• (GFD-2024-21534) Hoaks! video protes pembukaan Olimpiade Paris di Eiffel

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video berdurasi 21 detik beredar di platform X pada 29 Juli, yang menarasikan protes acara pembukaan Olimpiade Paris karena dianggap menghina agama Kristen.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Protest in Paris against mockery of Christianity at the Olympic Games ceremony.”

    Namun, benarkah video tersebut merupakan protes pembukaan Olimpiade Paris di Eiffel?

    Hasil Cek Fakta

    Video asli tersebut diunggah di Instagram pada 25 Mei 2024. Pengunggah juga mengklarifikasi atas viralnya video yang dinarasikan protes terhadap pembukaan Olimpiade Paris.

    Dalam unggahan instagramnya, pengunggah menjelaskan acara pada 25 Mei merupakan pawai untuk Yesus di Paris dan bukan menentang Olimpiade.

    Menurut polisi setempat, peristiwa bersejarah yang mana 25.000 lebih orang datang untuk memuja Yesus dan Injil diberitakan di Trocadéro atau Menara Eiffel dan kemudian ke jalan-jalan di Paris.

    Dilansir dari CBN, kegiatan di seluruh Paris pada tanggal 25 Mei itu, dilaporkan memecahkan rekor partisipasi "bersaksi di depan umum dan dalam persatuan" tentang iman mereka kepada Yesus Kristus.

    Koalisi kementerian menyelenggarakan acara yang berlangsung di Paris dan empat kota lainnya termasuk Lille, Nantes, Metz, dan Strasbourg itu.

    Dengan demikian, klaim video protes pembukaan Olimpiade Paris di Eiffel merupakan keliru.

    Klaim: Video protes pembukaan Olimpiade Paris di Eiffel

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-21533) Cek fakta, Pertalite dihapus mulai 17 Agustus

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan X menarasikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi yakni Pertalite akan dihapus mulai 17 Agustus 2024.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila,  Kanjuruhan berdarah. Rakyat dibunuhi.

    17 Agustus Hari Kemerdekaan, pertalite dihapus.

    Rezim Jokowi anti sejarah! Ini penghinaan pada bangsa Indonesia”

    Namun, benarkah Pertalite akan dihapus mulai 17 Agustus?

    Hasil Cek Fakta

    Sebelumnya, dilansir dari ANTARA, wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

    Luhut meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat BBM mulai 17 Agustus 2024, sehingga dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.

    Pernyataan itu disampaikan ketika membahas permasalahan penggunaan BBM yang berhubungan dengan defisit APBN 2024.

    Ia meyakini, dengan pengetatan penerima subsidi, pemerintah dapat menghemat APBN 2024. Namun, tidak ada narasi BBM subsidi akan dihapus.

    Disisi lain, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sejauh ini pemerintah belum membahas tentang kebijakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

    “Ndak, ndak, ndak. Belum ada pemikiran ke sana. Belum rapat juga,” kata Presiden ketika ditemui sebelum berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (16/07).

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan bahwa belum ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi pada 17 Agustus 2024.

    "Nggak ada batasan di 17 Agustus, masih belum (ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi) ini kok," kata Arifin di Jakarta, pekan lalu.

    Arifin mengatakan masih perlu mempertajam data dan kendaraan yang berhak menerima BBM bersubsidi, sehingga jika pembatasan diterapkan maka benar-benar tepat sasaran.

    Klaim: Pertalite dihapus mulai 17 Agustus

    Rating: Misinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

  • (GFD-2024-21532) [HOAKS] Praktik Pengobatan Ida Dayak di Palangkaraya, 5-9 Agustus 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim Ida Dayak akan melakukan praktik pengobatan alternatif di Gedung Jayang Tingang Hall, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 5 hingga 9 Agustus 2024.

    Akan tetapi, setelah ditelusuri informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Ida Dayak akan melakukan praktik pengobatan di Gedung Jayang Tingang Hall, Palangkaraya muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan poster yang menampilkan gambar Ida Dayak dan menyertakan nomor WhatsApp untuk pendaftaran.

    Narasinya bisa disimak di bawah ini:

    Hasil Cek Fakta

    Melalui unggahan di Instagram, Kepala Urusan Analisis dan Evaluasi Sub-bidang PID Bidang Humas Polda Kalteng, Ipda Shamsudin memastikan informasi tersebut adalah hoaks.

    Setelah ia melakukan konfirmasi ke Pemerintah Provinsi Kalteng, selaku pengelola Gedung Jayang Tingang, informasinya dipastikan keliru.

    Pelaksana Tugas Kepala Biro Umum Pemprov Kalteng, Siti Maabah Makiah menjelaskan, tidak ada surat masuk terkait peminjaman Aula Jayang Tingang untuk praktik pengobatan Ida Dayak. 

    "Itu tidak benar, Pak. Itu hoaks," kata Siti Maabah, saat dikonfirmasi Ipda Shamsudin. 

    Adapun hoaks soal praktik pengobatan Ida Dayak di beberapa kota sebelumnya juga telah beredar di media sosial dan mengarah pada penipuan.

    Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di artikel ini, ini, dan ini.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Ida Dayak akan melakukan praktik pengobatan di Gedung Jayang Tingang Hall, Palangkaraya adalah hoaks. 

    Pihak kepolisian dan Pemprov Kalteng memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

    Tidak ada surat masuk terkait peminjaman Aula Jayang Tingang untuk praktik pengobatan Ida Dayak.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21531) [KLARIFIKASI] Video Ikan Berkepala Gajah Diidentifikasi Hasil Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/07/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan video di media sosial menampilkan makhluk yang disebut sebagai ikan berkepala gajah.

    Dalam video yang beredar, tampak seseorang memegang ikan besar yang memiliki gading dan belalai menyerupai gajah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif, hasil kecerdasan buatan.

    Video ikan berkepala gajah disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    "Ikan berkepala gajah," tulis salah satu akun pada 18 Juli 2024.

    Video serupa juga ditemukan di akun Threads ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam video yang beredar menggunakan Hive Moderation.

    Hasil pengindentifikasian menunjukkan, video tersebut memiliki probabilitas 68,8 persen dibuat dengan AI.

    Sebagai informasi, terdapat spesies ikan yang dijuluki ikan belalai gajah atau elephantsnout fish. Nama latinnya Gnathonemus petersii.

    Dikutip dari Seriously Fish, ikan dari famili Mormyridae ini ditemukan hidup di Mali, Benin, Niger, Nigeria, Chad, Republik Afrika Tengah, Kamerun, Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, dan Zambia.

    Ukuran maksimal ikan ini hanya sepanjang 22,5 cm. Belalai pada ikan juga tidak benar-benar mirip seperti gajah.

    Moncongnya merupakan perpanjangan mulut yang difungsikan sebagai pertahanan diri dan mencari mangsa.

    Bentuknya berbeda dengan video ikan yang beredar di media sosial.

    Foto ikan belalai gajah dapat dilihat di situs Britannica ini.

    Kesimpulan

    Video ikan berkepala gajah merupakan konten manipulatif. Hive Moderation mengidentifikasi video memiliki probabilitas 68,8 persen dibuat dengan AI.

    Gnathonemus petersii atau ikan belalai gajah tidak memiliki ciri dan belalai seperti yang beredar dalam video.

    Rujukan