Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan mobil berkelir merah dengan dua ban sisi kanan depan dan belakang pecah. Menurut unggahan beredar, peristiwa itu terjadi di Desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Aceh.
Dalam video yang beredar luas tersebut, terdengar suara laki-laki yang menjelaskan bahwa ban mobil diduga dipecahkan itu karena perseteruan antara tim kandidat.
(GFD-2024-24311) Viral Ban Mobil Dipecahkan di Pidie Jaya, Polisi: Sedang Ditangani
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan mobil berkelir merah dengan dua ban sisi kanan depan dan belakang pecah. Menurut unggahan beredar, peristiwa itu terjadi di Desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya, Aceh.
Dalam video yang beredar luas tersebut, terdengar suara laki-laki yang menjelaskan bahwa ban mobil diduga dipecahkan itu karena perseteruan antara tim kandidat.
Selain itu, di unggahan video tersebut terdapat tulisan yang menyebut aksi teror Pilkada Aceh. Dekat mobil dalam rekaman itu terlihat sejumlah polisi dan tentara.
Kepala Kepolisian Resor Pidie Jaya Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) siang. Namun ia tidak menjelaskan detail kronologinya.
“Lagi ditangani, keduanya belum melapor. Sedang ditangani ya, sedang ditangani, itu aja kronologinya. [Kejadian] hari ini, siang tadi,” kata Ahmad Faisal kepada acehkini, Rabu malam.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
“Masalah pribadi sih. Enggak ada [terkait timses]. Pelapornya belum ada, masih kami tunggu,” katanya.
Dalam video yang beredar luas tersebut, terdengar suara laki-laki yang menjelaskan bahwa ban mobil diduga dipecahkan itu karena perseteruan antara tim kandidat.
Selain itu, di unggahan video tersebut terdapat tulisan yang menyebut aksi teror Pilkada Aceh. Dekat mobil dalam rekaman itu terlihat sejumlah polisi dan tentara.
Kepala Kepolisian Resor Pidie Jaya Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) siang. Namun ia tidak menjelaskan detail kronologinya.
“Lagi ditangani, keduanya belum melapor. Sedang ditangani ya, sedang ditangani, itu aja kronologinya. [Kejadian] hari ini, siang tadi,” kata Ahmad Faisal kepada acehkini, Rabu malam.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
“Masalah pribadi sih. Enggak ada [terkait timses]. Pelapornya belum ada, masih kami tunggu,” katanya.
Kesimpulan
Kepala Kepolisian Resor Pidie Jaya Ajun Komisaris Besar Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/11/2024) siang. Namun ia tidak menjelaskan detail kronologinya.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
Ahmad menuturkan peristiwa dalam video itu karena masalah pribadi dan tidak terkait dengan tim sukses Pilkada.
Rujukan
(GFD-2024-24310) Viral Surat Suara Dicoblos di Motor, KIP Pidie: Dibawa ke Orang Sakit
Sumber:Tanggal publish: 28/11/2024
Berita
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang perempuan mencoblos surat suara Pilkada 2024 di atas sepeda motor. Peristiwa dalam rekaman ini disebut terjadi di Desa Pulo Siblah, Kecamatan Tiro, Pidie, Aceh.
Hasil Cek Fakta
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang perempuan mencoblos surat suara Pilkada 2024 di atas sepeda motor. Peristiwa dalam rekaman ini disebut terjadi di Desa Pulo Siblah, Kecamatan Tiro, Pidie, Aceh.
Video berdurasi 21 detik itu menampilkan tiga perempuan berbaju hitam dengan logo Komisi Independen Pemilihan di sisi kiri depan. Seorang di antaranya lalu membuka surat suara, dan mencoblos di atas sepeda motor Scoopy.
Perempuan itu terlihat mencoblos satu surat suara untuk Pemilihan Gubernur Aceh, dan satu surat suara untuk Pemilihan Bupati Pidie.
Dalam video itu terdengar suara lelaki dalam bahasa Aceh yang menjelaskan bahwa seseorang sakit sehingga tidak bisa mencoblos.
Komisioner KIP Pidie Edi Kurniawan membenarkan video viral itu terjadi di Tiro. Menurutnya, surat suara itu dibawa ke orang sakit. “Di Tiro, tadi ada laporan dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) itu [surat suara] dibawa ke orang sakit sebenarnya,” katanya kepada acehkini, Rabu (27/11/2024) malam.
Edi menambahkan, pencoblosan itu atas seizin pemilik hak suara yang sakit. Namun, ia tidak menerima informasi pasti berapa jumlah orang yang sakit tersebut.
“Menurut anggota PPK, sudah disuruh oleh orang sakit tersebut untuk mencoblos yang mana. Tidak dijelaskan berapa orang pemilik hak suara yang sakit,” kata Edi Kurniawan.
Video berdurasi 21 detik itu menampilkan tiga perempuan berbaju hitam dengan logo Komisi Independen Pemilihan di sisi kiri depan. Seorang di antaranya lalu membuka surat suara, dan mencoblos di atas sepeda motor Scoopy.
Perempuan itu terlihat mencoblos satu surat suara untuk Pemilihan Gubernur Aceh, dan satu surat suara untuk Pemilihan Bupati Pidie.
Dalam video itu terdengar suara lelaki dalam bahasa Aceh yang menjelaskan bahwa seseorang sakit sehingga tidak bisa mencoblos.
Komisioner KIP Pidie Edi Kurniawan membenarkan video viral itu terjadi di Tiro. Menurutnya, surat suara itu dibawa ke orang sakit. “Di Tiro, tadi ada laporan dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) itu [surat suara] dibawa ke orang sakit sebenarnya,” katanya kepada acehkini, Rabu (27/11/2024) malam.
Edi menambahkan, pencoblosan itu atas seizin pemilik hak suara yang sakit. Namun, ia tidak menerima informasi pasti berapa jumlah orang yang sakit tersebut.
“Menurut anggota PPK, sudah disuruh oleh orang sakit tersebut untuk mencoblos yang mana. Tidak dijelaskan berapa orang pemilik hak suara yang sakit,” kata Edi Kurniawan.
Kesimpulan
Komisioner KIP Pidie Edi Kurniawan membenarkan video viral itu terjadi di Tiro. Menurutnya, surat suara itu dibawa ke orang sakit. “Di Tiro, tadi ada laporan dari PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) itu [surat suara] dibawa ke orang sakit sebenarnya,” katanya kepada acehkini, Rabu (27/11/2024) malam.
Rujukan
(GFD-2024-24309) [HOAKS] Exit Poll Pilkada Kebumen 2024
Sumber:Tanggal publish: 27/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial TikTok beredar hasil exit poll Pilkada Kebumen 2024 yang memperlihatkan keunggulan salah satu calon.
Exit poll itu diklaim telah dilakukan di 1420 tempat pemungutan suara (TPS) dan telah mewawancarai 1.500 responden.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau merupakan hoaks.
Hasil exit poll Pilkada Kebumen 2024 disebarkan oleh akun TikTok ini pada Rabu (27/11/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis pengguna TikTok:
Exit Poll : Survei Pasca 1200 Responden MSRS Di Pemilihan Calon Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Kebumen
Hasil survei tersebut menampilkan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Lilis Nuryani-Zaeni Miftah mendapat perolehan suara 62,3 persen.
Sedangkan, paslon nomor urut 2 Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih mendapat 37,7 persen.
Exit poll itu diklaim telah dilakukan di 1420 tempat pemungutan suara (TPS) dan telah mewawancarai 1.500 responden.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau merupakan hoaks.
Hasil exit poll Pilkada Kebumen 2024 disebarkan oleh akun TikTok ini pada Rabu (27/11/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis pengguna TikTok:
Exit Poll : Survei Pasca 1200 Responden MSRS Di Pemilihan Calon Bupati & Wakil Bupati Kabupaten Kebumen
Hasil survei tersebut menampilkan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 Lilis Nuryani-Zaeni Miftah mendapat perolehan suara 62,3 persen.
Sedangkan, paslon nomor urut 2 Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih mendapat 37,7 persen.
Hasil Cek Fakta
Exit poll merupakan metode survei pemilu dengan mewawancarai langsung para pemilih di TPS.
Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati menjelaskan, exit poll adalah metode yang biasanya dilakukan oleh lembaga hitung cepat untuk mengetahui preferensi pilihan pemilih.
"Jadi di sampel dua TPS yang sudah mereka pilih akan ada petugas yang menanyakan kepada pemilih secara acak siapa pilihannya di pilkada," ungkap perempuan yang akrab disapa Ninis, kepada Kompas.com, Rabu (27/11/2024).
Kendati demikian, sejauh ini belum ada lembaga yang melakukan exit poll di wilayah Kebumen pada Pilkada 2024.
Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati menjelaskan, exit poll adalah metode yang biasanya dilakukan oleh lembaga hitung cepat untuk mengetahui preferensi pilihan pemilih.
"Jadi di sampel dua TPS yang sudah mereka pilih akan ada petugas yang menanyakan kepada pemilih secara acak siapa pilihannya di pilkada," ungkap perempuan yang akrab disapa Ninis, kepada Kompas.com, Rabu (27/11/2024).
Kendati demikian, sejauh ini belum ada lembaga yang melakukan exit poll di wilayah Kebumen pada Pilkada 2024.
Kesimpulan
Hasil exit poll Pilkada Kebumen 2024 yang beredar di TikTok merupakan hoaks. Belum ada lembaga survei yang melakukan exit poll pada Pilkada Kebumen 2024.
Aturan KPU menjelaskan bahwa pengumuman hasil hitung cepat, baik itu exit poll atau quick count baru bisa dipublikasi pukul 15.00 WIB setelah pencoblosan selesai.
Aturan KPU menjelaskan bahwa pengumuman hasil hitung cepat, baik itu exit poll atau quick count baru bisa dipublikasi pukul 15.00 WIB setelah pencoblosan selesai.
Rujukan
(GFD-2024-24308) [HOAKS] Foto Amplop Diklaim Bukti Politik Uang di Sulawesi Tenggara
Sumber:Tanggal publish: 27/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 yang disebut sebagai bukti politik uang di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi foto hoaks.
Foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 yang diduga sebagai bukti politik uang di Sultra dibagikan oleh akun X (Twitter) ini pada Minggu (24/11/2024).
Akun itu mempertanyakan kebenaran informasi yang dia dapat di media sosial.
Berikut narasi yang dibagikan:
Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra). Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan
Demokrasi makin Rusak @KPU_ID @bawaslu_RI @jokowi @prabowo @DPR_RI Mohon Jangan Melakukan Pembiaran
Tangkap layar X/Twitter Hoaks, foto amplop berisi uang Rp 50.000 diklaim bukti politik uang di Sulawesi Tenggara
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi foto hoaks.
Foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 yang diduga sebagai bukti politik uang di Sultra dibagikan oleh akun X (Twitter) ini pada Minggu (24/11/2024).
Akun itu mempertanyakan kebenaran informasi yang dia dapat di media sosial.
Berikut narasi yang dibagikan:
Ini photo dan video yang saya terima dari teman-teman di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.
Yang Amplop pertama disebut “Sedekah Shubuh” (Sultra). Yang Video bahkan disebarkan di TikTok sebagai guyonan, karena mereka tau tidak akan diapa-apakan
Demokrasi makin Rusak @KPU_ID @bawaslu_RI @jokowi @prabowo @DPR_RI Mohon Jangan Melakukan Pembiaran
Tangkap layar X/Twitter Hoaks, foto amplop berisi uang Rp 50.000 diklaim bukti politik uang di Sulawesi Tenggara
Hasil Cek Fakta
Ada dua konten yang dibagikan dalam twit tersebut, foto dan video. Sejauh ini konten yang sudah bisa diperiksa adalah foto.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 tersebut dengan Google Lens.
Hasilnya, foto yang sama telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024.
Misalnya, akun Facebook ini membagikan foto tersebut pada 14 November 2024. Sementara, akun Facebook ini membagikan foto yang sama pada 15 November 2024.
Namun, akun-akun tersebut tidak menyebut tentang politik uang di Sultra. Foto tersebut dibagikan dengan narasi "sedekah Jumat".
"Spesial malam Jum'at berkah...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s. Untuk 45 orang pertama," demikian narasi foto yang dibagikan pada 14 November 2024.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 tersebut dengan Google Lens.
Hasilnya, foto yang sama telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024.
Misalnya, akun Facebook ini membagikan foto tersebut pada 14 November 2024. Sementara, akun Facebook ini membagikan foto yang sama pada 15 November 2024.
Namun, akun-akun tersebut tidak menyebut tentang politik uang di Sultra. Foto tersebut dibagikan dengan narasi "sedekah Jumat".
"Spesial malam Jum'at berkah...yg bilang ( Hadir ) sya kasi 500rb grati.s. Untuk 45 orang pertama," demikian narasi foto yang dibagikan pada 14 November 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto amplop berisi uang pecahan Rp 50.000 yang disebut sebagai bukti politik uang di Sultra adalah hoaks.
Foto tersebut telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024 dengan narasi "sedekah Jumat".
Foto tersebut telah dibagikan oleh sejumlah akun Facebook sejak pertengahan November 2024 dengan narasi "sedekah Jumat".
Rujukan
- https://x.com/LaodeMSyarif/status/1860543268121116981
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122117344820570466&set=gm.2976595079157224&idorvanity=2727490740734327
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122122971644550499&set=gm.27889218070669185&idorvanity=8391353650882251
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 598/6038