• (GFD-2020-4948) [SALAH] “Ganjil Genap di Jakarta ditiadakan mulai Senin, 7 September 2020”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/09/2020

    Berita

    Akun Agus Manulife (fb.com/agus.rahardja.50) mengunggah sebuah gambar pada Minggu, 6 September 2020 dengan narasi “Akhirnya……”.

    Di gambar yang ia unggah, menampilkan cuplikan video berita dari tvOne, program BREAKING NEWS dengan lower third berjudul “Ganjil Genap Ditiadakan Mulai Senin”.

    Hasil Cek Fakta

    berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa sistem Ganjil Genap di Jakarta ditiadakan mulai Senin, 7 September 2020 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, gambar yang diunggah adalah cuplikan berita di tvOne pada 15 Maret 2020. Mulai 3 Agustus 2020, sistem ganjil genap diberlakukan kembali di 25 ruas jalan wilayah DKI Jakarta. Diterapkan setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00 10.00 WIB pada pagi hari dan pukul 16.00 21 .00 WIB pada malam hari.

    Video berita tersebut, diunggah salah satunya di akun Twitter tvOneNews (twitter.com/tvOneNews) pada 15 Maret 2020.

    “Anies Baswedan menyatakan stok kebutuhan pangan di Jakarta cukup baik dan bisa bertahan selama 2 bulan. Dan ganjil genap untuk sementara ditiadakan. Dapatkan berita lain di tvOne connect #tvOneNews #AnisipasiVirusCorona #Covid19” tulis akun tvOneNews.

    Sementara itu, dilansir dari Bisnis.com, Pemerintah DKI Jakarta resmi menerapkan kembali kebijakan sistem ganjil genap kendaraan bermotor mulai Senin,3 Agustus 2020. Kebijakan ini guna menekan pergerakan orang mengurangi potensi penularan Covid-19. Pengumuman tersebut diunggah di akun Instagram Pemprov DKI Jakarta (instagram.com/dkijakarta), Minggu, 2 Agustus 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan sistem tersebut di 25 ruas jalan.

    Selain itu, dikutip dari artikel berjudul “Pemprov DKI Tetap Lanjutkan Ganjil Genap yang Disorot Satgas Nasional” yang dimuat di detik.com, menjelaskan bahwa sistem ganjil genap tetap berlaku pada Senin, 7 September 2020.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap melanjutkan kebijakan ganjil genap di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Keputusan ini diambil dari hasil evaluasi Pemprov DKI yang dilakukan setiap hari.

    “Evaluasi ganjil genap terus kami lakukan, tapi saya sudah sebutkan setiap hari kami evaluasi yang dilaporkan secara mingguan kepada Pak Gubernur selaku Ketua Gugus Tugas Provinsi, yang kemudian dari hasil evaluasi ini ganjil genap terus dilanjutkan,” kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu, 6 September 2020.

    Kesimpulan

    Cuplikan berita di tvOne pada 15 Maret 2020. Mulai 3 Agustus 2020, sistem ganjil genap diberlakukan kembali di 25 ruas jalan wilayah DKI Jakarta. Diterapkan setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00 10.00 WIB pada pagi hari dan pukul 16.00 21 .00 WIB pada malam hari.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4947) [SALAH] SMS PT Len Memberikan Hadiah Rp100 Juta

    Sumber: sms
    Tanggal publish: 07/09/2020

    Berita

    Beredar pesan SMS berhadiah yang diklaim dari PT Len Industri (Persero). Dalam pesan SMS tersebut disebutkan total hadiah sebesar Rp100 juta.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Selamat Kartu
    INTERNET
    Anda081-2(nomor disensor)
    Terpilih Pemenang
    Ke 2Rp.100.jt
    Dr PT.LEN
    INTERNET
    KODE HADIAH
    PIN.(25E477R)

    U/info Klik:
    bit[dot]ly/gebyar-kuotainternet”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui PT Len Industri (Persero) sudah memberikan bantahannya melali laman resminya dan akun Instagramnya (@lenindustri). Pada laman resminya, PT Len Industri menuliskan bahwa pihaknya tidak pernah mengadakan acara pemberian hadiah dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan dengan modus pemberian hadiah yang mengatasnamakan perusahaan tersebut.

    Kesimpulan

    PT Len Industri (Persero) tidak pernah mengadakan pemberian hadiah melalui SMS. Melalui laman resminya, PT Len Industri (Persero) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan dengan modus pemberian hadiah atas nama perusahaan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4944) [SALAH] Video Demonstrasi Anti Lockdown di London

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/09/2020

    Berita

    Akun Facebook Elaine Shtein mengunggah video kerumunan orang disertai narasi yang menyebutkan bahwa peristiwa tersebut merupakan demonstrasi anti lockdown di London.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Anti-Lockdown rally in London 🇬🇧 today!
    Anyone else feel the shift? It’s happening!
    #TheGreatAwakening”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video tersebut bukanlah video demonstrasi anti lockdown di London. Video tersebut merupakan aksi demonstrasi yang terjadi di Belarusia. Hal itu diketahui dari komentar salah satu akun Twitter di postingan video asli demonstrasi tersebut di akun Twitter Paul Ronzheimer (@ronzheimer) pada 23 Agustus 2020.

    Twit itu adalah bagian dari utas video dari Ibukota Belarusia, Minsk. Protes anti-pemerintah di kota yang menyerukan diakhirinya pemerintahan orang kuat Alexander Lukashenko telah memasuki minggu ketiga.

    Selain dari Twit tersebut, penanda lain bahwa lokasi video bukan di London dapat diketahui di salah satu gedung yang ada dalam video tersebut, yakni Kantor Pos Pusat Minsk.

    Kesimpulan

    Video tersebut bukan demonstrasi anti lockdown di London. Video tersebut merupakan peristiwa aksi demo itu berlangsung di Belarus, menyuarakan tentang demokrasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4943) [SALAH] Artikel berjudul “Gli Italiani Chiamano Anies Baswedan Troppo Stupido Come Il Governatore di Jakarta”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 06/09/2020

    Berita

    Akun Stephanus David Tjandrawidjaja (fb.com/stephanus.tjandrawidjaja) mengunggah sebuah gambar dengan narasi “Wkwkwk … Stupido”.

    Gambar yang diunggah menampilkan logo dari situs berita Vatican News (vaticannews.va), gambar seseorang yang sedang berada di dalam kotak peti jenazah dan judul artikel “Gli Italiani Chiamano Anies Baswedan Troppo Stupido Come Il Governatore di Jakarta” yang jika diterjemahkan artinya adalah “Orang Italia menyebut Anies Baswedan terlalu bodoh seperti Gubernur Jakarta”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya artikel berjudul “Gli Italiani Chiamano Anies Baswedan Troppo Stupido Come Il Governatore di Jakarta” di situs Vatican News adalah klaim yang salah.

    Faktanya, gambar tangkapan layar itu adalah gambar hasil editan atau suntingan. Tidak ada artikel dengan judul tersebut di situs Vatican News. Tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama ketika dilakukan pencarian dengan menggunakan kalimat yang sama dengan yang di gambar sumber klaim.

    Sementara pencarian dengan kata kunci “Anies Baswedan”, menampilkan satu artikel berbahasa Italia berjudul “Il conforto della Chiesa all’umanità sofferente (archivio VNS 27marzo-30giugno)”.

    Di artikel ini, dituliskan bahwa Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, mengumumkan bahwa “kegiatan keagamaan akan dapat dilanjutkan mulai 5 Juni. Semua masjid, gereja, candi Buddha dan Hindu dapat dibuka kembali, hanya untuk kegiatan rutin dan semua tempat ibadah harus menghormati protokol kesehatan “.

    Sementara itu, foto seseorang yang berada di dalam ‘peti jenazah’, adalahg foto yang terkait dengan sanksi memasukkan pelanggar protokol kesehatan covid-19 ke dalam peti jenazah yang dilakukan petugas Satpol PP dan Kecamatan Pasar Rebo pada Rabu, 2 September 2020 hingga Kamis, 3 September 2020. Pelanggar diminta untuk merenungkan kesalahannya di dalam peti jenazah selama lima menit atau menghitung mundur angka 100 hingga satu.

    Namun kini Satpol PP Jakarta Timur menghentikan sanksi memasukkan para pelanggar protokol kesehatan covid-19 ke peti jenazah setelah menuai kritik dari masyarakat. “Kita hanya menghindari pro dan kontra masyarakat, jadi kita menindak berdasarkan aturan (yang berlaku) saja,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur Budhy Novian di Jakarta, Jumat (4/9).

    Kesimpulan

    Gambar hasil editan atau suntingan. Tidak ada artikel dengan judul tersebut di situs Vatican News. Tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama ketika dilakukan pencarian dengan menggunakan kalimat yang sama dengan yang di gambar sumber klaim.

    Rujukan