(GFD-2021-6252) [SALAH] Menteri Kesehatan Thailand Menangis Saat Mendapat Vaksin Covid-19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2021
Berita
“Health Minister of Thailand Crying while getting COVID – 19 Vaccine”
Hasil Cek Fakta
Akun facebook bernama Mushtaq Ali Shah mengunggah sebuah video yang menunjukkan seorang pria ketakutan saat akan disuntik. Dalam video tersebut terdapat narasi yang mengklaim bahwa pria tersebut adalah Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul saat akan disuntik vaksin covid-19.
Berdasarkan penelusuran, klaim yang menyebutkan bahwa pria di dalam video tersebut adalah Menteri Kesehatan Thailand adalah salah. Dilansir dari factcheck.afp.com, video tersebut nyatanya telah beredar sejak tahun 2018 lalu, jauh sebelum adanya pandemi covid-19.
Pencarian lebih lanjut menemukan versi pendek dari video tersebut juga dipublikasikan di saluran YouTube harian South China Morning Post (SCMP) yang berbasis di Hong Kong pada 4 Februari 2018. Video itu berjudul: “Chinese man scared of his first ever injection”. dalam video tersebut juga baik Pria dan perawat dalam video itu terdengar berbicara dalam bahasa Mandarin.
Berdasarkan penelusuran, klaim yang menyebutkan bahwa pria di dalam video tersebut adalah Menteri Kesehatan Thailand adalah salah. Dilansir dari factcheck.afp.com, video tersebut nyatanya telah beredar sejak tahun 2018 lalu, jauh sebelum adanya pandemi covid-19.
Pencarian lebih lanjut menemukan versi pendek dari video tersebut juga dipublikasikan di saluran YouTube harian South China Morning Post (SCMP) yang berbasis di Hong Kong pada 4 Februari 2018. Video itu berjudul: “Chinese man scared of his first ever injection”. dalam video tersebut juga baik Pria dan perawat dalam video itu terdengar berbicara dalam bahasa Mandarin.
Kesimpulan
Bukan Menteri Kesehatan Thaliand, Anutin Charnvirakul. Video tersebut telah beredar sejak 2018 lalu yang dipublikasi oleh Kanal youtube South China Morning Post dengan judul “Chinese man scared of his first ever injection”.
Rujukan
(GFD-2021-6251) [SALAH] Bantuan Covid-19 untuk Pemilik SIM A dan C oleh Asuransi Jasa Raharja
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2021
Berita
“Yang sudah punya sim C dan A ,coba di cek apakah sim C dan sim A anda dapat bantuan covid-19 Rp 900.000/bln dr Asuransi Jasa Raharja selama 4 bulan. syarat utama SIM masih berlaku / valid .
Mulai januari s/d mei 2021
Di link ini
https://s[dot]id/ektp-covid19”
Yang sudah punya sim C dan A , coba di cek apakah sim C dan sim A anda dapat bantuan covid-19 Rp 900.000/bln dr Asuransi Jasa Raharja selama 4 bulan. syarat utama SIM masih berlaku / valid .
Mulai januari s/d mei 2021
Di link ini
https://s.id/ektp-covid19
Hoax SIM
Mulai januari s/d mei 2021
Di link ini
https://s[dot]id/ektp-covid19”
Yang sudah punya sim C dan A , coba di cek apakah sim C dan sim A anda dapat bantuan covid-19 Rp 900.000/bln dr Asuransi Jasa Raharja selama 4 bulan. syarat utama SIM masih berlaku / valid .
Mulai januari s/d mei 2021
Di link ini
https://s.id/ektp-covid19
Hoax SIM
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Annie Yeung memposting sebuah pesan berantai bahwa pemilik SIM A dan C bisa mendapatkan bantuan Covid-19 sebesar 900 ribu rupiah perbulan selama 4 bulan. Postingan ini diposting pada 22 Januari 2021.
Berdasarkan penelurusan, akun Instagram resmi pt_jasaraharja mengklarifikasikan bahwa informasi mengenai Jasa Raharja tersebut adalah hoax dan menjelaskan semua berita mengenai Jasa Raharja hanya di informasikan melalui akun resmi Jasa Raharja.
Pesan berantai ini sudah beberapa kali muncul kembali dengan melampirkan link yang sama dengan beberapa modifikasi narasi tentang bantuan Covid-19, link tersebut menuju sebuah gambar bertuliskan “NGIMPI !!!”.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim pemilik SIM A dan C bisa mendapatkan bantuan Covid-19 sebesar 900 ribu rupiah perbulan selama 4 bulan adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Satir/Satire. Satir adalah konten yang sebenarnya tidak bermaksud untuk merugikan siapapun, tetapi dapat mengecoh orang lain untuk mempercayai satire tersebut sebagai informasi yang benar.
Berdasarkan penelurusan, akun Instagram resmi pt_jasaraharja mengklarifikasikan bahwa informasi mengenai Jasa Raharja tersebut adalah hoax dan menjelaskan semua berita mengenai Jasa Raharja hanya di informasikan melalui akun resmi Jasa Raharja.
Pesan berantai ini sudah beberapa kali muncul kembali dengan melampirkan link yang sama dengan beberapa modifikasi narasi tentang bantuan Covid-19, link tersebut menuju sebuah gambar bertuliskan “NGIMPI !!!”.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim pemilik SIM A dan C bisa mendapatkan bantuan Covid-19 sebesar 900 ribu rupiah perbulan selama 4 bulan adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Satir/Satire. Satir adalah konten yang sebenarnya tidak bermaksud untuk merugikan siapapun, tetapi dapat mengecoh orang lain untuk mempercayai satire tersebut sebagai informasi yang benar.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Faktanya, Jasa Raharja telah memberikan klarifikasi bahwa pesan berantai tersebut adalah tidak benar.
Informasi yang salah. Faktanya, Jasa Raharja telah memberikan klarifikasi bahwa pesan berantai tersebut adalah tidak benar.
Rujukan
(GFD-2021-6250) [SALAH] “TAKTIK BARU SCAMMER” Melalui Status Whatsapp
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2021
Berita
“(Yang lagi viral)
Warning.. TAKTIK BARU SCAMMER,,hati2 dapet msg dari WhatsApp,tadi udah ada berita nya di TV jngan tekan link warna hijau yg ada di stts kemungkinan data atau account bank di pindahkan jadi berhati-hatilah 🙏
#udahpencetpencetbarutausialan😭😂😂😂”
Status dari whatsapp
Warning.. TAKTIK BARU SCAMMER,,hati2 dapet msg dari WhatsApp,tadi udah ada berita nya di TV jngan tekan link warna hijau yg ada di stts kemungkinan data atau account bank di pindahkan jadi berhati-hatilah 🙏
#udahpencetpencetbarutausialan😭😂😂😂”
Status dari whatsapp
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Anna Slusbr memposting sebuah video tentang status dari Whatsapp dengan narasi bahwa jika membuka status tersebut dapat menyebabkan data pribadi dan akun bank dicuri. Postingan disukai sebanyak 4 kali, dikomentari sebanyak 8 kali, dan disebarkan kembali 4 kali.
Setelah melakukan penelusuran, klaim ini sempat muncul di Malaysia dengan melampirkan sebuah video berita dari sebuah media Malaysia untuk mendukung klaim tersebut. Berita yang disiarkan oleh media Malaysia tersebut bukanlah tentang modus baru scammer dengan menggunakan status Whatsapp melainkan tentang usaha pembajakan akun Whatsapp dengan cara memperdaya user untuk memberikan kode OTP (One-Time Password) yang merupakan salah satu cara untuk memverifikasi pemilik akun dan bentuk keamanan akun.
Mengutip dari kompas.com, status dari Whatsapp tersebut berisikan penjelasan komitmen dari perusahaan terkait data, kontak, dan akses lokasi serta meluruskan informasi yang simpang siur tentang kebijakan privasi yang akhirnya ditunda. Berikut isi dari pesan pada status dari Whatsapp :
“Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda. WhatsApp.com/privacy”.
“WhatsApp tidak dapat membaca tau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end. WhatsApp.com/privacy”.
“WhatsApp tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan”.
“WhatsApp tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook”.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim membuka status dari Whatsapp dapat menyebabkan data pribadi dan akun bank dicuri adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Setelah melakukan penelusuran, klaim ini sempat muncul di Malaysia dengan melampirkan sebuah video berita dari sebuah media Malaysia untuk mendukung klaim tersebut. Berita yang disiarkan oleh media Malaysia tersebut bukanlah tentang modus baru scammer dengan menggunakan status Whatsapp melainkan tentang usaha pembajakan akun Whatsapp dengan cara memperdaya user untuk memberikan kode OTP (One-Time Password) yang merupakan salah satu cara untuk memverifikasi pemilik akun dan bentuk keamanan akun.
Mengutip dari kompas.com, status dari Whatsapp tersebut berisikan penjelasan komitmen dari perusahaan terkait data, kontak, dan akses lokasi serta meluruskan informasi yang simpang siur tentang kebijakan privasi yang akhirnya ditunda. Berikut isi dari pesan pada status dari Whatsapp :
“Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda. WhatsApp.com/privacy”.
“WhatsApp tidak dapat membaca tau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end. WhatsApp.com/privacy”.
“WhatsApp tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan”.
“WhatsApp tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook”.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim membuka status dari Whatsapp dapat menyebabkan data pribadi dan akun bank dicuri adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Empat status dari Whatsapp tersebut berisikan informasi tentang keamanan data pribadi pada penggunaan aplikasi Whatsapp bukan modus baru oleh scammer.
Informasi yang salah. Empat status dari Whatsapp tersebut berisikan informasi tentang keamanan data pribadi pada penggunaan aplikasi Whatsapp bukan modus baru oleh scammer.
Rujukan
- https://technave.com/gadget/Will-you-lose-your-information-if-you-tap-on-a-WhatsApp-Status-23077.html
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/30/072500765/5-fakta-munculnya-pemberitahuan-whatsapp-di-status-pengguna?page=all
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1222/keliru-status-dari-whatsapp-adalah-scammer-yang-bisa-curi-data-pribadi
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4470598/cek-fakta-hoaks-pesan-berantai-status-dari-whatsapp-bisa-curi-data-dan-akun-bank
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/zNA31gek-cek-fakta-status-resmi-whatsapp-curi-data-pribadi-dan-akun-bank-ini-faktanya
(GFD-2021-6249) [SALAH] Video “Berita Terbaru Hari Ini ~ Ribuan Masyarakat Papua Mengamuk Soal Rasisme Natalius Pigai !! Viral News”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/02/2021
Berita
Akun Generasi Milenial (fb.com/GenerasiMilenialchanel) pada 27 Januari 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:
“BERITA TERBARU HARI INI ~ RIBUAN MASYARAKAT PAPUA MENGAMUK SOAL RASISME NATALIUS PIGAI !! VIRAL NEWS”
“BERITA TERBARU HARI INI ~ RIBUAN MASYARAKAT PAPUA MENGAMUK SOAL RASISME NATALIUS PIGAI !! VIRAL NEWS”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video berita terbaru ribuan masyarakat Papua mengamuk soal rasisme Natalius Pigai adalah klaim yang salah.
Faktanya, video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus dugaan rasisme kepada Natalius Pigai. Video itu adalah video aksi unjuk rasa di halaman kantor gubernur Papua atas kasus rasisme di Asrama Papua Surabaya pada 19 Agustus 2019.
Video yang identik, pernah diunggah di kanal Youtube Recony Squad pada 22 Agustus 2019 dengan judul “SUARA PEREMPUAN PAPUA ( AKSI DEMO DAMAI) JAYAPURA 19 AGUSTUS 2019”.
Dilansir dari Suara, ribuan warga di Kota Jayapura, Papua, Senin (19/8/2019) turun ke jalan mengecam persekusi dan rasisme kepada mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang. Massa bergerak dengan berkendara motor dan berjalan kaki, menuju Abepura, Kotaraja, dan hingga pukul 13.00 WP tengah melanjutkan perjalanan menuju Kantor Gubernur Papua di pusat Kota Jayapura.
Faktanya, video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus dugaan rasisme kepada Natalius Pigai. Video itu adalah video aksi unjuk rasa di halaman kantor gubernur Papua atas kasus rasisme di Asrama Papua Surabaya pada 19 Agustus 2019.
Video yang identik, pernah diunggah di kanal Youtube Recony Squad pada 22 Agustus 2019 dengan judul “SUARA PEREMPUAN PAPUA ( AKSI DEMO DAMAI) JAYAPURA 19 AGUSTUS 2019”.
Dilansir dari Suara, ribuan warga di Kota Jayapura, Papua, Senin (19/8/2019) turun ke jalan mengecam persekusi dan rasisme kepada mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang. Massa bergerak dengan berkendara motor dan berjalan kaki, menuju Abepura, Kotaraja, dan hingga pukul 13.00 WP tengah melanjutkan perjalanan menuju Kantor Gubernur Papua di pusat Kota Jayapura.
Kesimpulan
Video tahun 2019 dan tidak terkait dengan kasus dugaan rasisme kepada Natalius Pigai. Video itu adalah video aksi unjuk rasa di halaman kantor gubernur Papua atas kasus rasisme di Asrama Papua Surabaya pada 19 Agustus 2019.
Rujukan
Halaman: 5929/6918



