• (GFD-2020-3567) [SALAH] Virus Corona Sudah Sampai di Shah Alam Selangor

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/01/2020

    Berita

    Beredar video yang memperlihatkan seorang gadis berjilbab jatuh dalam sebuah toko. Dalam narasinya disinggung bahwa peristiwa tersungkurnya gadis itu lantaran virus corona sudah sampai Selangor, Malaysia. Berikut kutipan narasinya:

    Sdh sampai di Shah Alam Selangor. Virus corona sdh mulai menyerang...????

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa gadis dalam video tersebut meninggal bukan karena virus corona Wuhan. Ayah dari gadis tersebut, Norazlan Mokhri, mengisahkan bahwa putrinya meninggal bukan karena virus corona Wuhan.

    “Anak saya meninggal bukan karena virus corona. Itu tidak betul. Saya sekeluarga kesal dengan tindakan pihak-pihak yang menyebarkan berita tanpa melakukan konfirmasi,” ujarnya.

    Ia menceritakan, saat pulang dari acara pertunangan keluarga, putrinya, yakni Nur Izzah Izzati, mengajaknya untuk singgah di toko aksesoris ponsel di daerah Seksyen 13, Shah Alam, Malaysia. “Setelah acara selesai, dia mengajak saya ke tempat kerjanya untuk membeli aksesori ponsel,” kisah Norazlan.

    Dirinya menunggu di mobil sedangkan Izzah masuk ke toko untuk membeli sesuatu. Namun, tiba-tiba Izzah terjatuh. Teman Izzah memanggil Norazlan. Ia sempat memeriksa denyut nadi jantung anaknya dan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

    Sayangnya, nyawa Izzah tidak dapat tertolong oleh dokter di rumah sakit tersebut. “Anak yang paling dekat dengan saya, Allah memanggil pulang untuk selamanya. Sebagai seorang ayah, saya ridho,” ujar Norazlan.

    Atas tersebarnya video tentang anaknya, Norazlan meminta kepada warganet untuk tidak lagi menyebarkan video tersebut. Ia pun menegaskan anaknya meninggal bukan karena virus corona Wuhan.

    “Jadi, bagi mereka yang tidak tahu apa-apa, berhentilah menyebarkan video yang mengatakan anak saya itu meninggal karena virus corona. Dan jangan membuat tuduhan macam-macam,” kata Norazlan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan video yang diklaim sebagai korban meninggal karena virus corona Wuhan di Shah Alam, Malaysia tidak benar. Atas dasar itu, maka konten pada postingan tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3566) [SALAH] Presiden China Mengumumkan Virus Corona Telah Menjadi Epidemi dan Memohon Kepada Umat Islam Mendoakan China

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/01/2020

    Berita

    Beredar konten yang menyebutkan Presiden China, Xi Jinping, mengumumkan virus corona telah menjadi epidemi dan memohon doa kepada umat Islam untuk mendoakan China. Konten tersebut disertai gambar cuplikan pemberitaan Presiden Xi Jinping. Berikut cuplikan narasinya:

    Presiden China mengumumkan virus corona telah menjadi epidemi dan memohon kepada umat Islam mendoakan China. (Aljazeera)

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan pernyataan Presiden Xi Jinping mengenai permintaan doa dari umat Islam terkait virus corona. Adapun, berdasarkan periksa fakta liputan6.com, pada pemberitaan mengenai virus corona China di Al Jazeera yang telah tayang pada 26 Januari 2020 dengan judul ‘China cracks down on wildlife trade amid coronavirus outbreak’ tidak ditemukan permohonan Xi Jinping kepada umat Islam.

    Berikut kutipan pemberitaan tersebut:

    […] The rising death toll and increasingly rapid spread of the new coronavirus has prompted China's President Xi Jinping to declare the outbreak a "grave" situation.

    He has also said public safety is the government's top priority.

    This comes as more cities lock down public transportation. […]

    Lalu, pemberitaan lain mengenai Xi Jinping menanggapi merebaknya virus corona Wuhan atau novel coronavirus ditayangkan oleh Sky News. Pada pemberitaan Sky News yang berupa video dengan judul ‘Coronavirus: President Xi warns of 'grave situation' as infection spreads’ pada tanggal 25 Januari 2020 juga tidak ditemukan pernyataan Xi Jinping meminta doa umat Islam.

    Kemudian, pada news update yang dilakukan Al Jazeera pada artikel berjudul ‘China battles coronavirus outbreak: All the latest updates’ yang tayang pada 30 Januari 2020 juga tidak ditemukan pernyataan Xi Jinping meminta doa kepada umat Islam.

    Perihal gambar pada konten tersebut, diketahui bahwa gambar tersebut bukan berasal dari pernyataan resmi Presiden Xi Jinping terkait virus corona Wuhan. Gambar tersebut merupakan hasil tangkapan layar saat Presiden Xi Jinping melakukan pidato kenegaraannya perihal 40 tahun perkembangan negara China yang dilakukan pada tahun 2018.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Presiden Xi Jinping tidak menyatakan meminta doa kepada umat Islam terkait virus corona Wuhan. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menysesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3565) [SALAH] Coronavirus Memiliki Paten

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    Sebuah postingan dari V. A. Shiva Ayyadurai, seorang politikus Partai Republik yang sedang kampanye untuk pemilihan anggota Senat Amerika Serikat, mengklaim bahwa Coronavirus memiliki paten yang dimiliki oleh Pirbright Institute.

    Postingan tersebut juga mencantumkan tangkapan gambar dari hasil pencarian lewat Google Patent sebagai bukti klaim. Per 27 Januari 2020 pukul 16.16 WIB, postingan tersebut sudah ditanggapi 540 akun, 146 komentar, dan dibagikan sebanyak 296 kali. Berikut kutipan narasinya:

    The Coronavirus PATENT is owned by the Pirbright Institute. #coronavirus

    Terjemahan:

    PATEN Coronavirus dimiliki oleh Pirbright Institute #coronavirus

    Hasil Cek Fakta

    Perlu diketahui, Coronavirus memiliki empat subgrup dalam klasifikasi taksonominya, yakni alpha, beta, gamma, dan delta. Sejak penemuannya pada 1960-an sampai sekarang, Coronavirus yang menyerang manusia pada umumnya termasuk ke dalam subgrup alpha dan beta. SARS, MERS, dan Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang sedang menjadi epidemik saat ini termasuk dalam subgrup Betacoronavirus.

    Berdasarkan hasil pencarian fakta, klaim postingan berupa tangkapan layar Google Patent bukan merupakan paten untuk vaksin Novel Coronavirus, tetapi untuk vaksin Avian infectious bronchitis virus (IBV) M41. IBV M41 ini termasuk ke dalam subgrup Gammacoronavirus. Vaksin ini ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan akut yang menyerang burung, khususnya yang diternakkan.

    Meski IBV M41 dan 2019-nCoV sama-sama termasuk dalam famili Coronavidae, kedua virus tersebut tergolong dalam subgrup taksonomi yang berbeda, sehingga tentunya vaksin yang digunakan akan berbeda. Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin khusus untuk menyembuhkan 2019-nCoV.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui klaim yang dilakukan postingan tersebut tidak benar. Sebab, klaim yang menunjukkan paten Coronavirus bukan merupakan paten untuk virus 2019-nCoV yang saat ini sedang menjadi epidemik, melainkan untuk vaksin virus IBV M41. Sehingga, postingan tersebut termasuk ke dalam konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2020-3564) [SALAH] Surat Pemberitahuan Pengangkatan PNS Tanpa Tes Untuk Honorer

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2020

    Berita

    Beredar informasi yang menyebutkan bahwa tenaga honorer guru dan administrasi tidak perlu mengikuti tes untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam informasi yang beredar di sertakan gambar cuplikan surat yang diklaim berasal dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB). Berikut kutipan narasinya:

    INFORMASI.Untuk tenaga honorer Guru Dan tenaga administrasi. Sekarang sudah ada kebijakan yang diberikan pemerintah.Menindak Lanjuti Rekomend Dari Mempan RB ke BKN PUSAT. Bagi honorer umur 35 tahun keatas.untuk diankat menjadi PNS.Tanpa TES. berdasarkan kouta kekosongan di daerahnya Masing-Masing.Dan memenuhi Persyrtan yang telah ditentukan. Lebih Jelasnya. Silahkan konpirmasi lansung Dengan Drs MUH.IQBAL.BAGIAN PENGADAAN DAN KEPANGKATAN PNS BKN Pusat. NO WA:0819-5338-8478.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. Sebab, pihak Kemen PANRB sudah membantah mengeluarkan surat untuk pengangkatan honorer menjadi PNS tanpa tes.
    Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Andi Rahadian menegaskan bahwa pengumuman tersebut tidak benar. “Pengumuman tersebut tidak berasal dari Kementerian PANRB dan sudah dipastikan palsu. Untuk pengangkatan CPNS juga harus melalui tahapan seleksi CPNS,” tegasnya.

    Andi pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap informasi yang beredar. Ia meminta masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dan melakukan konfirmasi kebenaran surat/informasi kepada Kementerian PANRB.

    Kesimpulan

    Atas dasar hal tersebut, maka informasi pengangkatan honorer menjadi PNS tanpa tes merupakan informasi yang tidak benar. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu. Sebab, pihak Kemen PANRB tidak pernah mengeluarkan surat semacam itu.

    Rujukan