• (GFD-2025-25603) [SALAH] Tembok Besar China Dibuat untuk Mengurung China

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 13/02/2025

    Berita

    Akun Instagram “bosdarling” pada Kamis (28/11/2024) mengunggah video [arsip] reel berisi klaim yang menyebut tembok besar china dibuat untuk mengurung china.

    Berikut narasi lengkapnya:

    “TAHUKAH ANDA BAHWA TEMBOK BESAR CHINA DIBANGUN OLEH BANGSA TARTARIA?

    Tembok besar China dibangun untuk mengurung China”

    Per Kamis (13/02/2025), konten tersebut mendapatkan 866 suka dan dibagikan ulang 45 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “apa tujuan pembangunan tembok china” ke mesin pencarian Google. Salah satu penelusuran teratas mengarah ke artikel cnbcindonesia.com “Terungkap Alasan Tembok Besar China Dibangun Sepanjang Puluhan KM”.

    Dari artikel yang tayang pada Juli 2024 itu, diketahui kalau Tembok Besar China awalnya dibangun untuk melindungi wilayah utara China dari serangan musuh. Wilayah tempat tembok ini didirikan sering menjadi lokasi peperangan antara bangsa China dan bangsa lain selama berabad-abad.

    Menurut catatan sejarah, pembangunan Tembok Besar China sudah dimulai sejak periode Musim Semi dan Gugur (770–476 SM) serta berlanjut pada periode Negara-Negara Berperang (475–221 SM) sebagai benteng pertahanan. Secara resmi, pembangunan tembok ini diperintahkan oleh Kaisar Qin Shi Huang sekitar tahun 220 SM setelah China bersatu.

    Bagian yang paling kompleks dan terkenal dari Tembok Besar China dibangun pada masa Dinasti Ming, sekitar tahun 1368–1644. Awalnya, struktur tembok ini dibuat dari tanah dan kayu, sementara di beberapa bagian menggunakan batu bata, granit, dan balok marmer. Seiring waktu, teknik konstruksi berkembang, sehingga struktur tembok mengalami berbagai penyempurnaan.

    Pada masa Dinasti Ming, Tembok Besar China semakin diperkuat dengan tambahan menara pengawas serta bangunan tengah, yang kini menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan.

    Adapun argumen dari bosdarling yang menyebut celah untuk pemanah itu menghadap ke China, bukan ke Mongol adalah tidak benar. Berdasarkan artikel dari nationalgeographic.grid.id yang berjudul “Ratu Kuno Kekaisaran Xiongnu Memaksa Tiongkok Membangun Tembok Besar” menjelaskan Tembok Besar China dibangun terutama untuk melindungi wilayah Tiongkok dari serangan suku-suku nomaden yang sering menyerang dari arah utara.

    Pada postingan memperlihatkan penempatan gambar bendera china di sebelah kanan tembok, dan gambar tentara tartarian di sebelah kiri, yang seolah menunjukan lokasi wilayah kedua negara itu. Namun penempatan gambar itu tidak benar, karena tembok yang memiliki celah untuk pemanah yang pada gambar di sebelah kanan itu menghadap ke arah Utara yang menunjukan lokasi wilayah suku Xiongmu, yang merupakan nenek moyang bangsa Mongol.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Tembok Besar China dibuat untuk mengurung China” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Laurensius Raka)

    Rujukan

  • (GFD-2025-25602) Hoaks Tautan Pendaftaran Sub Pangkalan Elpiji 3 Kg

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/02/2025

    Berita

    tirto.id - Pengecer kini kembali diizinkan berjualan gas elpiji 3 kilogram (kg) atau gas melon setelah sempat dilarang pemerintah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan, semua pengecer gas LPG 3 kilogram nantinya bakal berstatus sub pangkalan PT Pertamina.

    Menyusul kabar itu, di jagat maya beredar tautan untuk mendaftar sebagai sub pangkalan elpiji. Akun Facebook dengan nama “Distributor Agen Gas LPG” (arsip) salah satunya, menyebarkan tautan ini disertai poster bergambar truk Pertamina.

    Dengan mendaftar, maka penjual bisa mendapat berbagai fasilitas, antara lain tabung perdana, papan pangkalan, alat pemadam api ringan/APAR, timbangan, dan gas detector. Keseluruhan fasilitas itu disebut akan didapatkan secara gratis.

    “Open Pangkalan Resmi Pertamina. Kami sedang membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi Pangkalan Gas LPG 3 KG untuk wilayah Indonesia,” tulis akun pengunggah, dengan imbauan untuk klik situs pendaftaran yang dibubuhkan.

    Sampai Rabu (12/2/2025), unggahan yang beredar sejak Kamis (6/2/2025) ini sudah disukai oleh 247 orang dan dibagikan sebanyak tujuh kali. Sementara jumlah komentarnya sendiri mencapai 20 komentar.

    Narasi yang sama juga dibagikan akun Facebook lain, di antaranya akun “Agen GAS LPG Tahun 2024/2025 Di Seluruh Wilayah Indonesia” (arsip).

    Namun, benarkah tautan pendaftaran sub pangkalan elpiji yang beredar?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk memverifikasi narasi ini, Tim Riset Tirto menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari. Ia memastikan unggahan yang beredar hoaks dan cenderung penipuan.

    “Kami mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dan memastikan kebenaran informasi hanya melalui kanal resmi Pertamina,” kata Heppy, lewat keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).

    Tautan yang beredar juga tidak mengarah ke situs resmi maupun akun-akun media sosial Pertamina. Hasil pengecekan menggunakan urlscan.io menunjukkan bahwa tautan itu terdeteksi berbahaya atau malicious.

    Akun Facebook pengunggah juga bukan merupakan akun asli Pertamina. Informasi profil akun Facebook “Distributor Agen Gas LPG” memperlihatkan akun itu hanya memiliki 17 pengikut dan baru dibuat pada 3 Februari 2025 lalu.

    Sementara itu, untuk cara mendaftar sebagai sub pangkalan LPG, menurut pemantauan Tim Riset Tirto, per 12 Februari 2025, belum ada pengumuman resmi terkait tata caranya di laman Media dan Informasi Pertamina.com.

    Namun, sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, meminta pengecer gas elpiji 3 kg agar mendaftar sebagai sub pangkalan resmi PT Pertamina melalui aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP).

    "Dengan terdaftar resmi di aplikasi MAP sebagai sub pangkalan, maka harga di tingkat konsumen bisa terjaga. Begitu pula distribusi gas elpiji tiga kilogram bisa disalurkan ke tangan rakyat yang benar-benar berhak mendapatkannya," kata Hasan Nasbi, mengutip Tirto, Rabu (5/2/2025).

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan tautan pendaftaran sub pangkalan elpiji 3 kg yang berlalu-lalang bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, memastikan unggahan yang beredar hoaks dan cenderung penipuan.

    Tautan yang beredar juga tidak mengarah ke situs resmi maupun akun-akun media sosial Pertamina. Hasil pengecekan menggunakan urlscan.io menunjukkan bahwa tautan itu terdeteksi berbahaya atau malicious.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25601) [HOAKS] Jusuf Hamka Bagikan Rp 56 Juta Lewat WhatsApp

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pengusaha Jusuf Hamka diklaim akan membagikan dana bantuan sebesar Rp 56 juta kepada masyarakat melalui nomor WhatsApp.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan artificial intelligence atau AI.

    Narasi yang mengeklaim Jusuf Hamka membagikan bantuan sebesar Rp 56 juta beredar di media sosial, salah satunya dibagikan akun Instagram ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Jusuf Hamka sedang diwawancara oleh pengusaha Rudy Salim.

    Dalam video, terdengar Jusuf Hamka meminta masyarakat yang ingin mendapat bantuan untuk mengirim nomor rekening.

    Mereka diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.

     

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicermati video itu tampak janggal. Gerakan bibir Jusuf Hamka dengan perkataannya tidak sinkron.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri keaslian video tersebut menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video tersebut diketahui memanipulasi konten di kanal YouTube Prestige Productions.

    Ketika disimak sampai tuntas, tidak ada pernyataan dari Jusuf Hamka yang menyebut ia menjanjikan bantuan Rp 56 juta kepada masyarakat.

    Dalam video aslinya, Jusuf Hamka diwawancarai oleh Rudy Salim soal kehidupannya sebagai pengusaha serta keputusannya menjadi seorang mualaf. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengecek video itu menggunakan AI Voice Detector untuk memastikan apakah konten tersebut dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.

    Setelah dicek, suara Jusuf Hamka menjanjikan bantuan Rp 56 juta memilki probabilitas 81,98 persen dihasilkan AI.

    Video yang mengeklaim Jusuf Hamka membagikan dana bantuan sebesar Rp 56 juta melalui nomor WhatsApp merupakan hoaks. Konten itu hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya, Jusuf Hamka hanya menceritakan perjalanan hidup sebagai seoarang pengusaha dan keputusannya masuk Islam. 

    Ketika dicek menggunakan AI Voice Detector, video Jusuf Hamka menjanjikan Rp 56 juta terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-25600) [HOAKS] Makan Ikan Nila Berbahaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim ikan nila berbahaya untuk dikonsumsi. Klaim ini muncul dalam sejumlah unggahan pada Februari 2025.

    Tidak ada alasan jelas mengapa ikan nila disebut berbahaya, tetapi masyarakat diminta untuk tidak memasak ikan nila.

    Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Imbauan untuk tidak mengonsumsi ikan nila karena berbahaya disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (11/2/2025):

    Mulai dari sekarang jangan masak ikan nilaa!Jika sudah terlanjur, langsung buang

    Bah4ya makan ikan nila!! jangan sampe kalian mnyesal terlambat tauu!!! Nyesel banget baru tau bun habis beli ikan nila sekilo langsung ku buang cek di bawah ini alesannya bun janji jangan kaget bun

     

    Hasil Cek Fakta

    Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Inge Permadhi menjelaskan, ikan nila baik untuk dikonsumsi selama tidak tercemar.

    "Seharusnya tidak ada masalah, kecuali dia tercemar," kata Inge saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/2/2025).

    Ikan nila memiliki bermacam kandungan, seperti asam folat dan protein yang berguna bagi tubuh.

    "Dia mempunyai zat gizi yang sempurna. Kandungan proteinnya bagus untuk membantu pertumbuhan anak, ibu hamil, silakan saja selama tidak tercemar," lanjutnya.

    Inge juga memastikan tidak ada dampak kesehatan serius jika banyak mengonsumsi ikan nila.

    Dilansir situs Biodiversity for Food and Nutrition, ikan nila kaya akan vitamin A, D, dan B kompleks.

    Ikan air tawar tersebut juga mengandung kalsium, fosfor, selenium, dan mangan yang baik bagi tubuh.

    Sementara, kepala ikannya mengandung omega-3 yang membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

    Pengguna Facebook menyertakan tautan yang menjanjikan penjelasan mengapa ikan nila berbahaya.

    Namun tautan itu justru mengarah ke e-commerce dan mengarah ke toko baju.

    Narasi yang beredar kemungkinan besar merupakan upaya untuk mempromosikan produk di e-commerce dengan kata-kata bombastis.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai bahaya mengonsumsi ikan nila merupakan hoaks.

    Ahli gizi memastikan makan ikan nila tidak berbahaya. Sebaliknya, ikan nila sumber protein yang baik.

    Narasi yang beredar menyertakan tautan yang ternyata mengarah ke produk di e-commerce.

    Rujukan