(GFD-2021-6555) [SALAH] Video “Kuala lumpur pagi tadi ,melawan arogansi cina..”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/03/2021
Berita
“Kuala lumpur pagi tadi ,melawan arogansi cina..”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Ryan Syarifudin mengunggah sebuah video aksi unjuk rasa dan disertai narasi yang mengklaim aksi unjuk rasa itu terjadi pada 19 Maret 2021 di Kuala Lumpur, Malaysia untuk melawan arogansi China. Unggahan tersebut telah mendapat 40 komentar dan telah dibagikan sebanyak 81 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan video serupa di kanal Youtube muQabuqu yang berjudul “lautan putih memenuhi perhimpunan bantah ICERD” yang diunggah pada 8 Desember 2018.
Ditelusuri lebih lanjut, aksi unjuk rasa itu dilakukan warga Malaysia untuk memprotes rencana ratifikasi pemerintah atas Konvensi Internasional tentang International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD) atau Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.
ICERD merupakan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk diskriminasi dan menyerukan kepada negara-negara untuk membuat kebijakan penghapusan diskriminasi rasial dalam berbagai bentuk.
Dengan demikian, klaim video unjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia untuk melawan arogansi China adalah tidak benar dan termasuk dalam konten yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan video serupa di kanal Youtube muQabuqu yang berjudul “lautan putih memenuhi perhimpunan bantah ICERD” yang diunggah pada 8 Desember 2018.
Ditelusuri lebih lanjut, aksi unjuk rasa itu dilakukan warga Malaysia untuk memprotes rencana ratifikasi pemerintah atas Konvensi Internasional tentang International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD) atau Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.
ICERD merupakan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk diskriminasi dan menyerukan kepada negara-negara untuk membuat kebijakan penghapusan diskriminasi rasial dalam berbagai bentuk.
Dengan demikian, klaim video unjuk rasa di Kuala Lumpur, Malaysia untuk melawan arogansi China adalah tidak benar dan termasuk dalam konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Faktanya, aksi unjuk rasa itu dilakukan warga Malaysia untuk memprotes rencana ratifikasi pemerintah atas Konvensi Internasional tentang International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD) atau Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.
Faktanya, aksi unjuk rasa itu dilakukan warga Malaysia untuk memprotes rencana ratifikasi pemerintah atas Konvensi Internasional tentang International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD) atau Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4511168/cek-fakta-viral-video-unjuk-rasa-di-kuala-lumpur-melawan-arogansi-china-benarkah
- https://www.liputan6.com/global/read/3802271/ribuan-orang-berunjuk-rasa-di-malaysia-tolak-penghapusan-diskriminasi-rasial
- https://tirto.id/icerd-konvensi-penghapusan-diskriminasi-yang-ditolak-malaysia-dbFC
(GFD-2021-6554) [SALAH] “BERITA HARI INI Pria ini mengamuk karena Janda yang dinikahinya tidak perawan lagi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/03/2021
Berita
“BERITA HARI INI
Pria ini mengamuk karena Janda yang dinikahinya tidak perawan lagi”
Pria ini mengamuk karena Janda yang dinikahinya tidak perawan lagi”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama EmOn memposting gambar seorang laki laki yang sedang digiring polisi. Seorang laki-laki tersebut diklaim mengamuk karena janda yang dia nikahi tidak perawan lagi. Dalam gambar tersebut juga terdapat tulisan detik.com.
Setelah ditelusuri pada artikel detik.com gambar tersebut ditemukan pada salah satu artikel yang berjudul “Tim Gegana Sukses Ringkus Orang Gila di Mojokerto yang Mengamuk” pada 6 Maret 2018. Laki-laki tersebut bernama Agung Suprapto. Agung mengalami gangguan jiwa dan sempat menyerang warga dengan senjata tajam. Diduga Agung mengalami depresi setelah ibunya meninggal dunia.
Dengan demikian klaim pada gambar postingan Facebook tidak benar sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang salah. Gambar tersebut merupakan gambar pada artikel detik.com dengan judul “Tim Gegana Sukses Ringkus Orang Gila di Mojokerto yang Mengamuk” dan laki-laki tersebut mengamuk karena mengidap gangguan jiwa.
Setelah ditelusuri pada artikel detik.com gambar tersebut ditemukan pada salah satu artikel yang berjudul “Tim Gegana Sukses Ringkus Orang Gila di Mojokerto yang Mengamuk” pada 6 Maret 2018. Laki-laki tersebut bernama Agung Suprapto. Agung mengalami gangguan jiwa dan sempat menyerang warga dengan senjata tajam. Diduga Agung mengalami depresi setelah ibunya meninggal dunia.
Dengan demikian klaim pada gambar postingan Facebook tidak benar sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang salah. Gambar tersebut merupakan gambar pada artikel detik.com dengan judul “Tim Gegana Sukses Ringkus Orang Gila di Mojokerto yang Mengamuk” dan laki-laki tersebut mengamuk karena mengidap gangguan jiwa.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Klaim pada gambar tesebut tidak benar. Faktanya Laki-laki tersebut mengamuk karena mengidap gangguan jiwa.
Klaim pada gambar tesebut tidak benar. Faktanya Laki-laki tersebut mengamuk karena mengidap gangguan jiwa.
Rujukan
(GFD-2021-6553) [SALAH] Demo Mahasiswa dan Alumni UGM tentang Pemalsuan Ijazah Jokowi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/03/2021
Berita
“MENUNGGU SIKAP PRESIDEN UNTUK KLARIFIKASI MENGENAI DEMO MAHASISWA UGM DAN ALUMNI UGM TENTANG PEMALSUAN IJAZAH UGM AGAR TERANG BENDERANG. JOKOWI JANGAN DIAM. BUKTIKAN JIKA IJAZAH NYA ASLI. KALO TIDAK BISA MEMBUKTIKAN BERARTI ADA PELANGGARAN HUKUM. DAN PEMBOHONGAN PUBLIK”
Narasi dalam foto:
“Jokowi Jelas tidak pernah menempuh pendidikan di UGM! Demo mahasiswa UGM dan Alumni UGM desak dan usut tuntas Pemalsuan Jokowi alumni UGM Jokowi tidak pernah kuliah di UGM.”
jokowi UGM
Narasi dalam foto:
“Jokowi Jelas tidak pernah menempuh pendidikan di UGM! Demo mahasiswa UGM dan Alumni UGM desak dan usut tuntas Pemalsuan Jokowi alumni UGM Jokowi tidak pernah kuliah di UGM.”
jokowi UGM
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Hendra Wijaya U-Ce mengunggah narasi disertai hasil tangkapan layar portal berita merdeka.com tentang demo mahasiswa dan alumni UGM terkait pemalsuan Jokowi sebagai alumni UGM. Unggahan tersebut mendapat atensi sebanyak 7 reaksi dan 2 komentar.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto unggahan tersebut merupakan hasil suntingan. Ditemukan berita pada portal merdeka.com dengan foto jurnalistik yang sama berjudul “Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Bundaran UGM”. Berita yang tayang pada 20 Oktober 2020 itu memberitakan demonstrasi yang digelar Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) untuk menolak disahkannya UU Cipta Kerja dan tidak ada kaitannya dengan riwayat pendidikan Joko Widodo.
Selain itu, Joko Widodo memang diakui sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM. Hal tersebut dapat dilihat dari berita pada laman resmi Universitas Gadjah Mada berjudul “Teman Seangkatan Harap Jokowi Bisa Bawa Indonesia Makin Maju”.
Dari berbagai fakta yang telah dipaparkan, unggahan akun Facebook Hendra Wijaya U-Ce dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto unggahan tersebut merupakan hasil suntingan. Ditemukan berita pada portal merdeka.com dengan foto jurnalistik yang sama berjudul “Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Bundaran UGM”. Berita yang tayang pada 20 Oktober 2020 itu memberitakan demonstrasi yang digelar Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) untuk menolak disahkannya UU Cipta Kerja dan tidak ada kaitannya dengan riwayat pendidikan Joko Widodo.
Selain itu, Joko Widodo memang diakui sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM. Hal tersebut dapat dilihat dari berita pada laman resmi Universitas Gadjah Mada berjudul “Teman Seangkatan Harap Jokowi Bisa Bawa Indonesia Makin Maju”.
Dari berbagai fakta yang telah dipaparkan, unggahan akun Facebook Hendra Wijaya U-Ce dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto tersebut merupakan hasil tangkapan layar dari portal berita merdeka.com berjudul “Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Bundaran UGM” yang terbit pada 20 Oktober 2020.
Faktanya, foto tersebut merupakan hasil tangkapan layar dari portal berita merdeka.com berjudul “Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Bundaran UGM” yang terbit pada 20 Oktober 2020.
Rujukan
(GFD-2021-6552) [SALAH] Foto Gubernur Korea Selatan Menggunakan Jaket saat Divaksin
Sumber: facebook.comTanggal publish: 21/03/2021
Berita
[diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia]
“Mereka bilang mereka telah mengembangkan jarum suntik jenis baru
Wah jarumnya dapat menembus seragam pertahanan sipil”
“Mereka bilang mereka telah mengembangkan jarum suntik jenis baru
Wah jarumnya dapat menembus seragam pertahanan sipil”
Hasil Cek Fakta
Pengguna Facebook dengan nama pengguna Kim Su-min mengunggah sebuah foto hasil tangkapan layar (3/3) yang menunjukkan berita Gubernur Provinsi Gyeongsang Selatan, Kim Kyeong-su, yang tengah divaksin. Unggahan tersebut juga disertai keterangan yang menyatakan bahwa pemerintah Korea Selatan telah mengembangkan jarum suntik jenis baru yang dapat menembus seragam pertahanan sipil yang digunakan oleh Gubernur Kim.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto saat Gubernur Kim divaksin, melainkan saat ia mengikuti simulasi tata cara vaksinasi di Rumah Sakit Yangsan, Universitas Nasional Busan, Korea Selatan. Foto tersebut pertama kali diunggah oleh situs resmi Pemerintah provinsi Gyeongsang Selatan pada tanggal 2 Maret 2021 lalu. Lebih lanjut, salah seorang pejabat pemerintahan Provinsi Gyeongsang Selatan, Shim Eun-jeong, menegaskan bahwa tidak ada dosis vaksin yang disuntikkan saat simulasi dilakukan.
Informasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs AFP dengan judul artikel “This Photo Shows South Korea’s Governor Taking Part in A Covid-19 Vaccination Simulation Exercise”.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Kim Su-min tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto saat Gubernur Kim divaksin, melainkan saat ia mengikuti simulasi tata cara vaksinasi di Rumah Sakit Yangsan, Universitas Nasional Busan, Korea Selatan. Foto tersebut pertama kali diunggah oleh situs resmi Pemerintah provinsi Gyeongsang Selatan pada tanggal 2 Maret 2021 lalu. Lebih lanjut, salah seorang pejabat pemerintahan Provinsi Gyeongsang Selatan, Shim Eun-jeong, menegaskan bahwa tidak ada dosis vaksin yang disuntikkan saat simulasi dilakukan.
Informasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs AFP dengan judul artikel “This Photo Shows South Korea’s Governor Taking Part in A Covid-19 Vaccination Simulation Exercise”.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Kim Su-min tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Foto tersebut bukan merupakan foto saat Gubernur Korea Selatan divaksin, melainkan saat ia mengikuti simulasi tata cara vaksinasi di Rumah Sakit Yangsan, Universitas Nasional Busan, Korea Selatan.
Foto tersebut bukan merupakan foto saat Gubernur Korea Selatan divaksin, melainkan saat ia mengikuti simulasi tata cara vaksinasi di Rumah Sakit Yangsan, Universitas Nasional Busan, Korea Selatan.
Rujukan
Halaman: 5544/6606