(GFD-2021-7983) [SALAH] “Bocah ini Kumpulin Uang Receh Dari Kecil, Borong Iphone 12 Seharga 7 Jutaan dan Airpods Pro Seharga 500 Ribuan”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 10/12/2021
Berita
Akun Instagram Deepweb Indo (bit.ly/3rOGTh1) pada 7 Desember 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar artikel yang berjudul “VIRAL!! Bocah ini Kumpulin Uang Receh Dari Kecil, Borong Iphone 12 Seharga 7 Jutaan dan Airpods Pro Seharga 500 Ribuan dari @tokolelangofficial”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya artikel yang mengklaim adanya seorang anak yang mengumpulkan uang receh dari kecil untuk memborong iPhone dan AirPods Pro merupakan klaim yang salah.
Faktanya, bukan untuk memborong iPhone dan AirPods Pro. Anak di foto itu adalah Eka Duta P, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Secang, Magelang yang menabung uang recehan sejak SD untuk mendaftar ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) pada tahun 2017.
Foto yang sama, dimuat di artikel berita berjudul “Bocah Magelang ini Menabung Uang Recehan Sejak SD untuk Daftar MAN” yang terbit di situs detik.com pada Rabu, 21 Jun 2017.
Dilansir dari artikel ini, foto yang menjadi viral itu adalah peristiwa saat Duta itu sedang mendaftar sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Selasa (20/6/2017).
Saat mendaftar, Duta membawa uang receh senilai Rp 1 juta dari hasil menabung sejak dirinya masih di bangku Sekolah Dasar (SD). Dia memang sengaja menabung sejak dulu untuk bekal mendaftar sekolah karena tidak ingin merepotkan orangtua. Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Agung Dwi Lasmono, guru yang menerima pendaftaran Duta di MAN 1 Payaman, kepada detikcom, Rabu (21/6/2017).
Faktanya, bukan untuk memborong iPhone dan AirPods Pro. Anak di foto itu adalah Eka Duta P, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Secang, Magelang yang menabung uang recehan sejak SD untuk mendaftar ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) pada tahun 2017.
Foto yang sama, dimuat di artikel berita berjudul “Bocah Magelang ini Menabung Uang Recehan Sejak SD untuk Daftar MAN” yang terbit di situs detik.com pada Rabu, 21 Jun 2017.
Dilansir dari artikel ini, foto yang menjadi viral itu adalah peristiwa saat Duta itu sedang mendaftar sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Selasa (20/6/2017).
Saat mendaftar, Duta membawa uang receh senilai Rp 1 juta dari hasil menabung sejak dirinya masih di bangku Sekolah Dasar (SD). Dia memang sengaja menabung sejak dulu untuk bekal mendaftar sekolah karena tidak ingin merepotkan orangtua. Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Agung Dwi Lasmono, guru yang menerima pendaftaran Duta di MAN 1 Payaman, kepada detikcom, Rabu (21/6/2017).
Kesimpulan
BUKAN untuk memborong iPhone dan AirPods Pro. Anak di foto itu adalah Eka Duta P, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Secang, Magelang yang menabung uang recehan sejak SD untuk mendaftar ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) pada tahun 2017.
Rujukan
(GFD-2021-7982) [SALAH] Mandi Detox Menggunakan Campuran Garam Epsom, Baking Soda, Borax, dan Indian Healing Clay Mampu Mengeluarkan Kandungan Vaksin Covid yang Sebelumnya Telah Disuntikkan Kepada Seseorang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/12/2021
Berita
Beberapa waktu lalu akun Facebook bernama Tammy Kelley membagikan sebuah informasi terkait dengan ramuan mandi detox menggunakan garam Epsom, baking soda, borax, dan Indian healing clay Ver Menos yang diklaim mampu menghilangkan kandungan vaksin covid yang telah disuntikkan kepada seseorang karena kombinasi bahan-bahan tersebut dianggap mampu untuk membunuh bakteri, virus, fungus, parasit, radiasi X-ray, logam berat, racun pada makanan, dll. Sehingga akun Facebook Tammy Kelley merekomendasikan mandi detox kepada seseorang yang merasa terpaksa untuk menerima vaksin Covid
Hasil Cek Fakta
Namun melansir dari katadata.co.id, Direktur Medis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Sistem Kesehatan Universitas Kansas, Dana Hawkinson, menyatakan bahwa penggunaan boraks untuk mandi berpotensi menyebabkan kaustik dan berbahaya. Tidak hanya itu, Laporan dari Institut Kesehatan Nasional (NIH) Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa boraks dapat mengiritasi kulit, menyebabkan kerusakan pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru jika terhirup, serta dapat pula menyebabkan mual, muntah, dan diare jika tertelan. Bahkan boraks juga dapat merusak organ reproduksi hingga gagal hati jika seseorang terlalu banyak terpapar zat tersebut.
Selain itu, melansir dari www.factcheck.org, bahan-bahan yang digunakan untuk mandi detoks seperti boraks, garam Epsom, dll berfungsi sebagai larutan hipertonik, hal tersebut menyebabkan air tubuh tertarik keluar ketika tubuh seseorang mencoba untuk mengencerkan larutan garam pekat yang direndam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang tertarik keluar itu ialah air yang terkandung dalam tubuh manusia bukan molekul besar seperti kandungan vaksin, karena molekul besar tersebut tidak bisa melewati penghalang jaringan pada tubuh manusia.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait mandi detox menggunakan campuran garam Epsom, baking soda, borax, dan indian healing clay mampu mengeluarkan kandungan vaksin Covid yang sebelumnya telah disuntikkan kepada seseorang ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Selain itu, melansir dari www.factcheck.org, bahan-bahan yang digunakan untuk mandi detoks seperti boraks, garam Epsom, dll berfungsi sebagai larutan hipertonik, hal tersebut menyebabkan air tubuh tertarik keluar ketika tubuh seseorang mencoba untuk mengencerkan larutan garam pekat yang direndam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang tertarik keluar itu ialah air yang terkandung dalam tubuh manusia bukan molekul besar seperti kandungan vaksin, karena molekul besar tersebut tidak bisa melewati penghalang jaringan pada tubuh manusia.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait mandi detox menggunakan campuran garam Epsom, baking soda, borax, dan indian healing clay mampu mengeluarkan kandungan vaksin Covid yang sebelumnya telah disuntikkan kepada seseorang ialah informasi salah dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya, Direktur Medis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk Sistem Kesehatan Universitas Kansas, Dana Hawkinson, menyatakan bahwa penggunaan boraks untuk mandi berpotensi menyebabkan kaustik dan berbahaya.
Rujukan
(GFD-2021-7981) [SALAH] Video “Gunung Semeru Meletus”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 10/12/2021
Berita
Beredar video pada akun TikTok @hamamsinggih yang menampilkan video letusan gunung Semeru dan sudah dibagikan sebanyak 58 ribu kali.
NARASI: “Gunung Semeru Meletus”.
NARASI: “Gunung Semeru Meletus”.
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video yang di bagian akhir menampilkan video aliran Lava dari Gunung Kilauea yang meletus pada tahun 2017 lalu dengan narasi yang TIDAK sesuai dengan fakta, sehingga menimbulkan kesimpulan yang SALAH
Salah satu video yang mendokumentasikan peristiwa yang sama, video oleh Big Island Video News yang dipublikasikan pada tahun 2017 lalu
Salah satu video yang mendokumentasikan peristiwa yang sama, video oleh Big Island Video News yang dipublikasikan pada tahun 2017 lalu
Kesimpulan
BUKAN video letusan Gunung Semeru. FAKTANYA, video yang disebarkan di bagian akhir menampilkan video aliran Lava dari Gunung Kilauea yang meletus pada tahun 2017 lalu.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate),
- https://bit.ly/3wHx0lO /
- https://archive.md/nb52W (arsip cadangan dengan bahasa asli, English). [2] youtube.com: “Lava Fire Hose Described By Volcano Scientist (Jan. 30, 2017)”,
- https://bit.ly/3dyg2NV /
- https://bit.ly/3oDnOw7 &
- https://archive.md/feEdr (arsip cadangan). [3] google.com – video: “kilauea lava pour 2017”,
- https://bit.ly/3oFubiM /
- https://bit.ly/3lRFJO1 (arsip cadangan). [4] google.com: “kilauea eruption 2017”,
- https://bit.ly/3y6Eqj6 /
- https://bit.ly/3DGoXqW (arsip cadangan).
(GFD-2021-7980) [SALAH] “proyek cebong terkini SIRKUIT MANDALIKA gk masuk berita tv”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 10/12/2021
Berita
Akun Tiktok @Jakiman mengunggah video yang memperlihatkan keadaan Sirkuit Mandalika tergenang air hujan. Dalam video tersebut terdapat narasi yang mengklaim bahwa proyek Sirkuit Mandalika tidak disiarkan oleh televisi.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, ada media televisi yang memberitakan terkait Sirkuit Mandalika. Pertama adalah CNN Indonesia, pada video di kanal Youtube CNN Indonesia terdapat video dengan judul “Antusias Pembalap WSBK dengan Sirkuit Mandalika” pada 19 November 2021.
Kedua, Metro TV yang memberitakan penundaan start balapan pertama WSBK yang diakibatkan hujan deras disertai angin kencang. Hujan tersebut juga mengakibatkan air sempat menggenang di sirkuit dan pit lane. Pemberitaan tersebut didapatkan pada kanal Youtube metrotvnews pada video yang berjudul “Hujan Badai di Mandalika, Race 1 WSBK Ditunda” 20 November 2021.
Pada kanal Youtube tvOneNews juga ditemukan video yang berjudul “Diterpa Hujan Deras, Race Pertama di Sirkuit Mandalika Ditunda Sementara | Kabar Petang tvOne” 20 November 2021. Video tersebut memberitakan penundaan race pertama Sirkuit Mandalika karena hujan deras.
Dengan demikian klaim pada video Tiktok yang diunggah @Jakiman tidak benar. Media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kedua, Metro TV yang memberitakan penundaan start balapan pertama WSBK yang diakibatkan hujan deras disertai angin kencang. Hujan tersebut juga mengakibatkan air sempat menggenang di sirkuit dan pit lane. Pemberitaan tersebut didapatkan pada kanal Youtube metrotvnews pada video yang berjudul “Hujan Badai di Mandalika, Race 1 WSBK Ditunda” 20 November 2021.
Pada kanal Youtube tvOneNews juga ditemukan video yang berjudul “Diterpa Hujan Deras, Race Pertama di Sirkuit Mandalika Ditunda Sementara | Kabar Petang tvOne” 20 November 2021. Video tersebut memberitakan penundaan race pertama Sirkuit Mandalika karena hujan deras.
Dengan demikian klaim pada video Tiktok yang diunggah @Jakiman tidak benar. Media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV sehingga masuk dalam kategori konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV.
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, media televisi yang turut memberitakan tentang Sirkuit Mandalika adalah CNN Indonesia, TvOne, MetroTV.
Rujukan
Halaman: 5644/7056



