• (GFD-2021-6140) [SALAH] Video Gunung Semeru di Lumajang Keluarkan Lahar Dingin

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/01/2021

    Berita

    Gunung Semeru di Lumajang Keluarkan Lahar Dingin

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Ardi Aris Putra Nugroho mengunggah video yang berdurasi 59 detik memperlihatkan sebuah arus lahar dingin mengalir ke jalan raya dan mengenai sebuah truk. Video tersebut telah dibagikan sebanyak 186 kali.

    Setelah ditelusuri video tersebut banyak dibagikan di Youtube dan merupakan video amatiran yang diambil saat merekam detik-detik munculnya arus banjir di Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada 29 Januari 2020 lalu.

    Sehingga, klaim mengenai video kejadian Gunung Semeru di Lumajang yang mengeluarkan lahar dingin termasuk hoaks dengan kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)

    Bukan video lahar dingin dari Gunung Semeru. Faktanya, Video tersebut merupakan video banjir bandang di Bondowoso pada 29 Januari 2020 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6139) [SALAH] Video Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 19/01/2021

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Pilot pesawat Indonesia itu adalah yang pertama jatuh ke dalam air”

    NARASI DALAM VIDEO:

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Pesawat Indonesia”
    Hoax Sriwijaya Air

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook Aung Kyaw Moe mengunggah sebuah video (11/1) yang menunjukkan rekaman jatuhnya pesawat ke dalam air. Dalam video tersebut tercantum narasi yang menyatakan bahwa video itu merupakan video jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari 2021 lalu. Unggahan tersebut juga disertai keterangan yang menyatakan bahwa pilot pesawat merupakan korban yang pertama kali jatuh ke dalam air pada saat pesawat jatuh.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, melainkan video jatuhnya pesawat milik Hawaii, Makani Kai Air, pada 11 Desember 2013 di perairan Hawaii, Amerika Serikat. Video tersebut pertama kali ditayangkan dalam acara ‘Good Morning America’ pada 10 Januari 2014 waktu setempat. Video yang sama juga pernah diunggah oleh kanal YouTube resmi milik ABC News, dengan judul ‘Hawaii Plane Crash Caught on Tape | Good Morning America | ABC News’.

    Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs AFP dengan judul artikel ‘Video Falsely Purports to Show Indonesia Plane Crash’.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook Aung Kyaw Moe tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan video jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, melainkan video jatuhnya pesawat milik Hawaii, Makani Kai Air, pada 11 Desember 2013 di perairan Hawaii, Amerika Serikat.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6138) [SALAH] Foto Anies Baswedan Membaca Koran di Genangan Banjir

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 19/01/2021

    Berita

    Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto Gubernur Anies Baswedan sedang membaca koran di dalam banjir.

    Foto Anies Baswedan membaca koran dalam banjir diunggah akun Facebook Rusdie Zie Lyon, pada 15 Januari 2021.

    Foto yang diiunggah menampilkan Anies Baswedan mengenakan syal bendera Palestina sedang membaca koran Republika dengan berita utama berjudul "KAMI SEDANG KEBANJIRAN" di dalam air, dengan latarbelakang sejumlah orang yang terendam air setinggi dada orang dewasa.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto Anies Baswedan membaca koran dalam banjir, dengan menggunakan Google Image dengan menjadikan foto Anies Baswedan sebagai bahan penelusuran menggunakan Google Image.

    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Kecam AS, Anies Baswedan: Kemerdekaan Palestina!" yang dimuat situs dream.co.id, pada 8 Desember 2021.

    Artikel situs dream.co.id memuat foto yang identik dengan foto klaim. Namun, dalam foto Anies membaca koran di dalam ruangan dengan judul utama "KAMI BERSAMA PALESTINA". Foto tersebut bersumber dari akun Instagram @aniesbaswedan.

    Penelusuran dilanjutkan dengan menjadikan foto banjir yang menjadi latar belakang foto klaim menggunakan Google Image.

    Penelusuran mengarah pada sejumlah situs, salah satunya artikel berjudul "Langganan Kok Banjir" yang dimuat situs lampost.co, pada 28 Oktober 2017.

    Artikel situs lampost.co memuat foto banjir yang menjadi latarbelakang foto klaim. Namun tidak ada Anies Baswedan dalam foto tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim foto Anies Baswedan membaca koran dalam banjir tidak benar. Foto tersebut merupakan hasil editan yang menyatukan dua foto yang berbeda.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6137) [SALAH] Vaksin Sinovac di Indonesia Dipasang Chip

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 19/01/2021

    Berita

    Pada Senin (18/1/2021), sejumlah netizen mengunggah postingan yang menyebut vaksin Sinovac untuk melawan covid-19 dipasang chip agar mengetahui posisi orang setelah divaksinasi.

    Salah satu akun Facebook yang mengunggah klaim tersebut adalah Jamilha Amar. Begini narasi yang menyebut vaksin Sinovac dipasang sebuah chip:

    Sinovac ternyata juga sbg jps /chip yg utk mngetahui keberadaan seseorang yg telah di vaksin."

    Dia mengunggah klaim itu dengan sebuah video wawancara Najwa Sihab dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.

    Hasil Cek Fakta

    Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi. Dia memastikan klaim ini hoaks.

    "Itu tidak benar, hoaks," katanya melalui WhatsApp, Selasa (19/1/2020).

    Cek Fakta Liputan6.com juga menghubungi Juru Bicara PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto. Dia memastikan informasi itu tidak benar.

    "Itu hoaks. Di kita, kalau partikel saja tidak boleh ada (di vaksinnya), apalagi chip," ucap Bambang saat dihubungi Cek Fakta Liputan6.com.

    Lebih lanjut, Bambang mengatakan, ke depan, Bio Farma bakal memasang barcode dalam kemasan vaksin Sinovac. Barcode ini berfungsi sebagai identitas vaksin.

    "Vaksin ini kan berjuta-juta, kita perlu barcode untuk mengetahui sudah sejauh mana proses distribusinya. Seperti nomor urut, identitas vaksin yang ke berapa, hanya sebatas itu. Barcode ini untuk melacak vaksin Sinovac, bukan posisi manusia ya," katanya.

    Sebelumnya, Bambang Heriyanto memastikan kalau vaksin sinovac sangat aman digunakan untuk melawan virus corona covid-19.

    "Vaksin Sinovac sudah mendapatkan persetujuan izin penggunaan darurat oleh BPOM dengan telah dikeluarkannya EUA (Emergency Use Authorization)."

    "Hal ini membuktikan vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, baik nasional maupun internasional (WHO) sehingga vaksin telah aman, berkualitas, dan berkhasiat untuk dapat digunakan. Vaksin Sinovac telah memenuhi syarat kehalalannya oleh MUI," kata Bambang kepada Cek Fakta Liputan6.com.

    Selanjutnya, Cek Fakta Liputan6.com menemukan artikel berjudul: "Erick Thohir Buktikan Tidak Ada Chip di Vaksin Covid-19". Artikel itu dipublikasikan Liputan6.com pada 19 Januari 2020.

    Dalam artikel tersebut, Erick Thohir memastikan tidak ada chip dalam vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada para tenaga kesehatan.

    "Ada isinya dan tidak ada chip," jelas Erick seperti dikutip dari video dokumentasi Kementerian BUMN, Selasa (19/1/2021).

    Erick melanjutkan, para tenaga kesehatan, pelayan publik, dan masyarakat bisa divaksinasi tanpa keraguan. Vaksin Sinovac aman, berkhasiat, dan halal.

    "Saya optimistis, vaksinasi para nakes tak hanya menguatkan sekaligus melindungi kesehatan dan jiwa mereka, namun juga akan makin meningkatkan pelayanan seoptimal mungkin kepada para pasien Covid-19," ujar dia.

    Kesimpulan

    Klaim tentang vaksin Sinovac dipasang chip untuk mengetahui posisi orang yang sudah divaksinasi adalah hoaks. Sinovac dipastikan aman karena sudah mendapat restu dari BPOM dan MUI.

    Rujukan