(GFD-2023-11859) Keliru, Klaim Gempa Turki Disebabkan oleh HAARP Amerika Serikat

Sumber: cekfakta.tempo.co
Tanggal publish: 24/02/2023

Berita


Sebuah akun Facebook mengklaim gempa Turki disebabkan oleh HAARP (High-frequency Active Auroral Research Program) Amerika Serikat, dengan memperlihatkan potongan video gedung-gedung yang runtuh dan sejumlah orang berlarian. Setelah bencana itu, tim Search and Rescue (SAR) mengevakuasi para korban.
Tidak hanya dampak gempa Turki, video juga berisi rekaman seseorang pejabat Turki sedang berbicara di dalam forum yang dihadiri perwakilan negara-negara lain. Kemudian narator video mengatakan, HAARP atau Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi, dituding menjadi penyebab gempa Turki.
Pembuat video juga mengklaim, bahwa pejabat Turki mengatakan, seperti yang kita ketahui bahwa beberapa hari lagi terjadi gempa di Turki yang sangat dahsyat yaitu dengan kekuatan gempa 7,8 magnitudo. Akibat dari gempa itu menelan setidaknya lebih dari 10.000 orang yang meninggal dunia.
Penyebab gempa ini adalah high frequency active auroral research program (HAARP) atau program penelitian auroral aktif frekuensi tinggi. HAARP adalah upaya ilmiah yang ditujukan untuk mempelajari sifat dan perilaku ionosfer.
HAARP beroperasi dari stasiun penelitian HAARP di Gakona, Alaska dimana HAARP memiliki pemancar frekuensi radio berdaya tinggi yang dapat mengganggu sebagian kecil ionosfer, instrumen lain juga digunakan untuk mengukur gangguan.
Tujuan dari program ini adalah untuk fisika ionosfer yang secara konstan merespon pengaruh matahari. Suar matahari dapat mengirim partikel matahari saat menuju bumi kadang-kadang mengganggu komunikasi dan jaringan listrik.

Sejak diunggah Selasa 14 Februari 2023, konten ini sudah disukai 146 pengguna Facebook, mendapatkan 24 komentar dan ditonton 23 ribu kali. Namun, benarkah HAARP AS menyebabkan gempa bumi di Turki?

Hasil Cek Fakta


Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, pada potongan video itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, tidak mengatakan penyebab gempa di Turki adalah high frequency active auroral research program (HAARP).
Saat itu Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, sedang berbicara di pertemuan Dewan Menteri Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama (OSCE) ke-21 di Basel, Swiss, Kamis, 4 Desember 2014.
Video itu sebelumnya sudah ditayangkan di channel YouTube Kementerian Luar Negeri Turki pada 8 Desember 2014 dengan judul Speech by Mr. Çavu?o?lu at the OSCE Ministerial Council Meeting.
Pada saat itu, Cavusoglu, sama sekali tidak membicarakan terkait gempa bumi di Turki yang disebabkan program HAARP milik militer Amerika Serikat. Tetapi faktanya, dia hanya membahas isu soal Ukraina, keamanan, ekonomi dan kemanusiaan.
“Turki percaya solusi untuk krisis di dalam dan sekitar Ukraina harus berupa penyelesaian politik yang dinegosiasikan dengan menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persatuan politik, dan integritas wilayah Ukraina," kata Cavusoglu dikutip dari Anadolu Agency.
Menteri luar negeri juga menyoroti aktivitas OSCE, dengan mengatakan bahwa krisis di dalam dan sekitar Ukraina menggarisbawahi relevansi organisasi tersebut dalam lingkungan yang semakin dicirikan oleh risiko dan tantangan.
"OSCE telah membuktikan kepentingannya dalam upaya kita bersama untuk keamanan, stabilitas, dan supremasi hukum di wilayah kita yang luas," katanya.
Penyebab Gempa
Sebelumnya para ahli menjelaskan Turki merupakan daerah rawan gempa yang terletak di persimpangan tiga lempeng tektonik yang membentuk kerak bumi, yaitu lempeng Anatolia, Arab, dan Afrika.
Dikutip dari situs Forbes, seorang seismolog, Jenny Jenkins, Asisten Profesor Departemen Ilmu Bumi, Universitas Durham, Inggris, mengatakan pergerakan lempeng tektonik membangun tekanan pada zona patahan di perbatasannya. Pelepasan tekanan secara tiba-tiba inilah yang menyebabkan gempa bumi dan getaran tanah.
Gempa terbaru ini kemungkinan besar terjadi di salah satu patahan besar yang menandai batas antara lempeng Anatolia dan Arab: patahan Anatolia Timur atau patahan Transformasi Laut Mati. Ini adalah "strike-slip faults", yang berarti mereka mengakomodasi beberapa gerakan lempeng yang bergerak melewati satu sama lain.
Sementara daerah ini mengalami banyak gempa bumi setiap tahun yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik yang sedang berlangsung. Gempa kali ini sangat besar dan merusak karena begitu banyak energi yang dilepaskan.
Hingga Minggu,19 Februari 2023, lebih dari 46 ribu orang meninggal usai dua pekan gempa bermagnitudo 7,8 guncang Turki - Suriah. Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) melaporkan jumlah korban di negara itu mencapai 41.020.
Sementara itu, korban di Suriah tercatat lebih dari 5.800 orang. Dengan demikian, total korban meninggal di dua negara mencapai 46.820 ribu jiwa. Tak hanya korban meninggal, sekitar 345 ribu apartemen di Turki hancur. Selain itu, banyak pula orang dilaporkan masih hilang.
Mengenai HAARP
Berdasarkan penuturan sejumlah ahli, HAARP tidak bertanggung jawab atas gempa Turki atau bencana apapun. Laman FAQ HAARP juga menyatakan teknologi itu tidak bisa mengontrol ataupun memanipulasi cuaca.
Manajer program HAARP University of Alaska Fairbank, Jessica Matthews, juga menegaskan hal itu tidak bisa menciptakan atau memperkuat bencana alam.
Profesor teknik Thomas R.Briggs Universitas Cornell, David Hysell, menjelaskan HAARP merupakan pemancar radio yang lebih besar dari kebanyakan alat serupa. Dia juga meyakinkan jika secara teori HAARP tidak bisa menciptakan bencana gempa.
Selain itu, David Malaspina, ilmuwan peneliti di Laboratory for Atmospheric and Space Physics (LASP) di University of Colorado Boulder juga berusaha menjelaskan soal HAARP. Dia mengatakan gelombang radio di dalamnya seperti stasiun radio AM yang kuat.
“Tidak ada mekanisme di dalam siaran radio AM bisa jadi penyebab gempa bumi. Gelombang radio seperti itu menembus kurang dari 1 cm di dalam tanah, jauh dari gempa bumi,” kata Malaspina dikutip dari Cnbc Indonesia.

Kesimpulan


Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi HAARP militer AS yang menjadi penyebab gempa Turki adalah keliru.
Dalam potongan video itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, tidak mengatakan penyebab gempa di Turki adalah high frequency active auroral research program (HAARP).
Faktanya adalah dia hanya membahas isu seputar Ukraina, keamanan, ekonomi dan kemanusiaan saat berbicara di forum Dewan Menteri Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama (OSCE) ke-21 di Basel, Swiss pada Kamis, 4 Desember 2014.

Rujukan