• (GFD-2024-21418) [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Ilmiah Undur-undur Sembuhkan Diabetes

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan dengan narasi yang mengeklaim, mengonsumsi undur-undur bisa menyembuhkan penyakit diabetes.

    Namun, klaim tersebut belum terbukti secara ilmiah.

    Narasi yang mengeklaim mengonsumsi undur-undur bisa menyembuhkan penyakit diabetes muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini.

    Narator menjelaskan, untuk mengonsumsi undur-undur untuk sembuhkan diabetes yakni cukup dibersihkan dari debu, kemudian ditelan saat masih hidup.

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari Kompas.com, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Zullies Ikawati menjelaskan, sampat saat ini belum ada penelitian ilmiah sahih yang membuktikan undur-undur bisa mengobati diabetes. 

    "Sejauh ini yang saya telusuri baru ada penelitian pada hewan mencit (hewan uji). Saya belum pernah menemukan penelitian yang dilakukan pada manusia terkait efek undur-undur untuk diabetes," kata Zullies.

    Menurut Zullies, banyak klaim soal beberapa bahan alami dapat menyembuhkan diabetes,  namun tidak semua bisa dibuktikan secara ilmiah.

    Ia pun mengingatkan penderita diabetes  untuk rutin mengecek kadar gula darah. 

    "Tergantung keparahannya dan potensi dari obat tradisionalnya, yang penting harus dicek secara rutin kadar gula darahnya, apakah kadar gula darahnya pada rentang normal atau tidak," kata Zullies.

    Hal senada disampaikan oleh Ahli Farmakologi Hewan Universitas Airlangga (Unair) Profesor Lazuardi.

    Menurut dia, sampai saat ini belum ada studi yang membahas lebih rinci terkait khasiat undur-undur bagi manusia, khususnya diabetes.

    "Belum ada, namun bila ada ethic clearance, susah. Karena syarat penelitian menggunakan hewan dibatasi ketat oleh animal ethic clearance yang berpusat di Basel, Switzerland," kata Lazuardi. 

    Kesimpulan

    Klaim undur-undur bisa menyembuhkan diabetes belum bisa dibukti secara ilmiah.

    Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Profesor Zullies Ikawati sampai saat ini belum ada studi sahih yang mendukung klaim tersebut.

    Hal serupa juga disampaikan oleh Ahli Farmakologi Hewan Unair Prof Lazuardi. Dia juga menyatakan uji coba menggunakan hewan melalui prosedur yang tidak mudah. Ada prosedur etik yang pusatnya di Swiss.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21417) [HOAKS] Donald Trump Menolak Debat dengan Kamala Harris

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, disebut enggan meladeni debat dengan Kamala Harris.

    Kamala Harris yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden AS, dinominasikan untuk maju sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat.

    Nama Harris mencuat setelah Presiden AS Joe Biden menyatakan mundur dari pencalonan Demokrat untuk Pilpres AS pada November 2024.

    Biden telah memberikan dukungannya agar Harris diusung sebagai calon presiden. Namun, Demokrat sampai saat ini belum memutuskan pengganti Biden.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Trump enggan meladeni debat dengan Harris adalah hoaks.

    Narasi Donald Trump enggan meladeni debat dengan Kamala Harris dibagikan oleh akun Threads ini pada Rabu (24/7/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Trump has announced he won’t debate Kamala Harris. Is he afraid of her? (Trump mengumumkan ia tidak akan berdebat dengan Kamala Harris. Apakah dia takut padanya?)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri pemberitaan terbaru terkait Donald Trump dan Kamala Harris.

    Dalam pemberitaan NBC News, Rabu (24/7/2024) Trump menyatakan siap berdebat dengan Harris, dan terbuka untuk lebih dari satu sesi debat.

    "Saya setuju untuk berdebat dengan Joe Biden. Tapi saya ingin berdebat dengannya (Harris) dan dia tidak akan berbeda karena mereka memiliki kebijakan yang sama," kata Trump dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Partai Republik.

    Trump dan Biden telah sepakat untuk melakukan dua kali debat. Debat pertama telah digelar pada 27 Juni di CNN dan debat kedua rencananya digelar pada September di ABC.

    Namun, penampilan buruk Biden pada debat pertama berujung pada keputusannya untuk mengundurkan diri dan mendukung Harris sebagai calon presiden dari Demokrat.

    Ketika ditanya apakah Harris akan menjadi lawan yang lebih tangguh daripada Biden, Trump mengatakan bahwa keduanya mirip.

    "Dia sama seperti Biden, tapi jauh lebih radikal. Dia adalah orang kiri radikal, dan negara ini tidak ingin orang kiri radikal menghancurkannya," ujar Trump.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Donald Trump enggan meladeni debat dengan Kamala Harris adalah hoaks.

    Dalam konferensi pers yang diselenggarakan Komite Nasional Partai Republik, Trump menyatakan kesiapannya berdebat dengan Harris.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21416) [HOAKS] Foto Kamala Harris Bersama Jeffrey Epstein di Pantai

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Setelah Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengumumkan akan berkontestasi dalam Pilpres AS 2024, beredar berbagai rumor tak berdasar menyasar dirinya.

    Salah satunya, foto Harris bersama terpidana pelaku kejahatan seksual, mendiang Jeffrey Epstein di pantai.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan konten manipulatif.

    Foto Kamala Harris bersama Jeffrey Epstein di pantai disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (25/7/2024):

    Jeffrey Epstein and Kamala Harris.Look quickly before democratically owned facebook fake news lying fact checkers remove this and claim it’s false.

    Berikut terjemahannya:

    Jeffrey Epstein dan Kamala Harris. Lihat dengan cepat sebelum berita palsu facebook milik Demokrat, pemeriksa fakta berbohong menghapus ini dan mengklaim itu salah.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek seberapa banyak campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence pada gambar yang beredar.

    Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, gambar Kamala Harris bersama Jeffrey Epstein di pantai memiliki probabilitas 99,9 persen dibuat dengan AI.

    Hasil serupa juga ditunjukkan oleh pendeteksi gambar Is It AI.

    Gambar yang beredar di media sosial tersebut memiliki probabilitas 99,40 persen dibuat dengan AI.

    Kesimpulan

    Foto Kamala Harris bersama Jeffrey Epstein di pantai merupakan konten manipulatif yang dibuat dengan AI.

    Hive Moderation dan Is It AI mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas lebih dari 99 persen dibuat dengan AI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21415) [KLARIFIKASI] Air Rebusan Akar Alang dan Serai Belum Terbukti Sembuhkan Penyakit Ginjal

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim air rebusan akar alang-alang dan serai dapat menyembuhkan penyakit ginjal agar tidak perlu cuci darah.

    Namun, klaim tersebut belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

    Narasi yang mengeklaim air rebusan akar alang-alang dan serai dapat menyembuhkan penyakit ginjal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini dan Facebook ini, ini.

    Dalam video disebutkan rebusan air alang-alang dan serai bisa memperbaiki fungsi ginjal bagi pasien yang sudah cuci darah. Video diberi keterangan:

    MEMPERBAIKI FUNGSI GINJAL

    AGAR TIDAK CUCI D4RAH

     

    Hasil Cek Fakta

    Dokter spesialis penyakit dalam, Andi Khomeini Takdir Haruni menjelaskan, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan air rebusan akar alang-alang dan serai dapat menyembuh penyakit ginjal.

    "Tanaman yang diklaim menyembuhkan penyakit ginjal ini perlu diteliti dulu," kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (25/7/2024).

    Andi menjelaskan, air rebusan akar alang-alang dan serai dapat digunakan sebagai terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang merupakan faktor risiko  penyakit ginjal.

    Akan tetapi, ramuan itu bukan obat untuk menyembuhkan penyakit ginjal.

    "Buat (menurunkan) tekanan darah saja, sebagai terapi komplementer ya. Enggak boleh gara-gara itu tidak kontrol ke dokter, tidak periksa rutin, tidak meminum obat yang diresepin," ujar dia. 

    Andi menjelaskan, cuci darah dilakukan untuk pasien yang mengalami gagal ginjal kronis. Cuci darah dilakukan karena ginjal tidak berfungsi dengan baik menyaring racun dan zat sisa metabolisme dalam tubuh.

    Sementara, untuk pasien dengan gagal ginjal akut masih bisa pulih. 

    Kesimpulan

    Klaim air rebusan akar alang-alang dan serai dapat menyembuhkan penyakit ginjal belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

    Dokter spesialis penyakit dalam, Andi Khomeini Takdir Haruni menjelaskan, air rebusan akar alang-alang dan serai hanya digunakan sebagai terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang merupakan faktor risiko penyakit ginjal.

    Rujukan