“AHOK Sang Saka Merah Putih
Patung Ahok di museum lilin Madame Tussauds Hongkong, sebagai salah satu gubernur terbaik dunia. Gubernur pertama yang dibuatkan patungnya di sana.
Bangsa Indonesia bangga punya Ahok (y)”
(GFD-2019-1091) [SALAH] “Patung Ahok di museum lilin Madame Tussauds Hongkong”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/01/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Daur ulang disinformasi yang pernah beredar di 2017 lalu. Foto yang digunakan oleh post sumber adalah foto “Action Figure”, bukan patung lilin. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2019-1090) [SALAH] “setelah mau pilihan pilres buru buru adakan sidak”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/01/2019
Berita
“Sidak Terhadap TKA dari Cina
Selama ini dibilang hoax, setelah mau pilihan pilres, eeh buru buru adakan sidak terhadap TKA dari Cina, eeh ternyata apa yg disampaikan publik dan selalu dibilang hoax, terbuktikan, ayo msh dibilang hoax..”
Selama ini dibilang hoax, setelah mau pilihan pilres, eeh buru buru adakan sidak terhadap TKA dari Cina, eeh ternyata apa yg disampaikan publik dan selalu dibilang hoax, terbuktikan, ayo msh dibilang hoax..”
Hasil Cek Fakta
Video yang digunakan oleh post SUMBER adalah dokumentasi peristiwa di tahun 2015, bukan “buru buru sidak” seperti yang diklaim di narasi. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2019-1089) [DISINFORMASI] Artikel Sangat Berharga: Pengakuan Jujur Jusuf Kalla, Perjuangan Moral Jokowi
Sumber: Media Sosial FacebookTanggal publish: 23/01/2019
Berita
*ARTIKEL SANGAT BERHARGA*
Pengakuan jujur Jusuf Kalla terhadap keberhasilan Joko Widodo dalam mengelolah negara, sehingga Indonesia perlahan lolos dari beban utang peninggalan era Soeharto dan masa SBY, yang telah membuat Indonesia harus menanggung utang hingga Rp. 6000 triliun dengan dalih 'subsidi,' yang hanya memperkaya dirinya sendiri dan konco-konconya; silahkan membaca tulisan berikut sampai selesai, agar kita paham mengapa kini Indonesia perlahan menjadi negara hebat di Asia dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama di era Joko Widodo.
"PERJUANGAN MORAL JOKOWI bagi INDONESIA"
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dalam sambutannya di acara "Simposium Ekonomi" di MPR RI, Senayan, mengatakan bahwa ada 2 kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah era Soeharto dan SBY, sehingga menghabiskan anggaran Rp. 6000 triliun.
Kebijakan itu menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia dari negara-negara tetangga. Satu kebijakan era Soeharto dan satu lagi era SBY.
Selama 32 tahun Soeharto berkuasa, tidak ada riak yang berarti untuk menghentikannya. Saat Soeharto jatuh, tatkala fundamental ekonomi yang disimpan rapat bertahun-tahun terbuka lebar oleh aksi George Soros terkuak.
Nyatanya berpuluh tahun kita menyimpan data busuk dan kebohongan. Tidak ada kekuatan ekonomi secara nyata. Tidak ada. Soeharto tidak punya rencana hebat untuk membuat Indonesia hebat dalam sektor ekonomi, kecuali hanya menggali lubang sedalam-dalamnya melalui hutang tanpa rencana ril untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik.
Dari jumlah hutang yang digali Soeharto hanya 30% yang digunakan untuk membangun Indonesia. Selebihnya habis dikorup oleh mereka yang menopangnya menjadi penguasa selama 32 tahun.
Akibat kebijakan yang diambilnya sebelum jatuh adalah menanda tangani LoI dengan IMF sebagai blank cheque yang harus diselesaikan oleh rezim setelahnya. Beban masalah yang ditinggalkan Soeharto kalau dikurskan sekarang dan ditambah dengan bunga obligasi rekap mencapai Rp. 3000 triliun.
Era Habibie, Gus Dur, dan Megawati merupakan era tersulit bagi kita untuk berdamai dengan kenyataan. Indonesia dinyatakan sebagai negara insolvent. Semua financial resource tertutup. Pemasukan lebih kecil dari pada pengeluaran. Kehidupan politik tidak jelas.
Enam tahun proses transisi dari legislasi era Soeharto ke era reformasi seakan waktu terpanjang dalam sejarah. Selama itu tidak ada pembangunan real. Negara stuck.
Namun, akhirnya Indonesia bisa keluar dari proses transisi itu dengan terpilihnya SBY sebagai presiden secara demokrasi langsung. Harapan dipagut dan masa depan disongsong dengan ceria.
Tapi apa yang terjadi? Selama 10 tahun SBY berkuasa, untuk mempertahankan kekuasaannya dia membakar uang sebesar Rp. 3000 triliun untuk subsidi.
Periode 2004 hingga 2014, subsidi energi rata-rata memiliki porsi sebesar 21% dari APBN dan mengalami porsi terbesar pada tahun 2008 yang mencapai 28%.
Di dalam subsidi energi, alokasi subsidi BBM adalah yang terbesar dengan mencaplok 80% dari seluruh subsidi energi. Dan menciptakan mega skandal dengan korupsi tak terbilang jumlahnya.
Andaikan uang sebanyak itu SBY gunakan untuk membangun jalan tol, maka kita sudah punya jalan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa, juga kereta cepat Jakarta-Surabaya dan puluhan kawasan industri berskala internasional, puluhan bendung dan irigasi untuk ketahanan pangan, bahkan setiap kota besar sudah punya MRT.
SBY hanya bekerja membuat rencana dan membuang uang untuk ongkos politik, agar kekuasaanya stabil selama dua periode.
Era Soeharto kita abaikan, karena salah memilih pemimpin dan takdir kita berhasil mengubah tatanan politik yang diktator menjadi demokrasi.
Tetapi setelah demokrasi, kita justru melahirkan gerombolan maling yang menjarah lebih dahsyat dari 32 tahun Soeharto berkuasa.
Selama itu tidak ada gerakan agama yang hebat yang hendak menggulingkan Soeharto atau SBY. Tidak ada demo berjilid-jilid hendak menjatuhkannya.
Mengapa? Karena para tokoh agama maupun politik mendapat berkah uang dan konsesi bisnis dari politik lendir tebar uang oleh penguasa.
Era Jokowi, seorang yang bukan elite politik di tubuh partai, bukan jenderal berkaliber nasional, bukan konglomerat kaya dari bisnis rente, bukan pula tokoh budayawan atau agama yang selebritis.
Dia muncul ke panggung politik karena kehendak TUHAN. Tak ada satu pun kekuatan yang mampu menghentikannya, karena Tuhan telah mengirim wakil wakil NYA mengawal Jokowi sehingga si tukang kayu krempeng itu masuk ke Istana Negara dengan selamat tanpa rintangan apapun juga. Inilah takdir dan nasib Bangsa Indonesia yang memang harus berubah dan menjadi baik dan kuat atas kehendak TUHAN serta KuasaNya.
Ketika Jokowi berkuasa, *subsidi tipuan seolah memanjakan rakyat dihentikan* Anggaran direformasi secara fundamental dari berorientasi konsumsi ke produksi. Efisiensi anggaran dilakukan dengan sangat ketat.
Walau pun diawali dengan fundamental ekonomi yang retak karena current account defisit, Jokowi tetap melaju dengan agenda besarnya. Menciptakan kemandirian, bukan hanya lewat restruktur APBN dan hutang, tetapi juga revolusi mental dengan menghapus semua bisnis rente yang melahirkan mafia di semua lini.
Negeri para gangster tersingkir dan menghimpun rakyat dan kader partai positip serta pejabat pejabat bermoral yang mau bekerja keras sehingga dapat mengubah negeri ini jadi para pekerja keras. *Status quo didobraknya, menghentakan tatanan politik yang terbiasa hidup manja berfoya foya dan menipu rakyat*
Apa hasilnya? Hanya dua tahun berkuasa, semua rating internasional berkaitan dengan indeks korupsi, pembangunan, dan ekonomi jadi membaik. Sekarang Indonesia termasuk negara peringkat 3 terbaik ekonomi di antara anggota G-20.
Saya membayangkan setiap langkah Jokowi tidaklah mudah dan penuh resiko. Karena semua elite politik yang kini ada adalah bagian dari kekuasaan Orde Baru yang pernah kong kali kong dan merampok kekayaan Negara hingga Indonesia dan rakyatnya menjadi sengsara dan meninggalkan beban hutang dan kerugian sebesar Rp. 3000 triliun dan juga bagian dari kekuasaan era SBY yang membakar uang negara sebesar Rp. 3000 triliun demi melanggengkan kekuasanya.
Semua mereka ingin, agar si tukang kayu ini dihentikan. Karena Jokowi bukan hanya menghancurkan kekuasaan mereka sebagai ladang bisnis mendatangkan harta mereka, tetapi juga menjadikan rakyat cerdas berpolitik dan mempermalukan elite politik di mana banyaknya elite politik terancam masuk bui karena aksi OTT KPK. Pesta usai.
Dulu, Ahok dijadikan pintu gerbang untuk menjatuhkan Jokowi dengan alasan menistakan agama. Dan dari keadaan ini, Jokowi berhasil keluar dengan selamat.
Kini, PERPPU Pembubaran Ormas Radikal dijadikan alasan untuk menjatuhkannya, karena dibilang anti demokrasi dan anti Islam.
Padahal, tidak ada dalam PERPPU itu yang menyebut Islam atau ormas tertentu. Namun, oleh para gangster mafia menciptakan semua kegaduhan ini, agar pesta kekuasaan kembali marak. Karena itu, emosi agama kembali dibenturkan.
Andaikan PERPPU itu ditolak DPR, maka ketahuilah kita bahwa agenda menjatuhkan Jokowi memang datang dari segala penjuru mata angin.
Apakah Jokowi akan jatuh? *Jawabannya TIDAK* karena Jokowi adalah panggilan TUHAN untuk menyelamatkan Indonesia ,bangsa dan rakyatnya dari segala kesusahan dan kesulitan dan Tuhan telah mengirim wakil Rakyatnya yaitu Bapak Jokowidodo yang berhak dan pantas berkuasa sebagai pemimpin dan penyelamat bangsa dan rakyat Indonesia.
Saya Yusup Kalla sudah tua, namun dengan segenap tenaga saya yang masih ada saya tetap memberikan kontribusi positip pada Jokowidodo dalam membangun Negara Indonesia jadi bangsa besar kuat bermatabat rakyat jadi makmur dan sejahtera.
Memang pada saat usia saya yang sudah lebih dari 50 tahun. Saya tak berdaya, dan tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan sepak terjang pada era Soeharto dan penikmat subsidi BBM era SBY, yang membakar uang ribuan triliun.
*Apa yang saya lakukan sekarang adalah berusaha setiap hari berbuat kebaikan, agar negara ini lebih baik. Melalui tulisan, lewat interaksi dengan teman-teman politisi dan aktivis, say
Pengakuan jujur Jusuf Kalla terhadap keberhasilan Joko Widodo dalam mengelolah negara, sehingga Indonesia perlahan lolos dari beban utang peninggalan era Soeharto dan masa SBY, yang telah membuat Indonesia harus menanggung utang hingga Rp. 6000 triliun dengan dalih 'subsidi,' yang hanya memperkaya dirinya sendiri dan konco-konconya; silahkan membaca tulisan berikut sampai selesai, agar kita paham mengapa kini Indonesia perlahan menjadi negara hebat di Asia dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama di era Joko Widodo.
"PERJUANGAN MORAL JOKOWI bagi INDONESIA"
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dalam sambutannya di acara "Simposium Ekonomi" di MPR RI, Senayan, mengatakan bahwa ada 2 kebijakan keliru yang dilakukan pemerintah era Soeharto dan SBY, sehingga menghabiskan anggaran Rp. 6000 triliun.
Kebijakan itu menjadi salah satu penyebab ketertinggalan Indonesia dari negara-negara tetangga. Satu kebijakan era Soeharto dan satu lagi era SBY.
Selama 32 tahun Soeharto berkuasa, tidak ada riak yang berarti untuk menghentikannya. Saat Soeharto jatuh, tatkala fundamental ekonomi yang disimpan rapat bertahun-tahun terbuka lebar oleh aksi George Soros terkuak.
Nyatanya berpuluh tahun kita menyimpan data busuk dan kebohongan. Tidak ada kekuatan ekonomi secara nyata. Tidak ada. Soeharto tidak punya rencana hebat untuk membuat Indonesia hebat dalam sektor ekonomi, kecuali hanya menggali lubang sedalam-dalamnya melalui hutang tanpa rencana ril untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik.
Dari jumlah hutang yang digali Soeharto hanya 30% yang digunakan untuk membangun Indonesia. Selebihnya habis dikorup oleh mereka yang menopangnya menjadi penguasa selama 32 tahun.
Akibat kebijakan yang diambilnya sebelum jatuh adalah menanda tangani LoI dengan IMF sebagai blank cheque yang harus diselesaikan oleh rezim setelahnya. Beban masalah yang ditinggalkan Soeharto kalau dikurskan sekarang dan ditambah dengan bunga obligasi rekap mencapai Rp. 3000 triliun.
Era Habibie, Gus Dur, dan Megawati merupakan era tersulit bagi kita untuk berdamai dengan kenyataan. Indonesia dinyatakan sebagai negara insolvent. Semua financial resource tertutup. Pemasukan lebih kecil dari pada pengeluaran. Kehidupan politik tidak jelas.
Enam tahun proses transisi dari legislasi era Soeharto ke era reformasi seakan waktu terpanjang dalam sejarah. Selama itu tidak ada pembangunan real. Negara stuck.
Namun, akhirnya Indonesia bisa keluar dari proses transisi itu dengan terpilihnya SBY sebagai presiden secara demokrasi langsung. Harapan dipagut dan masa depan disongsong dengan ceria.
Tapi apa yang terjadi? Selama 10 tahun SBY berkuasa, untuk mempertahankan kekuasaannya dia membakar uang sebesar Rp. 3000 triliun untuk subsidi.
Periode 2004 hingga 2014, subsidi energi rata-rata memiliki porsi sebesar 21% dari APBN dan mengalami porsi terbesar pada tahun 2008 yang mencapai 28%.
Di dalam subsidi energi, alokasi subsidi BBM adalah yang terbesar dengan mencaplok 80% dari seluruh subsidi energi. Dan menciptakan mega skandal dengan korupsi tak terbilang jumlahnya.
Andaikan uang sebanyak itu SBY gunakan untuk membangun jalan tol, maka kita sudah punya jalan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa, juga kereta cepat Jakarta-Surabaya dan puluhan kawasan industri berskala internasional, puluhan bendung dan irigasi untuk ketahanan pangan, bahkan setiap kota besar sudah punya MRT.
SBY hanya bekerja membuat rencana dan membuang uang untuk ongkos politik, agar kekuasaanya stabil selama dua periode.
Era Soeharto kita abaikan, karena salah memilih pemimpin dan takdir kita berhasil mengubah tatanan politik yang diktator menjadi demokrasi.
Tetapi setelah demokrasi, kita justru melahirkan gerombolan maling yang menjarah lebih dahsyat dari 32 tahun Soeharto berkuasa.
Selama itu tidak ada gerakan agama yang hebat yang hendak menggulingkan Soeharto atau SBY. Tidak ada demo berjilid-jilid hendak menjatuhkannya.
Mengapa? Karena para tokoh agama maupun politik mendapat berkah uang dan konsesi bisnis dari politik lendir tebar uang oleh penguasa.
Era Jokowi, seorang yang bukan elite politik di tubuh partai, bukan jenderal berkaliber nasional, bukan konglomerat kaya dari bisnis rente, bukan pula tokoh budayawan atau agama yang selebritis.
Dia muncul ke panggung politik karena kehendak TUHAN. Tak ada satu pun kekuatan yang mampu menghentikannya, karena Tuhan telah mengirim wakil wakil NYA mengawal Jokowi sehingga si tukang kayu krempeng itu masuk ke Istana Negara dengan selamat tanpa rintangan apapun juga. Inilah takdir dan nasib Bangsa Indonesia yang memang harus berubah dan menjadi baik dan kuat atas kehendak TUHAN serta KuasaNya.
Ketika Jokowi berkuasa, *subsidi tipuan seolah memanjakan rakyat dihentikan* Anggaran direformasi secara fundamental dari berorientasi konsumsi ke produksi. Efisiensi anggaran dilakukan dengan sangat ketat.
Walau pun diawali dengan fundamental ekonomi yang retak karena current account defisit, Jokowi tetap melaju dengan agenda besarnya. Menciptakan kemandirian, bukan hanya lewat restruktur APBN dan hutang, tetapi juga revolusi mental dengan menghapus semua bisnis rente yang melahirkan mafia di semua lini.
Negeri para gangster tersingkir dan menghimpun rakyat dan kader partai positip serta pejabat pejabat bermoral yang mau bekerja keras sehingga dapat mengubah negeri ini jadi para pekerja keras. *Status quo didobraknya, menghentakan tatanan politik yang terbiasa hidup manja berfoya foya dan menipu rakyat*
Apa hasilnya? Hanya dua tahun berkuasa, semua rating internasional berkaitan dengan indeks korupsi, pembangunan, dan ekonomi jadi membaik. Sekarang Indonesia termasuk negara peringkat 3 terbaik ekonomi di antara anggota G-20.
Saya membayangkan setiap langkah Jokowi tidaklah mudah dan penuh resiko. Karena semua elite politik yang kini ada adalah bagian dari kekuasaan Orde Baru yang pernah kong kali kong dan merampok kekayaan Negara hingga Indonesia dan rakyatnya menjadi sengsara dan meninggalkan beban hutang dan kerugian sebesar Rp. 3000 triliun dan juga bagian dari kekuasaan era SBY yang membakar uang negara sebesar Rp. 3000 triliun demi melanggengkan kekuasanya.
Semua mereka ingin, agar si tukang kayu ini dihentikan. Karena Jokowi bukan hanya menghancurkan kekuasaan mereka sebagai ladang bisnis mendatangkan harta mereka, tetapi juga menjadikan rakyat cerdas berpolitik dan mempermalukan elite politik di mana banyaknya elite politik terancam masuk bui karena aksi OTT KPK. Pesta usai.
Dulu, Ahok dijadikan pintu gerbang untuk menjatuhkan Jokowi dengan alasan menistakan agama. Dan dari keadaan ini, Jokowi berhasil keluar dengan selamat.
Kini, PERPPU Pembubaran Ormas Radikal dijadikan alasan untuk menjatuhkannya, karena dibilang anti demokrasi dan anti Islam.
Padahal, tidak ada dalam PERPPU itu yang menyebut Islam atau ormas tertentu. Namun, oleh para gangster mafia menciptakan semua kegaduhan ini, agar pesta kekuasaan kembali marak. Karena itu, emosi agama kembali dibenturkan.
Andaikan PERPPU itu ditolak DPR, maka ketahuilah kita bahwa agenda menjatuhkan Jokowi memang datang dari segala penjuru mata angin.
Apakah Jokowi akan jatuh? *Jawabannya TIDAK* karena Jokowi adalah panggilan TUHAN untuk menyelamatkan Indonesia ,bangsa dan rakyatnya dari segala kesusahan dan kesulitan dan Tuhan telah mengirim wakil Rakyatnya yaitu Bapak Jokowidodo yang berhak dan pantas berkuasa sebagai pemimpin dan penyelamat bangsa dan rakyat Indonesia.
Saya Yusup Kalla sudah tua, namun dengan segenap tenaga saya yang masih ada saya tetap memberikan kontribusi positip pada Jokowidodo dalam membangun Negara Indonesia jadi bangsa besar kuat bermatabat rakyat jadi makmur dan sejahtera.
Memang pada saat usia saya yang sudah lebih dari 50 tahun. Saya tak berdaya, dan tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan sepak terjang pada era Soeharto dan penikmat subsidi BBM era SBY, yang membakar uang ribuan triliun.
*Apa yang saya lakukan sekarang adalah berusaha setiap hari berbuat kebaikan, agar negara ini lebih baik. Melalui tulisan, lewat interaksi dengan teman-teman politisi dan aktivis, say
Hasil Cek Fakta
Artikel yang tersebar tersebut sudah pernah di-debunk MAFINDO pada tanggal 31 Desember 2017. Tulisan tersebut bukanlah tulisan atau pun pernyataan dari Jusuf Kalla. Artikel tersebut termasuk ke dalam hoaks berulang, karena sudah pernah muncul di tahun 2017.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/823004571365413/
- https://turnbackhoax.id/2017/12/31/disinformasi-dari-jusuf-kalla-perjuangan-moral-jokowi/
- https://news.detik.com/berita/d-3791895/istana-wapres-bantah-tulisan-jk-yang-beredar-di-medsos
- http://www.wapresri.go.id/sambutan-wakil-presiden-republik-indonesia-m-jusuf-kalla-pada-peresmian-pembukaan-simposium-nasional-dengan-tema-perekonomian-nasional-dan-kesejahteraan-sosial-berdasarkan-undang-undang-dasa/
(GFD-2019-1088) [SALAH] Bayar Kuliah Pakai OVO Dapat Cash Back 60 Persen
Sumber: twitter.comTanggal publish: 22/01/2019
Berita
Di media sosial Twitter beredar informasi mengenai pembayaran uang kuliah dapat dilakukan melalui salah satu platform pembayaran, yaitu OVO.
Informasi tersebut berbentuk sebuah pamflet yang menyebutkan ada cashback sebesar 60 persen untuk pembayaran kuliah.
Di bagian bawah pamflet tersebut terdapat logo enam universitas negeri, yaitu Universitas Gadjah Mada ( UGM), Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Airlangga .
Informasi tersebut berbentuk sebuah pamflet yang menyebutkan ada cashback sebesar 60 persen untuk pembayaran kuliah.
Di bagian bawah pamflet tersebut terdapat logo enam universitas negeri, yaitu Universitas Gadjah Mada ( UGM), Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Airlangga .
Hasil Cek Fakta
Mengetahui hal tersebut, Unair sebagai salah satu instansi yang namanya ikut tercatut mengambil langkah tegas yang mengatakan bahwa hal tersebut adalah hoaks atau berita bohong.
“Tidak ada kebijakan cashback uang kuliah di Unair, pembayaran juga tidak dilakukan melalui aplikasi Elektronik Payment. Kami secara tegas mengatakan ini hoax dan membuat iklan tandingan sebagai bentuk perlawanan terhadap berita hoaks,” ujar Suko Widodo, Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Selasa (22/1/2019).
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani juga menegaskan informasi tersebut hoaks.
“Iya. (Informasi itu) jelas hoaks,” kata Iva saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2019). Iva menyampaikan, seluruh aturan uang kuliah di UGM diinformasikan melalui laman resmi UGM, www.ugm.ac.id. Bagi mahasiswa baru, lanjut Iva, uang kuliah tunggal akan keluar setelah mahasiswa diterima dan melakukan verifikasi data.
“Tidak ada kebijakan cashback uang kuliah di Unair, pembayaran juga tidak dilakukan melalui aplikasi Elektronik Payment. Kami secara tegas mengatakan ini hoax dan membuat iklan tandingan sebagai bentuk perlawanan terhadap berita hoaks,” ujar Suko Widodo, Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Selasa (22/1/2019).
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Ariani juga menegaskan informasi tersebut hoaks.
“Iya. (Informasi itu) jelas hoaks,” kata Iva saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/1/2019). Iva menyampaikan, seluruh aturan uang kuliah di UGM diinformasikan melalui laman resmi UGM, www.ugm.ac.id. Bagi mahasiswa baru, lanjut Iva, uang kuliah tunggal akan keluar setelah mahasiswa diterima dan melakukan verifikasi data.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/01/23/salah-bayar-kuliah-pakai-ovo-dapat-cash-back-60-persen/
- https://www.suara.com/news/2019/01/22/150042/cek-fakta-bayar-kuliah-pakai-ovo-dapat-cash-back-60-persen-hoaks
- https://edukasi.kompas.com/read/2019/01/22/11372381/ugm-bantah-ada-program-bayar-kuliah-cashback-60-persen-pakai-ovo.
Halaman: 5614/5760