(GFD-2021-6136) [SALAH] Akun Facebook dan Situs E-Commerce Polytron Indonesia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/01/2021
Berita
akun Facebook Polytron Indonesia dengan nama pengguna ‘Polytron Indonesia’ ( https://www.facebook.com/Polytron-Indonesia-103953771609370/ )
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Facebook Polytron Indonesia dengan nama pengguna ‘Polytron Indonesia’ ( https://www.facebook.com/Polytron-Indonesia-103953771609370/ ). Akun tersebut secara rutin mengunggah informasi terkait produk-produk elektronik dari Polytron serta menyebarkan situs e-commerce polytronindo . com.
Pihak Polytron Indonesia melalui akun Facebook serta Twitter resminya telah menegaskan bahwa akun serta situs tersebut adalah palsu. Polytron Indonesia hanya memiliki akun Facebook dengan nama pengguna ‘Polytron’ ( https://www.facebook.com/polytronindonesia ) dan dua situs e-commerce resmi yaitu http://polytronstore.com dan http://polytron.co.id. Lebih lanjut, akun Facebook resmi Polytron Indonesia telah mendapat tanda verifikasi dari Facebook.
Dengan demikian, akun Facebook serta situs e-commerce yang mengatasnamakan Polytron Indonesia tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Pihak Polytron Indonesia melalui akun Facebook serta Twitter resminya telah menegaskan bahwa akun serta situs tersebut adalah palsu. Polytron Indonesia hanya memiliki akun Facebook dengan nama pengguna ‘Polytron’ ( https://www.facebook.com/polytronindonesia ) dan dua situs e-commerce resmi yaitu http://polytronstore.com dan http://polytron.co.id. Lebih lanjut, akun Facebook resmi Polytron Indonesia telah mendapat tanda verifikasi dari Facebook.
Dengan demikian, akun Facebook serta situs e-commerce yang mengatasnamakan Polytron Indonesia tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Pihak Polytron Indonesia melalui akun Facebook serta Twitter resminya telah menegaskan bahwa akun serta situs tersebut adalah palsu. Polytron Indonesia hanya memiliki akun Facebook resmi dengan nama pengguna ‘Polytron’ ( https://www.facebook.com/polytronindonesia ) dan dua situs e-commerce resmi yaitu http://polytronstore.com dan http://polytron.co.id.
Pihak Polytron Indonesia melalui akun Facebook serta Twitter resminya telah menegaskan bahwa akun serta situs tersebut adalah palsu. Polytron Indonesia hanya memiliki akun Facebook resmi dengan nama pengguna ‘Polytron’ ( https://www.facebook.com/polytronindonesia ) dan dua situs e-commerce resmi yaitu http://polytronstore.com dan http://polytron.co.id.
Rujukan
(GFD-2021-6135) [SALAH] Jenazah Gempa di Mamuju Dibungkus dengan Daun Pisang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/01/2021
Berita
“Gempa bumi dimamuju menimbulkan krisis kain kafan. Sebegitu banyaknya korban gempa yang meninggal akhirnya korban dibungkus dengan kain daun pisang dan sarung”.
Hasil Cek Fakta
Beredar foto di media sosial berupa prosesi shalat jenazah korban gempa bumi di Mamuju dengan narasi jenazah korban gempa hanya dibungkus daun pisang.
Dari hasil penelusuran diketahui informasi tersebut tidak benar. Dilansir dari laman Facebook organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap DIY (@AksiCepatTanggapDIY), terlihat mulanya foto beredar di Whatsapp yang menyebut tidak ada kain kafan di Mamuju, sehingga menggunakan daun pisang untuk membungkus jenazah. Namun setelah dikonfirmasi lebih lanjut oleh pihak ACT, benda berwarna hijau yang membungkus jenazah sebenarnya adalah plastik berwarna hijau. Plastik digunakan untuk mencegah jenazah basah terkena air.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Begini kondisi shalat jenazah di tenda pengungsian di Mamuju.
Setelah mendapat informasi dari warga Mamuju, perlu kami sampaikan, bahwa warna hijau yang menyelimuti jenazah bukanlah daun pisang, melainkan plastik yang berwarna hijau. Plastik ini digunakan oleh warga Mamuju khususnya, untuk mencegah jenazah basah karena terkena air,” tulis akun Facebook ACT DIY, 16 Januari 2021.
Dilansir dari beritasidrap.com pada 16 Januari 2021, kerabat korban mengatakan jenazah telah dibungkus kain kafan terlebih dahulu, hanya saja di bagian luar jenazah juga ditutupi terpal berwarnah hijau mirip daun pisang.
“Sekali lagi, Almarhumah Hj. Kiki, Hj. Ririn, Hj. Atty & yang lainnya tidak dibungkus daun pisang tetapi terpal warna hijau yang di dalamnya tetap memakai kain kafan, jenazah dimakamkan dengan sangat layak oleh keluarga,” ujar kerabat korban. Dari penelusuran di atas, dapat disimpulkan status tersebut masuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Dari hasil penelusuran diketahui informasi tersebut tidak benar. Dilansir dari laman Facebook organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap DIY (@AksiCepatTanggapDIY), terlihat mulanya foto beredar di Whatsapp yang menyebut tidak ada kain kafan di Mamuju, sehingga menggunakan daun pisang untuk membungkus jenazah. Namun setelah dikonfirmasi lebih lanjut oleh pihak ACT, benda berwarna hijau yang membungkus jenazah sebenarnya adalah plastik berwarna hijau. Plastik digunakan untuk mencegah jenazah basah terkena air.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Begini kondisi shalat jenazah di tenda pengungsian di Mamuju.
Setelah mendapat informasi dari warga Mamuju, perlu kami sampaikan, bahwa warna hijau yang menyelimuti jenazah bukanlah daun pisang, melainkan plastik yang berwarna hijau. Plastik ini digunakan oleh warga Mamuju khususnya, untuk mencegah jenazah basah karena terkena air,” tulis akun Facebook ACT DIY, 16 Januari 2021.
Dilansir dari beritasidrap.com pada 16 Januari 2021, kerabat korban mengatakan jenazah telah dibungkus kain kafan terlebih dahulu, hanya saja di bagian luar jenazah juga ditutupi terpal berwarnah hijau mirip daun pisang.
“Sekali lagi, Almarhumah Hj. Kiki, Hj. Ririn, Hj. Atty & yang lainnya tidak dibungkus daun pisang tetapi terpal warna hijau yang di dalamnya tetap memakai kain kafan, jenazah dimakamkan dengan sangat layak oleh keluarga,” ujar kerabat korban. Dari penelusuran di atas, dapat disimpulkan status tersebut masuk kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).
Bukan daun pisang. Warna hijau yang membungkus jenazah sebenarnya adalah plastik berwarna hijau, plastik digunakan untuk mencegah jenazah basah setelah dikafani.
Bukan daun pisang. Warna hijau yang membungkus jenazah sebenarnya adalah plastik berwarna hijau, plastik digunakan untuk mencegah jenazah basah setelah dikafani.
Rujukan
- https://wartakota.tribunnews.com/2021/01/16/viral-foto-jenazah-disalatkan-hanya-pakai-daun-pisang-tanpa-kafanini-kata-warga-korban-gempa-mamuju
- https://beritasidrap.com/read/16864/hoaks-jenazah-korban-gempa-sulbar-dibungkus-daun-pisang/amp
- https://facebook.com/story.php?story_fbid=2714352405494586&id=1445748445688328
(GFD-2021-6134) [SALAH] Video “Setelah disuntik vaksin pingsan tak sadarkan diri”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/01/2021
Berita
“Setelah di suntik Vaksin pingsan tak sadarkan diri.”
Pingsan setelah divaksin corona
Ada yang pingsan setelah vaksin corona di Kupang
Pingsan di NTT karena vaksin
Pingsan setelah divaksin corona
Ada yang pingsan setelah vaksin corona di Kupang
Pingsan di NTT karena vaksin
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Angkasa Udara mengunggah video disertai dengan narasi yang mengklaim bahwa video tersebut merupakan penyuntikan vaksin yang mengakibatkan pasien pingsan tak sadarkan diri. Unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 3 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut direkam saat proses simulasi vaksinasi COVID-19 yang digelar oleh tim vaksinator RSUD Prof WZ Johannes dengan tim Dinas Kesehatan NTT di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT pada Rabu, 13 Januari 2021. Simulasi yang digelar 1 hari sebelum pelaksanaan vaksinasi perdana ini ditujukan para tenaga medis dan pejabat Pemprov NTT. Menurut Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD W Z Johannes Kupang, Stef Soka mengatakan, simulasi vaksinasi ini diadakan agar setiap faskes dapat melakukan vaksinasi dengan baik dan lancar.
“Jadi setiap Faskes seyoganya harus melakukan Simulasi sebelum melakukan proses Vaksinasi Covid 19,” ujarnya dikutip dari Victory News.
Sebagai tambahan, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) versi daring, simulasi diartikan sebagai metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Angkasa Udara dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena video tersebut hanyalah simulasi vaksinasi yang dilakukan untuk para pejabat lingkup Pemprov Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 13 Januari 2021.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut direkam saat proses simulasi vaksinasi COVID-19 yang digelar oleh tim vaksinator RSUD Prof WZ Johannes dengan tim Dinas Kesehatan NTT di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT pada Rabu, 13 Januari 2021. Simulasi yang digelar 1 hari sebelum pelaksanaan vaksinasi perdana ini ditujukan para tenaga medis dan pejabat Pemprov NTT. Menurut Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD W Z Johannes Kupang, Stef Soka mengatakan, simulasi vaksinasi ini diadakan agar setiap faskes dapat melakukan vaksinasi dengan baik dan lancar.
“Jadi setiap Faskes seyoganya harus melakukan Simulasi sebelum melakukan proses Vaksinasi Covid 19,” ujarnya dikutip dari Victory News.
Sebagai tambahan, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) versi daring, simulasi diartikan sebagai metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Angkasa Udara dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena video tersebut hanyalah simulasi vaksinasi yang dilakukan untuk para pejabat lingkup Pemprov Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 13 Januari 2021.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, video tersebut hanyalah bagian dari simulasi vaksinasi perdana untuk para pejabat lingkup Pemprov Nusa Tenggara Timur yang digelar di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT pada Rabu, 13 Januari 2021.
Faktanya, video tersebut hanyalah bagian dari simulasi vaksinasi perdana untuk para pejabat lingkup Pemprov Nusa Tenggara Timur yang digelar di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT pada Rabu, 13 Januari 2021.
Rujukan
(GFD-2021-6133) [SALAH] Video Astronot Australia Lompat dari Pesawat Ruang Angkasa
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/01/2021
Berita
“An Australian astronaut jumped from space ship at an unbelievable height of 1,28,000 feet reaching surface of earth in just over 4 minutes and 5 seconds after travelling 1,236 kms. He could see the earth revolving – watch the amazing video by BBC.
Enjoy this exotic free fall and imagine yourself in his place.
It’s beautiful…😳 🙏
Astronaut #Australia #jumped #World”
“Seorang astronot Australia melompat dari pesawat luar angkasa pada ketinggian yang luar biasa yaitu 1,28,000 kaki mencapai permukaan bumi hanya dalam waktu 4 menit dan 5 detik setelah menempuh jarak 1.236 km. Dia bisa melihat bumi berputar – tonton video menakjubkan dari BBC.
Nikmati terjun bebas yang eksotis ini dan bayangkan diri Anda berada di tempatnya.
Itu indah … 😳 🙏
Astronaut #Australia #jumped #Dunia”
Enjoy this exotic free fall and imagine yourself in his place.
It’s beautiful…😳 🙏
Astronaut #Australia #jumped #World”
“Seorang astronot Australia melompat dari pesawat luar angkasa pada ketinggian yang luar biasa yaitu 1,28,000 kaki mencapai permukaan bumi hanya dalam waktu 4 menit dan 5 detik setelah menempuh jarak 1.236 km. Dia bisa melihat bumi berputar – tonton video menakjubkan dari BBC.
Nikmati terjun bebas yang eksotis ini dan bayangkan diri Anda berada di tempatnya.
Itu indah … 😳 🙏
Astronaut #Australia #jumped #Dunia”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Military Boy – මිලිටරි කොල්ලා mengunggah sebuah video disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa video tersebut merupakan pendaratan astronot Australia dari pesawat luar angkasa menuju bumi dari ketinggian 1,28,000 kaki dalam waktu 4 menit 5 detik. Unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 12 kali dan mendapat atensi berupa 24 reaksi serta 1 komentar.
Berdasarkan hasil penelusuran, video unggahan itu adalah video seorang penerjung payung asal Austria bernama Felix Baumgartner yang melakukan pendaratan dalam projek bernama Red Bull Stratos pada 14 Oktober 2012. Ia berhasil mendarat menuju bumi dari balon helium dengan ketinggian 39 km (128,100 kaki) di atas permukaan New Mexico, Amerika Serikat. Diketahui Felix Baumgartner dan timnya membutuhkan waktu selama 5 tahun untuk melakukan misi tersebut.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Military Boy – මිලිටරි කොල්ලා dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena video tersebut bukanlah video pendaratan astronot Australia dari pesawat ruang angkasa, melainkan video penerjung payung asal Austria bernama Felix Baumgartner yang melakukan aksi pendaratan ke bumi dari balon helium.
Berdasarkan hasil penelusuran, video unggahan itu adalah video seorang penerjung payung asal Austria bernama Felix Baumgartner yang melakukan pendaratan dalam projek bernama Red Bull Stratos pada 14 Oktober 2012. Ia berhasil mendarat menuju bumi dari balon helium dengan ketinggian 39 km (128,100 kaki) di atas permukaan New Mexico, Amerika Serikat. Diketahui Felix Baumgartner dan timnya membutuhkan waktu selama 5 tahun untuk melakukan misi tersebut.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Military Boy – මිලිටරි කොල්ලා dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena video tersebut bukanlah video pendaratan astronot Australia dari pesawat ruang angkasa, melainkan video penerjung payung asal Austria bernama Felix Baumgartner yang melakukan aksi pendaratan ke bumi dari balon helium.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, video tersebut merupakan video penerjung payung asal Austria bernama Felix Baumgartner yang melompat dari balon helium dengan ketinggian 39 km menuju permukaan bumi dan mendapat di New Mexico, Amerika Serikat pada 14 Oktober 2012.
Faktanya, video tersebut merupakan video penerjung payung asal Austria bernama Felix Baumgartner yang melompat dari balon helium dengan ketinggian 39 km menuju permukaan bumi dan mendapat di New Mexico, Amerika Serikat pada 14 Oktober 2012.
Rujukan
Halaman: 5671/6636