• (GFD-2025-27798) Keliru: Rekaman Saat Iran Menyerang Israel dengan Rudal Fattah

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/07/2025

    Berita

    SEBUAH video yang diklaim rekaman saat Iran menyerang Israel dengan rudal "Fath" atau Fattah, diunggah oleh akun X [arsip] dan Facebook. Video itu memperlihatkan lokasi peluncuran rudal dan gambar rekaman video dari udara.

    Pengunggah konten menulis pada 21 Juni 2025, sebuah kamera dipasang di rudal Fath milik Iran saat menyerang Israel. 



    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut sudah disaksikan 5.532 warganet. Namun, benarkah rekaman tersebut saat Iran menyerang Israel dengan rudal "Fath"?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video dengan pencarian gambar terbalik Google Lens, penelusuran YouTube, serta membandingkan dengan pemberitaan kredibel. Hasilnya, video yang dibagikan itu bukan peluncuran rudal Fattah milik Iran. 

    Video itu adalah rekaman tentang sebuah roket yang diuji coba oleh perusahaan asal Amerika Serikat, Evolution Space, pada 2022. Peristiwa ini jauh sebelum perang Iran dengan Israel terjadi pada 13 Juni 2025.

    Evolution adalah produsen Solid Rocket Motor (SRM) dan siap pakai untuk pertahanan generasi berikutnya. Perusahaan yang berkantor pusat di Mojave, California ini berfokus untuk mentransformasi rantai pasokan SRM melalui teknologi mutakhir untuk sistem hipersonik dan pertahanan.

    Tempo telah mencocokkan video yang beredar dengan sumber-sumber kredibel. 



    Tempo memperoleh petunjuk di mana potongan video yang identik, pernah dipublikasikan oleh akun TikTok Brice Gano, pada 23 Mei 2022. Brice adalah salah satu pemimpin eksekutif Evolution Space. Dia menulis bahwa video itu adalah peristiwa detik-detik penerbangan uji Roket Beta oleh Evolution Space.



    Potongan klip serupa juga diunggah oleh akun Instagram Evolution Space Us pada 25 Mei 2022. Gambar dari dekat ini memperlihatkan bentuk fisik roket Beta jelang peluncurannya.  



    Klip lainnya pernah diunggah oleh akun Instagram Evolutionspace_us pada 24 Mei 2022 di sini. Gambar ini adalah lokasi peluncuran Mojave Desert milik perusahaan.

    Tentang Rudal Fattah Iran

    Hindustan Times melaporkan, Iran membalas serangan Israel dengan sejumlah rudal Fattah, jenis rudal balistik hipersonik. Sebelumnya, Iran pernah menggunakan rudal Fattah-1 dalam serangan ke Israel pada 1 Oktober 2024.

    Tempo melansir, rudal Fattah-1 memiliki spesifikasi sebagai rudal hipersonik jarak menengah pertama yang dikembangkan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran. Rudal ini mampu melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan memiliki kemampuan manuver tinggi, sehingga sulit dideteksi maupun dicegat oleh radar serta sistem pertahanan udara.

    Fattah-1 memiliki panjang 12 meter dan dapat menjangkau target sejauh 1.400 kilometer. Rudal ini menggunakan bahan bakar padat satu tahap dan dirancang membawa hulu ledak seberat 200 kilogram.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim rekaman saat Iran menyerang Israel dengan rudal "Fath" adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27797) [SALAH] Jerman Lancarkan Serangan ke Israel

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/07/2025

    Berita

    Pada Senin (30/6/2025) akun Facebook “Rabi’ah Al Adawiyah” membagikan video [arsip] berisi narasi :

    “RAKSASA EROPA MENDADAK ‘SERANG’ ISRAEL, NETANYAHU PUNYA MUSUH BARU

    German Gempur Israil Ada Apa Gerangan

    Berita Terbaru Yang Nengejutkan Dunia”

    Hingga Selasa (8/7/2025) unggahan mendapatkan 1.800 ribu tanda suka, 155 komentar dan telah dilihat 83 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan dari media kredibel atau sumber resmi lainnya terkait adanya serangan mendadak dari Jerman terhadap Israel.

    Hasil reverse image search menggunakan Google Lens mengarah ke video yang diunggah kanal YouTube newbmechanics5699 pada Senin (23/6/2025) dengan takarir “LEDAKAN BESAR YANG MENGEJUTKAN DI TIMUR TENGAH, MASIH DIKONFIRMASI”.

    YouTube menyematkan label “konten hasil modifikasi atau sintetis” di video itu. Pada bagian pojok kiri bawah video tersebut terdapat tanda air “Kling AI”, yang merupakan perangkat AI generatif untuk membuat video berdasarkan perintah teks.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Jerman melancarkan serangan ke Israel” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27796) [SALAH] India Mengancam Indonesia Agar Tidak Ikut Campur Urusan India-Pakistan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 08/07/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] oleh akun Facebook “Romadani Amoora Aby” bersama Grup Publik “KOTA PANCUR BATU DELI SERDANG 🤗🤗” pada Selasa (01/07/2025). Unggahan tersebut berisi klaim India mengancam Indonesia agar tidak ikut campur urusan India-Pakistan. Berikut narasi lengkapnya:

    INDIA 4NCAM INDON3S14 J4NG4N IKUT CAMPUR...!

    L4ncang...!!
    Indi4 P3ring4tka Indon3si4
    J4ngan ikut c4mpur T3ntang P4kist4n...!

    Netizen: Macan 4sia Beraksi tunjukan Taring mu..!

    Caption :
    Ind14 4ncam 1ndonesi4.

    #vidiofyp #reelsfb #viralfb #jangkauanluas
    #semuaorang
    #reelviral #fyp
    #nkri
    #trending
    #reelfyp
    #fatherhood
    #fatherfigure
    #indonesiakaya
    #fridaymotivation
    #updatenusantara

    (Tangkapan layar Facebook)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “India mengancam Indonesia agar tidak ikut campur urusan India-Pakistan” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

    Berdasarkan informasi yang didapatkan, tidak ditemukan bukti atau pernyataan resmi dari pemerintah India yang mengancam Indonesia agar tidak ikut campur dalam konflik India-Pakistan. Berita-berita utama hanya menyoroti ketegangan antara India dan Pakistan. Pemerintah Indonesia hanya menyerukan perdamaian dan dialog atas konflik India-Pakistan, serta mengimbau warganya untuk berhati-hati di kawasan tersebut. Tidak ada catatan Indonesia ikut campur secara langsung dalam konflik tersebut.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan klaim “India mengancam Indonesia agar tidak ikut campur urusan India-Pakistan” adalah konten palsu (Fabricated Content). Pemerintah Indonesia hanya menyerukan perdamaian dan dialog atas konflik India-Pakistan, serta mengimbau warganya untuk berhati-hati di kawasan tersebut. Tidak ada catatan Indonesia ikut campur secara langsung dalam konflik tersebut.


    (Ditulis oleh Desta Ardiansyah)

    Rujukan

  • (GFD-2025-27795) [SALAH] Prabowo Memperbolehkan Aceh Mengibarkan Bendera Bulan Bintang

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 08/07/2025

    Berita

    Beredar sebuah unggahan video [arsip] oleh akun Facebook “Shirhand Hand” pada Sabtu (28/06/2025). Unggahan tersebut menyebutkan bahwa Prabowo memperbolehkan Aceh mengibarkan bendera bulan bintang. Berikut narasi lengkapnya:

    BENDERA BINTANG BULAN SAH BERKIBAR DI ACEH

    PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO MEMPERBOLEHKAN BENDERA ACEH BULAN BINTANG BERKIBAR DENGAN CATATAN HARUS DIBAWAH BENDERA MERAH PUTIH, BENDERA ACEH BEBAS DIKIBARKAN SELURUH ACEH TANPAHAMBATAN

    APA BILA ADA PIHAK-PIHAK YANG MENGINTIMIDASI PENGIBARAN BENDERA ACEH SEGERA LAPORKAN DAN PRESIDEN LANSUNG AKAN MENGAMBIL TINDAKAN

    (Tangkapan layar Facebook)
    Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 764 ribu kali tayangan, menuai 492 komentar, dan 711 kali dibagikan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Prabowo memperbolehkan Aceh mengibarkan bendera bulan bintang” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

    Berdasarkan informasi yang didapatkan, hingga awal Juli 2025, belum ada keputusan resmi dari pemerintah pusat atau Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bahwa bendera bulan bintang sah berkibar di Aceh secara legal dan bebas tanpa syarat. Proses legalisasi bendera Aceh masih dalam tahap pembahasan antara pemerintah pusat dan pemerintah Aceh.

    Bendera bulan bintang memang telah disahkan sebagai bendera daerah oleh Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013, tetapi pemerintah pusat belum menyetujui penggunaannya karena dianggap mirip dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang merupakan simbol gerakan separatis.

    Kesimpulan

    Klaim “Prabowo memperbolehkan Aceh mengibarkan bendera bulan bintang” adalah konten yang menyesatkan (Misleading Content). Hingga saat ini, legalitas bendera tersebut masih dalam proses pembahasan dan belum ada keputusan final dari pemerintah pusat.

    (Ditulis oleh Desta Ardiansyah)

    Rujukan