Telah beredar pesan berantai yang memuat sebuah link dengan mengatasnamakan J.CO Donuts & Coffee Indonesia atas pemberian 1000 jam tangan pintar serta perangkat seluler bagi para konsumen dalam rangka memperingati perayaan ulang tahun J.CO Donuts & Coffe Indonesia yang ke-60.
Narasi :
“Perayaan ulang tahun ke-60. Banyak hadiah yang sangat indah, serta lebih dari 1000 unit jam tangan pintar dan perangkat seluler. Yang harus Anda lakukan adalah membuka kotak kado yang benar. Anda telah mencoba 3 kali, semoga berhasil!”
Jco donuts
J.C.O
(GFD-2021-6790) [SALAH] Ulang Tahun ke-60, JCO Indonesia Bagikan 1000 Jam Tangan dan Perangkat Seluler
Sumber: Pesan BerantaiTanggal publish: 24/04/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran melalui berbagai media sosial resmi J.CO Donuts & Coffee Indonesia ditemukan fakta bahwa informasi mengenai pemberian hadiah dari J.CO Donuts & Coffee Indonesia ialah informasi palsu.
Dilansir dari akun INSTAGRAM resmi JCO Indonesia yaitu @jcoindonesia, dalam salah satu unggahannya, pihak JCO Indonesia menyatakan bahwa saat ini pihak JCO tidak mengadakan program bagi-bagi hadiah dalam rangka ulang tahun JCO Indonesia, sebab segala bentuk promo atau hadiah akan diinfokan melalui INSTAGRAM/Twitter/website resmi JCO Indonesia
Melalui unggahan tersebut, pihak JCO Indonesia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak tertipu oleh portal link tidak resmi yang mengatasnamakan JCO Indonesia serta berhati-hati atas adanya penipuan melalui program hadiah yang mengatasnamakan JCO Indonesia tersebut.
Selain itu, dilansir dari Channel youtube resmi J.CO Donut & Coffee, dijelaskan bahwa JCO didirikan pada Juni 2005 di Jakarta, yang artinya usia perusahaan waralaba tersebut baru berusia kurang lebih 15 tahun hingga hari ini, serta melalui website resmi www.jcodonuts.com dijelaskan pula bahwa toko pertama JCO dibuka pada tahun 2006 di Indonesia.
Atas dasar tersebut, maka pernyataan bahwa JCO telah berusia 60 tahun seperti yang dimuat pada isi tautan yang beredar melalui pesan berantai tersebut adalah salah atau Hoax, dan masuk ke dalam kategori fabricated content atau konten palsu.
Dilansir dari akun INSTAGRAM resmi JCO Indonesia yaitu @jcoindonesia, dalam salah satu unggahannya, pihak JCO Indonesia menyatakan bahwa saat ini pihak JCO tidak mengadakan program bagi-bagi hadiah dalam rangka ulang tahun JCO Indonesia, sebab segala bentuk promo atau hadiah akan diinfokan melalui INSTAGRAM/Twitter/website resmi JCO Indonesia
Melalui unggahan tersebut, pihak JCO Indonesia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak tertipu oleh portal link tidak resmi yang mengatasnamakan JCO Indonesia serta berhati-hati atas adanya penipuan melalui program hadiah yang mengatasnamakan JCO Indonesia tersebut.
Selain itu, dilansir dari Channel youtube resmi J.CO Donut & Coffee, dijelaskan bahwa JCO didirikan pada Juni 2005 di Jakarta, yang artinya usia perusahaan waralaba tersebut baru berusia kurang lebih 15 tahun hingga hari ini, serta melalui website resmi www.jcodonuts.com dijelaskan pula bahwa toko pertama JCO dibuka pada tahun 2006 di Indonesia.
Atas dasar tersebut, maka pernyataan bahwa JCO telah berusia 60 tahun seperti yang dimuat pada isi tautan yang beredar melalui pesan berantai tersebut adalah salah atau Hoax, dan masuk ke dalam kategori fabricated content atau konten palsu.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta)
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, dilansir dari akun INSTAGRAM resmi JCO Indonesia, yaitu @jcoindonesia melalui salah satu unggahannya, pihak JCO Indonesia meminta agar para konsumen berhati-hati atas penipuan program hadiah dalam rangka ulang tahun yang mengatasnamakan JCO Indonesia.
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, dilansir dari akun INSTAGRAM resmi JCO Indonesia, yaitu @jcoindonesia melalui salah satu unggahannya, pihak JCO Indonesia meminta agar para konsumen berhati-hati atas penipuan program hadiah dalam rangka ulang tahun yang mengatasnamakan JCO Indonesia.
Rujukan
(GFD-2021-6789) [SALAH] Gambar Anis Menunjukkan Lem Aibon
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/04/2021
Berita
Beredar di Facebook gambar Anies memakai baju putih dengan tangan kanan yang sedang menunjukan lem ambon. Gambar tersebut diposting oleh Wijil Tukul Subur Makmur pada grup JOKOWI PRESIDEN GAGAL.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan google images ditemukan beberapa artikel yang gambarnya serupa dengan postingan di Facebook namun tidak ada satupun yang membahas tentang Anis dan lem Aibon. Pada gambar salah satu artikel pikiranrakyat.com berjudul “Positif Covid19 Tanpa Gehala Anies Baswedan Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah Dinas” tidak ada gambar lem Aibon pada tangan kanan Anies.
Dengan demikian, gambar pada postingan Facebook tersebut telah disunting. Pada gambar yang asli tidak ada gambar lem Aibon pada tangan kanan Anis sehingga masuk dalam kategori konten satire.
Dengan demikian, gambar pada postingan Facebook tersebut telah disunting. Pada gambar yang asli tidak ada gambar lem Aibon pada tangan kanan Anis sehingga masuk dalam kategori konten satire.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Gambar tersebut merupakan suntingan. Faktanya, pada gambar yang asli tidak ditemukan gambar lem Aibon ditangan kanan Anis.
Gambar tersebut merupakan suntingan. Faktanya, pada gambar yang asli tidak ditemukan gambar lem Aibon ditangan kanan Anis.
Rujukan
(GFD-2021-6788) [SALAH] Akun Telegram Modalku Berisi Ajakan Investasi
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 24/04/2021
Berita
Beredar beberapa akun Telegram Modalku dengan nama pengguna “MODALKU INVESTASIKU” (https://t.me/ModallkuIDN) dan “MODALKU PINJAMANKU” (https://t.me/ModallRakyatt). Akun Telegram tersebut berisi ajakan investasi dengan nominal minimal sebesar Rp1 juta dan skema bunga dalam jumlah besar.
Hasil Cek Fakta
Melansir dari Kompas, Co-Founder sekaligus CEO Modalku, Reynold Wijaya, telah menegaskan bahwa Modalku tidak memiliki akun Telegram. Akun media sosial resmi milik Modalku hanya Instagram, Facebook, LinkedIn, Twitter, TikTok, situs resmi modalku.co.id, serta email info@modalku.co.id. Reynold mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dalam melakukan transaksi finansial. Lebih lanjut, Reynold juga meminta masyarakat untuk melaporkan dugaan penipuan yang mengatasnamakan Modalku melalui bagian customer service yang tersedia di situs resmi Modalku.
Dengan demikian, akun Telegram Modalku dengan nama pengguna “MODALKU INVESTASIKU” (https://t.me/ModallkuIDN) dan “MODALKU PINJAMANKU” (https://t.me/ModallRakyatt) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Dengan demikian, akun Telegram Modalku dengan nama pengguna “MODALKU INVESTASIKU” (https://t.me/ModallkuIDN) dan “MODALKU PINJAMANKU” (https://t.me/ModallRakyatt) tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Pihak Modalku telah menegaskan bahwa Modalku tidak memiliki akun Telegram. Akun media sosial resmi milik Modalku hanya Instagram, Facebook, LinkedIn, Twitter, TikTok, situs resmi modalku.co.id, serta email info@modalku.co.id.
Pihak Modalku telah menegaskan bahwa Modalku tidak memiliki akun Telegram. Akun media sosial resmi milik Modalku hanya Instagram, Facebook, LinkedIn, Twitter, TikTok, situs resmi modalku.co.id, serta email info@modalku.co.id.
Rujukan
(GFD-2021-6787) [SALAH] Menghirup Kapur Barus, Cengkeh, Biji Karom, dan Minyak Kayu Putih dapat Meredakan Sesak Nafas Akibat Infeksi COVID-19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/04/2021
Berita
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Rupa Ganguli yang menarasikan bahwa Menghirup kapus barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih dapat meningkatkan kadar oksigen dan membantu meringankan sesak nafas. Klaim serupa juga dibagikan dalam bentuk video oleh akun bernama Deepz Theeban yang mempraktikan cara pembuatan sekaligus cara pemakaian terapi bahan kapus barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih. Selain itu, pengobatan tersebut juga diklaim dapat meredakan gangguan pernapasan pasien COVID-19.
Minyak kayu putih untuk covid
"Terapi uap untuk covid"
Minyak kayu putih covid
Minyak kayu putih di baskom
Hirup uap panas kayu putih
Minyak Kayu Putih Corona
Minyak Kayu Putih untuk Corona
Minum Kayu Putih
Minyak kayu putih untuk covid
"Terapi uap untuk covid"
Minyak kayu putih covid
Minyak kayu putih di baskom
Hirup uap panas kayu putih
Minyak Kayu Putih Corona
Minyak Kayu Putih untuk Corona
Minum Kayu Putih
Hasil Cek Fakta
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim Rupa Ganguli tidak berdasar, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan menghirup kapus barus, cengkeh, biji karom, dan minyak kayu putih dapat meningkatkan kadar oksigen dan membantu meringankan sesak nafas. Mengendus campuran kapur barus malah dapat membuat keracunan dan mengancam keselamatan jiwa.
Kamper/kapur barus digunakan dalam gel untuk melegakan hidung tersumber seperti pada Vicks VapoRubs dalam kadar kecil (4-5%), beberapa penelitian mengungkapkan penggunaan kapur barus dan minyak kayu putih tidak berpengaruh. Meski begitu, menggunakan kapur barus untuk meningkatkan saturasi oksigen pada darah yang menurun saat seseorang terinfeksi COVID-19, tidak berefek. Hal ini dikarenakan, sesak nafas pada penderita COVID-19 tidak ada hubungannya dengan penyumbatan hidung, dengan kata lain gangguan pernapasan saat terinfeksi COVID-19 tidak bisa diatasi dengan cara melegakan hidung tersumbat.
Penggunaan kamper untuk kesehatan pernapasan justru berbahaya bagi manusia. Sesuai laporan American Association of Poison Control Center, pada tahun 2018 terdapat sekitar 9.500 orang keracunan kapur barus di AS, 10 diantaranya mengancam jiwa dan mengakibatkan kecacatan yang signifikan. Menurut pedoman Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, menghirup uap kamper menyebabkan iritas pada hidung, tenggorokan, menyebabkan kejang, penyakit mental, kebingungan, sakit perut, penggunaan dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian.
Adapun penggunaan cengkeh untuk pengobatan COVID-19 didasarkan pada sebuah penelitian dari Italia yang menghipotesakan kemungkinkan efek cengkeh untuk SARS-CoV-2. Namun, penelitian tersebut didasarkan pada virus herpes simpleks bukan virus SARS-CoV-2 pada penyakit COVID-19. Penelitian tersebut juga mengaitkan kandungan eugenol pada tanaman seperti cengkeh, kayu manis, pala, dan kemangi, dengan kemampuannya yang dapat membunuh bakteri. Ekstrak eugenol biasanya digunakan untuk obat kumur infeksi mulut dan tenggorokan. Tetapi sampai saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan kandungan eugenol pada cengkeh dapat meredakan sakit pernapasan karena infeksi COVID-19.
Lebih lanjut, misinformasi terkait penggunaan minyak kayu putih untuk pengobatan COVID-19 telah berkali-kali beredar selama pandemi COVID-19, salah satunya pernah dibahas oleh tunbackhoax.id dengan artikel yang berjudul “[SALAH] Terapi Uap Panas dan Minyak Kayu Putih Dapat Membunuh Virus Corona”.
Dalam artikel tersebut, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI, menyatakan Eucalyptus memang memiliki sejumlah zat aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus, dan anti jamur, serta diketahui mampu membunuh virus betacorona, namun bukan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Rupa Ganguli adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kamper/kapur barus digunakan dalam gel untuk melegakan hidung tersumber seperti pada Vicks VapoRubs dalam kadar kecil (4-5%), beberapa penelitian mengungkapkan penggunaan kapur barus dan minyak kayu putih tidak berpengaruh. Meski begitu, menggunakan kapur barus untuk meningkatkan saturasi oksigen pada darah yang menurun saat seseorang terinfeksi COVID-19, tidak berefek. Hal ini dikarenakan, sesak nafas pada penderita COVID-19 tidak ada hubungannya dengan penyumbatan hidung, dengan kata lain gangguan pernapasan saat terinfeksi COVID-19 tidak bisa diatasi dengan cara melegakan hidung tersumbat.
Penggunaan kamper untuk kesehatan pernapasan justru berbahaya bagi manusia. Sesuai laporan American Association of Poison Control Center, pada tahun 2018 terdapat sekitar 9.500 orang keracunan kapur barus di AS, 10 diantaranya mengancam jiwa dan mengakibatkan kecacatan yang signifikan. Menurut pedoman Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, menghirup uap kamper menyebabkan iritas pada hidung, tenggorokan, menyebabkan kejang, penyakit mental, kebingungan, sakit perut, penggunaan dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian.
Adapun penggunaan cengkeh untuk pengobatan COVID-19 didasarkan pada sebuah penelitian dari Italia yang menghipotesakan kemungkinkan efek cengkeh untuk SARS-CoV-2. Namun, penelitian tersebut didasarkan pada virus herpes simpleks bukan virus SARS-CoV-2 pada penyakit COVID-19. Penelitian tersebut juga mengaitkan kandungan eugenol pada tanaman seperti cengkeh, kayu manis, pala, dan kemangi, dengan kemampuannya yang dapat membunuh bakteri. Ekstrak eugenol biasanya digunakan untuk obat kumur infeksi mulut dan tenggorokan. Tetapi sampai saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan kandungan eugenol pada cengkeh dapat meredakan sakit pernapasan karena infeksi COVID-19.
Lebih lanjut, misinformasi terkait penggunaan minyak kayu putih untuk pengobatan COVID-19 telah berkali-kali beredar selama pandemi COVID-19, salah satunya pernah dibahas oleh tunbackhoax.id dengan artikel yang berjudul “[SALAH] Terapi Uap Panas dan Minyak Kayu Putih Dapat Membunuh Virus Corona”.
Dalam artikel tersebut, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSI, menyatakan Eucalyptus memang memiliki sejumlah zat aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus, dan anti jamur, serta diketahui mampu membunuh virus betacorona, namun bukan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Rupa Ganguli adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Informasi Palsu. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menghirup kapur barus, cengkeh, atau biji karom dapat meningkatkan oksigen dalam darah atau meredakan gangguan pernapasan. Terapi ini mungkin bekerja dengan baik pada infeksi pernapasan ringan namun tidak pada penyakit infeksi pernapasan berat seperti penderita COVID-19.
Informasi Palsu. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa menghirup kapur barus, cengkeh, atau biji karom dapat meningkatkan oksigen dalam darah atau meredakan gangguan pernapasan. Terapi ini mungkin bekerja dengan baik pada infeksi pernapasan ringan namun tidak pada penyakit infeksi pernapasan berat seperti penderita COVID-19.
Rujukan
- https://www.deccanherald.com/science-and-environment/fact-check-inhaling-camphor-clove-carom-seeds-eucalyptus-oil-doesnt-increase-blood-oxygen-level-975889.html
- https://www.altnews.in/inhaling-camphor-lavang-ajwain-and-eucalyptus-oil-does-not-increase-blood-oxygen-level/
- https://idnmedis.com/eugenol
- https://turnbackhoax.id/2021/01/15/salah-terapi-uap-panas-dan-minyak-kayu-putih-dapat-membunuh-virus-corona/
Halaman: 5927/7045



