - Memenuhi beban mengajar sesuai ketentuan
    - Memiliki masa kerja minimal 13 tahun berturut-turut dan didukung SK pengangkatan resmi

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “bantuan insentif untuk guru non-ASN” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28745) [SALAH] Seduhan Daun Kelor dan Air Kelapa Bisa Bersihkan Paru-Paru

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita

    Akun Facebook “Dapoernya Linda” [arsip] pada Kamis (14/8/2025) dan akun Facebook “Herbal e Mama Rini” [arsip] pada Senin (25/8/2025) membagikan video. Isinya berupa klaim yang menyebut bahwa seduhan daun kelor dan air kelapa dapat membersihkan paru-paru.

    Berikut narasi lengkapnya:
    “Paru-paru bersih kotoran asap rokok hilang tak tersisa petik, 1 genggam daun kelor yang mengandung vitamin C, mineral dan antioksidan yang dapat membantu memperkuat kekebalan tubuh rebus bersamaan dengan air kelapa sampai mendidih dan tidak terlalu lama karena akan menghilangkan zat yang ada pada air kelapa kemudian tunggu hangat minum setiap hari 1 kali.”

    “Paru-paru bersih kotoran karena asap rokok bersih tak bersisa ambil 1 genggam daun kelor kemudian rebuslah dengan air kelapa secukupnya rebus sampai mendidih lalu tuangkan ke dalam gelas minumlah selagi hangat 1 kali sehari paru-paru akan bersih dan kotoran dari asap rokok akan menghilang”

    Hingga Minggu (31/8/2025) unggahan “Dapoernya Linda” sudah disukai oleh 200-an pengguna dan menuai 15 komentar. Unggahan “Herbal e Mama Rini” mendapatkan 100-an tanda suka dan dikomentari sebanyak 20-an kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.

    Dokter paru dari RS Universitas Airlangga, dr. Prastuti Asta Wulaningrum, Sp.P(K), FAPSR, menjelaskan ramuan tersebut tidak dapat membersihkan paru-paru.

    “Daun kelor atau moringa memang banyak manfaatnya, tetapi tidak bisa membersihkan paru. Sekali merokok, racunnya tidak bisa dikeluarkan,” kata Prastuti kepada Tempo, Jumat (22/8/2025).

    Menurut American Lung Association, cara terbaik menjaga kesehatan paru-paru adalah dengan menghindari paparan racun seperti asap rokok, vape, dan polusi udara. Selain itu, menjaga pola hidup sehat melalui olahraga teratur serta konsumsi makanan bergizi juga menjadi langkah pencegahan utama.

    Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, 69 di antaranya bersifat karsinogenik. Kebiasaan merokok bertanggung jawab atas sekitar 90% kematian akibat kanker paru-paru serta 80% kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), seperti emfisema dan bronkitis.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “seduhan daun kelor dan air kelapa bisa bersihkan paru-paru” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28744) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Video Menteri Keuangan Sri Mulyani Mundur dari Kabinet

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar unggahan di media sosial klaim video Menteri Keuangan Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 26 Agustus 2025.
    Narasi dalam postingan tersebut sebagai berikut:
    Menteri keuangan Sri Mulyani "Mengundurkan diri Dari Kabinet"
    Apakah mungkin Ada kaitannya Dengan pernyataan kemarin yang viral... Beliau menyatakan "Kalay Guru adan beban Negara"
    Dalam video tersebut Sri Mulyani mengatakan:
    "Tapi saya ingin menyampaikan juga permohonan maaf secara pribadi, secara tulus. manusia adalah tempatnya salah dan lupa
    Berharap semua kontribusi dan dedikasi ini telah bisa menyumbang untuk membangun Indonesia
    Makasih kepada semuanya"
    Sedangkan caption dalam video adalah:
    "Mengejutkan menteri keuangan Sri mulyani mengundurkan diri,benarkah.. #fyp #beritaviral #srimulyani
    Benarkah klaim video Menteri Keuangan Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Menteri Keuangan Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet. Penelusuran difokuskan pada gambar foto Sri Mulyani yang menangis.
    Penelusuran menemukan bahwa foto itu sudah ada sejak 2024 dan merupakan potongan video Sri Mulyani dalam rapat kerja Menteri Keuangan yang dihadiri oleh Badan Anggaran DPR pada Selasa 17 September 2024. Rapat tersebut membahas tentang asumsi makro ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
    Penelurusan juga menemukan artikel yang tayang di Liputan6.com dengan judul "Sri Mulyani Terisak saat Pamit ke DPR: Setiap Masa ada Orangnya"
    Dalam artikel ini disebut, dari rapat terakhir di masa kepemimpinan Presiden Jokowi, Sri Mulyani menceritakan bahwa lebih dari 5 tahun dia telah berinteraksi secara sangat erat, berkolaborasi, beradu argumen, dan bekerja keras untuk mewujudkan kencintaan terhadap bangsa Indonesia dengan menyusun APBN.
    Selain itu, penelusuran menemukan video di akun Youtube Liputan6 SCTV dengan judul "Sri Mulyani Menangis saat Pamit ke DPR RI, Disambut 'Standing Applause' | Liputan 6"
    Berikut petikan isinya:
    Kami tahu perjuangan untuk menciptakan keadilan sosial dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia belum berhenti dan belum berakhir. Saya ingin menyampaikan dalam kesempatan yang baik, selain berterima kasih dan memberikan apresiasi tinggi kepada DPR, Badan Anggaran namun juga kepada tim kami di Kementerian Keuangan.
    Dari mulai Pak Wakil Menteri Keuangan Pak Wamen Suahasil Nasara, Thomas Djiwandono, seluruh pejabat eselon 1 serta seluruh pelaksana.
    Saya tau bahwa mereka bekerja keras...
    Dengan profesionalisme dan integritas yang terus dijaga untuk memastikan bahwa APBN dirancang, dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan baik.
    Saya berharap semua kontribusi dan dedikasi ini telah bisa untuk menyumbang dan membangun Indonesia
    Terima kasih kepada semuanya, terima kasih
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video Menteri Keuangan Sri Mulyani mengundurkan diri dari kabinet, tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28743) Cek Fakta: Hoaks Klaim Link Pendaftaran 3 Ribu Peserta Petani Milenial dari Kementan

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/08/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar unggahan klaim pendaftaran sebagai peserta 3 ribu peserta petani milenial. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Instagram pada Minggu 17 Agustus 2025.
    Dalam postingan yang menyertakan nama Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) ini terdapat kalimat sebagai berikut: 
    "DIBUTUHKAN 3 RIBU PESERTA PETANI MILENIAL
    DENGAN HAJI 7JT-11JT
    PRIA & WANITA 20+
    LULUSAN SMA/SEDERAJAT
    Peserta akan di seleksi dan di tempatkan sesuai kota masing-masing
    Daftar GRATIS
    Cara daftar
    Cek link BIO"
    Unggahan juga menyertakan caption:
    "Daftar sekarang juga, pendaftaran gratis tidak ada biaya apapun"
    Ketika link pendaftaran diklik, mengarah pada pada halaman situs yang menampilkan formulir digital dan meminta sejumlah data pribadi seperti nama, provinsi, dan nomor telegram.
    Benarkah klaim link pendaftaran 3 ribu peserta petani milenial? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran 3 ribu peserta petani milenial. Penelusuran mengarah pada artikel dari Inpektorat Jenderal Kementerian Pertanian melalui website resminya yang berjudul "Informasi Petani Milenial Bergaji Rp7-11 Juta Adalah Hoax" yang diunggah pada 6 Agustus 2025.
    "Kabar mengenai program rekrutmen 3.000 peserta petani milenial dengan janji gaji fantastis antara Rp7 juta hingga Rp11 juta yang beredar di media sosial adalah berita bohong atau hoax.
    Tidak ada pengumuman resmi dari Kementerian Pertanian maupun instansi terkait lainnya yang membenarkan adanya program dengan skema gaji tetap tersebut.
    Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Ciri-ciri berita palsu seperti ini umumnya mencakup iming-iming imbalan yang tidak masuk akal, permintaan data pribadi, atau biaya pendaftaran di muka.
    Untuk memastikan kebenaran informasi, selalu rujuk pada situs web dan akun media sosial resmi milik instansi pemerintah terkait"
    Akun media sosial Itjen Kementan juga mengunggah waspada penipuan klaim pendaftaran peserta 3 ribu peserta milenial.
     
     
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran 3 ribu peserta petani milenial adalah hoaks.
    Tidak ada pengumuman resmi baik dari Kementerian Pertanian maupun instansi terkait lainnya yang membenarkan adanya program dengan skema gaji tetap tersebut.