“Kok bisa LURUS gitu ya”.
-
“Pindah Ibukota Sama Sekali Tdk Meningkatkan Nilai Ekonomi Apapun bagi Negara dan Rakyat Indonesia.
Malah Secara Pertahanan Sangat Mudah Dijangkau China dgn Kapal Perang, Pesawat Tempur, bahkan Rudal China. Lurus dan Terbuka!
BAHAYA
Para Ahli Intelijen BICARALAH. Jgn Diam Saja…!”
(GFD-2019-3030) [SALAH] Pelintiran Premis “Garis Lurus Beijing – Kalimantan Timur”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/08/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Cocoklogi memanfaatkan sentimen rasis terhadap Tiongkok. Versi garis lurus ke kota-kota di negara lain bisa dibuat juga, tidak hanya ke Beijing.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2019-3029) [SALAH] Dandenpom Tangerang mengamankan mobil plat dinas yg dipake anggota banser yang mengaku anggota TNI yang akan apel ke pacar nya
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/08/2019
Berita
Beredar video mobil Toyota Innova berpelat TNI yang diamankan di ruas tol Tangerang oleh Dandenpom Tangerang. Dalam video tersebut, petugas mencurigai mobil tersebut sehingga sempat mengikutinya selama beberapa saat. Petugas kemudian menyalip mobil tersebut dan memberhentikannya untuk memeriksa sopir. Saat diperiksa, sopir tidak dapat menunjukkan surat-surat resmi seperti SIM dan STNK. Sopir juga mengaku bukan anggota TNI.
Di media sosial, video tersebut diunggah dengan narasi sebagai berikut;
“Dandenpom Tangerang, Letkol Cpm Indra Jaya, mengamankan mobil plat dinas yg dipake orang sipil.
Setelah dperiksa d kantor polisi militer ternyata pengendara tersebut adalah anggota banser yang akan apel ke pacar nya yang mengaku anggota TNI Sespri pejabat militer.”
Di media sosial, video tersebut diunggah dengan narasi sebagai berikut;
“Dandenpom Tangerang, Letkol Cpm Indra Jaya, mengamankan mobil plat dinas yg dipake orang sipil.
Setelah dperiksa d kantor polisi militer ternyata pengendara tersebut adalah anggota banser yang akan apel ke pacar nya yang mengaku anggota TNI Sespri pejabat militer.”
Hasil Cek Fakta
Gerakan Pemuda atau GP Ansor atau membantah video yang narasinya menyebut seorang anggota banser mengendarai mobil berplat TNI.
“Dengan viralnya video itu, mohon ini dapat disampaikan sebagai bentuk klarifikasi,” kata Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Banten, Khoerun Huda dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Agustus 2019.
Menurut Huda, Banser telah mengutus Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Tangerang, Hartono untuk mengklarifikasi isu itu ke Detasemen Polisi Militer Tangerang.
Huda mengatakan berdasarkan penuturan petugas di Denpom Tangerang, mereka memperoleh informasi bahwa peristiwa yang ada dalam video tersebut terjadi pada Maret 2019 di sekitar Blok M, Jakarta Selatan.
Di dalam mobil itu, kata dia, ada empat orang penumpang, terdiri dari satu orang petugas keamanan dan tiga kuli bangunan. Dia mengatakan menurut keterangan petugas di Denpom Tangerang, satpam yang mengemudikan mobil tersebut bukanlah anggota Banser.
“Hanya seorang satpam yang kebetulan bekerja dengan bos yang punya hubungan baik dengan seorang anggota TNI,” kata dia. Menurut Huda, hari ini Banser bakal kembali ke markas Denpom untuk mengklarifikasi ulang mengenai video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapendam Jaya Letkol (Czi) Zulhandrie S membenarkan kejadian tersebut.
“Kejadiannya benar,” kata Zulhandrie dalam keterangannya, Selasa (27/8).
Dalam keterangan video yang tersebar di media, disebutkan bahwa sopir mobil merupakan anggota Banser.
Informasi ini juga dibantah oleh Zulhandrie.
“Sopir mobil bukan anggota Banser,” ungkapnya.
Sopir mobil diketahui berinisial KDY, usia 35 tahun, dan berprofesi sebagai karyawan swasta.
“Dengan viralnya video itu, mohon ini dapat disampaikan sebagai bentuk klarifikasi,” kata Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Banten, Khoerun Huda dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Agustus 2019.
Menurut Huda, Banser telah mengutus Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Tangerang, Hartono untuk mengklarifikasi isu itu ke Detasemen Polisi Militer Tangerang.
Huda mengatakan berdasarkan penuturan petugas di Denpom Tangerang, mereka memperoleh informasi bahwa peristiwa yang ada dalam video tersebut terjadi pada Maret 2019 di sekitar Blok M, Jakarta Selatan.
Di dalam mobil itu, kata dia, ada empat orang penumpang, terdiri dari satu orang petugas keamanan dan tiga kuli bangunan. Dia mengatakan menurut keterangan petugas di Denpom Tangerang, satpam yang mengemudikan mobil tersebut bukanlah anggota Banser.
“Hanya seorang satpam yang kebetulan bekerja dengan bos yang punya hubungan baik dengan seorang anggota TNI,” kata dia. Menurut Huda, hari ini Banser bakal kembali ke markas Denpom untuk mengklarifikasi ulang mengenai video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapendam Jaya Letkol (Czi) Zulhandrie S membenarkan kejadian tersebut.
“Kejadiannya benar,” kata Zulhandrie dalam keterangannya, Selasa (27/8).
Dalam keterangan video yang tersebar di media, disebutkan bahwa sopir mobil merupakan anggota Banser.
Informasi ini juga dibantah oleh Zulhandrie.
“Sopir mobil bukan anggota Banser,” ungkapnya.
Sopir mobil diketahui berinisial KDY, usia 35 tahun, dan berprofesi sebagai karyawan swasta.
Rujukan
- https://nasional.tempo.co/read/1240655/gp-ansor-bantah-video-viral-banser-pakai-mobil-tni-apel-pacar/full&view=ok
- https://kumparan.com/@kumparannews/mobil-sipil-berpelat-tni-dihentikan-paksa-di-pinggir-tol-1rkGy8Lvw6a
- http://www.laduni.id/post/read/64588/klarifikasi-video-banser-yang-ngaku-sebagai-anggota-tni.html
(GFD-2019-3028) [SALAH] “Pemberitahuan Pemadaman Listrik Wilayah Pamulang, Ciputat”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/08/2019
Berita
“Waspada untuk daerah pamulang dan ciputat akan ada pemadaman listrik,” unggah akun Facebook Hendri Rizki (@hendri.rizki.585), Senin (26/8).
Hasil Cek Fakta
Menanggapi kabar ini, General Manager PT PLN Disjaya, Muhammad Ikhsan Asaad membantah pihaknya mengeluarkan surat tersebut. “Itu hoax,” kata Ikhsan lewat pesan pendek, Selasa (27/8).
Ikhsan juga mengimbau masyarakat agar tak termakan informasi yang tidak benar, termasuk pemadaman listrik bergilir. Jika menemui informasi serupa, ia meminta masyarakat menghubungi pusat pelayanan resmi PLN.
“Konfirmasi bisa menghubungi contact center 123,” tegas Ikhsan.
Ikhsan juga mengimbau masyarakat agar tak termakan informasi yang tidak benar, termasuk pemadaman listrik bergilir. Jika menemui informasi serupa, ia meminta masyarakat menghubungi pusat pelayanan resmi PLN.
“Konfirmasi bisa menghubungi contact center 123,” tegas Ikhsan.
Rujukan
(GFD-2019-3027) [SALAH] Dandenpom Tangerang mengamankan mobil plat dinas yg dipake anggota banser yang mengaku anggota TNI yang akan apel ke pacar nya
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/08/2019
Berita
Dandenpom Tangerang, Letkol Cpm Indra Jaya, mengamankan mobil plat dinas yg dipake orang sipil.
Setelah dperiksa d kantor polisi militer ternyata pengendara tersebut adalah anggota banser yang akan apel ke pacar nya yang mengaku anggota TNI Sespri pejabat militer.
Setelah dperiksa d kantor polisi militer ternyata pengendara tersebut adalah anggota banser yang akan apel ke pacar nya yang mengaku anggota TNI Sespri pejabat militer.
Hasil Cek Fakta
Gerakan Pemuda atau GP Ansor atau membantah video yang narasinya menyebut seorang anggota banser mengendarai mobil berplat TNI.
“Dengan viralnya video itu, mohon ini dapat disampaikan sebagai bentuk klarifikasi,” kata Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Banten, Khoerun Huda dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Agustus 2019.
Menurut Huda, Banser telah mengutus Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Tangerang, Hartono untuk mengklarifikasi isu itu ke Detasemen Polisi Militer Tangerang. Huda mengatakan berdasarkan penuturan petugas di Denpom Tangerang, mereka memperoleh informasi bahwa peristiwa yang ada dalam video tersebut terjadi pada Maret 2019 di sekitar Blok M, Jakarta Selatan.
Terdapat empat orang penumpang di dalam mobil, terdiri dari satu orang petugas keamanan dan tiga kuli bangunan. Dia mengatakan menurut keterangan petugas di Denpom Tangerang, satpam yang mengemudikan mobil tersebut bukanlah anggota Banser.
“Hanya seorang satpam yang kebetulan bekerja dengan bos yang punya hubungan baik dengan seorang anggota TNI,” kata dia. Menurut Huda, hari ini Banser bakal kembali ke markas Denpom untuk mengklarifikasi ulang mengenai video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapendam Jaya Letkol (Czi) Zulhandrie S membenarkan kejadian tersebut.
“Kejadiannya benar,” kata Zulhandrie dalam keterangannya, Selasa (27/8).
Dalam keterangan video yang tersebar di media, disebutkan bahwa sopir mobil merupakan anggota Banser.
Informasi ini juga dibantah oleh Zulhandrie.
“Sopir mobil bukan anggota Banser,” ungkapnya.
Sopir mobil diketahui berinisial KDY, usia 35 tahun, dan berprofesi sebagai karyawan swasta.
“Dengan viralnya video itu, mohon ini dapat disampaikan sebagai bentuk klarifikasi,” kata Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Banten, Khoerun Huda dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Agustus 2019.
Menurut Huda, Banser telah mengutus Kepala Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Tangerang, Hartono untuk mengklarifikasi isu itu ke Detasemen Polisi Militer Tangerang. Huda mengatakan berdasarkan penuturan petugas di Denpom Tangerang, mereka memperoleh informasi bahwa peristiwa yang ada dalam video tersebut terjadi pada Maret 2019 di sekitar Blok M, Jakarta Selatan.
Terdapat empat orang penumpang di dalam mobil, terdiri dari satu orang petugas keamanan dan tiga kuli bangunan. Dia mengatakan menurut keterangan petugas di Denpom Tangerang, satpam yang mengemudikan mobil tersebut bukanlah anggota Banser.
“Hanya seorang satpam yang kebetulan bekerja dengan bos yang punya hubungan baik dengan seorang anggota TNI,” kata dia. Menurut Huda, hari ini Banser bakal kembali ke markas Denpom untuk mengklarifikasi ulang mengenai video tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapendam Jaya Letkol (Czi) Zulhandrie S membenarkan kejadian tersebut.
“Kejadiannya benar,” kata Zulhandrie dalam keterangannya, Selasa (27/8).
Dalam keterangan video yang tersebar di media, disebutkan bahwa sopir mobil merupakan anggota Banser.
Informasi ini juga dibantah oleh Zulhandrie.
“Sopir mobil bukan anggota Banser,” ungkapnya.
Sopir mobil diketahui berinisial KDY, usia 35 tahun, dan berprofesi sebagai karyawan swasta.
Rujukan
Halaman: 5644/5927